Apa yang dimaksud jiwa kepahlawanan yang ditunjukkan oleh para pendiri bangsa brainly

tirto.id - Dalam merumuskan pancasila, para pendiri negara sepakat berkomitmen untuk mengedepankan persatuan dan kesatuan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI] menempatkan kata "komitmen" beririsan dengan makna tanggung jawab.

Ia didefinisikan sebagai sikap dan perilaku yang ditandai oleh rasa memiliki, memberikan perhatian, serta melakukan usaha untuk mewujudkan harapan dan cita-cita dengan sungguh-sungguh.

Sementara komitmen kebangsaan seseorang atau individu, dapat dilihat dari komitmen dan kesungguhan untuk menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.

Komitmen kebangsaan, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, ditunjukkan para pendiri bangsa dalam proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara.

Mengutip Modul Pembelajaran Jarak Jauh mata pelajaran PPKn kelas VII, pada proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara, para pendiri bangsa [founding fathers] menunjukkan komitmen, antara lain:

1. Mengutamakan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme

Pada proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara, para pendiri bangsa kita dengan penuh kesadaran tetap menjaga semangat persatuan.

Perbedaan pendapat yang muncul dalam sidang-sidang BPUPKI disikapi dengan tetap menjaga semangat persatuan dan sikap nasionalisme.

2. Menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan

Penetapan Pancasila sebagai dasar negara yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 dengan merubah 7 kata dalam naskah Piagam Jakarta, telah menunjukkan para pendiri bangsa kita lebih menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.

3. Semangat rela berkorban demi bangsa dan negara

Tanpa kerelaan berkorban para pendiri bangsa dengan merubah 7 kata dalam naskah piagam Jakarta, yang awalnya sudah disepakati pada sidang BPUPKI kedua, maka bisa jadi kita tidak dapat merasakan kemerdekaan sampai sekarang.

Karena kerelaan berkorban dengan merubah 7 kata itulah, bangsa Indonesia masih bisa berdiri kokoh dengan Pancasila sebagai dasar negara sampai saat ini.

4. Selalu bersemangat dalam berjuang mempertahankan kemerdekaan

Semangat perjuangan untuk merebut kemerdekaan telah ditunjukkan para pendiri bangsa yang hasilnya dapat dirasakan sampai sekarang ini: Kemerdekaan.

Contoh Sikap Meneladani Komitmen Para Pendiri Negara

Komitmen untuk mendukung cita-cita bangsa telah ditunjukkan dan diwariskan oleh para pendiri bangsa Indonesia kepada para generasi penerus.

Hendaknya kita terus menjaga dan meneladani semangat serta komitmen mereka.

Ada beberapa perilaku dan tindakan yang dapat dilakukan dalam upaya meneladani semangat dan komitmen para pendiri bangsa.

Berpartisipasi aktif dalam pembangunan

Contohnya, para atlet yang berlatih dengan rajin, berjuang keras, dan pantang menyerah untuk menggapai prestasi yang membanggakan bangsa dan negara.

Memiliki kesadaran untuk mematuhi dan menaati hukum

Misalnya dengan mematuhi rambu-rambu lalu lintas, memakai helm jika berkendara, memiliki SIM saat berkendara, membayar pajak tepat pada waktunya, menghindari tindakan yang melanggar hukum.

Menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar

Seperti membiasakan memakai masker pada masa Covid-19, membiasakan membuang sampah pada tempatnya, disiplin melaksanakan piket membersihkan lingkungan kelas, dan sebagainya.

