Apa yang terjadi jika dalam karya ilmiah tidak objektif dan faktual

Karya ilmiah harus bersifat objektif. Hal ini sangat penting karena karya ilmiah tidak dibuat berdasarkan perasaan penulisnya. Karya ilmiah harus menunjukkan fakta-fakta dan data-data dari hasil analisisnya.
Karya ilmiah harus bersifat objektif. Hal ini sangat penting karena karya ilmiah tidak dibuat berdasarkan perasaan penulisnya. Karya ilmiah harus menunjukkan fakta-fakta dan data-data dari hasil analisisnya. Jadi, tidak memiliki kecondongan subjektifitas.

Apa yang dimaksud dengan hasil karya tulis ilmiah yang efektif dan objektif?

Efektif, artinya tulisan-tulisan yang dibuat harus padat dan ringkas. Tidak boleh bertele-tele atau memasukkan opini-opini yang tidak penting. Objektif, artinya berdasarkan pada fakta, dalam hal ini kerangka karya tulis ilmiah bersifat konkrit dan benar adanya, tidak mengada-ada.

Mengapa penelitian harus bersifat objektif?

Alasannya harus bersifat objektif dikarenakan dalam teknik pengumpulan data terkait langsung dengan partisipan sebagai subjek penelitian. Sehingga hasil penelitian nantinya akan dijadikan rujukan dalam pengambilan kebijakan dan keputusan oleh masyarakat secara umum.

Apa saja ciri-ciri karya ilmiah bersifat dekoratif?

Ciri-ciri karya ilmiah bersifat dekoratif adalah bahwa karya imiah harus menggunakan istilah yang memiliki satu makna. Selain itu juga harus logis dalam memaparkan data penelitian. Kedua hal itu sangat penting supaya karya ilmiah bisa menyampaikan maksud dari penelitian yang dilakukan oleh penulis tanpa membingungkan.

Apa saja jenis karya ilmiah?

Penulisan karya ilmiah terbagi menjadi dua jenis berdasarkan sifatnya, yaitu digolongkan menjadi karangan ilmiah dan karangan non-ilmiah. Ciri-ciri karya ilmiah, dalam penulisannya menggunakan metodologi penyampaian riset yang didasarkan pada teori serta aturan baku.

Objektif maksudnya, suatu karya ilmiah harus didasarkan pada keadaan sebenarnya tanpa terpengaruh pendapat pribadi. Fakta yang disajikan berupa hasil penelitian, sumber data, dan metode analisis. Jangan sampai opini penulis karya ilmiah membuat data atau hasil riset jadi melenceng dari kebenaran.

Mengapa karya ilmiah harus bersifat ekspositoris?

Jawaban: Karya ilmiah pada dasarnya bersifat ekspositoris.Jika pada akhirnya timbul kesan argumentatif dan persuasif,hal itu ditimbulkan oleh penyusunan kerangka karangan yang cermat. Dengan demikian,fakta dan hukum alam yang diterapkan pada situasi spesifik akan berbiacara sendiri.

Apa yang dimaksud objektif yaitu?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], objektif adalah mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi.

Mengapa karya ilmiah harus bersifat faktual jelaskan?

Karena sebuah karangan ilmiah merupakan hasil pemikiran yang didasarkan pada fakta, peristiwa, dan kejadian yang disampaikan secara akurat dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Apa yang dimaksud dengan penelitian harus bersifat objektif?

Kesimpulan yang diambil oleh suatu penelitian harus bersifat obyektif, artinya harus didasarkan pada fakta yang diperoleh dari data aktual dan bukan atas dasar penilaian subyektif dan emosional.

Apa yang dimaksud dengan sifat objektif dalam penelitian?

Objektivitas atau objektif dalam keilmuan berarti upaya-upaya untuk menangkap sifat alamiah [empiris] sebuah objek yang sedang diteliti/ dipelajari dengan suatu cara di mana tidak tergantung pada fasilitas apapun dari subjek yang menyelidikinya.

Mengapa dalam penulisan karya ilmiah harus sistematis dan tidak bersifat terkaan?

