Apakah balasan bagi anak yang saleh dan salehah

Ilustrasi berdoa. ©Shutterstock

JABAR | 6 April 2021 15:51 Reporter : Novi Fuji Astuti

Merdeka.com - Setiap orang tua tentu ingin memiliki anak sholeh, di mana kata anak sholeh dalam kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai anak yang taat dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah. Dalam hal ini anak merupakan amanah yang diberikan Allah pada setiap orang tua, yakni ibu dan ayahnya. Ia dititipkan kepada kita untuk diasuh, dididik dan dibimbing menjadi anak yang sholeh dan sholehah.

Anak bisa menjadi cahaya dalam hidup orang tuanya, bila orang tuanya mampu mengantarkan mereka menjadi anak-anak yang sholeh. Sebab, orang tua menjadi kunci penting dalam pembentukan karakter dan sifat sang anak. Di mana doa-doa anak sholeh pahalanya akan terus mengalir meskipun orang tuanya telah tiada.

Maka dari itu, menjaga, memberi kasih sayang penuh dan mendidiknya menjadi anak sholeh menjadi suatu keberhasilan tersendiri bagi kita sebagai orang tua. Anak yang sholeh bukan hanya menjadi keberhasilan kita tapi juga penerang untuk jalan hidup kita.

Jika menginginkan anak-anakmu tumbuh menjadi anak yang sholeh jangan lupa selalu doakan mereka agar selalu senantiasa takut dengan sang pencipta dan menjadi hamba yang taat. Berikut ini informasi lengkap mengenai doa anak sholeh, berikut arti dan keutamaannya telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.com dan NU Online.

2 dari 4 halaman

Doa yang Dilantunkan Nabi Ibrahim Saat Memohon Anak

Berikut ini doa Nabi Ibrahim AS ketika mengharapkan kehadiran momongan:

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِيْنَ

Rabbi hab lî minas shâlihîn

Artinya: Tuhanku, berikanlah aku seorang anak yang saleh’ [Surat As-Shaffat ayat 100]
Ini adalah do’a yang bisa dipanjatkan untuk meminta keturunan, terutama keturunan yang saleh. Anak yang saleh bisa membantu orang tuanya untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Doa yang Dilantunkan Nabi Zakariya Meminta Anak yang Sholeh

نَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهٗ ۚ قَالَ رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۚ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ

Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.”

3 dari 4 halaman

Anak sholeh merupakan suatu yang berharga bagi orang tua. Ia juga menjadi kebanggaan bagi agama, bangsa dan negara. Rasulullah SAW telah memberikan pesan kepada umatnya bahwa anak sholeh merupakan salah satu amal jariyah yang pahalanya tidak akan pernah terputus.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara [yaitu]: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” [HR. Muslim no. 1631]

4 dari 4 halaman

Anak yang sholeh bukan saja anak yang memiliki sopan santun dan taat kepada ibu bapak sebagaimana yang disangka oleh kebanyakan kita, tetapi yang lebih utama dari itu adalah anak yang menjaga agamanya.

Anak yang sholeh adalah anak yang taat kepada Allah, yang tahu kewajibannya sebagai hamba Allah dan tahu tanggungjawabnya kepada agamanya.

Apabila seorang anak dididik dengan taat kepada Allah dan patuh kepada ajaran agama, insya Allah anak itu secara otomatis akan taat kepada ibu bapanya dan akan menjaga akhlaknya di mana saja ia berada.

[mdk/nof]

Ilustrasi Anak Kecil Perempuan Mencium Tangan Orangtuanya. Sumber: berpapasan.blogspot.co.id

Mendidik dan mengasuh seorang anak sehingga menjadi pribadi yang sholeh dan sholeh merupakan salah satu keberuntungan yang besar bagi orangtua, baik di dunia maupun di akhirat. Ingin tahu mengapa? Yuk lihat penjelasannya di artikel berikut:

Alhamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah saw., keluarga dan para sahabatnya.

