Apa yang terjadi terhadap alam semesta ini ketika terjadinya hari akhir sebagaimana dijelaskan dalam surah Alzalzalah?

Surat Al-Hajj 1 dan 2 menggambarkan dahsyatnya hari kiamat.

Surat Al-Hajj 1 dan 2 menggambarkan dahsyatnya hari kiamat. Ilustrasi kiamat

Rep: Rossi Handayani Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Gambaran tentang terjadinya hari kiamat banyak dijelaskan baik dalam Alquran ataupun hadits Rasulullah SAW. Di antara ayat Alquran yang berbicara gambaran hari kiamat adalah surat Al-Hajj.

Baca Juga

Surat Al Hajj terdiri dari 78 ayat yang pada awalnya menjelaskan kepada manusia berkaitan dengan kiamat.  

 يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمْ ۚ إِنَّ زَلْزَلَةَ ٱلسَّاعَةِ شَىْءٌ عَظِيمٌ  

"Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat)."  

يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّآ أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى ٱلنَّاسَ سُكَٰرَىٰ وَمَا هُم بِسُكَٰرَىٰ وَلَٰكِنَّ عَذَابَ ٱللَّهِ شَدِيدٌ  

"(Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya." 

Dikutip dari laman Tafsirweb, berdasarkan Tafsir Al-Mukhtashar atau Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr  Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) dijelaskan disebutkan: “Wahai sekalian manusia! Bertakwalah kepada Tuhan kalian dengan mengimplementasikan apa yang diperintahkan dan menjauhi segala yang dilarangnya kepada kalian, sesungguhnya perkara dahsyat yang menyertai hari Kiamat berupa guncangan gempa bumi, dan hal lainnya merupakan suatu kejadian yang sangat besar, maka wajib bagi kalian untuk mempersiapkan diri menyongsong kedatangannya dengan mengerjakan segala yang diridai Allah.” 

Di sisi lain dalam Tafsir Al-Muyassar atau Kementerian Agama Arab Saudi disebutkan, “Wahai sekalian manusia, waspadalah terhadap siksaan Allah dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Sesungguhnya peristiwa yang terjadi pada hari kiamat, berupa kengerian-kengerian dan goncangan dahsyat pada bumi sehingga seluruh sisinya terpecah belah, merupakan kejadian yang sangat besar (dahsyat), tidak bisa diperkirakan tingkatannya dan tidak bisa dibayangkan hakikatnya. Dan tidak ada yang mengetahui bagaimana persisnya kecuali Tuhan semesta alam.” 

Di samping itu, berdasar Li Yaddabbaru Ayatih/ Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syekh Prof Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor Fakultas Syari'ah Universitas Qashim, Arab Saudi, tafsir ayat satu dan dua dijelaskan, “Seorang Muslim tatkala membaca firman Allah: { إِنَّ زَلْزَلَةَ ٱلسَّاعَةِ شَىْءٌ عَظِيمٌ } "Sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat)" akan terkejut bagaimana seorang ibu akan rela meninggalkan anak bayinya yang sedang menyusu! Dan mencoba untuk membayangkan bagaimana manusia ketika itu seperti orang-orang gila, namun ia tidak mampu membayangkan peristiwa itu padahal ia mengimaninya, maka ketika peristiwa tsunami yang terjadi di Jepang menggambarkan suatu kejadian yang dahsyat, akan terpkirkan dalam benaknya bahwa peristiwa itu hanyalah gambaran kecil dari peristiwa kiamat, maka dengan demikian keimanannya akan bertambah, kecuali orang-orang yang masih tersimpan di dalam hatinya penyakit dan kekafiran.  

Kedua, Peristiwa yang dahsyat diwarnai oleh kejadian yang menakjubkan: Pepohonan tidak akan dihisab dan dimintai pertangung jawabannya! dan nyamuk pun tidak akan ditanya atas apa yang ia perbuat di dunia! dan semut yang kecil tidak akan ditimbang pada hari kiamat! bahkan kucing yang identik dengan keramahan dan kelembutan tidak akan ditampakkan di surga dan tidak juga d neraka! namun mengapa ayat menggambarkan kejadian pada hari itu secara umum bahwa yang hamil akan menjatuhkan kandungannya, hal ini menunjukkan bahwa kejadian itu benar-benar sangat mengerikan dan menakutkan.” 

