Apabila ha dhomir jatuh sesudah dan sebelum huruf hidup maka hukum bcaannya dinamkan

Apabila terdapat ha dhamir berada diantara dua huruf berharakat dan sesudahnya tidak ada hamzah disebut hukum bacaan...

a. mad tamkin 

b. mad farqi 

c. mad shilah thawilah dan 

d. mad shilah qoshiroh

Jawab:

Hukum bacaan yang terjadi karena ada huruf ha yang terletak diantara dua huruf hidup dan setelahnya tidak ada hamzah adalah hukum bacaan mad shilah qashira. Cara membaca lafadz yang mengandung hukum bacaan tersebut adalah dibaca panjang sebanyak 1 alif.

Contoh lafadz yang mengandung hukum bacaan mad shilah qashirah di dalam Surah Al Baqarah adalah:

  1. Ayat ke 22 yaitu terdapat pada lafadz  بِهٖ.
  2. Ayat ke 23 yaitu terdapat pada lafadz مِّثْلِهٖ.
  3. Ayat ke 25 yaitu terdapat pada lafadz  وَاُتُوْا بِهٖ.
  4. Ayat ke 26 yaitu terdapat pada lafadz  وَّيَهْدِيْ بِهٖ.
  5. Ayat ke 26 yaitu terdapat pada lafadz  يُضِلُّ بِهٖ.
  6. Ayat ke 27 yaitu terdapat pada lafadz  مِيْثَاقِهٖۖ وَيَقْطَعُوْنَ.

Assalamualaikum Wr. Wb. Minta penjelasan tentang Ha dhomir dalam ilmu tajwid tuhfatul athfal. Syukron. [Mas Karebet].

Wa’alaikumussalam Wr. Wb.

Ha’ Dhamir (هِ/هُ) ketika berhubungan dengan lafal sebelum dan sesudahnya seperti:

– Ha’ Dhamir yang dihubungkan atau didahului oleh kalimat Fi’il (Kata Kerja), Contoh: جَعَلَهُ

– atau yang didahului oleh kalimat isim(kata benda), Contoh: كِتَابَهُ, وَرَسُلِهِ

– atau yang didahului oleh kalimat huruf (kata penghubung), Contoh: مِنْهُ, لَهُ, فِيْهِ, عَنْهُ

dalam ilmu tajwid terkait dengan hukum bacaan Mad Shilah. Mad shilah sendiri ada 2 macam: Mad Shilah Qoshiroh dan Mad Shilah Thowilah.

Ha’ Dlomir yang mufrod mudzakkar (ه) ini mempunyai 4 tingkah:

1. Kalau depan dan belakangnya ha’ dlomir ini berupa huruf hidup, maka wajib dibaca mad thobi’i, seperti:

إِنَّهُ كَانَ

يَعْرِفُوْنَهُ كَمَا

مِنْ دُوْنِهِ مُلْتَحَدًا

Ini dinamakan Mad Shilah Qoshiroh (pendek, panjangnya hanya satu alif).

Kecuali lafadh يَرْضَهُ لَكُمْ , ini ha’nya dibaca pendek.

Kemudian jika setelah ha’ dlomir berupa hamzah qotho’ seperti :

مِنْ دُوْنِهِ إِلٰهًا

عِنْدَهُ إِلِّا

Ini dinamakan Mad Shilah Thowilah (panjang). Hukumnya sama dengan Mad Jaiz Munfashil.

Mad shilah ini jika dibaca washol, kalau waqof dibaca mati, seperti :

مِنْ عِلْمِه

يَعْرِفُوْنَه

Kalau bukan ha’ dlomir tidak boleh dibaca panjang seperti :

مَا نَفْقَهُ كَثِيْرًا

فَوٰكِهُ وَهُمْ

لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِ لَنَسْفَعًا

2. Depan dan belakang ha’ dlomir berupa huruf mati, seperti :

ءَاتَىٰهُ اللَّهُ

لَا يَأْتِيْهِ ٱلْبَٰطِلُ

3. Depannya ha’ dlomir hidup, sedangkan belakangnya mati, seperti :

مِنْ دُوْنِهِ ٱلشَّفَٰعَةَ

لَهُ ٱلْحَمْدُ

4. Depannya ha’ dlomir mati, sedangkan belakangnya hidup, seperti :

خُذُوْهُ فٱعْتِلُوْهُ إِلَٰى

فِيْهِ سَوَآءٌ

Ketiga-tiganya tingkah ini (nomor 2,3, dan 4) wajib dibaca pendek semua, selain firman Allah Ta’ala :

فِيْهِ مُهَانًا

Ini harus dibaca mad thobi’i satu alif menurut riwayat Imam Hafsh.

Referensi :

Buku STANDAR TAJWID BACAAN AL-QUR’AN hal. 117-118 (Maftuh Basthul Birri – Lirboyo).

Wallohu a’lam semoga bermanfaat. [Maafin Saya].

Sumber tulisan ada disini.

Silahkan baca juga artikel terkait.

Apabila ha dhomir jatuh sesudah dan sebelum huruf hidup maka hukum bcaannya dinamkan

Diposkan oleh Info Madrasah

Apabila ha dhomir jatuh sesudah dan sebelum huruf hidup maka hukum bcaannya dinamkan

Selamat malam kawan-kawan semuanya. Hari ini saya akan meneruskan pembahasan yang telah saya sampaikan sebelumnya mengenai Ha' Dhamir.