Kasus pemerkosaan terhadap Yuyun [14 tahun] di Bengkulu mengagetkan dunia pendidikan Indonesia. Siswi kelas 1 SMP ini meninggal dunia setelah digilir 14 ABG yang sedang mabuk. Jasad Yuyun dibuang ke dalam jurang sedalam 5 meter di Desa Kasie Kasubun, Padang Ulak Tanding, Bengkulu.

Kenakalan remaja yang sudah kelewat batas, tak mengenal norma dan belas kasih, tak tahu halal haram, dan memperturutkan syahwat;  gambaran terhadap 14 remaja tersebut.

Kesedihan bukan saja menimpa orangtua Yuyun. Orang tua dari 14 anak tersebut juga demikian. Dibuat malu dan menanggung susah atas kenakalan anak-anak mereka. Apa yang bisa diharapkan lebih dari anak-anak bermental demikian? Kesholehan dan doa baiknya?

[Baca Juga: Ingin putra/putri Anda hafal Al Quran 30 juz dan juga terbina akhlak Islamnya?]

Bagi orangtua, anak menjadi tumpuan masa tuanya. Bahkan setelah wafatnya keberadaan anak sholeh sangat berharga buat dirinya. Sehingga mendidik anak, membina akhlaknya, membesarkan dalam ketakwaaan dan kesholehan adalah kebutuhan dirinya sekaligus kewajiban dari Allah atasnya.

Ketika anak tumbuh dewasa dengan kesholehan, orangtua akan memperoleh pahala dari amal sholehnya tanpa dikurangi sedikitpun dari pahalanya. Maksudnya, amal-amal sholeh yang dikerjakan anaknya maka orangtuanya mendapatkan pahala seperti yang didapatkan anaknya, jika orangtuanya memiliki andil menunjukkannya kepada kebaikan, membiayai pendidikannya, atau mendoakannya.

Ini didasarkan kepada sabda Nabi saw.,

“Siapa menyeru kepada petunjuk, ia mendapatkan pahalanya seperti pahala yang diperoleh orang yang mengikutinya tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala mereka. Dan siapa yang menyeru kepada kesesatan, ia mendapatkan dosa seperti dosa yang didapatkan pengikutnya tanpa dikurangi sedikitpun dari dosa-dosa mereka.” [HR. Muslim]

Jika orangtua tidak pernah mengarahkan anaknya menjadi baik dan tidak mengajarkan persoalan agama kepadanya, maka orangtua tidak mendapatkan pahala atas amal-amal sholeh anaknya. Karena ia tidak memiliki andil dalam kesholehan anaknya.

Lebih dari itu, anak-anak sholeh mendoakan kebaikan untuk orangtuanya, memintakan ampunan dan rahmat untuknya. Inilah yang paling dibutuhkan seseorang di kuburnya.

Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah saw. bersabda,

“Apabila seseorang meninggal dunia maka [pahala] amalnya terputus kecuali 3 perkara: shodaqoh jariyah, ilmu bermanfaat, atau anak sholeh yang mendoakannya.” [HR. Muslim]

Di hadits lain, Rasulullah saw. menerangan 7 amalan yang pahala akan terus mengalir kepada hamba saat ia berada di kuburnya setelah wafatnya. Salah satunya,

“Atau meninggalkan anak yang memintakan ampunan untuknya setelah meninggalnya.” [HR. Al-Bazzar dalam Kasyful Astar dari Anas bin Malik. Dihassankan Syaikh Al-Albani di Shahih Al-Jami’, no. 3602]

“Dan laki-laki yang meninggalkan anak sholeh, anak itu mendoakan kebaikan untuknya.” [HR. Ahmad dan Al-Thabrani]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah di Majmu’ Fatawanya menyebutkan bahwa doa anak untuk orangtuanya memiliki keistimewaan karena anaknya termasuk dari usahanya. Seperti firman Allah Ta’ala,

“Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.” [TQS. Al-Masad: 2].

salah satu makna “apa yang ia usahaan” adalah anaknya.