Selanjutnya menurut tafsir Ringkas Kementerian Agama RI disebutkan, ayat ini mengimbau agar manusia mawas diri serta menjaga diri-Nya dari azab Allah pada hari kiamat dengan beriman dan bertakwa. “Wahai manusia! saatnya kamu menyimak pesan Allah, bertakwalah kepada Tuhanmu dengan beriman dan melaksanakan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya; sungguh, meskipun kamu belum meng-alami, guncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar, menyebabkan manusia takut, panik dan tak tahu harus berbuat apa.  

Kedua, Ingatlah wahai manusia, pada hari ketika kamu melihatnya, goncangan dahsyat pada hari kiamat itu, semua perempuan yang menyusui anaknya akan lalai terhadap anak yang disusuinya, karena terkejut dan panik; dan setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya, karena goncangan dahsyat itu; dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, seperti orang yang tidak sadar, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk tetapi azab Allah yang terjadi pada hari kiamat itu sangat keras dirasakan oleh orang-orang kafir.”  

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Tafsir Surat Al-Zazalah ayat 1-3 menurut Prof Quraish Shihab.

Antara/Wahyu Putro A

Surat Al-Zalzalah ayat 1-3 dalam Tafsir Prof Quraish Shihab. Foto: Prof Quraish Shihab

Rep: Meiliza Laveda Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Surat Al-Zalzalah yang berarti kegoncangan terdiri dari delapan ayat. Surat ini tergolong surat Madaniyyah. Tema yang diceritakan dalam surat ini adalah uraian tentang hari kiamat dan apa yang akan dialami manusia saat itu.

Dikutip dari Tafsir Al-Mishbah oleh M.Quraish Shihab, berikut tafsir surat Al-Zalzalah ayat 1 hingga 3 :

(3) إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا (1) وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا (2) وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا

iżā zulzilatil-arḍu zilzālahā. wa akhrajatil-arḍu aṡqālahā. yauma`iżin tuḥaddiṡu akhbārahā

Baca Juga

Artinya : “Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (menjadi begini)?"Allah berfirman : Apabila – dan itu pasti terjadi – bumi digoncangkan dengan goncangannya yang dahsyat yang terjadi sekali dalam kedahsyatan seperti itu, dan persada bumi di seluruh penjurunya tanpa kecuali telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandung-nya. Baik manusia yang telah meninggal maupun barang tambang yang dipendamnya atau apapun selainnya dan ketika itu manusia sempat mengalaminya bertanya – dalam hatinya keheranan : “Apa yang terjadi baginya sehingga dia bergoncang demikian dahsyat dan mengeluarkan isi perutnya?”Kata idzâ digunakan Alquran untuk sesuatu yang pasti akan terjadi. Berbeda dengan kata in yang biasa digunakan untuk sesuatu yang belum atau jarang terjadi. Kata lau juga berbeda yang digunakan untuk mengandaikan sesuatu yang mustahil terjadi. Dengan demikian ayat di atas mengisyaratkan kepastian terjadinya goncangan bumi.Sementara penggunaan kata al-ardh atau bumi pada ayat kedua mengisyaratkan goncangan dan pengeluaran isi perut bumi terjadi di seluruh belahan bumi tanpa kecuali. Serta ini adalah salah satu yang membedakan di antara goncangan atau gempa yang pernah terjadi selama ini. Sebab, gempa tersebut hanya terjadi pada wilayah yang terbatas di bumi. 

sumber : Tafsir Al-Misbah

Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...

Jakarta -

Gambaran kiamat kubra terdapat pada Al Quran surat Al Hajj ayat 7. Dengan dalil ini, muslim wajib meyakini tentang kedatangan kiamat kubra. Berikut ayatnya,

وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ

Bacaan latin: Wa annas-sā'ata ātiyatul lā raiba fīhā wa annallāha yab'aṡu man fil-qubụr

Artinya: "Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur."

Dikutip dari Sumber Belajar Kemdikbud, kiamat kubra adalah saat hancurnya alam semesta beserta isinya atas kehendak Allah SWT. Kiamat kubra ini akan terjadi setelah malaikat Israfil meniup sangkakala yang pertama.

