Apabila otak kecil mengalami kerusakan tubuh akan mengalami gangguan pada proses

Karena begitu pentingnya fungsi otak kecil untuk koordinasi dan gerakan, kerusakan sekecil apa pun akan berdampak pada tubuh. Kita pun dituntut untuk cermat sehingga pengenalan secara dini sangat penting sebelum kerusakan bertambah parah.

Secara umum, gejala gangguan fungsi otak kecil atau cerebellum ditandai dengan menurunnya fungsi kontrol terhadap otot, seperti:

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Apabila otak kecil mengalami kerusakan tubuh akan mengalami gangguan pada proses

  • Kesulitan berjalan;
  • Terganggunya keseimbangan sehingga mudah terjatuh;
  • Bicara kurang jelas atau kesulitan mengucap;
  • Pergerakan mata yang tidak biasa;
  • Sakit kepala.

Jenis-jenis penyakit yang berhubungan dengan terganggunya fungsi otak meliputi:

1. Ataksia

Ataksia adalah kondisi umum akibat kerusakan cerbellum yang ditandai dengan sekumpulan gangguan neurologis berupa menurunnya kemampuan otot dalam melakukan koordinasi gerakan. Lemahnya koordinasi gerakan tubuh dan kurangnya kemampuan bicara merupakan pertanda umum adanya masalah pada otak kecil. 

Gejala lain seperti penglihatan buram, kesulitan menelan, kelelahan yang tidak biasa, kesulitan mengontrol otot tertentu serta perubahan mood dan cara berpikir. Terkadang ataksia dapat dihentikan dengan mengobati kondisi yang mendasarinya. Dalam kasus lain gejala ataksia dapat reda dan menghilang dengan sendirinya.

Beberapa kondisi tertentu bisa jadi penyebab ataksia, di antaranya adalah:

2. Ataksia genetik

Ataksia juga dapat terjadi akibat adanya sekelompok kelainan degeneratif berupa kelainan genetik atau sporadik. Ataksia genetik atau ataksia turunan umumnya disebabkan oleh mutasi genetik. Gangguan otak kecil jenis ini termasuk yang sangat jarang terjadi, bentuk paling umumnya saja adalah ataksia Friedreich yang peluang terjadinya adalah 1 dari 50.000 orang.

Diagnosis penyakit ini ditegakkan setelah pengujian ekstensif dan mengesampingkan kemungkinan penyebab lainnya. Tes genetik juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi ataksia jenis ini, umumnya proses ini dilakukan pada masa anak-anak.

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Apabila otak kecil mengalami kerusakan tubuh akan mengalami gangguan pada proses

Beda halnya dengan ataksia genetik, ataksia sporadik merupakan gangguan pergerakan yang bersifat degeneratif, tetapi tidak memiliki bukti pewarisan. Gejala awalnya berupa kurangnya kemampuan koordinasi dan kesulitan bicara.

Ataksia jenis ini biasanya berlangsung perlahan dan berkembang menjadi atrofi atau penyusutan pada sistem pergerakan yang ditandai dengan pingsan, masalah pada denyut jantung, disfungsi ereksi dan ketidakmampuan mengontrol kandung kemih.

Ataksia umumnya akan bertambah parah seiring waktu. Belum ada pengobatan khusus untuk meredakan atau menghentikan gejalanya, kecuali pada kasus ataksia yang terjadi karena kekurangan vitamin E.

3. Ataksia yang disebabkan oleh racun

Otak kecil merupakan bagian otak yang rentan terhadap racun, termasuk pengaruh alkohol dan obat-obatan resep terentu. Racun ini dapat merusak sel saraf pada otak kecil yang kemudian menyebabkan ataksia. Beberapa bahan beracun berikut dapat dikaitkan dengan ataksia:

  • Alkohol;
  • Obat-obatan, terutama barbiturat dan benzodiazepine;
  • Logam berat seperti merkuri dan timbal;
  • Senyawa pelarut seperti pengencer cat.

