Misalnya, bila ibu menyusui menenggak alkohol, zat berbahaya itu akan sampai juga ke mulut bayi lewat ASI dalam konsentrasi yang sama dengan alkohol yang terkandung dalam darah si ibu. Karena bayi sedang berada dalam tahap pertumbuhan, maka alkohol itu bisa memicu pelbagai masalah kesehatan bagi si bayi. Tak hanya itu, alkohol juga bisa mengurangi kemampuan si ibu dalam memproduksi ASI.
Kafein yang terkandung dalam kopi atau teh juga kurang begitu baik bagi bayi. Seperti alkohol, kafein juga masuk ke bayi lewat ASI. Dan bila itu terjadi, si bayi akan gampang marah, rewel dan susah tidur. Meski demikian bukan berarti ibu menyusui dilarang meminum kopi, teh. Satu atau dua kali sehari menikmati teh/kopi, masih bisa ditoleransi dan tidak berdampak buruk bagi bayi.
Selain alkohol dan kafein, susu sapi juga bisa menimbulkan masalah terutama bagi keluarga yang memiliki sejarah alergi terhadap susu sapi. Bila Anda berasal dari keluarga seperti ini, maka sebaiknya tidak mengkonsumsi susu sapi. Gantilah susu sapi dengan susu kedelai. Ibu menyusui juga patut mengetahui bahwa ada beberapa bahan makanan seperti bawang putih, brokoli, buncis dan asparagus yang bisa mengubah rasa dan bau ASI [menjadi tidak enak bagi bayi].
Perlu susu yang tepat untuk dijadikan ASI booster? Simak di sini rekomendasinya!
Sebenarnya, masih ada pro dan kontra terkait susu ibu menyusui dan susu pelancar ASI. Salah satunya karena alergi yang bisa
ditimbulkan pada bayi. Namun, selama alergi tersebut tidak terjadi pada Moms atau Si Kecil, Milkgenomics mengatakan bahwa ibu menyusui yang tidak alergi susu, sebaiknya minum susu sapi. Selain itu,
American Academy of Pediatrics [AAP] menyimpulkan bahwa tidak ada cukup bukti untuk menghindari makanan yang menyebabkan alergi, seperti susu selama kehamilan dengan tujuan mencegah penyakit alergi. Selain itu, menghindari susu biasanya malah membuat Moms berisiko mengalami
kekurangan nutrisi. Meski tidak ada bukti ilmiah bahwa mengonsumsi susu meningkatkan produksi ASI, namun minum susu dapat memberikan banyak sekali manfaat bagi ibu menyusui. Asalkan Moms dan bayi tidak memiliki alergi
terhadap susu, ya. Baca Juga: Cara Tepat Menyiapkan Susu Formula untuk Si Kecil Foto: Cara Melancarkan ASI Produksi ASI dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya lingkungan dan pola makan Moms. Misalnya, penelitian telah menunjukkan bahwa jumlah lemak dalam ASI tidak diubah oleh konsumsi susu sapi. Tetapi ada pengaruh terhadap jenis lemaknya, dilansir dari laman First Cry Parenting. Dengan cara ini, Moms akan mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi dan juga kesehatan Moms. Oleh karena itu, kebanyakan ibu meminum susu saat sedang menyusui karena memang tersedia beragam pilihan susu
pelancar ASI.Cara Melancarkan ASI
Berikut ini beberapa cara melancarkan ASI yang bisa Moms lakukan.
1. Minum Air Mineral yang Cukup
Saat menyusui, Moms akan membutuhkan antara 2,25 - 3,1 liter cairan setiap hari. Kira-kira jumlahnya 9 - 13 cangkir.
Namun jumlah konsumsi air ini bervariasi, tergantung pada metabolisme tubuh, tingkat aktivitas, dan sebagainya.
Cairan ini dapat dikonsumsi dalam bentuk apa pun, misalnya air, susu, jus, atau minuman sehat lainnya.
Terlebih, ibu baru cenderung merasa lebih haus saat menyusui, terutama saat bayinya baru lahir.
Banyak orang yang percaya bahwa teh herbal, infus, dan produk alami lainnya membantu merangsang suplai susu.
2. Menyapih
Namun sebenarnya, satu-satunya cara untuk meningkatkan produksi ASI adalah dengan membiarkan bayi mengosongkan payudara saat menyusui.
Hal ini akan membuat saluran payudara menghasilkan lebih banyak ASI.
3. Mengonsumsi Kalsium
Kalsium adalah nutrisi penting yang dibutuhkan oleh setiap organisme di bumi. Dalam tubuh manusia, kalsium penting dalam sintesis dan pemeliharaan gigi dan tulang.
Selanjutnya, ini digunakan dalam bentuk ioniknya sebagai alat transduksi sinyal baik di dalam sel maupun di antara sel yang berbeda.
Kalsium juga merupakan pembawa pesan kimiawi yang menggerakkan tindakan kontraksi dan relaksasi otot. Fungsi lain dari kalsium adalah:
- Pengangkutan sinyal saraf
- Pembekuan darah
- Mendorong pembuahan sel telur oleh sperma
Ini semua bisa didapatkan salah satunya saat Moms mengkonsumsi susu untuk ibu menyusui.
Baby Center menulis, susu merupakan sumber kalsium yang baik.
Jadi, meski tidak ada salahnya minum banyak susu, pastikan tidak berlebihan, ya Moms.
Baca Juga: Jangan Sampai Tertipu, Pahami 5 Cara Membedakan Susu Asli dan Palsu
Kandungan Nutrisi dalam Susu Ibu Menyusui
Foto: Kandungan Nutrisi dalam Susu Ibu Menyusui
Tak dapat dipungkiri, ASI adalah pilihan terbaik untuk bayi.
Namun, jika Moms ingin agar bayi mendapatkan semua nutrisi, vitamin dan mineral dari ASI, maka Moms juga harus mendapatkan nutrisi yang lengkap untuk ibu menyusui.
Salah satunya dengan mengonsumsi susu khusus ibu menyusui yang juga memiliki manfaat sebagai susu pelancar ASI.
1. Lemak Baik
Dalam memilih susu yang tepat untuk ibu menyusui, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah kandungan lemaknya.
Banyak Moms yang ingin segera mengembalikan bentuk tubuh seperti semula setelah melahirkan.
Oleh karena itu, tidak jarang Moms memilih susu rendah lemak sebagai minuman pendamping saat menyusui.
Padahal, lemak sangat dibutuhkan sebagai sumber energi terutama dalam kondisi Moms saat ini yang sedang menyusui.
Bersabarlah sebentar Moms, sebab ASI yang berkualitas sangat dinantikan oleh Si Kecil.
Bentuk badan akan mengikuti saat Moms tetap berolahraga meski mengonsumsi susu ibu menyusui dan susu pelancar ASI.
2. Kalsium
Selain lemak, pastikan susu untuk ibu menyusui yang Moms pilih juga mengandung kalsium.
Sebab, pada dasarnya susu ibu menyusui adalah susu pelancar ASI yang mengandung kalsium tinggi.
Kandungan kalsium ini dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan tulang, Moms.
3. Kandungan Pelengkap
Selain itu, Moms juga harus melihat kandungan tambahan pada susu yang akan dikonsumsi.
Kandungan tambahan seperti ekstrak daun katuk atau ekstrak kurma sangat bermanfaat untuk memperlancar produksi ASI.
Sehingga bayi akan selalu mendapatkan jumlah ASI sesuai kebutuhan setiap harinya. Selain itu, bayi juga mendapatkan semua nutrisi dari ASI.
Sebenarnya, susu paling spesial untuk ibu menyusui adalah yang berasal dari susu sapi.
Susu pelancar ASI ini dinilai memiliki kandungan gizi, vitamin, dan mineral lengkap yang dibutuhkan ibu menyusui.
Namun, jika Moms atau bayi alergi susu sapi, bisa diganti dengan jenis lain seperti susu kedelai atau susu kambing.
Baca Juga: 11+ Makanan Pelancar ASI yang Enak dan Bergizi, Bikin ASI Deras!
Jenis Susu Pelancar ASI
Foto: Jenis Susu Pelancar ASI
Menurut Marina Lane, MS RD CLC, seorang ahli gizi yang terdaftar sekaligus konselor laktasi, alergi sangat berkaitan pada susu ibu menyusui.
“Sebagian besar klien saya memiliki bayi dengan masalah alergi atau sensitif terhadap makanan, vegan atau vegetarian dan mencari panduan untuk memastikan mereka memenuhi semua nutrisi mereka saat menyusui,” jelasnya.
Menurutnya, memiliki susu yang aman diminum tentunya akan memudahkan Moms.
Moms juga tidak lagi khawatir akan alergi yang dimiliki Moms dan Si Kecil. Salah satu yang direkomendasikannya adalah susu ibu menyusui yang berbahan dasar nabati.
Ada beberapa jenis susu berbahan dasar nabati untuk ibu menyusui, sekaligus digunakan sebagai susu pelancar ASI, di antaranya:
Baca Juga: Cara Melunakan Dot Bayi dan Tips Memilihnya
1. Susu Almond
Foto: Susu Almond [foolproofliving.com]
Susu ibu menyusui yang pertama adalah susu almond. Susu ini banyak tersedia di pasaran dan rendah fosfor terutama versi tanpa pemanis yang rendah kalori dan gula.
Kalsium dan vitamin D dapat ditambahkan. Namun, susu almond sangat rendah protein dan lemak.
Susu almond yang juga merupakan susu pelancar ASI ini juga tidak cocok bagi Moms yang memilki alergi kacang.
Kandungan yang dimiliki susu almond biasanya berisi:
- Kalori: 60
- Lemak: 2,5 gram
- Karbohidrat: 8 gram
- Protein: 1 gram
- Kalsium: 45% [ditambahkan]
- Vitamin D: 25% [ditambahkan
Mungkin Moms berpikir susu ini tidak memiliki profil nutrisi yang ideal sebagai susu untuk ibu menyusui, karena terlalu sedikit lemak dan protein.
Namun Moms tetap bisa mendapatkan vitamin tambahan dari suplemen makanan.
2. Susu Kedelai
Foto: Susu Kedelai [Orami Photo Stock]
Susu ibu menyusui dan susu pelancar ASI selanjutnya adalah susu kedelai.
Susu kedelai memiliki lebih banyak protein daripada kebanyakan alternatif susu lainnya dengan harga yang relatif rendah.
Susu kedelai dalam jumlah besar dapat memengaruhi suplai susu karena kandungan isoflavon atau fitoestrogennya.
Kedelai adalah kepekaan makanan kedua yang paling umum pada bayi.
Jadi bayi Moms mungkin tidak dapat mentolerirnya jika bayi sudah memiliki kepekaan terhadap susu.
Susu ini juga memiliki kandungan lemak rendah hingga sedang.
Susu kedelai yang tersedia di pasaran biasanya mengandung:
- Kalori: 110
- Lemak: 4,5 gram
- Karbohidrat: 9 gram
- Protein: 8 gram
- Kalsium: 45% [ditambahkan]
- Vitamin D: 30% [ditambahkan]
3. Susu Santan atau Kelapa
Foto: Susu Santan atau Kelapa [Freepik.com]
Susu ibu menyusui yang selanjutnya adalah susu santan atau kelapa.
Dengan harga murah dan gampang ditemukan, susu santan juga cocok untuk Moms yang memiliki alergi kacang.
Moms mungkin mengira santan mengandung banyak lemak, tetapi versi 'non-kaleng' sebenarnya memiliki lebih sedikit lemak dan hampir tidak mengandung protein.
Kandungan nutrisi susu santan biasanya:
- Kalori: 70
- Lemak: 4,5 gram
- Karbohidrat: 8 gram
- Protein: