Apa yang disebut rumah Joglo?

Merdeka.com - Rumah adat Joglo termasuk salah satu budaya Indonesia. Seperti diketahui, Indonesia mempunyai berbagai macam kebudayaan yang berbeda-beda. Mulai dari bahasa, pakaian adat, tradisi, tarian, hingga makanan khas. Bukan hanya itu, rumah adat juga menjadi salah satu unsur keragaman budaya bagi masing-masing daerah yang sangat menarik untuk disimak.

Setiap daerah di Indonesia mempunyai ciri khas rumah adat yang berbeda-beda. Hal ini tercermin dari model tampilan rumah, bentuk, hingga berbagai ornamen pada masing-masing rumah adat yang memiliki filosofi tersendiri. Sehingga dapat dikatakan bahwa, rumah adat menjadi salah satu arisan budaya yang menarik untuk dipelajari.

Advertisement

BACA JUGA: Mengenal Darurat Sipil, Rencana Kebijakan Baru Jokowi Hadapi COVID-19

Salah satu rumah adat di Indonesia yang menarik dari segi bentuk dan karakteristiknya adalah rumah adat Joglo. Joglo merupakan rumah adat tradisional khas Jawa yang identik dengan bentuk atap dan tiang-tiang kayu sebagai penyangganya. Rumah adat Joglo ini masih sering ditemukan di daerah Yogyakarta, Solo, dan beberapa daerah di Jawa Tengah lainnya.

Bukan hanya atap dan tiang penyangga, rumah adat Joglo juga mempunyai karakteristik lain yang tidak kalah unik. Mulai dari letak pintu rumah, bentuk teras, hingga desainnya. Tidak heran, keunikan rumah adat Joglo ini terkenal hingga mancanegara.

Bagi Anda yang menyukai desain rumah tempo dulu, beberapa informasi mengenai rumah adat Joglo berikut bisa Anda simak. Dilansir dari Rumah.com, berikut kami merangkum karakteristik, filosofi, dan fungsi rumah adat Joglo yang perlu Anda ketahui.

BACA JUGA: Parasite Raih 4 Piala Oscar 2020, ini 6 Film Bong Joon Ho yang Wajib Ditonton
2 dari 4 halaman

Mengenal Filosofi Rumah Adat Joglo

©YouTube/BNPB DIY

Joglo merupakan bangunan hunian atau rumah adat tradisional yang banyak digunakan masyarakat Jawa pada zaman dahulu. Rumah adat ini mempunyai karakteristik cukup unik, yaitu adanya 4 tiang utama, atau disebut juga dengan soko guru yang berfungsi sebagai pondasi utama untuk menopang seluruh bagian rumah.

Rumah adat Joglo juga mempunyai teras tanpa sekat yang cukup luas. Teras luas tanpa sekat ini mempunyai filosofi sebagai sarana membangun silaturahim dengan tetangga sekitar demi menciptakan kehidupan sosial yang baik.

Filosofi unik juga terdapat pada bagian pintu rumah adat Joglo. Pintu pada rumah Joglo biasanya terletak di tengah ruangan. Dikatakan, ini sebagai simbol keharmonisan dan keterbukaan antar pemilik rumah.

Di sekeliling rumah Joglo biasanya terdapat pagar yang terbuat dari tanaman perdu. Pagar ini memiliki tinggi tidak lebih dari 1 meter, filosofinya agar interaksi antar tetangga menjadi lebih mudah.

Terakhir, rumah adat Joglo sering kali menggambarkan status sosial pemiliknya. Hal ini tidak lain karena biaya pembuatan rumah Joglo yang mahal, yang biasanya dimiliki oleh masyarakat menengah ke atas.

Advertisement

BACA JUGA: Sukses Bikin Iri Warganet, Ini 5 Potret Keseruan Raline Shah bersama Pemain Parasite
3 dari 4 halaman

Karakteristik Rumah Adat Joglo

Setelah mengetahui filosofi secara umum, berikutnya terdapat beberapa karakteristik unik dari rumah adat Joglo yang perlu Anda ketahui. Karakteristik rumah adat Joglo ini dapat dilihat dari bentuk atap, posisi pintu, bentuk teras, serta desain arsitekturnya. Berikut penjelasan beberapa karakteristik rumah adat Joglo yang perlu Anda ketahui :

Bentuk atap

Keunikan rumah adat Joglo yang paling menonjol terletak pada bentuk atapnya. Rumah Joglo mempunyai bentuk atap persegi di empat sisinya, kemudian atap bagian tengah berbentuk mirip seperti kerucut namun tidak lancip. Atap rumah adat Joglo ini disangga oleh 4 tiang utama yang disebut dengan soko guru.

