Apakah diare pada bayi bisa sembuh sendiri

Jakarta -

Diaremenjadi salah satu masalah paling umum yang dialami oleh anak-anak ya, Bunda. Namun biasanya diare tidak berlangsung lama dan sering membaik dengan sendirinya.

Masalah ini datang ditandai dengan bagaimana kondisi kotoran yang dikeluarkan, biasanya encer, memiliki pola yang berbeda, bahkan bisa mengandung darah atau lendir. Kadang mengidentifikasi diare juga sulit karena pada anak yang sehat, jumlah dan konsistensi kotoran bisa bervariasi sesuai usia dan pola makannya.

Misal pada bayi menyusu air susu ibu (ASI) dan belum mendapat makanan padat atau makanan pendamping ASI (MPASI), dia akan mengeluarkan kotoran encer dan itu dianggap normal. Namun jika bayi mengalami peningkatan frekuensi buang air besar menjadi lebih sering dari biasanya dalam 24 jam, hal itu baru bisa diindikasikan diare.

Penyebab diare

Diare bisa disebabkan oleh adanya intoleransi makanan, atau terlalu banyak makan sesuatu. Namun meski begitu, diare biasanya lebih sering terjadi karena virus dan bakteri, Bunda.

Berikut ini penyebab umum diare pada anak dikutip dari Kids Health dan UNC Health Talk:

1. Virus

Viral gastroenteritis sering disebut sebagai flu perut disebabkan oleh infeksi di usus. Biasanya, anak mengalami diare berair, kram, dan demam. Gejala berlangsung beberapa hari, sehingga anak yang mengalaminya harus banyak minum supaya tidak dehidrasi.

"Sembilan puluh persen diare disebabkan oleh infeksi virus," kata dokter anak UNC Health, Edward Pinkens, MD.

Penyebab potensial lainnya, yakni rotavirus yang menyerang bayi dan anak kecil dan dapat menyebabkan diare parah disertai muntah, demam, dan sakit perut. Diare akibat virus lebih sering terjadi pada musim dingin dan awal musim semi dan rawan terjadi penularan di pusat penitipan anak, Bunda. Untuk melindungi si Kecil, Bunda bisa memberinya vaksin rotavirus.

Selain itu, enterovirus seperti coxsackievirus juga dapat menyebabkan diare pada anak-anak, terutama pada musim panas.

2. Bakteri

Beberapa jenis bakteri yang dapat menyebabkan diare diantaranya E. coli, Salmonella, Campylobacter, dan Shigella. Bakteri jenis ini juga bisa menyebabkan keracunan makanan, dan diare hingga muntah dalam beberapa jam setelah terinfeksi.

3. Parasit

Infeksi parasit yang dapat menyebabkan diare anak-anak, antara lain giardiasis, dan kriptosporidiosis.

4. Alergi makanan

Susu, kedelai, biji-bijian sereal, telur, dan makanan laut adalah alergen makanan paling umum yang menyebabkan diare pada anak-anak.

5. Intoleransi makanan

Beberapa intoleransi yang bisa menyebabkan diare, termasuk laktosa (produk susu), fruktosa (gula dalam buah atau jus buah), dan sukrosa (makanan dan minuman yang mengandung gula). Mungkin anak-anak juga akan mengalami kram, kembung, sakit kepala, dan mual.

6. Cystic Fibrosis

Ini adalah penyakit kronis progresif yang melibatkan lendir kental dan lengket yang dapat merusak organ tubuh. Lendir ini bisa menyumbat pankreas, sehingga mencegah enzim pencernaan masuk ke usus, menghambat pencernaan yang baik.

7. Penyakit Seliaka

Penyakit autoimun ini menyebabkan usus meradang setelah mengonsumsi protein dalam gandum dan barley. Gejala berupa kembung, sembelit, kembung, dan diare kronis.