Pembahasan Lebih Sistematis

Ketika pembahasan di dalam bentuk tulisan tidak sistematis maka akan membuatnya sulit dipahami. Sehingga tujuan dari adanya aturan terkait sistematika penulisan karya ilmiah adalah untuk membuatnya urut atau runtut.

Apa yang dimaksud dengan ekspositoris?

Narasi ekspositoris adalah tulisan yang berupa fakta, berguna untuk menyajikan suatu analisa proses, tujuan yang ingin dicapai adalah ketepatan informasi mengenai suatu peristiwa.

Jelaskan apa saja yg harus ditulis pada bagian pendahuluan karya ilmiah?

Adapun bagian pendahuluan terdiri dari:

  • Latar belakang masalah.
  • Rumusan masalah.
  • Tujuan penelitian.
  • Manfaat penelitian.
  • Apa arti objektif brainly?

    Objektif adalah mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi.

    Apa itu objektif dan contohnya?

    Objektif artinya adalah pemikiran atau sebuah pernyataan yang berdasarkan fakta, tanpa melibatkan pendapat pribadi. Biasanya digunakan ketika menyampaikan informasi kepada orang lain. Contohnya, informasi objektif tentang bencana banjir yang melanda sebuah daerah dimana terdapat ratusan orang meninggal dunia.

    Apa artinya subjektif dan objektif?

    Subjektif adalah lebih kepada keadaan dimana seseorang berpikiran relatif, hasil dari menduga duga, berdasarkan perasaan atau selera orang. perkiraan dan asumsi. Dengan didukung dengan fakta/data. Sikap objektif adalah sikap yang harus dijunjung tinggi bagi seseorang untuk berpandangan terhadap suatu masalah.

    Mengapa karya ilmiah harus bersifat faktual dan objektif?

    Karya ilmiah harus bersifat objektif. Hal ini sangat penting karena karya ilmiah tidak dibuat berdasarkan perasaan penulisnya. Karya ilmiah harus menunjukkan fakta-fakta dan data-data dari hasil analisisnya.

    Apakah karya ilmiah harus berdasarkan fakta?

    Karya ilmiah adalah karya tulis yang dibuat berdasarkan data dan fakta. Jenis-jenisnya bisa kamu kenali berdasarkan kandungan isinya. Jenis-jenis karya ilmiah adalah sebagai berikut:Laporan penelitianLaporan penelitian merupakan karya ilmiah yang ditulis sebagai hasil dari suatu penelitian ilmiah.

    Mengapa karya ilmiah harus bersifat logis?

    Yang pastinya semua karya ilmiah HARUS ilmiah, karena sebuah karya ilmiah harus bersifat LOGIS, maksudnya adalah agar sebuah karya ilmiah bisa diterima secara akal. Kemudian SISTEMATIS, sebuah karya ilmiah agar bisa dipahami maka karya itu harus sistematis atau berurutan.

    Karya tulis Ilmiah dapat dipahami sebagai teks yang ditulis dengan susunan sistematis, serta logis, dan memenuhi kaidah ilmu pengetahuan yang berlaku. Aspek rasionalitas diutamakan dalam penulisan karya tulis ilmiah, dan permasalahan yang diangkat bersifat objektif dan faktual. Karya tulis ilmiah menuntut untuk menggunakan kata-kata yang tidak ambigu atau bermakna ganda sehingga dibutuhkan gaya bahasa yang lugas, serta eksplisit, dan tentunya dengan ragam ilmiah sesuai dengan PUEBI.

    Ciri-Ciri Karya Ilmiah

    Karya tulis ilmiah memilik ciri-ciri yang kompleks dan tersusun rapi. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut.

    1. Suatu permasalahan diungkapkan secara logis, fakta dari data yang kredibel, dan analisis yang objetif, serta pada bagian rumusan masalah diungkapkan dengan kalimat interogativa.
    2. Opini yang dikemukakan harus berlandaskan teori dari berbagi sumber, seperti pendapat ahli, jurnal ilmiah, ataupun buku-buku yang sudah terbit, bukan berasal dari imajinasi, perasaan, atau pendapat yang subjektif.
    3. Ragam bahasa haruslah ilmiah, tidak ambigu, dan tidak menggunakan kata-kata yang bersifat konotatif.

