Apa yang menyebabkan terjadinya masa pubertas

Perubahan suasana hati seing kali diasosiasikan / dihubungkan dengan masa remaja. Namun untuk beberapa kasus hal tersebut bisa saja terjadi pada usia lebih muda dari 13 tahun. Dengan kondisi anak remaja yang sedang mengalami pubertas, orang tua sebaiknya bisa mengatur strategi komunikasi supaya aturan dan penanaman nilai tetap berjalan tanpa harus berkonflik dengan sang anak. Mengetahui segala hal tentang perubahan hormon yang terjadi pada anak bisa membuat orang tua lebih mengerti dan “toleran” terhadap fase yang penuh tantangan ini.

Perubahan Hormonal

Tujuan utama pubertas adalah untuk mengubah tubuh seorang anak ke bentuk tubuh yang siap dan mampu bereproduksi. Proses ini diatur oleh hormon, yang juga disebut dengan sebutan “hormon yang sedang mengamuk” pada remaja. Anak lelaki maupun perempuan melepaskan hormon dari otaknya yang disebut sebagai hormone Pelepas gonadotrofin, yang merangsang diproduksinya dua jenis hormon berikutnya yang juga diproduksi dalam otak. Hormon-hormon ini bekerja pada testis anak laki-laki (untuk melepaskan testosterone dan memproduksi sperma) dan pada ovarium anak perempuan guna memproduksi estrogen dan melepaskan sel telur.

Pada anak laki-laki, proses ini akan terjadi secara terus menerus dan bukan atas dasar siklus. Namun pada anak perempuan, saat menstruasi dimulai hingga menopause, tubuhnya secara konstan bersiap-siap untuk bereproduksi. Suatu pola siklus hormon memungkinkan lapisan dari Rahim (endometrium) menebal dan bersiap-siap untuk penanaman sel telur yang telah dibuahi. Hormon tersebut kemudia menyebabkan pelepasan sebuah sel telur. Jika sel telur ini tidak dibuahi oleh sperma, tingkat hormone akan menurun Kembali dan endometrium yang telah menebal akan luruh. Hal inilah yang disebut dengan “haid”. Membiasakan diri terhadap tingkat hormone yang sering berubah-ubah bisa menyulitkan bagi sebagian anak perempuan. Adapun peran-peran setiap hormon yang ada dalam tubuh perempuan adalah sebagai berikut:

  • Peran khusus dari estrogen adalah mendorong terbentuknya lapisan Rahim, mempersiapkan ovarium untuk melepaskan sel telur dan membantu menyeimbangkan garam dan air dalam tubuh.
  • Progesteron lebih terfokus pada hal yang berhubungan dengan pembentukan dan kelangsungan hidup fetus. Hormon ini dikeluarkan saat masa ovulasi, membantu mempersiapkan Rahim untuk kehamilan dan jaringan payudara perempuan untuk meproduksi ASI.  Tingkat hormon akan menurun pada setengah bagian akhir siklus menstruasi kecuali jika kehamilan terjadi.

Pendidikan Seksual

Anda mungkin khawatir anak anda akan melakukan aktivitas seksual pada usia dini. Salah satu cara ampuh yang bisa dilakukan adalah memberikan edukasi dengan cara menjelaskan mengenai kesehatan reproduksi agar anak dapat melindungi diri dari kehamilan dan penyakit menular. Selain itu penanaman nilai-nilai agama yang dikomunikasikan dengan baik tanpa harus bersifat dogmatis akan sangat membantu anak melakukan kegiatan seksual pra nikah atau yang disebut juga dengan istilah “zina”. Teknik komunikasi yang baik antara orang tua dan anak bisa dipelajari dengan mempelajari ilmu bimbingan dan konseling.

Masa pubertas dialami remaja yang menginjak usia 10-14 tahun. Baca artikel ini untuk Ketahui hal penting yang terjadi saat anak mengalami pubertas.


Pubertas adalah proses menjadi dewasa secara seksual yang dialami anak-anak pada masa menuju remaja. Menurut MedilinePlus, proses pubertas umumnya dialami oleh laki-laki pada usia 12 hingga 16 tahun, dan perempuan mulai dari usia 10 hingga 14 tahun.

Masa pubertas menyebabkan perubahan fisik pada tubuh laki-laki dan perempuan yang terjadi secara berbeda. Hal ini disebabkan oleh pengaruh perubahan hormon di dalam tubuh. Selain perubahan pada fisik, keadaan mental dan emosional pada remaja juga umumnya mengalami perubahan. Adanya perubahan hormon menjadikan remaja memiliki perubahan mood yang lebih cepat pada masa pubertas.

