Apa yang terjadi dengan Jepang pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945?

KOMPAS.com - Segalanya dimulai pada 1939, saat ilmuwan Albert Einstein menandatangani surat yang memperingatkan Presiden AS Franklin D Roosevelt, tentang potensi destruktif nuklir, yang ditemukan ahli kimia Jerman, Otto Hahn.

Dilansir AP, surat itu berisi proses yang bisa menghasilkan "bom jenis baru yang sangat kuat".

Roosevelt pun lantas membentuk Badan Penasihat Uranium.

Baca juga: Arab Saudi Khawatirkan Aktivitas Pengayaan Uranium Iran

Lalu pada 7 Desember 1941, pesawat tempur Jepang menghancurkan banyak armada Pasifik AS yang berbasis di Pearl Harbor. Keesokan harinya AS pun terjun ke Perang Dunia II.

Lalu pada Agustus 1942, AS resmi meluncurkan program rahasia untuk mengembangkan bom atom.

Proyek ini telah disetujui tahun sebelumnya dan dikenal sebagai Proyek Manhattan. Menghabiskan dana tak main-main, sekitar 2 miliar dollar AS.

Pada 1943, Robert Oppenheimer ditunjuk sebagai direktur ilmiah dari laboratorium rahasia di Los Alamos, New Mexico, yang akan merakit bom itu.

Proyek ini turut melibatkan fisikawan ternama dari AS, Inggris, dan Kanada, selain beberapa peneliti lain yang kabur dari pendudukan Nazi.

Baca juga: Kisah Perang: Derita Tiada Tara Hibakusha, Penyintas Bom Atom Hiroshima-Nagasaki

Seperti ditulis KOMPAS.com, sekitar awal 1945, target-target dari daftar kota di Jepang disusun dan dievaluasi, untuk dipilih kota mana yang akan dijatuhi bom atom.

Sebuah hal yang awalnya diperingatkan Einstein, lantas terus digelorakan hingga menjadi awal sebuah bencana.

Hiroshima yang merupakan kota terbesar ketujuh Jepang, ada di urutan teratas daftar itu.

Sementara itu Kyoto tidak jadi target karena faktor sejarah dan budayanya.

Baca juga: 76 Tahun Bom Hiroshima, Warga Kecewa Olimpiade Tak Mengheningkan Cipta

Pada 9-10 Maret 1945, pesawat tempur AS menjatuhkan bom secara besar-besaran di Tokyo dan kota-kota besar Jepang lainnya.

Sekitar 100.000 orang meninggal di ibu kota. Ledakan berujung banyak kematian.

Kemudian pada 26 Maret Pertempuran Okinawa dimulai. Lebih dari 100.000 tentara Jepang dan sejumlah warga sipil lainnya tewas dalam perang 3 bulan itu, sedangkan di kubu AS 12.000 tentara terbunuh.

Pertempuran ini dimanfaatkan para pejabat AS untuk membenarkan penggunaan bom atom, karena invasi ke Jepang via darat diperkirakan memakan biaya lebih besar.

Pada 12 April Roosevelt meninggal, dan digantikan Harry Truman yang mempelajari Proyek Manhattan.

Baca juga: Kirab Obor Olimpiade Tokyo Kenang Pengeboman Hiroshima

Selama Mei-Juli 1945, komponen bom atom dikirim ke Tinian, agar bom dari B-29 dapat dijatuhkan di Jepang.

Pada 16 Juli pukul 5.30 pagi, uji coba "Trinity" dilakukan di dekat Alamogordo, New Mexico.

Kekuatanny luar biasa, tak main-main. Sebuah mesin pembunuh bernama bom atom, menandai awal era nuklir.

Pada 25 Juli Truman menyetujui misi untuk menjatuhkan bom atom di Jepang, termasuk persetujuan untuk menjatuhkan bom tambahan.

Pada 26 Juli dalam Deklarasi Potsdam, Inggris, China, dan AS memperingatkan Jepang supaya menyerah, atau akan menghadapi "kehancuran total dengan segera".

Jepang dikabarkan mengabaikan ultimatum itu, tetapi kata "mokusatsu" yang dipakai Jepang, sebenarnya berarti "tidak berkomentar".

Tragedi ini pun dimulai.

Pada 6 Agustus, pesawat B-29 Enola Gay AS menjatuhkan bom atom seberat 4 ton di Hiroshima pukul 8.15 pagi.

Menewaskan 140.000 orang sampai akhir Desember.

Truman berkata ke para pemimpin Jepang, jika mereka tidak menyerah "mereka mungkin akan dihujani puing-puing dari angkasa, yang belum pernah terlihat di Bumi sebelumnya."

Baca juga: 75 Tahun Peringatan Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki, AS Belum Mau Minta Maaf

Kemudian pada 8 Agustus, Uni Soviet menyatakan perang ke Jepang, dan sehari berselang bom atom kedua meledak di Nagasaki pukul 11.02.

Sekitar 74.000 orang tewas akibat serangan itu.

Pada 15 Agustus Kaisar Jepang Hirohito memberi tahu rakyatnya bahwa mereka kalah perang. Namun Hirohito tetap bertakhta selama rekonstruksi negara pasca perang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video

Bài mới nhất

Chủ Đề