Baik tanpa pikir lebar lagi, sekarang saya akan memberikan beberapa penjelasan mengenai Hukum dan Cara Membaca Ha' Dhamir secara singkat dan jelas. Semoga kawan-kawan semunya bisa mengerti apa yang akan saya sampaikan ini.

Oke simak saja di bawah sini penjelasannya ya !

Hukum dan Cara Membaca Ha' Dhamir ketika dihubungkan dengan lafal sebelm atau sesudahnya terbagi menjadi empat macam, yaitu:

  • Dibaca Sukun
  • Dibaca Pendek
  • Dibaca Mad Shilah Qashiroh
  • Dibaca Mad Shilah Thawilah

Setiap Ha' Dhamir yang terletak pada lafal yang dibaca wakaf atau berhenti, maka Ha' Dhamir itu wajib dibaca sukun atau mati, baik wakafnya itu karena adanya tanda wakaf, atau karena kehabisan nafas di tengah ayat.

Contoh:

ü                      فَاسْتَخَفَّ قَوْمُهُ فَاطَاعُوْهُۗ

ü                      وَمَاتَحْمِلُ مِنْ اُنْثٰى وَلَا تَضَعُ اِلَّا بِعِلْمِهِۗ

ü                      لَاتُحَرِّكْ بِهِ لِسَانَكَ لِتَعْجَلَ بِهِۗ

Baik untuk lebih jelasnya saya akan menjelaskan salah satu contoh di atas.

Sebenarnya ini sudah jelas sekali, jika ada Ha' Dhamir di akhir atau ada tanda wakaf, maka harus berhenti. Seperti yang ada pada lafadz فَاطَاعُوْهُۗ , yang terdapat tanda wakaf.

Ha' Dhamir dibaca pendek apabila huruf sebelum atau sesudahnya dibaca sukun atau mati.

Contoh:

ü                      وَاتَّبَعُوْامَنْ لَّمْ يَزِدْهُ مَالُهُ وَوَلَدُهٗاِلَّاخَسَارًا

ü                      وَمَاكَانَ لِبَشَرٍاَنْ يَّكَلَّمِهُ الّٰلهُ اِلَّاوَحْيًا

ü                      ......حَسَنًايُضٰعِفْهُ لَكُمْ

Baik untuk lebih jelasnya saya akan menjelaskan salah satu contoh di atas.

Untuk hukum bacaan ini, tandanya adalah huruf sebelum atau sesudahnya adalah Sukun atau mati, pada contoh di atas seperti yang ada pada lafadz يَزِدْهُ , bisa kita lihat sebelum Ha' Dhamir, huruf Dzal berharakat sukun/mati, maka Ha' Dhamir disana dibaca pendek.

Ha' Dhamir dibaca Mad Shilah Qoshiroh apabila huruf sebelum atau sesudahnya terdiri dari huruf hidup (berharakat) selain huruf hamzah. Adapun panjang bacaannya adalah 1 alif atau 2 harakat.

Contoh:

ü                      وَلِلّٰهِ الْعِزَّةُ ولِرَسُوْلِهٖ وَلِلْمُؤمِنِيْنَ

ü                      اِنَّ رَبَّهُ كَانَ بِهٖ بَصِيْرًا

ü                      وَيَنْقَلِبُ اِلَى اَهْلِهٖ مَسْرُوْرًا

Baik untuk lebih jelasnya saya akan menjelaskan salah satu contoh di atas.

Kita ambil satu contoh saja, lihat pada lafadz ولِرَسُوْلِهٖ Ha' Dhamir disana berharakat Kasroh Alif, nah itu adalah salah satu ciri Ha' Dhamir yang wajib di baca Mad Shilah Qoshiroh.

Ha' Dhamir wajib dibaca Mad Shilah Thawilah apabila Ha' Dhamir itu jatuh setelah huruf hidup (berharakat) dan setelah ha' dhamir itu berupa huruf hamzah. Adapun panjang bacaan Mad Shilah Thawilah ini adalah 2 setengah alif atau 5 harakat.

Contoh:

ü                      اَيَحْسَبُ اَنَّمَا لَهٗٓ اَخْلَدَهُ

ü                      ..........عَذَابَهُٓ اَحَدٌ

ü                      ............يُظْهِرَعَلٰى غَيْبِهٖٓ اَحَدًا

Baik untuk lebih jelasnya saya akan menjelaskan salah satu contoh di atas.

Kita ambil satu contoh saja, lihat pada lafadz  اَنَّمَا لَهٗٓ Ha' Dhamir disana berharakat Dhomah terbalik dengan ada Halis di atasnya, nah itu adalah salah satu ciri Ha' Dhamir yang wajib di baca Mad Shilah Thawilah. (Tapi tidak hanya Ha' Dhamir yang berharakat Dhomah terbalik saja, fathah alif, maupun kasroh alif, jika di atasnya ada Halis, itu termasuk Ha' Dhamir Mad Shilah Thawilah.)

Nah, untuk materi hari itu saja ya kawan-kawan semuanya. Semoga materi singkat ini bisa bermanfaat bagi anda semuanya. Jika ada yang salah mohon dikoreksi teman-teman.

Untuk besok kita akan lanjut dengan materi yang baru, tapi masih seputar Ha' Dhamir yah. Materi untuk yaitu Pengecualian Hukum Bacaan Ha' Dhamir.