Baca juga:

  • Sila Pertama Pancasila: Makna Simbol, Nilai dan Butir Pengamalan
  • Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar dan Ideologi Negara Indonesia
  • Mengenal Apa Fungsi dan Kedudukan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia
  • Pengamalan dan Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila di Bidang Ekonomi

Baca juga artikel terkait PANCASILA atau tulisan menarik lainnya Ahmad Efendi
[tirto.id - efd/adi]


Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Aditya Widya Putri
Kontributor: Ahmad Efendi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

smpn19.semarangkota.go.id - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, kami menyampaikan Jiwa, Semangat dan Nilai Nilai Juang 1945 sebagai berikut:

1.  Sejarah Perkembangan JSN 45

Jiwa, semangat dan nilai – nilai [JSN] kejuangan bangsa Indonesia tidak lahir seketika tetapi merupakan proses perkembangan sejarah dari zaman ke zaman dimana embrio nilai dari JSN itu sudah ada dari jaman kerajaan, hanya saja belum dimunculkan dan dirumuskan. Setelah tercapainya titik kulminasi atau titik puncak pada tahun 1945 nilai – nilai JSN disepakati sebagai dasar, landasan, kekuatan dan daya dorong bagi para pendiri Republik Indonesia.
Untuk memperoleh gambaran tentang JSN 45 yang berkembang pada setiap zamannya yang dibagi dalam periodisasi sebagai berikut :

  • Periode I : Masa sebelum Pergerakan Nasional
    Pada periode ini beberapa agama yang tersebar seperti: agama Budha, Hindu, Islam dan Kristen yang kemudian dianut oleh penduduk setempat dengan penuh kerukunan. Jiwa, semangat dan nilai – nilai kejuangan sudah mulai timbul yaitu dengan kesadaran harga diri, jiwa yang merdeka, ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kerukunan hidup umat beragama serta kepeloporan dan keberanian.
  • Periode II : Masa Pergerakan NasionalRasa harga diri bangsa yang tidak mau dijajah menggugah semangat dan perlawanan seluruh masyarakat terhadap penjajah untuk berusaha merebut kembali kedaulatan dan kehormatan bangsa. Sejak itu timbulah jiwa, semangat dan nilai - nilai kejuangan, nilai harkat dan martabat manusia, jiwa dan semangat kepahlawanan, kesadaran anti penjajah atau penjajahan, kesadaran persatuan dan kesatuan perjuangan.

    Pada akhir penjajahan Jepang pada tanggal 1 Juni 1945, IR. Soekarno menyampaikan pokok – pokok pikirannya tentang falsafah bangsa dan Negara yang dinamakan PANCASILA dalam sidang BPUPKI [Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia]. Perlu diketahui bahwa tahap perjuangan antara Kebangkitan Nasional dan akhir masa penjajahan Jepang merupakan persiapan kemerdekaan. Jiwa, semangat dan nilai-nilai kejuangan semakin menggelora.

  • Periode III : Masa Proklamasi dan Perang Kemerdekaan
    Titik kulminasi perjuangan kemerdekaan tercapai dengan Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945. Lahirnya Negara Republik Indonesia menimbulkan reaksi dari pihak Belanda yang ingin menjajah Indonesia kembali. Hal tersebut menyebabkan bangsa Indonesia kembali mengalami perjuangan yang dahsyat dalam segala bidang baik melalui perjuangan senjata, bidang politik maupun diplomasi. Perjuangan ini melahirkan nilai - nilai operasional yang memperkuat jiwa, semangat dan nilai - nilai kejuangan yang telah ada sebelumnya terutama rasa harga diri sebagai bangsa yang merdeka, semangat untuk berkorban demi tanah air, bangsa dan negara.
  • Periode IV : Masa Perjuangan Mengisi Kemerdekaan.
    Perjuangan masa ini tidak terbatas waktu karena perjuangan bermaksud mencapai tujuan akhir nasional seperti yang tercantum dalam UUD 1945. Dalam periode ini jiwa, semangat dan nilai - nilai kejuangan yang berkembang sebelumnya tetap lestari, yaitu nilai - nilai dasar yang terdapat pada Pancasila, proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.