    Struktur Karya Tulis Ilmiah

    Struktur karya tulis ilmiah pada umumnya bergantung pada jenisnya dan aturan dari Lembaga atau institusi apa yang diikuti. Namun, pada umumnya struktur karya ilmiah terdiri atas:

    1. Halaman judul.

    Judul karya tulis ilmiah ditulis berdasarkan topik yang diangkat sehingga menjadi nama dari karya ilmiah tersebut. Judul harus ditulis semenarik dan sejelas mungkin sehingga pembaca mendapatkan gambaran tentang apa isinya, contohnya, “Judul-Judul yang Berpotensi Menjadi Clickbait pada Portal Berita Daring Line Today: Suatu Kajian Pragmatik”. Dalam halaman judul, nama penyusun, nama Lembaga atau institusi, serta tempat dan tahun ditulis dengan aturan rata tengah, yang ditempatkan berturut-turut setelah judul di bagian bawah.

    2. Abstrak

    Ringkasan dari seluruh isi karya tulis disebut dengan abstrak. Abstrak ini ditulis bergantung pada peraturan akademis tertentu. Pada umumnya, abstrak ditulis dengan maksimal 150—200 kata dengan jarak spasi 1,5 pt dan tidak ada jarak antar baris. Isi abstrak, antara lain tujuan penelitian, metode penelitian, sumber data, dan pembahasan. Bagian bawah abstrak terdapat kata kunci. Kata kunci ini ditulis maksimal lima kata.

    3. Pendahuluan

    Bagian pendahuluan setidaknya di dalamnya terdapat:

    1. Latar belakang masalah
    2. Identifikasi masalah
    3. Pembatasan masalah
    4. Perumusan masalah
    5. Tujuan pembahasan
    6. Kemaknawian tulisan

    4. Kerangka teoretis

    Kerangka teoretis berisi penjelasan tentang hasil kajian terhadap teori dan hasil-hasil penelitian yang sudah ada dan telah terpublikasi dan relevan dengan karya tulis ilmiah itu. Pada bagian ini, teori-teori dari para ahli akan diibaratkan sebagai pisau untuk mengupas permasalahan yang disebutkan pada bagian rumusan masalah. Dalam menyusun teori tersebut, kemampuan menggunakan kaidah pengutipan sangat dibutuhkan agar tulisan tidak dinilai sebagai plagiarisme.

    5. Metode Penelitian

    Metode penelitian menjadi hal yang sangat mendasar dari karya tulis ilmiah. Metode atau prosedur penelitian menjadi petunjuk penulis untuk meneliti dengan langkah-langkah yang benar sebab jika metodenya salah, pembahasannya pasti juga akan salah. Terdapat dua metode yang di dalamnya masih ada sub-bagiannya, yaitu metode kualitatitf dan metode kuantitatif.

    6. Pembahasan

    Bagian ini harus mendapatkan porsi tulisan yang paling banyak dibandingkan dengan bagian lainnya. Apa yang tertulis pada bagian kerangka teoretis akan digunakan semaksimalnya pada bagian ini. Penulis akan menggunakan daya analisisnya secara objektif bergantung pada metode yang dipilih. Jika metode kuantitatif yang dipilih, data akan dijabarkan dengan bantuan beberapa fitur, seperti garfik, diagram, ataukah tabel. Sementara itu, jika metode kualitatif yang dipilih, data akan diuraikan secara verbal.

    7. Kesimpulan dan Saran

    Tedapat dua penyampaian dalm menulis kesimpulan: ditulis butir per butir atau uraian berupa esai padat. Kesimpulan berbeda dengan rangkuman. Pada bagian kesimpulan, proses pemaknaan telah terjadi, sedangkan rangkuman hanyalah berisi kumpulan ide pokok. Kesimpulan berisi pemaknaan dari awal pembahasan hingga akhir yang ditulis secara singkat, padat, dan jelas. Pada umumnya, bagain ini juga menyajikan saran dan rekomendasi. Sementara itu, bagian saran berisi anjuran penulis dari hasil penelitian yang telah dibahas kepada para pembaca atau pihak yang berhubungan dengan topik. Selain itu, saran juga berisi anjuran terhadap penelitian selanjutnya yang sejenis.

