Apa yang harus dilakukan dalam membuat peta konsep buku fiksi?

  • Bahasa Indonesia
  • Berliterasi

Peta Konsep dari Isi Buku Fiksi/Nonfiksi

Penulis
kecilnyaaku
-
November 14, 2017
0
45412

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan mampu membuat peta konsep dari isi buku Fiksi/Nonfiksi yang dibaca.

Kita awali dengan manfaat membuat catatan tentang isi buku.

Catatan tentang isi buku atau bacaan itu sangat penting. Ada suatu peribahasa yang mengatakan bahwa Ilmu itu liar, maka ikatlah dengan mencatatnya. Mencatat merupakan salah cara manusia meningkatkan efektivitasnya dalam mempelajari sesuatu. Cara ini dilakukan untuk menutupi kelemahan keterbatasan daya ingat.

Mencatat informasi dari sebuah sumber atau bacaan itu banyak sekali manfaatnya, di antaranya: (1) sebagai dokumen yang mungkin suatu saat diperlukan, (2) sebagai informasi yang membantu meningkatkan kemampuan belajar anda, (3) untuk memudahkan mengingat kembali, (4) sebagai bahan kutipan dalam mengerjakan tugas dan makalah, dan (5) bahan untuk diskusi dengan teman yang membantu anda mengemukakan ide dan gagasan dengan bahasa anda.

Ini merupakan suatu tantangan terbesar dalam mengelola informasi yang sedemikian banyak? Kita pasti setuju bahwa, kemampuan mengelola informasi akan lebih penting daripada informasi atau pengetahuan itu sendiri, karena informasi dan pengetahuan akan terus berkembang sedangkan kemampuan untuk mengelola informasi, begitu kita menguasainya, akan tetap melekat pada kita sampai akhir nanti. Salah satu teknik paling dasar untuk mengelola informasi adalah kemampuan untuk mencatat dengan efektif.

Sekarang kita sadar, bahwa mencatat telah terbukti banyak manfaatnya. Apalagi kalau kita bermaksud membahas kembali isi bacaan itu. Kita perlu melakukan persiapan, di antaranya berupa catatan tentang pokok-pokok isi buku yang akan didiskusikan. Catatan yang kita buat akan lebih mudah dibahas kembali apabila disajikan dalam bentuk peta konsep.

Peta Konsep Isi Buku

Isi buku pada umumnya terdiri atas beberapa bab dan di dalam setiap bab terbagi pula ke dalam beberapa sub bab. Pada setiap sub-babnya juga kembali dirinci ke dalam beberapa bagian lagi. Pembahasan isi buku seperti itu akan lebih mudah apabila disajikan ke dalam suatu pemetaan yang sering disebut dengan peta konsep.

Berikut contoh-contoh penyajiannya.

Isi Buku Apresiasi Sastra

Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Pendahuluan

1. Pengertian kesusastraan

2. Manfaat karya sastra

3. Jenis-jenis karya sastra

Puisi

1. Pengertian puisi

2. Karakteristik puisi

3. Jenis-jenis puisi

4. Cara menulis puisi

Prosa

1. Pengertian prosa

2. Karakteristik prosa

3. Jenis-jenis prosa

4. Cara menulis prosa

Drama

1. Pengertian drama

2. Karakteristik drama

3. Jenis-jenis drama

4. Cara mementaskan

Penutup

Dengan pemetaan seperti itu, isi keseluruhan buku itu bisa tergambarkan dengan jelas; begitu pun dengan susunan dan perinciannya.

Isi setiap bab dalam sebuah buku dapat lebih diperjelas dengan peta konsep seperti di atas. Satu bab disajikan dalam satu bagan sehingga sistematikanya bisa lebih terperinci. Hubungan antarbagiannya pun akan lebih mudah dipahami.

Peta konsep menempatkan gagasan yang paling umum pada posisi paling atas, kemudian diikuti oleh gagasan-gasasan yang lebih kecil ke bawahnya secara hirarkis.

Akan tetapi, untuk buku-buku cerita semacam novel ataupun buku kumpulan cerpen/dongeng, akan lebih mudah dipahami apabila disajikan dalam bentuk bagan alur. Dengan begitu rangkaian cerita yang ada pada buku itu akan lebih jelas dan mudah terpahami.

  • Pengenalan Cerita
  • Penanggalan Peristiwa
  • Terjadinya Konflik
  • Penyelesaian Konflik
  • Penutup

Pada setiap bagiannya itu, kemudian diisi dengan catatan-catatan ringkas. Misalnya, pada bagian pengenalan: 1) apa yang disampaikan pengarangnya, 2) gambaran tentang tokoh siapa, dan 3) di mana cerita itu bermula.

Pada bagian pengenalan peristiwa, perlu dicatat tentang latar belakang masalah yang dihadapi tokoh utamanya. Pada bagian konflik, diceritakan masalah yang dialami tokoh utama, penyebab, dan reaksi yang dilakukan tokoh tersebut.

Bagaimana cara mencatat hal-hal atau informasi yang penting? Selama ini mungkin kita termasuk orang yang tidak mau repot membuat catatan. Kalau pun mencatat, mungkin hanya alakadarnya di dalam buku bacaan tersebut, memberi tanda khusus, menggarisbawahi atau menstabilo. Namun, semua itu membuat buku menjadi tidak bersih. Juga tidak semua buku dapat dicoret karena bukan milik sendiri.

Ada cara yang aman untuk membuat catatan misalnya dengan membuat kartu catatan berukuran kecil. Segala hal yang ingin dicatat, akan ditulis pada lembaran kartu tersebut. Walaupun catatan dengan kartu mudah tercecer, namun hal itu dapat diatasi dengan menyediakan map atau kotak penyimpanan khusus sesuai dengan kategori.

Dan justru membuat catatan dengan kartu tersebut akan mudah diatur berdasarkan kepentingan kita, mudah dibuat variasi warna kartu, dan mudah dibawa saat diperlukan.

BACA JUGA : Materi Bahasa Indonesia K-13 Berliterasi

Kegiatan 9.4

  • Bentuklah kelompok. Bacalah sekurang-kurangnya sebuah buku fiksi dan nonfiksi!
  • Catatlah setiap bagian penting dari setiap buku tersebut dalam bentuk peta konsep.
  • Catat pula identitas buku itu secara jelas, seperti judul, penulis/ pengarang, penerbit, dan ketebalannya.
  • Secara bergiliran dengan kelompok lain, presentasikan peta konsep yang telah dibuat Sebaiknya, anda menggunakan media presentasi, seperti LCD.
  • Mintalah kelompok lain untuk memberikan komentar berdasarkan aspek-aspek seperti : kejelasan, kelengkapan, dan keruntunan sistematikanya.

Aspek

Isi Komentar

a. Kejelasan

b. Kelengkapan

c. Keruntunan

Materi tersebut merupakan rumusan materi RPP Kelas VIII KD 4.17. Semoga ada manfaatnya.

Salam literasi.

Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VIII Edisi Revisi 2017.

  • LABEL
  • literasi
Share
Facebook
WhatsApp
Email
Print
Berita sebelumyaRPP B. Indonesia Kelas 8 K13 Revisi 2017 (9.B.2)
Berita berikutnyaRPP B. Indonesia Kelas 8 K13 Revisi 2017 (9.B.1)
Apa yang harus dilakukan dalam membuat peta konsep buku fiksi?
https://kecilnyaaku.com/