Tanda diare pada anak

Anak-anak sering mengalami nyeri perut kram lebih dahulu, diikuti diare yang bisa berlangsung selama 3-5 hari. Tanda dan gejala diare lainnya, seperti:

  • Demam
  • Kehilangan selera makan
  • Mual
  • Muntah
  • Berat badan menurun
  • Dehidrasi

Mengatasi diare

Diare akibat virus bisa hilang dengan sendirinya. Namun jika disebabkan karena bakteri membutuhkanpengobatan dengan antibiotik. Sedangkan jika disebabkan parasit maka dibutuhkan obat anti-parasit.

Dan diare ringan pada anak dapat diatasi dengan perawatan di rumah saja lho, Bunda. Ada beberapa buah yang bisa dikonsumsi untuk meringankan gejala diare pada anak, yakni:

1. Kelapa

Diare bisa menyebabkan dehidrasi yang dapat berdampak buruk pada si kecil. Untuk mengatasinya, Bunda bisa memberikannya air kelapa karena memiliki banyak garam, mineral dan glukosa alami.

2. Pisang

Pisang dapat diberikan pada anak di atas usia 6 bulan karena bisa membantu mengeraskan kotoran anak, sehingga dapat meredakan diare, Bunda. Bunda cukup memotong-motong pisang dan kukus sebelum diberikan kepada si kecil.

3. Lemon

Lemon menjadi pengobatan rumahan yang mudah, dipercaya dapat meredakan iritasi pada usus dan bisa membunuh patogen penyebab diare. Bunda bisa memeras satu buah lemon, campur dengan segelas air, tambahkan sejumput garam atau gula, lalu berikan ke anak.

Untuk bayi berusia di bawah 1 tahun, hindari untuk menambahkan gula atau garam ya, Bunda.

4. Apel

Apel yang mengandung pektin ini bisa diolah menjadi selai atau pure untuk menjadi makanan pengikat yang sangat baik untuk memadatkan kotoran. Secara ideal, mengonsumsinya dapat mengatasi diare.

5. Jambu biji

Jambu biji merupakan sumber serat makanan yang sangat baik. Oleh karena itu, makan lebih banyak buah ini dapat bantu pergerakan usus yang sehat dan mencegah sembelit.

Di samping itu, ekstrak daun jambu biji juga bermanfaat bagi kesehatan pencernaan karena bersifat antimikroba. Mengutip Healthline, studi menunjukkan bahwa jambu biji bisa mengurangi intensitas, durasi diare dan menetralkan mikroba berbahaya di usus yang dapat menyebabkan diare.

6. Delima

Jika anak sudah punya gigi dan bisa mengunyah dengan baik, Bunda bisa memberikan biji delima atau bisa dengan mengekstrak jus delima dan mengencerkan dengan air secukupnya. Memberikannya kepada anak sekali sehari bisa membantu mengurangi diare pada bayi berusia 6 bulan hingga 5 tahun.

Namun jika diare anak tak kunjung sembuh atau mengalami kondisi seperti di bawah ini, maka Bunda harus membawanya ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Berikut tanda-tanda anak diare yang harus segera mendapat bantuan dari dokter, mengutip dari Seattle Children's:

  • Dehidrasi yang dicurigai, ditandai dengan tidak ada urine dalam waktu lebih dari 8 jam, urine berwarna gelap, mulut sangat kering dan tidak ada air mata.
  • Mengeluarkan atau mengalami pendarahan.
  • Sakit perut lebih dari 2 jam secara terus-menerus.
  • Muntah cairan bening 3 kali atau lebih.
  • Berusia kurang dari 1 bulan dengan 3 kali atau lebih alami diare dalam 24 jam terakhir.
  • Diare berat dengan 10 kali atau alami diare dalam 24 jam terakhir.
  • Demam dengan suhu lebih dari 40 derajat celcius.
  • Usia kurang dari 12 minggu dengan demam.
  • Sistem kekebalan tubuh melemah.
  • Anak terlihat kesakitan dan tampak begitu mendesak

Bunda, simak juga ramuan alami atasi diare dalam video berikut ini:

(AFN/jue)