2.  Rumusan Jiwa, Semangat dan Nilai - nilai kejuangan 45

     Rumusan Jiwa, Semangat dan Nilai - nilai Kejuangan 45 adalah sebagai berikut :

  • Jiwa adalah sesuatu yang menjadi sumber kehidupan dalam ruang lingkup makhluk Tuhan yang maha esa. Jiwa bangsa adalah kekuatan batin yang terkandung dalam himpunan nilai – nilai pandangan hidup suatu bangsa.
  • Semangat adalah manifestasi dinamis atau ekspresi jiwa yang merupakan dorongan untuk bekerja dan berjuang. Jiwa dan semangat suatu bangsa menentukan kualitas nilai kehidupannya.
  • Nilai adalah suatu penyifatan yang mengandung konsepsi yang diinginkan dan memiliki keefektifan yang mempengaruhi tingkah laku.
  • Jiwa 45 adalah Sumber kehidupan bagi perjuangan bangsa Indonesia yang merupakan kekuatan batin dalam merebut kemerdekaan, menegakkan kedaulatan rakyat serta mengisi dan mempertahankannya.
  • Semangat 45 adalah Dorongan dan manifestasi dinamis dari Jiwa 45 yang membangkitkan kemauan untuk berjuang merebut kemerdekaan bangsa, menegakkan kedaulatan rakyat serta mengisi dan mempertahankannya.
  • Nilai 45 adalah nilai - nilai yang merupakan perwujudan jiwa dan Semangat 45 bersifat konseptual yang menjadi keyakinan, keinginan dan tujuan bersama bangsa Indonesia dengan segala keefektifan yang mempengaruhi tindak perbuatan Bangsa dalam merebut kemerdekaan, menegakkan kedaulatan rakyat serta mengisi dan mempertahankannya.

3. Nilai - nilai Dasar dan Nilai Operasional JSN 45

  1. Nilai - nilai dasar dari JSN 45 dapat dijabarkan sebagai berikut:

1] Semua nilai yang terdapat dalam setiap Sila dari Pancasila.2] Semua nilai yang terdapat dalam Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

3] Semua nilai yang terdapat dalam Undang - Undang Dasar 1945, baik pembukaan, batang tubuh, maupun penjelasannya.

b. Nilai - nilai operasional yaitu nilai - nilai yang lahir dan berkembang dalam perjuangan bangsa Indonesia selama ini dan merupakan dasar yang kokoh dan daya dorong mental spiritual yang kuat dalam setiap tahap perjuangan Bangsa seterusnya untuk mencapai tujuan nasional akhir.

c. Metode Kelestarian Jiwa, Semangat dan Nilai - nilai 45   1] Metode pelestarian jiwa, semangat dan nilai - nilai 45

        a] Metode Edukasi: Metode dimana tujuannya untuk menanamkan dasar yang kuat ;

            untuk penghayatan dan pengamalan jiwa, semangat dan nilai - nilai 45.

        b] Metode Keteladanan : Melalui metode ini kita bisa memberikan keteladanan kepada

            orang lain dalam menghayati dan mengamalkan jiwa, semangat dan nilai - nilai 45.

        c] Metode Informasi dan Komunikasi :

            Metode informasi merupakan salah satu bentuk komunikasi yang sifatnya searah.             Tujuannya tidak hanya terbatas memberikan penjelasan saja, tetapi dapat memberi            ajakan, dorongan dan motivasi pada orang lain.

       d] Metode Sosialisasi : Metode ini merupakan upaya untuk menyampaikan pesan yang


           terkandung dalam jiwa, semangat dan nilai - nilai 45 dalam ruang lingkup masyarakat.

2] Pola penerapan metode jiwa, semangat dan nilai - nilai 45.
    a] Pendekatan Edukasi
        Jalur keluarga :Orang tua berkewajiban mendidik anak anaknya supaya tanggap dan         peka terhadap keadaan dan perkembangan lingkungan, pertumbuhan anak - anaknya,          penyebarluasan JSN 45

        Jalur masyarakat: Sejalan dengan pendidikan formal melalui jalur sekolah hendaknya

         pendidikan diluar sekolah juga dimanfaatkan dengan sebaik - baiknya.