Biasanya rumah Joglo ini dimiliki oleh para bangsawan kerajaan. Hal ini karena rumah Joglo mempunyai ukuran yang besar dan cukup luas. Bukan hanya itu, biaya pembangunan rumah Joglo juga mahal karena banyaknya material yang digunakan.

Posisi pintu utama

Karakteristik unik dari rumah adat Joglo berikutnya yaitu posisi pintu utama. Rumah Joglo selalu menempatkan pintu utama di bagian tengah. Selain itu, ada pula pintu yang terletak di sisi kanan dan kiri.

Posisi ketika pintu ini menggambarkan simbol kupu-kupu yang terus terbang, berkembang dan berusaha keras untuk keluarga besar. Selain itu, posisi pintu yang terletak di tengah juga menjadi simbol keterbukaan dan kedekatan antar pemilik rumah.

Bentuk teras

Bentuk teras yang luas juga menjadi salah satu keunikan dari rumah adat Joglo. Seperti disebutkan sebelumnya, rumah Joglo mempunyai teras yang luas dan tanpa sekat. Teras yang dibangun dengan ukuran luas ini tidak lain digunakan sebagai sarana untuk berinteraksi sosial dengan tetangga atau warga sekitar. Dengan ini, masyarakat Jawa dapat membangun kehidupan sosial yang baik dan sehat.

Desain arsitektur

Karakteristik rumah adat Joglo yang terakhir tidak lain adalah desain arsitekturnya. Jika dilihat secara keseluruhan, rumah adat Joglo dibuat dengan desain bangunan yang unik dan menarik. Mulai dari bentuk atap, tiang penyangga, teras, hingga bagian-bagian lain dari struktur bangunannya.

Setiap bagian dari rumah Joglo pun mempunyai fungsi tersendiri, sehingga ini menjadi salah satu daya tarik yang membuat rumah adat Joglo dikenal hingga mancanegara.

BACA JUGA: Mudah dan Sehat, Ini 8 Makanan yang Mampu Tingkatkan Imunitas Tubuh
4 dari 4 halaman

Struktur dan Fungsi Rumah Adat Joglo

YouTube deHakims ©2021 Merdeka.com

Setelah mengetahui filosofi dan karakteristiknya, terakhir Anda perlu mengetahui struktur bagian rumah adat Joglo dan fungsinya. Struktur bangunan rumah adat Joglo dibagi menjadi beberapa bagian seperti pendopo, pinggitan, omah, senthong, padepokan, saka, gandhok, dan bagian belakang rumah. Berikut penjelasannya untuk Anda.

  • Pendopo : yaitu teras depan rumah yang cukup luas berfungsi sebagai pendopo atau ruang jamu tamu.
  • Pinggitan : yaitu ruang tengah dengan bentuk atap berupa limas, biasanya untuk menjamu saudara dekat atau kerabat pemilik rumah.
  • Omah : yaitu ruang kumpul keluarga yang letaknya di bagian dalam atau disebut juga dengan omah ndalem. Biasanya mempunyai bentuk limasan dengan lantai yang lebih tinggi.
  • Senthong : yaitu ruang dalam seperti dapur, kamar, kamar mandi, serta gudang untuk menyimpan hasil tani. Senthong ini dapat terletak di sisi kanan, kiri, dan tengah rumah.
  • Saka : yaitu tiang-tiang yang digunakan untuk menyangga bangunan rumah secara keseluruhan. Biasanya rumah adat Joglo mempunyai 4 tiang penyangga.
  • Gandhok : yaitu bangunan yang terletak di kiri dan kanan rumah, digunakan untuk tempat tidur keluarga dan tamu yang berkunjung.
  • Bagian belakang rumah : bagian belakang rumah bisa digunakan untuk kamar mandi, sumur, dan dapur. Biasanya sumur dibangun di sebelah timur rumah.

Advertisement

[mdk/ayi]

Advertisement

Advertisement

Video

Bài mới nhất

Chủ Đề