Pada masa pubertas, ada kemungkinan bahwa anak merasa bingung terhadap perubahan alami yang terjadi pada tubuhnya dan mungkin merasa lebih emosional dari biasanya. Maka, penting sebagai orang tua untuk memberikan dukungan dan mendampingi anak jika ada hal yang perlu dibantu atau pertanyaan terkait masa pubertas yang sedang dialaminya. Lantas, bagaimana tahapan masa pubertas dan apa yang terjadi saat anak mengalami pubertas? Berikut ini ulasannya!

Hal yang Terjadi Saat Anak Mengalami Pubertas

Masa pubertas pada remaja laki-laki dan perempuan dimulai pada usia yang berbeda-beda. Normalnya, pubertas terjadi pada laki-laki mulai usia 12 hingga 16 tahun, sedangkan remaja perempuan umumnya mengalami pubertas lebih awal, yaitu mulai dari usia 10 hingga 14 tahun.

Dilansir dari Medical News Today, pada beberapa kasus, mungkin terjadi yang namanya pubertas dini dan pubertas terlambat.

  • Pubertas dini (early puberty) adalah masa pubertas pada remaja yang dimulai lebih awal dari masa pubertas normal. Pada laki-laki, yaitu dimulai pada usia kurang dari 9 tahun. Pada perempuan, yaitu dimulai pada usia kurang dari 8 tahun. Dalam kebanyakan kasus, pubertas dini tidak menjadi masalah dan tidak memerlukan perawatan medis.
  • Pubertas terlambat (late puberty) ditandai dengan tidak adanya perubahan fisik yang terjadi pada usia remaja laki-laki atau perempuan mengalami masa pubertas normal. Pada laki-laki, yaitu perubahan fisik belum terlihat pada usia 14 tahun. Pada perempuan, yaitu perubahan fisik belum terlihat pada 16 tahun.Pubertas terlambat juga umumnya tidak perlu dikhawatirkan. Gen, lingkungan, pola makan, dan berat badan seseorang dapat berperan dalam waktu terjadinya masa pubertas.

Lantas, apa yang terjadi saat anak mengalami pubertas? Berikut ini tahapan-tahapan masa pubertas pada remaja sesuai usia dan perubahan fisik yang terjadi pada tubuh secara alami, yang dirangkum dari Healthline dan Medical News Today:

Tanda Pubertas pada Remaja Laki-laki

Terjadinya pubertas pada remaja laki-laki ditandai dengan beberapa perubahan fisik di bawah ini:

1. Ukuran Testikel dan Penis yang Membesar

Tahap pertama pubertas pada laki-laki umumnya terjadi pada usia 9 atau 10 tahun yang disebut Pra Pubertas. Pra Pubertas merupakan masa-masa di mana perubahan mulai terjadi pada tubuh, tetapi belum terlihat.

Mulai usia 11 tahun, perubahan pertama yang dapat terlihat dan dialami remaja laki-laki adalah ukuran testis dan kulit di sekitar buah zakar (skrotum) yang mulai membesar. Saat testis dan skrotum mulai tumbuh, penis juga mulai tumbuh.

2. Mengalami Mimpi Basah

Sekitar usia 13 tahun, remaja laki-laki mulai mengalami yang disebut “mimpi basah” sebagai bagian dari masa pubertas. Pada tahap ini, alat kelamin mulai mengalami ereksi saat tubuh mulai memproduksi sperma. Remaja pria juga mungkin mengalami ejakulasi saat mereka tidur, yang disebut sebagai "mimpi basah".

3. Pertumbuhan Otot, Suara Menjadi Lebih Berat, dan Jerawat

Pada usia 13 tahun juga, pertumbuhan otot pada remaja pria mulai terjadi, otot menjadi lebih besar. Selain itu, suara mulai berubah menjadi lebih berat. Saat suara mulai berubah menjadi lebih berat, remaja pria mungkin merasakan suara mereka “patah”. 

Hal ini merupakan proses yang normal yang berarti suara sedang berada dalam tahap peralihan antara suara anak-anak yang terdengar lebih tinggi menjadi suara yang lebih berat secara permanen.