        Jalur Sekolah : Pendekatan edukasi melalui jalur pendidikan formal [sekolah] yang terikat

         pada ruang, waktu, mata pelajaran [kurikulum] dan jenjang persekolahan bertujuan untuk         menanamkan JSN 45 melalui proses belajar mengajar.

    b] Pendekatan Keteladanan


        Jalur Keluarga    : Pendekatan ini menyangkut sikap, tingkah laku, serta penghayatan        dan pengamalannya

        Jalur Sekolah: Merupakan forum pendidikan formal yang memegang peran utama dalam

        usaha melestarikan JSN 45 terutama dalam upaya guru sebagai pendidik dan tokoh        panutan yang sangat berperan menciptakan kondisi yang memungkinkan para anak         didik akan dapat menghayati dan mengamalkan JSN 45.

        Jalur Masyarakat: Melalui jalur masyarakat peranan dan keteladanan tokoh -

        tokoh masyarakat, para pemimpin informal yang berada ditengah - tengah lingkungan        masyarakat sangat membantu dan menentukan untuk penghayatan dan pengamalan JSN         45.

    c] Pendekatan Informasi dan Komunikasi.


        Jalur Keluarga   : Iklim yang sejuk dalam keluarga akan membantu dalam pelaksanaan        kelestarian JSN 45.

        Jalur Sekolah    : Dalam lingkungan sekolah perlu adanya iklim keterbukaan dari kedua

        belah pihak yaitu pendidik dan peserta didik dan diharapkan mereka mampu mendalami        dan mengerti JSN 45.

        Jalur Masyarakat: Penyampaian pesan melalui keteladanan kepada masyarakat juga

        menyangkut hubungan timbal balik antara; pemimpin dan yang dipimpin.

    d] Pendekatan Sosialisasi : Tujuan pendekatan sosialisasi agar masyarakat mengerti,

        menghayati dan mengamalkan JSN 45.

    e] Pendekatan jalur Agama : Pendekatan jalur agama adalah dimana pelestarian JSN 45

        akan lebih mudah dalam kehidupan; beragama, demikian pula Alim ulama dan tokoh -

        tokoh agama sangat menentukan kelestarian JSN 45.

Jiwa, Semangat dan Nilai nilai 45 atau yang disebut dengan JSN 45 dilihat sebagai nilai perjuangan bangsa Indonesia memiliki tugas : tetap melestarikan jiwa, semangat dan nilai - nilai 45 sebagai nilai perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya pembangunan watak dan kepribadian bangsa sebagai bangsa pejuang melalui pelaksanaan gerakan nasional, juga dijadikan sebagai kesadaran kebangsaan guna mempersiapkan warga negara terutama calon – calon pemimpin bangsa yang berkualitas dan menciptakan pemimpin sesuai cita - cita kebangsaan yang mampu mengemban citra Proklamasi 1945 dan menjadi perekat berbangsa dan bernegara. Salah satu contoh JSN yang ada pada masa kini yaitu masih diadakannya lomba-lomba pada perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia. Hal ini dapat memupuk jiwa , semangat, serta nilai 45 pada diri anak-anak dalam menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia. 

Di SMP Negeri 19 Semarang pelaksanaan JSN'45 dilaksanakan dalam bentuk:

  • Kegiatan Salam Sapa saat Siswa datang
  • Kegiatan Upacara
  • Kegiatan Ekstrakurikuler
  • Terintegrasi dengan Kegiatan Intrakurikuler
  • Kegiatan Keagamaan
  • Lomba Lomba HUT Kemerdekaan
  • Kerja Bakti/Gotong royong
  • Kebersihan dan lain lain

 Berikut Video Pelaksanaan JSN'45 di SMP Negeri 19 Semarang:

Bisa juga disaksikan di youtube langsung di alamat //www.youtube.com/watch?v=_ZWrU5Fj9zE

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề