Apa yang dimaksud dengan tusuk flanel

Menjahit merupakan sebuah kerajinan tangan yang menggunakan jarum dan benang untuk mengikat sesuatu atau menyambungkan sesuatu. Sejarah menjahit sudah berasal dari ribuan tahun sebelum masehi. Menjahit mempunyai teknik dasar menjahit tersendiri, berbeda dengan menganyam dan menyulam.

Mengikuti perkembangan zaman, umumnya penjahit lebih sering menggunakan mesin jahit. Mesin tersebut terbagi atas dua yaitu tradisional dan elektrik. Meskipun begitu, teknik dasar menjahit tetap dipelajari karena membeli mesin membutuhkan modal yang lebih besar. Alasan lainnya adalah menggunakan teknik dasar menjahit akan memberikan hasil yang jauh lebih baik dan variasi dibandingkan mesin.

Dalam menjahit, kita akan mempelajari macam-macam tusuk jahit. Tusuk dasar jahit dapat diartikan sebagai hasil jahitan yang dikerjakan dengan alat bantu berupa jarum jahit tangan dan benang. Selain itu, alat yang dibutuhkan seperti gunting kain, gunting benang, alat ukur, kapur jahit/kapur gambar (untuk menandai kain yang akan dijahit)

Marilah kita bahas macam-macam tusuk yang digunakan sebagai teknik dasar menjahit :

1. Tusuk Jelujur

Teknik dasar menjahit tusuk jelujur merupakan teknik yang polanya bergerak dari kanan ke kiri/horizontal, dimana jarak dan ukuran diatur sama panjang. Teknik tusukan ini berguna untuk membuat jahitan menjadi lebih rapi. Pola tusuk jelujur mempunyai 3 fungsi, yaitu menjahit sisi kain, menutup sisi ujung dari suatu bentuk, dan membuat kain memiliki efek kerutan.

Sedangkan untuk teknik tusuk jelujur pun terbagi atas 3 jenis, yaitu:

  • Tusuk Jelujur Biasa : teknik ini dilakukan dengan jarak yang tidak sama.
  • Tusuk Jelujur Jarak Tertentu : teknik ini menggunakan jarak yang konsisten. Jenis tusuk jelujur ini berguna untuk tusukkan sementara.
  • Tusuk Jelujur Renggang : Teknik ini menggunakan satu spasi antar jahitannya. Tusuk ini dibuat dengan benang yang dirangkap sehingga apabila jahitan selesai, ada jejak jahitan terakhir.

2. Tusuk Flanel

Teknik dasar menjahit tusuk flanel umumnya digunakan sebagai metode menjahit pinggiran dari busana yang diobras. Pada dasarnya tusuk flanel digunakan pada kain yang mempunyai nilai jual yang mahal. Teknik tusuk flanel mempunyai 3 kegunaan yaitu sebagai hiasan, tusukan dasar, dan sulaman banyangan dengan jarak rapat yang dapat mengikuti motif.

Cara menerapkan tusuk flanel adalah melakukan tusuk jelujur pada kain yang telah diobras 3-4cm dengan langkah mundur tusukan 0.75 cm ke bawah. Tusukkan jarum ke arah kanan dan mundr lagi 0.5 cm. Tusukkan kembali keatas tusukan pertama dan lanjutkan hingga selesai.

3. Tusuk Balut

Pola tusuk balut berguna untuk menjahit tiras yang sudah rusak pada klim rol. Fungsi lainnya adalah sebagai teknik penyelesaian pada pinggiran jahitan. Cara menjahit dengan teknik dasar tusuk balut adalah dengan arah kiri ke kanan dan sebaliknya dengan sedikit miring.