 4. Ataksia yang disebabkan oleh virus

Beberapa jenis virus dapat menyebabkan ataksia. Kelainan ini disebut juga ataksia serebral akut dan paling sering menyerang anak-anak. Virus cacar air merupakan salah satu yang diketahui bisa menyebabkan ataksia, meskipun jarang muncul dan hanya terjadi jika cacar air sudah dalam tahap komplikasi.

Virus lainnya yang dikaitkan dengan ataksia serebral akut adalah virus Coxsackie, Epstein-Barr, dan HIV. Penyakit lyme yang disebabkan oleh bakteri juga diketahui berkaitan dengan kondisi ini. Pengobatan ataksia yang disebabkan oleh virus masih belum diketahui. Akan tetapi, biasanya kasus ataksia jenis ini dapat hilang dalam beberapa bulang setelah infeksi virusnya sudah disembuhkan.

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Apabila otak kecil mengalami kerusakan tubuh akan mengalami gangguan pada proses

5. Ataksia yang disebabkan oleh stroke

Stroke merupakan kondisi ketika terjadi gumpalan atau pendarahan di otak. Kondisi ini sangat mungkin memengaruhi bagian lain pada otak. Salah satu bagian yang mungkin terpengaruh adalah otak kecil walau stroke lebih berpengaruh pada otak besar.

Bekuan darah atau pendarahan yang terjadi di otak kecil dapat menyebabkan ataksia, sakit kepala, pusing, mual, dan muntah. Pengobatan yang mungkin dilakukan untuk kondisi ini adalah dengan mengobati stroke karena juga akan sekaligus menyembuhkan ataksia. Terapi fisik juga akan membantu memperbaiki kerusakan permanen yang ditimbulkan.

6. Tumor pada otak kecil

Tumor otak kecil merupakan sel abnormal yang dapat tumbuh di otak kecil. Sel ini dapat tumbuh sejak awal di otak atau hasil migrasi dari bagian tertentu di tubuh yang kemudian tumbuh di otak. Bentuknya bisa berupa sel yang jinak (tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya) atau dalam bentuk kanker yang dapat tumbuh dan menyebar ke area lain di tubuh.

Gejala tumor otak kecil meliputi:

  • Sakit kepala;
  • Muntah yang tanpa didahului rasa mual;
  • Kesulitan berjalan (ataksia);
  • Kurangnya koordinasi otot tubuh.

Diagnosis dan pengobatan tumor otak kecil bisa berbeda-beda tergantung pada usia, kesehatan, kondisi penyakit, dan faktor lainnya.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Terima kasih atas saran dan masukannya! Kami akan meningkatkan kualitas layanan kami agar lebih bermanfaat.

Otak adalah organ yang berada di kepala sebagai pengendali semua fungsi tubuh manusia. Otak juga membuat manusia bisa berpikir dan memecahkan masalah. Oleh sebab itu, kesehatan otak sangat penting untuk dijaga agar fungsi tubuh dapat berjalan dengan baik.

Gangguan pada Otak

Kesehatan otak yang baik membuat manusia dapat menyadari kemampuan sendiri dan mampu mengoptimalkan fungsi kognitif, emosional, psikologis, dan perilakunya. Banyak faktor sosial dan biologis yang berperan dalam perkembangan dan kesehatan otak dari pra-konsepsi hingga akhir kehidupan manusia. 

Faktor-faktor penentu ini memengaruhi cara otak berkembang, beradaptasi, dan merespons stres serta kesulitan yang dihadapi semasa hidup. Jika tidak dijaga dengan baik, ada banyak sekali gangguan dan penyakit yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan otak. Berikut ini beberapa penyakit tersebut:

Ataxia adalah penyakit yang menyerang bagian otak kecil dan memicu gangguan pada saraf motorik. Penyakit ini membuat pengidap kehilangan kendali tubuh. Jika dibiarkan, akan berdampak parah. Ataxia ditandai dengan sering terjatuh tanpa sebab, tidak bisa menjaga keseimbangan tubuh, hingga kelumpuhan. 

Alzheimer adalah jenis demensia yang memengaruhi memori, pemikiran, dan perilaku pengidapnya. Kondisi ini ditandai dengan kehilangan memori, tampak kebingungan, tidak mampu mempelajari hal-hal baru, kesulitan komunikasi dan berbahasa, serta masalah dalam mengatasi situasi baru.