    8. Daftar Pustaka

    Karya tulis ilmiah wajib menyertakan sumber karena jika tidak akan dianggap sebagai plagiarism. Penulisan daftar pustaka membutuhkan waktu yang tak sebentar dan ketelitian yang mendalam dan bergantung pada format. Terdapat dua format penulisan daftar pustaka yang paling terkenal: format APA dan MLA.

    Contoh format MLA:

    Sukadji, Soetarlinah. Menyusun dan Mengevaluasi Laporan Penlitian. Jakarta: UI Press, 2000.

    Contoh format APA:

    Sukadji,S. [2000]. Menyusun dan Mengevaluasi Laporan Penlitian. Jakarta: UI Press.

    Dalam beberapa Lomba Karya Tulis Ilmiah [LKTI], hal pertama yang dicek adalah daftar pustaka. Jika terjadi kesalahan, tulisan tidak akan dibaca, yang artinya terdiskualifikasi.

    Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah

    Karya tulis ilmiah memiliki tujuh jenis. Perbedaannya terletak dari isi dan sistematika penulisan. Ketujuh jenis tersebut antara lain.

    1. Artikel

    Artikel adalah tulisan yang berisi opini penulis atas permasalahan tertentu yang diangkat. Opini yang dimaksud bukan pandangan subjektif semata, tetapi berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh Lembaga atau institusi tertentu. Contohnya, artikel berjudul “Manusia Tidak Didesain untuk Bahagia” dari situ The Conversation.com berisi tentang opini penulis bahwa manusia didesain sebagai makhluk untuk bertahan hidup. Opininya didukung dengan teori evolusi manusia.

    2. Makalah

    Makalah adalah jenis karya tulis ilmiah yang dalam proses penulisannya dibutuhkan data studi lapangan sehingga bersifat empiris dan objektif. Data-data yang dihimpun dari studi lapangan dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah penelitian. Makalah pada umumnya dipresentikan dalam sebuah seminar.

    3. Skripsi

    Skripsi adalah jenis karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar strata satu [S-1]. Dalam proses pembuatannya, orisinalitas menjadi hal yang utama. Bentuk akhir skripsi biasanya berbentuk hard cover dan dipresentasikan di depan para dosen penguji dan pembimbing, yang disebut dengan istilah sidang skripsi.

    4. Work paper

    Work paper atau kertas kerja adalah jenis karya tulis ilmiah yang hampir mirip dengan makalah, tetapi analisisnya lebih mendalam. Work paper dipresentasikan di depan para ilmuwan dan pada umumnya isi work paper berisi solusi dari permasalahan besar yang sedang dihadapi.

    5. Paper

    Paper adalah jenis karya tulis ilmiah yang popular pada kalangan mahasiswa. Strukturnya mirip dengan makalah, tetapi lebih sederhana. Permasalahan lebih dipersempit agar dapat terfokus pada satu ini. Pada umumnya, paper ditulis oleh mahasiswa untuk memenuhi nilai Ujian Tengah Semester [UTS] ataupun Ujian Akhir Semester [UAS].

    6. Tesis

    Jika skripsi dibutuhkan oleh mahasiswa untuk syarat memperoleh gelar S-1, Tesis diperlukan untuk meraih gelar strata dua [S-2] atau Master. Perbedaannya dengan skripsi, tesis mengalisis suatu topik penelitian lebih kompleks sehingga tingkat ilmiah dari tesis lebih kuat dibandingkan skripsi.

    7. Disertasi

    Disertasi adalah jenis karya tulis ilmiah yang disusun untuk memperoleh gelar strata tiga [S-3] atau doktoral. Calon doktor mencari permasalahan yang tengah dihadapi oleh manusia pada bidang tertentu lalu mencari solusi akan permasalahan tersebut sehingga hasil karyanya bermanfaat nyata sehingga bersifat orisinal.