4. Tusuk Tikam Jejak / Balik

Teknik tusuk tikam jejak atau nama lainnya tusuk tikam balik. Tusuk tikam jejak ini mempunyai alur yang sama seperti mesin jahit. Cara membuat pola tusuk tikam jejak adalah melakukan jahitan secara dua kali dari tusukan bagian atas. Fungsi tikam jejak adalah membuat dekorasi hiasan garis yang berbentuk lurus, melingkar, atau bentuk lainnya sesuai desain diinginkan. Contoh dari hasilnya adalah motif pada sarung yang berbentuk kotak – kotak, membuat garis yang beraksen, tulisan, dan lainnya. Fungsi lainnya adalah untuk menyambungkan kain dengan kain lainnya dan penyambung resleting dengan bahan kain.

5. Tusuk Feston

Feston mempunyai fungsi untuk menyelesaikan tiras pada jahitan. Contohnya adalah tiras lingkar pada lengan di pakaian bayi. Selain itu pola tusuk Feston juga berfungsi sebagai dekorasi. Khususnya bila kombinasi warna benang dasar dan hias mempunyai keselarasan yang baik. Bentuk hiasan yang dapat dibuat dengan pola feston adalah bentuk seperti bunga.

6. Tusuk Rantai

Sesuai dengan namanya, teknik dasar menjahit tusuk rantai mempunyai pola yang membentuk rantai. Pola ini berguna untuk membuat dekorasi pada bahan dengan bentuk rantai, contohnya adalah ranting-ranting pohon serta dahan pohon.

Cara membuat tusuk rantai adalah dengan langkah maju dalam menjahit. Pertama, tusukkan jarum dari bawah ke atas kain. Setelah itu jarum akan ditusukkan kembali pada lubang tempat jarum membentuk lingkaran akibat tusukkan sebelumnya. Tarik jarum dan ulangi pola tersebut hingga terbentuk pola yang diinginkan.

7. Tusuk Piquar

Teknik tusuk piquar adalah sebuah teknik dasar menjahit yang berguna untuk memasangkan bahan berbulu. Pada umumnya digunakan pada mantel bulu, jaket, atau jas. Fungsi lain tusuk piquare adalah sebagai hiasan pada busana lainnya.

8. Tusuk Tangkai

Berguna secara khusus sebagai hiasan pada suatu bahan. Hasil yang bisa didapatkan dari tusuk batang adalah sesuai dengan hasilnya yaitu bentuk batang. Tidak menutup kemungkinan untuk membuat kreasi yang lain juga dengan tusuk batang, tapi pada umumnya dibuat untuk membuat batang.

Cara menerapkan pola tusuk batang adalah dengan menjahit mundur 1/2 cm serta mengaitkan 5-6 benang pada bahan. Setelah itu jarum ditarik keluar dan menghasilkan tusuk tangkai. Pola tersebut dilakukan secara berulang hingga mendapatkan hasil yang diinginkan. Bila ingin membuat ukuran lebih besar maka jarak tusukkan dibuat lebih rapat dan mengaitkan kain lebih besar.

9. Tusuk Silang

Pola tusuk silang digunakan sebagai hiasan pada bahan. Cara membuat pola tusuk silang adalah dengan menjahit dari kanan atas ke kiri bawah, setelah itu dibuat arahnya ke kanan bawah. Tusukkan kedua akan dimulai dari kanan bawah lalu ke arah kiri atas. Pastikan letak tusukan sejajar untuk bagian atas dan bagian bawahnya sehingga terbentuk tusukan silang yang rapi. Ulangi hingga mendapatkan hasil yang diinginkan.

10. Tusuk Som

Pola tusuk som digunakan untuk menjahit dan mengunci lipatan pada bahan. Kain yang telah dikunci dengan pola tusuk som tidak bisa dibuka kembali dengan mudah. Cara menggunakan teknik som yaitu menusukkan benang pada kain yang terlipat. Tarik benang lalu tusukkan kembali disamping tusukan tersebut dengan jarak rapat. Ulangi sampai selesai menjahit lipatan.

11. Tusuk Datar

Pola tusuk datar digunakan sebagai hiasan dalam jahitan. Pada umumnya untuk mengisi bidang yang kosong pada kerangka yang telah dibuat.