Sabda Nabi saw., “Sesungguhnya makanan terbaik yang dimakan seseorang adalah hasil usahanya, dan sesungguhnya anak termasuk dari usahanya.”

Orang tua menjadi sebab adanya anak dan membesarkannya, maka amal anak termasuk dari usahanya sendiri. Berbeda dengan suadara, paman, keponakan dan selainnya, doa mereka bermanfaat untuk yang didoakan. Bahkan doa orang lain yang bukan kerabat juga bermanfaat. Tetapi doa tersebut bukan dari hasil usahanya sendiri. Berbeda dengan doa anak kandungnya yang telah dididiknya dengan baik.

Doa anak sholeh mendatangkan keberkahan untuk orangtuanya. Diriwayatkan dari hadits Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda,

“Sesungguhnya Allah mengangkat derajat seoang hamba sholeh di surga, lalu ia berkata: Wahai Tuhanku, darimana aku dapatkan semua ini? Kemudian Allah menjawab: Dengan sebab istighfar anakmu untuk dirimu.” [HR. Ahmad]

Imam Ibnu Katsir mengomentari hadits ini, “Sanadnya shahih”. Hadits ini memiliki penguat dari hadits Muslim tentang terputusnya amal seseorang sesudah meninggalnya kecuali tiga perkara.

Wallahu A’lam.

Disalin dan ditulis ulang dari artikel berjudul, "Beruntung Punya Anak Shalih yang Pintar Doakan Orang Tuanya", 18 Mei 2016, oleh Badrul Tamam [Voice of Al Islam].

Jakarta -

Anak sholeh dan sholehah ternyata membawa keistimewaan bagi kedua orang tuanya. Bentuk keistimewaan yang ditawarkan oleh anak sholeh dan sholehah berupa amal jariyah, amal yang tidak akan terputus pahalanya meski telah meninggal.

Berkenaan hal ini, Ustaz Das'ad Latif melalui akun Instagramnya menegaskan keutamaan amal jariyah dari anak sholeh dan sholehah. Segala amal baik yang dikerjakan mereka, akan menjadi tabungan pahala bagi orang tuanya di alam kubur kelak.

Sementara, pahala yang dikerjakan orang tua semasa di dunia terbatas jumlahnya dan tidak bisa ditambah lagi setelah meninggal.

"Berapa lama bisa bertahan lama itu pahalamu? [Pasti] akan habis. Berapa lama kita bisa tahan pahala yang kita buat?" kata Ustaz Das'ad dalam unggahan video melalui akun Instagram-nya dan dikutip Selasa [23/11/2021].

"Tapi amalmu yang bisa berlari, memproduksi, mengalir, dan bertambah terus meskipun kau sudah meninggal adalah anak yang sholeh dan sholehah," imbuhnya lagi.

Ustaz sekaligus dosen di Universitas Hasanuddin [Unhas] ini pun menambahkan, timbal balik untuk orang tua yang berhasil mendidik anak hingga menjadi anak sholeh dan sholehah. Salah satunya yaitu terhindar dari siksa kubur kelak.

"Bapak, mau bayangkan bagaimana nanti di kubur? Mau bayangkan bagaimana nanti nasibnya bapak dikubur? Kalau [waktu] subuh seperti ini, ada anak datang ke masjid. Bapak sudah tenang deh," tutur dia.

Selain itu, ada doa anak sholeh dan sholehah yang termasuk dalam perkara amal jariyah bagi orang tuanya. Doa seorang anak itu akan terus mengalirkan manfaat dan balasan kebaikan bagi kedua orang tua tatkala amal-amal lainnya telah terputus.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,

إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Artinya: "Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak sholeh yang berdoa baginya." [HR Muslim].

Karena itu umat muslim bisa mempersiapkan diri menjadi anak yang sholeh atau pun sholehah, untuk membawa kebaikan dan manfaat bagi kedua orang tua kita di akhirat kelak. Aamiin.

[Gambas:Instagram]

Simak Video "Ini Dampaknya Jika Orang Tua "Mengancam" Anak"


[Gambas:Video 20detik]
[rah/erd]

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề