Apa yang kamu tahu tentang nisab jelaskan brainly?

Apa yang kamu tahu tentang nisab jelaskan brainly?

Membayar zakat adalah salah satu dari lima kewajiban utama umat Islam yang wajib ditunaikan. Banyak orang memanfaatkan kedatangan bulan Ramadan untuk menunaikan kewajiban membayar zakat tersebut. Biasanya ada dua jenis zakat yang umum ditunaikan di bulan Ramadan. Yaitu, zakat fitrah yang wajib dikeluarkan oleh orang Islam baik tua maupun muda. Selain itu, ada juga zakat mal atau zakat harta yang wajib dikeluarkan oleh mereka yang sudah memenuhi syarat sebagai wajib zakat. Ada juga zakat penghasilan yang bisa dibayarkan per bulan atau tahunan.

Nah, apabila memang Anda berniat menunaikan zakat di Ramadan tahun ini, apakah Anda sudah mengetahui cara menghitung zakat yang tepat? Agar kewajiban zakat tertunaikan dengan baik, pastikan Anda tahu cara menghitung zakat dengan tepat.

Cara Menghitung zakat fitrah

Zakat fitrah adalah zakat untuk penyucian jiwa. Setiap orang Islam yang mampu, wajib membayar zakat fitrah setahun sekali. Zakat fitrah lazim dibayarkan saat Ramadan seperti ini hingga sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri. Zakat fitrah juga tidak dibatasi kewajibannya oleh orang dewasa saja. Apabila Anda saat ini adalah seorang kepala rumah tangga yang menanggung istri dan tiga anak dan dua orang tua, maka Anda berkewajiban membayarkan zakat fitrah orang-orang yang dalam tanggungan Anda.

Mari melihat ilustrasi berikut ini:

Anda adalah kepala keluarga dengan istri dan tiga anak. Di rumah Anda, juga tinggal ibu mertua. Karena Anda merupakan anak sulung dengan tingkat ekonomi yang cukup memadai, Anda selama ini juga menanggung kehidupan kedua orangtua yang tinggal di kota berbeda. Dengan demikian, Ramadan tahun ini kewajiban zakat fitrah Anda adalah untuk delapan orang. Yaitu, untuk Anda, istri, tiga anak, ibu mertua dan kedua orang tua.

Zakat fitrah bisa dibayarkan berupa makanan pokok yang Anda konsumsi sehari-hari. Orang Indonesia banyak yang memilih beras sebagai alat bayar zakat fitrah. Sebagian yang lain ada juga yang mengonversi makanan pokok menjadi sejumlah uang. Nah, berapa besar zakat fitrah yang harus dikeluarkan setiap orang? Menurut aturan yang telah ditentukan, besar zakat fitrah per orang adalah 3,5 liter atau 2,7 kilogram (kg) makanan pokok.

Bila ada delapan zakat fitrah yang harus Anda tunaikan, berarti Anda perlu menyiapkan 21,6 kg beras. Bagaimana bila Anda berniat membayar zakat fitrah berupa uang? Badan Amil Zakat Nasional seperti dikutip  Jawa Pos (Mei 2019) menentukan, pembayaran zakat fitrah dengan uang setara dengan Rp40.000 per orang. Jadi, bila Anda membayar zakat fitrah untuk delapan orang, Anda tinggal menyiapkan dana sebesar Rp320.000.

Baca juga: Mumpung Ramadan, Lunasi Juga Kewajiban Zakat

Menghitung zakat mal

Zakat kedua yang bisa Anda tunaikan di bulan Ramadan adalah zakat harta atau zakat mal. Zakat mal adalah zakat yang harus dikeluarkan seorang Muslim ketika aset atau hartanya telah mencapai nisab (ukuran) setara dengan 85 gram emas yang dia miliki selama setahun.

Mengacu harga per 25 Mei 2019, harga emas di Divisi Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk adalah Rp666.000 per gram. Dengan demikian, ukuran nisab zakat mal tahun ini adalah 85 gram x Rp666.000 atau Rp56,61 juta.

Dengan demikian, apabila nilai simpanan Anda dalam berbagai bentuk selama setahun terakhir ini stabil nilainya sejumlah minimal Rp56,61 juta, maka Anda sudah wajib mengeluarkan zakat mal. Besar yang harus Anda keluarkan adalah 2,5% dari total nilai aset Anda.

Agar lebih jelas, berikut ilustrasi yang perlu Anda simak:

Selama ini Anda rutin menabung dan berinvestasi di berbagai instrumen mulai dari deposito, reksa dana, obligasi negara ritel, sampai saham dan juga emas. Pertama, hitung dahulu total aset yang Anda miliki di luar rumah yang Anda tinggali dan mobil yang Anda gunakan beraktivitas sehari-hari. Ini karena zakat mal hanya memperhitungkan aset berupa simpanan, bukan aset guna.

Simpanan Anda di deposito mencapai Rp30 juta, di reksa dana sebesar Rp40 juta, obligasi negara ritel senilai Rp50 juta, saham sebesar Rp20 juta, ditambah simpanan emas senilai Rp40 juta. Berapa zakat mal yang harus Anda keluarkan? Dari gambaran di atas, total nilai aset berupa simpanan dan investasi mencapai Rp180 juta. Artinya, aset simpanan Anda sudah mencapai nisab zakat mal yang sebesar Rp56,61 juta.

Kedua, ketahui apakah selama setahun terakhir ini nilai aset simpanan Anda memang stabil di angka minimal Rp56,61 juta. Bila iya, maka Anda wajib mengeluarkan zakat mal.

Namun, ingat, menghitung besar zakat mal bukan berdasarkan jumlah nisab yang sebesar Rp56,61 juta. Tapi, Anda harus menghitungnya dari nilai total aset simpanan yang Anda miliki. Berarti, bila jumlah total simpanan Anda adalah Rp180 juta, maka zakat mal yang harus Anda bayar adalah 2,5% x Rp180 juta atau sama dengan Rp4,5 juta.

Baca juga: Menyiapkan Dana Haji dengan 4 Langkah Mudah

Cara Menghitung zakat penghasilan

Zakat penghasilan atau profesi sebenarnya bisa Anda tunaikan setiap bulan setiap mendapatkan penghasilan yang sudah mencapai nisab. Nisab zakat penghasilan adalah setara 525 kg makanan pokok yang biasa Anda konsumsi. Jadi, apabila sehari-hari Anda mengonsumsi beras seharga Rp12.000 per kg, maka nisab zakat penghasilan mencapai Rp6,3 juta.

Dengan demikian, bila setiap bulan Anda mendapatkan pendapatan Rp10 juta, maka Anda sudah wajib mengeluarkan zakat penghasilan. Berapa yang harus dikeluarkan? Besar zakat penghasilan adalah 2,5% x penghasilan bruto Rp10 juta, hasilnya adalah Rp250 ribu.

Bila Anda selama setahun ini sebenarnya sudah mencapai nisab zakat akan tetapi terbilang jarang atau mungkin lupa menunaikan zakat penghasilan, maka masa Ramadan adalah waktu yang tepat untuk membayarkannya. Totalkan penghasilan selama setahun ditambah bonus, kemudian kalikan 2,5%. Misalnya selain gaji, Anda menerima bonus sebesar Rp30 juta. Dengan begitu total pendapatan Anda tahun ini mencapai Rp120 juta + Rp30 juta, sama dengan Rp150 juta. Jadi, besar zakat penghasilan yang harus Anda keluarkan adalah 2,5% x Rp150 juta atau Rp3,75 juta.

Baca juga: Kesalahan Finansial yang Harus Dihindari Orang Tua Muda

Dengan mengetahui cara menghitung zakat yang harus Anda bayar, Anda bisa lebih mudah menyalurkannya. Zakat tunai, tidak ada lagi beban kewajiban yang bisa mengurangi nilai ibadah Anda sebagai seorang Muslim. Selamat menunaikan zakat!

Salah satu kewajiban umat muslim adalah membayarkan zakat fitrah yang dibayarkan setiap bulan Ramadan. Zakat dibayarkan dengan 3,5 liter makanan pokok dari daerah tempat Anda tinggal, dalam hal ini di Indonesia adalah beras. Selain zakat fitrah, ternyata masih banyak macam-macam zakat yang ada.