    Contoh Karya Tulis Ilmiah:

    Paper

    Sumber gambar: kemdikbud.go.id

    Pengaruh Bahasa Indonesia terhadap Struktur Penulisan Bahasa Inggris pada SISWA SMAN 99 Jakarta: Studi Kasus Sintaksis

    oleh

    Adip Prasetyo Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya

    Universitas Diponegoro

    ABSTRAK

    Menulis adalah salah satu dari empat kemampuan bahasa yang membutuhkan kemampuan kognitif yang tinggi jika dibandingkan dengan lainnya. Karena masih terpengaruh dengan bahasa ibu, yakni bahasa Indonesia, kesalahan dalam mengekspresikan gagasan ke dalam sebuah tulisan seringkali terjadi. Hal ini menarik untuk dilakukan penelitina dari aspek sintaksis. Metode yang dilakukan adalah metode deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bahasa Indonesia dalam penulisan berbahasa Inggris pada anak-anak siswa SMAN 99 Jakarta yang disebabkan oleh perbedaan struktur bahasa. Hasil penelitian ini adalah kesalahan terjadi pada urutan kata karena perbedaan sifat sintaksis dari Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

    Kata Kunci:  Menulis, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Kognitif, Sintaksis.

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Bahasa mencakup empat keterampilan: mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Tingkat kosentrasi kognitif diperlukan lebih tinggi pada aspek menulis. Saat menulis, seseorang harus menyusun gagasannya dengan sistematik dan diksi yang tepat untuk diekspresikan ke dalam bentuk tulisan. Akan tetapi, menulis berbeda dengan menulis bahasa Indonesia. Bahasa Inggris sebagaimana dinyatakan di atas adalah bahasa asing untuk siswa Indonesia. Salah satu alasannya adalah karakteristik bahasa Inggris itu sendiri. Misalnya, tenses, kata kerja reguler dan kata kerja tidak beraturan tidak ditemukan di Indonesia. Oleh karena itu,  kebiasaan dalam menggunakan bahasa Indonesia pada saat menulis menimbulkan pengaruh terhadap penggunaan bahasa Inggris pada tulisan siswa.

    Kajian Pustaka

    Penulis ingin menjelaskan secara singkat karakteristik pola struktural bahasa Indonesia dan bahasa Inggris untuk mengetahui persamaan dan perbedaan yang dapat diprediksi  menjadi faktor penyebab pengaruh dalam penulisan kalimat pada siswa SMAN 99 Jakarta.

    Dalam uraian ini, penulis menggambarkan klasifikasi kalimat berdasarkan jumlah dan jenis klausa dan kalimat. Ada empat jenis kalimat, antara lain”

    • Kalimat sederhana
    • Kalimat majemuk  
    • Kalimat kompleks
    • Kalimat kompleks majemuk

    Metodologi

    1.1 Metode

    Penulis menggunakan metode deskriptif untuk memenuhi tujuan penelitian. Menurut Whitney [1960: 160] metode deskriptif adalah langkah pencarian fakta dengan intepretasi yang kuat. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat ataupun lukisan secara sistematis dengan logika dan premis yang kuat.

    1.2 Instrumen

    Penulis akan melakukan tes kepada para siswa SMAN 99 Jakarta untuk mendapatkan data.

    • Tes menulis dilakukan untuk memberikan perkiraan sejauh mana pengetahuan siswa tentang menulis komposisi bahasa Inggris yang singkat/
    • Soal yang dibuat telah disusun sedemikian rupa menurut Dinne Larsen orang bebas dan Michael H Long [1991: 59], yaitu untuk mengetahui letak pengaruh bahasa ibu.

    1.3 Teknik Pengumpulan

    Data Penulis mengumpulkan data dengan teknik administrasi . Para siswa menulis bahasa Inggris singkat sebanyak 10—20 kalimat dengan tema, antara lain:

    • Aktivitas mereka sehari-hari
    • Aktivitas mereka di hari libur
    • Aktivitas mereka saat berbelanja di pasar.

    1.4 Populasi dan Sampel

    Dalam penelitian ini, penulis mengambil siswa tahun kedua SMAN 99 Jakarta sebagai populasi. Terdapat sembilan kelas dengan tiap-tiap kelas terdiri atas empat puluh murid. Penulis mengambil lima siswa sebagai sampel penelitian ini.

