Apakah buta warna bisa sembuh

Istilah buta warna seringkali diartikan sebagai kondisi ketika mata tidak dapat melihat dan membedakan semua warna sama sekali (buta warna total). Tetapi, orang yang tidak dapat membedakan warna tertentu juga disebut sebagai buta warna, yang dalam kondisi ini disebut buta warna parsial.  

Biasanya jenis buta warna yang paling sering ditemukan adalah penderitanya sulit melihat warna merah dan hijau  

Seseorang mendapatkan penyakit buta warna sejak ia lahir dan terjadi seumur hidup. Kondisi ini lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita.

Sebagian besar orang tidak menyadari bahwa ia menderita buta warna. Mungkin mereka menyadari karena hilangnya kepekaan terhadap warna.

Nah, agar Sahabat MIKA lebih mengenali buta warna dan bisa mendapatkan penanganan lebih tepat, yuk ketahui apa saja gejala, penyebab, jenis-jenis, dan cara mendiagnosisnya pada artikel berikut!

Baca juga: Mengenal Penyakit Parkinson dan Gejala yang Harus Diwaspadai

Ciri-ciri dan gejala buta warna

Buta warna, dalam istilah medis dikenal sebagai defisiensi penglihatan warna adalah kondisi ketika seseorang  tidak dapat melihat warna sebagaimana mestinya. 

Kebanyakan orang dengan kondisi ini mengalami kesulitan untuk membedakan warna antara warna merah, kuning dan hijau. Masalah ini cenderung umum yang mempengaruhi 1 dari 12 pria dan 1 dari 200 wanita.

Ada beberapa gejala penyakit buta warna yang dapat Sahabat MIKA kenali, yaitu:

  • Sulit membedakan antara merah, oranye, kuning, coklat dan hijau. 
  • Warna-warna tersebut tampak lebih kusam daripada yang terlihat oleh orang yang memiliki penglihatan normal. 
  • Kesulitan membedakan antara nuansa ungu. 
  • Bingung dengan merah dan hitam. 
  • Pada kasus yang jarang terjadi, beberapa orang mengalami masalah dengan warna biru, hijau, dan kuning (buta warna biru-kuning). 

Dalam kehidupan sehari-hari, orang dengan buta warna selalu salah dalam menebak warna. Ketika memasak daging merah, Sahabat MIKA juga terkadang merasa kesulitan untuk membedakan warna saat masih mentah dan yang matang karena warnanya terlihat sama. 

Tak hanya itu, mereka juga mungkin akan merasa kesulitan untuk membedakan warna lampu lalu lintas. 

Penyebab buta warna

Apabila mata normal, tentu bukan hal yang sulit untuk mengetahui dan membedakan warna. Namun, melihat warna di seluruh spektrum cahaya adalah proses kompleks yang dimulai dengan kemampuan mata untuk merespons panjang gelombang cahaya yang berbeda.

Indera penglihatan kita memiliki sel-sel saraf yang secara khusus dapat bereaksi terhadap warna dan cahaya. Sel-sel inilah yang dapat mendeteksi terang, gelap, dan tiga pigmen warna (merah, hijau, dan biru). 

Seseorang dengan defisiensi penglihatan warna mengalami kerusakan pada sel yang mendeteksi pigmen warna ini. Maka, yang terjadi warna tertentu atau bahkan seluruh warna, sulit dikenali dan dibedakan. 

Adapun sejumlah pemicu yang menyebabkan hal ini dapat terjadi diantaranya:

  • Turunan. Sebagian besar kasus buta warna adalah penyakit yang diturunkan dari orang tua ke anak, dan lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Tingkat keparahan yang diturunkan bisa ringan, sedang atau berat, biasanya mempengaruhi kedua mata, dan tingkat keparahannya tidak berubah seumur hidup. 
  • Penyakit tertentu. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan defisit warna adalah anemia sel sabit, diabetes, penyakit Alzheimer, multiple sclerosis, glaukoma, penyakit Parkinson, alkoholisme kronik, dan leukemia.  
  • Efek samping dari obat-obatan tertentu. Mengonsumsi obat tertentu dapat memberikan efek samping terhadap penglihatan warna. Beberapa obat yang dimaksud antara lain obat untuk penyakit jantung, tekanan darah tinggi, penyakit autoimun tertentu, infeksi, gangguan saraf, disfungsi ereksi, hingga masalah psikologis.
  • Penuaan. Kemampuan untuk melihat warna menurun secara perlahan seiring bertambahnya usia.
  • Bahan kimia. Terkena paparan bahan kimia tertentu, terutama karbon disulfida dan pupuk, memicu hilangnya penglihatan warna.