Skizofrenia adalah gangguan otak kronis yang menyebabkan pengidapnya mengalami delusi, halusinasi, bicara tidak teratur, masalah dengan pemikiran, dan kurangnya motivasi. Namun, dengan pengobatan, sebagian besar gejala skizofrenia dapat membaik dan kemungkinan kekambuhan gejala dapat dikurangi.

Epilepsi adalah penyakit otak kronis tidak menular menyerang orang dari segala usia. Kondisi ini ditandai dengan serangan pada saraf motorik dan sensorik secara berulang, sehingga pengidap akan mengalami kejang-kejang. Penyakit ini membuat sinyal saraf tidak berjalan dengan semestinya.

Penyakit Parkinson adalah gangguan sistem saraf progresif yang mempengaruhi gerakan. Gejala muncul secara bertahap, terkadang dimulai dengan getaran yang hampir tidak terlihat dan hanya terjadi di satu tangan. Gangguan ini juga sering menyebabkan kekakuan atau perlambatan gerakan.

Aterosklerosis adalah penebalan atau pengerasan arteri yang disebabkan oleh penumpukan plak di lapisan dalam arteri. Faktor yang meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini, termasuk kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi, tekanan darah tinggi, merokok, diabetes, obesitas, aktivitas fisik, dan lemak jenuh.

Tips Menjaga Kesehatan Otak

Gaya hidup memiliki dampak besar pada kesehatan otak seseorang. Berikut ini beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan otak:

Orang yang berolahraga secara teratur memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit Alzheimer. Olahraga meningkatkan aliran darah dan memori dengan merangsang perubahan kimia di otak yang meningkatkan pembelajaran, suasana hati, dan pemikiran.

Seiring bertambahnya usia, otak bisa saja terkena stres akibat gaya hidup dan faktor lingkungan. Hal tersebut menghasilkan proses oksidasi yang dapat merusak sel-sel otak. Untuk mencegah kondisi ini terjadi, konsumsi makanan tinggi antioksidan, seperti brokoli, wortel, bayam, kacang kedelai, dan jahe.

Hipertensi, diabetes, obesitas, depresi, trauma kepala, kolesterol tinggi, dan merokok meningkatkan risiko demensia. Guna mengontrol dan mengurangi risiko masalah pada otak, lakukan pemeriksaan medis secara berkala. Ikuti rekomendasi pola hidup sehat yang dianjurkan oleh dokter.

Tidur memberi energi, meningkatkan suasana hati, dan sistem kekebalan tubuh. Tidur juga mengurangi penumpukan protein abnormal bernama plak beta-amyloid, yang berhubungan dengan penyakit Alzheimer. Selain mencukupi waktu tidur, kamu juga bisa melakukan relaksasi dan meditasi untuk membantu kelola stres.

Latihan mental sama pentingnya dengan latihan fisik. Latihan mental dapat meningkatkan fungsi otak dan mendorong pertumbuhan sel otak baru, sehingga dapat mengurangi kemungkinan seseorang terkena demensia. Seperti otot, kamu harus melatih kesehatan otak agar tidak kehilangan fungsinya.

Kapan Harus ke Dokter?

Gangguan kesehatan otak dapat muncul dan bermanifestasi sebagai gangguan saraf dan neurologis. hilang ingatan. Jika sering mengalami kelupaan, apati, kecemasan, agitasi, hilangnya inhibisi, dan perubahan suasana hati, itu bisa jadi tanda ada yang tidak beres dengan organ penting ini.

Selain menerapkan cara tersebut, kamu juga bisa mengonsumsi suplemen penunjang untuk menjaga kesehatan otak. Download Halodoc segera dan cek kebutuhan suplemen di Toko Kesehatan pada aplikasi tersebut.  Jika kamu membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, silahkan download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
BMJ Journal. Diakses pada 2022. What is brain health and why is it important?
World Health Organization. Diakses pada 2022. Brain health.
Cleveland Clinic Healthy Brain. Diakses pada 2022. 6 Pillars of Brain Health.