    1.5 Prosedur Penelitian

    Dalam penelitian ini, penulis menyusun prosedur penelitian sebagai berikut:

    1. Mempelajari kurikulum, terutama kurikulum pelajaran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris secara garis besar
    2. Membangun instrumen pengumpulan data
    3. Mengumpulkan metode data
    4. Analisis data
    5. Menarik kesimpulan dan saran

    Hasil

    Data yang telah didapatkan kemudian diproses melalui prosedur berikut.

    1. Pertama, penulis memberikan kertas yang akan diisi oleh para siswa dengan tulisan berbahasa Inggris. Kemudian, isi tulisan akan dianalisis hingga ditemukan pola sintaksis yang mungkin menunjukkan pengaruh bahasa Indonesia.
    2. Pada akhirnya, dalam tulisan tersebut dilihat dari kalimat sederhana yang digunakan, kalimat kompleks, kalimat majemuk, kalimat majemuk kompleks, dan juga kesalahan lainnya. Selanjutnya, kalimat yang ditulis oleh siswa kan dikelompokkan berdasarkan pengaruh dari bahasa Indonesia. Setelah dikelompokkna, penulis meberikan penjelasan dan bagaimana seharusnya kalimat tersebut ditulis dalam bahasa Inggris secara baik dan benar.

    Pembahasan

    1.1 Kalimat Sederhana

    Untuk mengetahui lebih lanjut tentang penggunaan kalimat sederhana, hasilnya sebagai berikut.

    1. Times vacation, I went to Kota Tua with my friends toegther. [003]
    2. Before times holiday, I’m which my guys go to Perpussat UI.  [005]
    3. At Perpussat UI, I and my guys looking a fiction book about phychology and medicine. [006]
    4. There, I selfie with my guys and felt so really happy. [009]
    5. Besides many books, I saw many rooms, many facilities, and many technologies. [010]

    1.2 Kalimat kompleks

    Hasil dari kalimat kompleks yang terdapat pengaruh bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.

    1. We were going to Perpussat UI because I get task from my teacher biology.
    2. I wasn’t enough happy because one my friends can not join.

    1.3 Kalimat Majemuk

    Terdapat data kalimat majemuk sebagai berikut.

    1. Perpussat UI is so wide and become place cool for milennials.
    2. In there, Perpussat UI provides so many books and other facilities, like store clothes and sport store.

    1.4 Kalimat Majemuk Kompleks

    Data dari jenis kalimat ini sebagai berikut.

    1. There I was very happy finding place that make feel peace and fun with my guys but match with milennial style.

    Dalam hal ini, penulis menemukan bahwa siswa telah membuat kesalahan dalam mengatur urutan kata benda dan kata sifat, kata kerja dan kata kerja atau penempatan kata kerja.

    Kesimpulan dan Saran

    Dari data yang analisis dan kajian pustaka yang telah diperoleh, penelitian ini  menghasilkan beberapa kesimpulan, antara lain.

    1. Pengaruh bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama siswa tahun kedua SMAN 99 Jakarta telah diperhatikan untuk muncul dalam bahasa tertulis mereka, dari mulai kalimat sederhana hingga kalimat majemuk kompleks.
    2. Tingkat pengaruh bahasa Indonesia, yang sebagai bahasa ibu menjadi fokus penelitian ini, tingkatan sintaksis. Kesalahan terjadi pada urutan kata karena perbedaan sintaksis bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, serta beberapa kesalahan terjadi karena kurangnya pengetahuan para siswa akan kosakata dan makna kata.

    Daftar Pustaka

    Diane Larsen Freeman Michael H Long [1991].  An introduction to second language acquisition research Longman. London. Publisher: Routledge. F.L,Whitney.1960.The Elements of Resert.Asian Eds. Osaka: Overseas Book Co.

    Abidin, Y. [2012]. Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Pendidikan. Karakter. Bandung: PT Refika Aditama.

    Artikel: Karya Tulis Ilmiah Kontributor: Adip Prasetyo, S.Hum.

    Alumni Sastra Indonesia FIB UI

    Materi StudioBelajar.com lainnya:

    • Teks Prosedur
    • Unsur Ekstrinsik Cerpen
    • Contoh Kata Pengantar

    Video yang berhubungan

    Bài mới nhất

    Chủ Đề