Jenis-jenis buta warna

Penyakit buta warna yang paling sering terjadi adalah jenis buta warna parsial yang menyebabkan mata tidak dapat mendeteksi warna tertentu. Hanya sedikit orang saja yang mengalami buta warna total.

Sahabat MIKA, berikut ini informasi lebih lengkap mengenai macam-macam buta warna: 

Buta Warna Merah-Hijau

Jenis yang pertama merupakan bagian dari buta warna parsial ketika seseorang tidak dapat mendeteksi warna merah dan hijau. 

Hal ini terjadi ketika fotopigmen di sel sensitif panjang gelombang (kerucut) merah atau hijau mata tidak berfungsi dengan baik. Jenis buta warna parsial satu ini memiliki beberapa kondisi, antara lain:

  • Deuteranomaly: terjadi ketika warna kuning dan hijau terlihat lebih merah, dan sulit membedakan biru dari ungu.
  • Protanomaly: terjadi ketika warna oranye, merah, dan kuning terlihat lebih hijau, dan warnanya terlihat kurang cerah. Biasanya ringan dan tidak menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.  
  • Protanopia: terjadi ketika warna merah hanya terlihat abu-abu gelap. Beberapa nuansa oranye, kuning, dan hijau terlihat kuning.  
  • Deuteranopia: terjadi ketika warna merah mungkin terlihat kuning kecoklatan, dan hijau mungkin terlihat krem.

Buta Warna Biru-Kuning

Selanjutnya juga merupakan buta warna parsial biru-kuning yang terjadi ketika fotopigmen kerucut biru hilang atau tidak berfungsi dengan benar. Kondisi ini mempengaruhi pria dan wanita secara setara.

Ada dua kondisi buta warna biru-kuning antara lain: 

Tritanomaly: kondisi ini terjadi ketika biru terlihat lebih hijau, dan sulit membedakan merah muda dari kuning dan merah.  

Tritanopia: ketika biru terlihat hijau, dan kuning terlihat abu-abu muda atau ungu. 

Buta Warna Total (monokromasi)

Buta warna total atau monokromasi, terjadi ketika seseorang tidak melihat warna sama sekali. Penglihatan juga mungkin tampak tidak begitu jelas. 10% dari penderita buta warna total, hanya dapat melihat warna putih, hitam, dan abu-abu saja.

Terdapat dua jenis buta warna total, diantaranya: 

  • Monokromasi kerucut: sulit untuk membedakan satu warna dari yang lain karena 2 dari 3 fotopigmen sel kerucut (merah, hijau, atau biru) tidak berfungsi. Akibatnya, Anda juga mungkin mengalami rabun jauh dan mengalami nistagmus atau gerakan mata yang tidak terkendali. 
  • Monokromasi batang (achromatopsia): bentuk buta warna yang paling parah karena tidak ada satu pun dari sel kerucut memiliki fotopigmen yang berfungsi. Akibatnya, dunia hanya tampak berwarna hitam, putih, dan abu-abu. Cahaya terang dapat melukai mata Anda, dan Anda mungkin mengalami gerakan mata yang tidak terkendali (nystagmus).

Diagnosis Buta Warna

Ketika Sahabat MIKA memiliki kecurigaan mengalami buta warna, maka dapat mengunjungi optometrist maupun Dokter Spesialis Mata. Selanjutnya, dokter pun akan melakukan tes buta warna untuk mendiagnosis kondisi tersebut pada pasien. 

Sebenarnya, terdapat beberapa jenis tes buta warna yang dapat dilakukan. Tetapi, ada dua jenis pemeriksaan yang paling umum, yaitu:

  • Tes Ishihara yaitu tes yang paling sering digunakan dan mungkin pernah Sahabat MIKA lakukan. Tes ini dilakukan dengan menebak angka atau huruf yang tertera secara samar pada gambar berupa titik-titik berwarna.
  • Tes penyusunan warna, yaitu pasien akan diminta menyusun warna yang berbeda sesuai dengan gradasi tingkat kepekatan warna.

Selain itu, dokter juga mungkin dapat melakukan pemeriksaan tambahan untuk mencari tahu penyebab lain buta warna dengan sejumlah tes konfirmasi yang mungkin lebih kompleks.

Saat ini memang terdapat berbagai jenis tes online memakai teknik serupa yang dapat membantu mendeteksi kemungkinan buta warna. Tetapi, Sahabat MIKA sebaiknya melakukan tes yang tepat di dokter spesialis mata jika Anda memiliki kekhawatiran tentang penglihatan warna.

Bisakah buta warna disembuhkan? 

Sayangnya, buta warna adalah penyakit turunan yang terjadi seumur hidup sehingga belum ditemukan pengobatan untuk menyembuhkannya. Penderita buta warna akan diminta untuk beradaptasi agar dapat hidup dengan normal. 

Pada kondisi ringan, sebenarnya buta warna tidak mengganggu Anda untuk dapat beraktivitas sebagaimana mestinya. 

Dokter Spesialis Mata mungkin dapat membantu Anda mendapatkan alat bantu penglihatan sehingga mampu beradaptasi dengan lebih baik. Salah satunya dengan memakai kacamata yang dilengkapi lensa khusus untuk mengurangi tumpak tindih gelombang cahaya. Kacamata ini dapat membantu mata melihat warna dengan lebih baik.  

Sementara untuk kasus buta warna yang penyebabnya adalah penyakit atau cedera, masih bisa ditangani dengan cara menyembuhkan penyebabnya. 

Sebagai cara untuk beradaptasi, Anda dapat melakukan hal-hal seperti:

  • Mengingat urutan warna pada lampu lalu lintas. 
  • Beri label pada pakaian warna. 
  • Gunakan lampu atau pencahayaan yang terang agar Sahabat MIKA dapat melihat warna lebih jelas. 
  • Mintalah orang lain ketika mengalami situasi sulit yang berhubungan dengan warna. 
  • Gunakan lensa kontak atau kacamata khusus untuk membantu melihat warna maupun mengurangi intensitas cahaya yang dapat mengganggu penglihatan. 
  • Apabila memungkinkan, gunakan teknologi pendukung seperti aplikasi khusus yang dapat mendeteksi warna suatu objek
  • Selalu rutin berkonsultasi dengan dokter.

Yuk, lakukan tes dan diagnosis mata di Mitra Keluarga. Jangan lupa untuk selalu rutin melakukan konsultasi dengan Dokter Spesialis Mata. Agar memudahkan ketika ingin melakukan janji temu dengan dokter, buat janji konsultasi tanpa antri terlebih dahulu secara online melalui website Mitra Keluarga. 

Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

Mitra Keluarga,

life.love.laughter

Sumber rujukan:  

Color blindness (2019), from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/poor-color-vision/symptoms-causes/

What Is Color Blindness? (2021), from: https://www.webmd.com/eye-health/color-blindness 

Colour vision deficiency (colour blindness) (2019), from: https://www.nhs.uk/conditions/colour-vision-deficiency/ 

Buta Warna (2022), from: https://www.alodokter.com/buta-warna 

Cara Mengatasi Buta Warna yang Membantu Memudahkan Penglihatan Anda (2022), from: https://hellosehat.com/mata/gangguan-penglihatan/cara-mengatasi-buta-warna/ 

Apakah ada orang yang sembuh dari buta warna?

Meski orang yang buta warna tidak bisa sembuh, tapi Anda tetap bisa hidup dengan normal walaupun kesulitan membedakan warna-warna tertentu. Berikut adalah sejumlah cara yang bisa Anda lakukan untuk membantu beradaptasi dengan salah satu gangguan penglihatan ini.

Apakah buta warna termasuk penyakit?

Sebagian besar kasus buta warna adalah penyakit yang diturunkan dari orang tua ke anak, dan lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Tingkat keparahan yang diturunkan bisa ringan, sedang atau berat, biasanya mempengaruhi kedua mata, dan tingkat keparahannya tidak berubah seumur hidup.

Apakah buta warna itu normal?

Buta warna adalah kondisi mata yang tidak mampu mata melihat warna secara normal. Penderita penyakit ini sulit membedakan warna tertentu (buta warna parsial) atau bahkan seluruh warna (buta warna total). Buta warna adalah penyakit yang umumnya didapat sejak lahir.

Apa yang menyebabkan buta warna?

Menurut Mayo Clinic, penyebab buta warna bukan hanya berasal dari faktor keturunan atau bawaan sejak lahir. Seseorang bisa mengalami buta warna karena penyakit atau cedera pada mata. Beberapa penyakit dan kondisi medis di atas merusak saraf optik atau retina mata.