12. Tusuk Roumani / Rumani

Teknik roumani sama seperti tusuk bullion. Teknik ini mempunyai tingkat lanjutan dan tidak umum digunakan. Pola tusuk Roumani berguna untuk membentuk hiasan dengan detail, contohnya adalah daun dan bunga yang berbentuk panjang.

13. Tusuk Satin

Pola Tusuk Satin digunakan untuk membuat hiasan berbentuk daun pada umumnya. Selain daun, teknik tusuk satin juga dapat digunakan membentuk hiasan yang bervariasi sesuai keinginan.

14. Tusuk Pipih

Teknik dasar menjahit tusuk pipih berarah dari kiri ke kanan. Pola ini dibuat dengan turun naik secara lurus dan bersusun menutup seluruh permukaan ragam hias. Teknik ini pada umumnya digunakan untuk membuat hiasan bentuk daun atau mahkota bunga, dan hidung boneka.

15. Tusuk Bunga

Teknik dasar menjahit tusuk bunga mempunyai pola yang sangat unik. Pola tusuk bunga sangat bervariasi dengan hasil membentuk kerangka sebuah bunga. Cara melakukan tusuk bunga berbeda sesuai dengan bunga yang diinginkan.

16. Tusuk Veston

Teknik daar menjahit tusuk vetson digunakan pada taplak meja, selimut, tepi kain, tepi pakaian, dan lain-lain. Termasuk mudah dan dapat dilakukan sebagai pengajaran kepada anak-anak. Arah jahitan dapat dilakukan dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Mulai jahitan dengan cara menusukan dari dalam kain pada posisi 1 cm dari ujung kain, seteah itu tarik keluar. Tusukkan kembali pada kain dengan posisi dekat lubang pertama dan tarik perlahan. Setelah itu akan ada lingkaran dari benang, masukan benang pada lingkaran lalu tarik. Ulangi hingga selesai menjahit.

17. Tusuk Lurus

Teknik dasar menjahit tusuk lurus mempunyai pola yang sama sesuai dengan namanya, yaitu lurus. Teknik ini digunakan untuk membentuk bunga dan rumput dengan jahitan lurus.

Demikian yang dapat saya sampaikan pada materi artikel hari ini. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Yuk yang mau bikin kemeja, jaket, polo, kaos, bisa langsung kontak kita ya gaes .. Dijamin kualitas oke, harga terjangkau.

Bagaimana cara mengerjakan tusuk flanel?

Cara Membuat Tusuk Flanel Cara pembuatannya yaitu: Jelujur kain yang sudah diobras 3-4 cm langkah tusukannya mundur 0,75 cm turun kebawah. Tusuk jarum ke kanan selanjutnya mundur lagi 0,5 cm tusuk lagi ke atas seperti tusukan pertama demikian seterusnya sampai selesai.

Apa yang dimaksud dengan tusuk tangkai?

Tusuk tangkai termasuk ke dalam jenis tusuk dasar menjahit yang biasanya digunakan sebagai jahitan hiasan. Dari segi bentuknya sekilas tusuk tangkai ini memang lebih mirip seperti tali tambang, walaupun ada juga yang menyebutnya dengan tusuk batang.

Apa yang dimaksud dengan tusuk silang?

Kristik (bahasa Belanda: kruissteek)atau tusuk silang adalah salah satu jenis sulaman yang memakai jahitan benang yang bersilangan (membentuk huruf X) di atas kain tenunan sejajar. Teknik jahitan membentuk huruf X disebut setik silang (tusuk silang), sehingga kristik populer dengan sebutan "tusuk silang".

Jelaskan apa yang dimaksud dengan tusuk tikam jejak?

Tusuk balik (back stitch) / tusuk tikam jejak adalah jenis tusuk dasar menjahit yang jika dilihat dari bagian atas tampilannya terlihat seperti jahitan mesin namun jika dilihat dari bagian bawah tampak seperti jahitan rangkap. Salah satu kegunaannya yaitu untuk menjahit lipatan maupun menyambung kain.