5 Jenis ZakatTerdapat macam-macam zakat yang wajib Anda ketahui serta ketentuannya antara lain:

  1.  Zakat Fitrah

    Salah satu jenis zakat yang wajib ditunaikan umat muslim adalah zakat fitrah. Seperti yang telah disebutkan di atas, zakat fitrah adalah jenis zakat yang wajib dibayarkan umat muslim ketika bulan Ramadan atau hari raya Idulfitri datang. Selanjutnya, zakat fitrah dapat dibayar dengan 3,5-liter makanan pokok dari daerah yang bersangkutan.  Di Indonesia biasanya orang akan memberikan beras.

    Ada juga yang memberikan biji-bijian, gandum, hingga kurma kering untuk diberikan sebagai zakat fitrah. Fungsi zakat fitrah bertujuan mensucikan orang yang berpuasa dari ucapan kotor dan perbuatan dosa. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan makan kepada fakir miskin dengan cara membantu mencukupi kebutuhan fakir miskin.
  2. Zakat Maal

    Selain zakat fitrah, ternyata ada macam-macam zakat lainnya yakni zakat maal (harta). Zakat maal adalah zakat penghasilan, selanjutnya, ada beberapa jenis zakat penghasilan yaitu zakat hasil pertambangan, hasil pertanian, hasil laut, hasil ternak, perak, dan ternak. Masing-masing jenis zakat memiliki ketentuan dan perhitungannya sendiri.

    Pengelolaaan zakat bahkan sudah diatur dalam undang-undang, lho. Pengelolaan zakat diatur dalam Undang-undang (UU) pengelolaan zakat nomor 38 tahun 1998 “Zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau badan yang dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya.”

    Selanjutnya, UU tersebut juga menjelaskan tentang pengelolaan zakat, fungsi zakat dan siapa yang berhak mengatur zakat. Berikut beberapa ketentuan zakat yang ada di Indonesia:
  3. Emas dan Perak

    Ketentuan zakat yang pertama adalah ketentuan zakat emas dan perak. Anda diwajibkan membayar zakat yang cukup nisabnya dan telah dimiliki selama setahun. Perhitungannya adalah sebesar 2,5% dari nilai emas tersebut. Sebagai contoh jika Anda memiliki emas sebesar 100 gr, maka zakat yang wajib dibayarkan adalah harga 2,5 persen dari emas.

    Sebagai contoh 1 gr emas berharga Rp 50.000, maka besaran zakat yang harus dibayarkan yaitu adalah 100gr x Rp 50.000 x 2.5 persen = Rp 125.000.

  4. Binatang TernakSelanjutnya, zakat penghasilan yang harus Anda bayarkan adalah hasil ternak. Hewan ternak yang terkena wajib zakat adalah dengan hewan yang memberikan manfaat bagi manusia, digembalakan, mencari makan sendiri melalui gembala, telah dimiliki satu tahun dan mencapai nishab. Masing-masing hewan ternak berbeda-beda. Sebagai contoh sapi, jika jumlahnya mencapai 30 ekor, maka zakatnya berupa seekor anak sapi satu tahun.

  5. Zakat Perdagangan atau TijarahZakat perdagangan atau zakat tirakat yaitu zakat yang berkaitan dengan komoditas perdagangan. Zakat ini memiliki ketentuan yakni diambil dari modal, dan dihitung dari total penjualan barang sebesar 2,5 persen. Anda bisa membayarkan uang dengan seharga nilai tersebut atau berupa barang dagangan.

Itulah macam-macam zakat dan ketentuannya yang ada di Indonesia. Lebih lanjut, Anda juga bisa memilih Asuransi Jiwa Syariah. Perbedaan utama antara Asuransi Jiwa Syariah dengan Asuransi Jiwa Konvensional terletak pada konsep dasar dan cara pengelolaan dana yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Asuransi Jiwa Syariah adalah Asuransi yang didasari prinsip saling tolong menolong dan melindungi diantara para peserta melalui kontribusi ke Dana Tabarru’, yaitu kumpulan dana kebajikan dari uang kontribusi para peserta Asuransi Jiwa Syariah yang setuju untuk saling bantu bila terjadi risiko di antara mereka. Dana ini kemudian dikelola sesuai prinsip Syariah dan di bawah pengawasan Dewan Syariah untuk menghadapi risiko tertentu. Terdapat berbagai macam produk Asuransi Jiwa Syariah yang bisa Anda pilih di sini.