Memasuki usia 14 tahun, suara pria yang lebih berat menjadi permanen dan jerawat mulai muncul pada sebagian remaja laki-laki. Perlu adanya peringatan dari orang tua untuk mulai menjaga kebersihan wajah dengan mencuci muka secara teratur menggunakan sabun cuci muka yang lembut

4. Tumbuhnya Rambut pada Kemaluan, Ketiak, dan Wajah

Mulai dari usia 11 tahun, remaja laki-laki akan mulai menumbuhkan rambut kemaluan di pangkal penis dan secara bertahap akan menutupi area yang lebih luas di sekitar alat kelamin. Rambut kemaluan menjadi lebih gelap dan lebih kasar seiring pertumbuhan.

Pada tahap akhir pubertas, rambut kemaluan dapat menyebar ke paha dan perut. Laki-laki juga akan memiliki pertumbuhan rambut pada ketiak, kaki, dan biasanya juga tumbuh pada wajah dan dada mereka.

Sekitar usia 14 tahun, baru muncul rambut pada ketiak. Pada tahap ini, umumnya mulai muncul bau badan pada remaja yang sebelumnya tidak terjadi pada anak-anak sebelum pubertas. Untuk mencegah bau badan, bicarakan dengan anak tentang pilihan deodoran dan pastikan mereka mandi secara teratur, terutama setelah aktivitas fisik yang intens.

Memasuki usia 15 tahun, rambut pada wajah, seperti kumis, mulai tumbuh. Hal ini menjadi salah satu perubahan fisik yang dapat terlihat selama masa pubertas pada remaja laki-laki.

5. Pertumbuhan Tinggi Badan yang Signifikan

Pada tahap pertama pubertas, remaja laki-laki dapat tumbuh tinggi sekitar 5-6 cm. Pada tahap pubertas selanjutnya, tinggi badan dapat meningkat menjadi 7-8 cm dan kemudian 10 cm per tahun. Pria umumnya akan berhenti tumbuh sekitar usia 17 tahun.

Pentingnya Peran Orang Tua di Rumah

Pubertas dapat menjadi tantangan bagi anak-anak dan orang tua. Selain menyebabkan banyak perubahan fisik, hormon juga menyebabkan perubahan emosional. Anak mungkin menunjukkan sikap murung atau berperilaku berbeda.

Oleh karena itu, sangat penting untuk bereaksi dengan sabar dan pengertian. Anak mungkin merasa tidak nyaman tentang perubahan tubuhnya, termasuk masalah jerawatnya.

Bicarakan tentang perubahan ini dan yakinkan anak bahwa itu adalah bagian normal dari pendewasaan. Jika ada sesuatu yang sangat mengganggu dan tidak dapat diselesaikan sendiri, bicarakan juga dengan dokter anak untuk solusi lebih lanjut.

  • Baca Juga: 10 Ciri Pubertas pada Anak Perempuan, Ibu Wajib Tahu!
  • Baca Juga: Sakit Hati Karena Perkataan Orang Tua? Begini Cara Mengatasinya
  • Baca Juga: Rekomendasi Nama Jepang Terbaik untuk Anak Perempuan dan Artinya

Itu dia penjelasan mengenai masa pubertas pada remaja dan apa yang terjadi saat anak mengalami pubertas. Sebagai orang tua, dukungan dan pendampingan pada masa pubertas sangat diperlukan anak sehingga mengurangi kecemasan, ketakutan, dan membantu mengajarkan anak tentang langkah apa yang harus dilakukan selama masa pubertas yang sedang dialaminya.

Apa yg menyebabkan terjadinya masa pubertas?

Perubahan fisik anak saat mengalami pubertas dan pubertas dini tidak jauh berbeda. Pada anak perempuan, payudara akan mulai membesar, muncul jerawat, mengalami menstruasi, bulu ketiak dan rambut kemaluan mulai tumbuh, serta aroma tubuh yang mulai berubah.

Apa yang menyebabkan terjadinya masa pubertas brainly?

Jawaban: Penyebab munculnya pubertas ini adalah hormon yang dipengaruhi oleh hipofisis (pusat dari seluruh sistem kelenjar penghasil hormon tubuh). Berkat kerja hormon ini, remaja memasuki masa pubertas sehingga mulai muncul ciri-ciri kelamin sekunder yang dapat membedakan antara perempuan dan laki-laki.

16 Apa yang menyebabkan perubahan pada masa pubertas jawab?

Jawaban ini terverifikasi Penyebab perubahan masa pubertas karena mulai aktifnya hormon reproduksi yaitu estrogen pada perempuan dan testosteron pada laki-laki dengan ditandai perubahan fisik.