Kehancuran yang dimaksud seperti, terjadinya kematian pada makhluk hidup, dunia menjadi porak-poranda, rusak, dan hancur. Kehidupan manusia pun akan berganti dengan alam yang baru, yakni alam akhirat.

Selain Al Hajj, gambaran kiamat kubra juga terdapat dalam beberapa surat lain dalam Al Quran. Berikut daftarnya:


1. QS. Az Zumar ayat 5

Ayat ini menjelaskan saat malaikat Israfil mulai meniupkan sangkakala. Dikutip dari buku Pengantar Studi Akidah Islam karya Umar Sulaiman Al Asyqar, tiupan ini menyudahi kehidupan di bumi dan langit.

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ

Artinya: "Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)."

2. QS. Yasin ayat 49-50

Surat yasin ayat 49-50 menceritakan tentang tiupan sangkakala yang menakutkan dan menghancurkan. Saat itu, semua orang dapat mendengarnya namun mereka tidak sempat berwasiat atau pun kembali pada keluarganya.

(49) مَا يَنْظُرُونَ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُونَ

(50) فَلَا يَسْتَطِيعُونَ تَوْصِيَةً وَلَا إِلَىٰ أَهْلِهِمْ يَرْجِعُونَ

Artinya: "Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar. Lalu mereka tidak kuasa membuat suatu wasiat pun dan tidak (pula) dapat kembali kepada keluarganya."

3. QS. Al Insyiqaq ayat 1-4

Melansir dari tafsir Kemenag, Allah menggambarkan kiamat kubra yang terdapat pada surah Al Inssyiqaq ayat 1-4 sebagai bumi yang benar-benar hancur. Baik karena terjadinya benturan dengan planet atau benda langit lainnya, atau pun hilang atau kacaunya gaya gravitasi.

Kemudian, gunung-gunung pun ikut hancur dan mengeluarkan apa yang dikandungnya.

إِذَا السَّمَاءُ انْشَقَّتْوَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْوَإِذَا الْأَرْضُ مُدَّتْ

وَأَلْقَتْ مَا فِيهَا وَتَخَلَّتْ

Artinya: "Apabila langit terbelah, dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya patuh, dan apabila bumi diratakan, dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong,"

4. QS. Al Infithar ayat 2-3

Senada dengan tafsir pada ayat sebelumnya, surah Al Infithar ayat 2-3 juga menggambarkan kekacauan alam semesta akibat hilangnya gaya gravitasi. Hingga bintang-bintang jatuh berserakan, tidak lagi pada posisinya.

Bahkan pada hari kiamat datang, batas antara satu laut dengan lainnya terbelah sehingga air menjadi meluap. Lautan tersebut pun menenggelamkan semua daratan.

وَإِذَا الْكَوَاكِبُ انْتَثَرَتْ
وَإِذَا الْبِحَارُ فُجِّرَتْ

Artinya: "dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan, dan apabila lautan dijadikan meluap,"

5. QS. Al Zalzalah ayat 1-2

Gambaran kiamat kubra selanjutnya terdapat pada surah Al Zalzalah ayat 1-2. Digambarkan bahwa bumi mengalami goncangan yang dahsyat. Hal itu menyebabkan bumi menghamburkan isi perutnya yang terpendam berupa logam, harta simpanan, bahkan mayat-mayat dari kubur.

إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا
وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا

Artinya: "Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,"

6. QS. Al Qariah ayat 4

Ketika hari kiamat tiba, keadaan manusia bagaikan laron yang beterbangan di sekeliling lampu pada malam hari. Hal ini untuk menggambarkan keadaan manusia yang kebingungan dengan arah tujuannya.

يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ

Artinya: "Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan,"

Itulah beberapa gambaran kiamat kubra yang terdapat pada beberapa surat dalam Al Quran. Semoga kita semua dapat mengambil hikmahnya agar semakin berlomba-lomba dalam mengerjakan amal kebaikan. Amin.

Simak Video "Penampakan Bungker 'Anti-Kiamat' yang Super Mewah"



(rah/row)