Apa yang terjadi pada tanggal 14 Agustus 1945?

TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah detik-detik Jepang kalah pada Sekutu saat perang dunia ke-2.

Pada tanggal 26 Juli 1945, tiga pemimpin negara yang tergabung dalam sekutu yaitu Presiden Harry S. Truman [Amerika Serikat], Perdana Menteri Winston Churchill [Inggris Raya], dan Chiang Kai Sek [Cina], melaksanakan Konferensi di kota Postdam [Jerman] menghasilkan sebuah deklarasi mengenai kekalahan Jepang, yang kemudian dikenal dengan Deklarasi Postdam.

Isi dari deklarasi Postdam diantaranya, Jepang harus menyerah tanpa syarat kepada sekutu atau pilihan lain untuk Jepang adalah kehancuran total yang akan dilakukan oleh pasukan sekutu.

Baca juga: Sejarah BPUPKI dan Anggota Panitia Sembilan

Dengan demikian pemerintah Jepang diberikan kesempatan untuk memlih mengakhiri perang kepada sekutu dengan cara menyerah tanpa syarat atau memilih untuk penghancuran secara besar-besaran.

Namun sayangnya, Jepang menolak isi deklarasi tersebut.

Atas dasar sikap Jepang tersebut, Amerika Serikat menjatuhkan bom di dua kota yaitu Hiroshima dan Nagasaki.

Bom nuklir little boy dijatuhkan di Kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945, selanjutnya Bom nuklir Fat Man dijatuhkan di Kota Nagasaki pada 9 Agustus 1945.

Ledakan bom atom di Nagasaki. [history.com]

Bom yang diledakkan di dua kota Jepang tersebut, menyebabkan ratusan ribu penduduk Jepang meninggal dunia dan ratusan ribu lainnya mengalami cacat.

Baca juga: Tugas Panitia Sembilan di Sidang BPUPKI dan Daftar Anggotanya

Kekalahan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya

Pada tanggal 14 Agustus 1945 [Waktu Amerika Serikat] atau 15 Agustus 1945 [Waktu Jepang], Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu dan mengakui deklarasi Postdam.

Pada tanggal 2 September 1945, MacArthur sebagai perwakilan dari pasukan sekutu bersama perwakilan dari pemerintah Jepang melaksanakan upacara penyerahan dan menandatangani dokumen penyerahan.

Upacara penyerahan tersebut dilaksanakan diatas kapal perang Amerika Missouri yang berlabuh di teluk Tokyo.

Penandatangan ini menandakan Jepang mengalami kekalahan dan berakhirnya Perang Dunia II.

Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbor [Hawai] dihancurkan Jepang, kemudian Kaigun [Angkatan Laut Jepang] mengirimkan empat kapal induk ke Kepulauan Midway di tengah Samudra Pasifik untuk menghabisi sisa armada Pasifik Amerika Serikat.

Alih-alih mengalahkan armada Amerika Serikat, kode komunikasi rahasia Kaigun berhasil dibuka pihak AS.

Jumlah kekuatan musuh bisa diketahui dengan pasti, waktu serangan Jepang juga diprediksi dengan tepat, sehingga armada Jepang dapat dihancurkan dalam pertempuran.

Kekalahan di Midway sangatlah telak sehingga pihak Kaigun menutupi kabar tersebut agar tidak diketahui publik Jepang, bahkan hingga akhir Perang Pasifik.

Kekalahan di Midway membawa dampak buruk bagi militer Jepang, seperti efek domino, perang-perang berikutnya Jepang selalu mengalami kekalahan di Pasifik.

Seperti pulau Saipan, Iwo Jima, dan Okinawa berhasil dikuasai oleh Sekutu, padahal pulau-pulau tersebut memiliki peranan penting bagi keamanan militer Jepang.

Kekalahan-kekalahan yang terjadi membawa Jepang semakin terdesak dalam kancah pertempuran di Pasifik.

Untuk membantu dalam pertempuran tersebut, Jepang berusaha mencari simpati dari bangsa Indonesia, dengan cara memberikan janji kemerdekaan yang disampaikan Perdana Menteri Koiso dan direalisasikan dengan pembentukan BPUPKI serta PPKI.

Berita Terkait Lainnya

[Tribunnews.com/Widya]

Video

Bài mới nhất

Chủ Đề