Apakah jengkol menyebabkan asam urat dan kolesterol

Jangan menilai orang dari fisiknya, begitu pula jangan memandang remeh jengkol. Walaupun bau jengkol menusuk hidung, tersimpan manfaat jengkol yang baik untuk kesehatan.

Jengkol [Archidendron jiringa] adalah tanaman khas Asia Tenggara yang memiliki penggemar tersendiri, terutama di Indonesia.

Tanaman ini termasuk famili Fabaceae [biji-bijian] dan memiliki nama sinomin Pithecellobium lobatum Benth, Pithecellobium jiringa, dan Archindendron Paciflorum.

Bagi Anda yang tidak tahu jengkol, buah yang satu ini berbentuk pipih dengan warna cokelat kehitaman, serta memiliki bau yang khas ketika diolah menjadi masakan.

Selain diolah menjadi makanan, jengkol juga berkhasiat sebagai salah satu bahan obat tradisional.

Kandungan gizi jengkol

Walaupun menjadi salah satu makanan khas di Indonesia, tak semua orang mengemari makan jengkol. Akan tetapi, ada cukup banyak kandungan gizi serta nutrisi di dalamnya.

Mengutip dari Data Komposisi Pangan Indonesia, berikut adalah kandungan gizi jengkol, seperti:

  • Kalori: 192
  • Air: 52,7 gram
  • Karbohidrat: 40,7 gram
  • Protein: 5,4 gram
  • Serat: 1,5 gram
  • Kalsium: 4 mg
  • Fosfor: 150 mg
  • Zat besi: 0,7 mg
  • Kalium: 241 mg
  • Vitamin B1: 0,05 mg
  • Vitamin B2: 0,20 mg
  • Vitamin C: 31 mg

Baca Juga

  • Manis Menyegarkan, Nanas Mengandung Vitamin Apa Saja? Simak Selengkapnya
  • Mengenal Berbagai Jenis Beras, Mana yang Sebaiknya Dipilih?
  • 10 Minuman Sehat untuk Jantung Ini yang Patut Anda Coba

Manfaat jengkol untuk kesehatan tubuh

Tak sedikit orang yang menikmati olahan jengkol. Hal ini karena ada kelezatan tersendiri yang bisa dirasakan dari masakan dengan bahan jengkol.

Berikut adalah beberapa manfaat atau khasiat makan jengkol untuk kesehatan tubuh, seperti:

1. Menurunkan kolesterol

Manfaat jengkol yang satu ini berasal dari kandungan tanin dan saponin di dalamnya.

Kedua zat itu sebetulnya bekerja dengan menghambat penyerapan asam empedu yang bersatu dari kolesterol melalui usus.

Untuk menambal kehilangan asam empedu ini, hati kemudian mengubah kolesterol yang telah ada di dalam tubuh menjadi asam empedu. Maka dari itu, kadar kolesterol dalam darah menurun.

2. Menangkal radikal bebas

Kandungan flavonoid dan vitamin C dalam jengkol terbukti bermanfaat untuk membantu mencegah radikal bebas yang mungkin masuk ke tubuh.

Perlu Anda ketahui bahwa radikal bebas adalah salah satu penyebab terjadinya penyakit kronis, termasuk kanker.

Tak hanya itu saja, flavonoid adalah salah satu jenis antioksidan yang dapat membantu mencegah gejala peradangan.

3. Melawan bakteri jahat

Hasil penelitian mengungkapkan manfaat makan jengkol lainnya sebagai pembasmi bakteri jahat yang dapat membahayakan kesehatan manusia.

Bakteri tersebut misalnya Streptococcus mutans [dapat mengakibatkan pengeroposan gigi], Staphylococcus aureus [pneumonia], dan Escherichia coli [diare].

Selain bakteri tersebut, ekstrak kulit jengkol juga memiliki kandungan gizi yang bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan Shigella dysenteriae [diare akut] dan Salmonella typhimurium [gastroenteritis].

Manfaat untuk melawan bakteri jahat di dalam tubuh tersebut berasal dari kandungan tanin dan flavonoin pada jengkol.

4. Mengobati luka bakar

Kandungan tanin pada jengkol juga bermanfaat sebagai campuran pada salep luka bakar.

Tanin terbukti memiliki sifat antibakteri dan antiseptik sehingga dapat mencegah luka bakar dari infeksi sekaligus mempercepat kesembuhannya.

Oleh petani, jengkol juga sering digunakan sebagai pestisida alami untuk membunuh hama atau serangga yang dapat merusak tanaman.

Pasalnya, jengkol mengandung asam jengkolat, alkaloid, flavonoid, steroid, tanin, saponin, dan triterpenoid yang sekaligus dapat melindungi tanaman jengkol dari serangan hama.

5. Menurunkan kadar gula darah

Dalam sebuah penelitian, kandungan asam jengkolat dalam jengkol dipercaya menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes. 

Namun, asam jengkolat ini dapat membentuk kristal yang tidak larut oleh air. Sebaiknya, penderita gangguan ginjal menghindari hal ini.

6. Menjaga kesehatan tulang dan gigi

Ada berbagai jenis kandungan mineral pada jengkol yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi.

Kandungan mineral berupa kalsium dan fosfor bekerjasama untuk membantu membangun tulang.

Forfor juga mempunyai peran structural dalam asam nukleat dan membran sel untuk memproduksi energi tubuh.

7. Mencegah anemia

Terdapat kandungan zat besi dalam jengkol yang bermanfaat untuk mencegah sekaligus mengatasi kurangnya produksi sel darah merah.

Ini membuat jengkol juga berkhasiat untuk mencegah terjadinya anemia karena suplai oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh tetap terjaga.

8. Mengatasi penyempitan pembuluh darah

Tahukah Anda bahwa kandungan mineral dalam jengkol ternyata bermanfaat untuk membantu melebarkan pembuluh darah yang menyempit?

Ini juga berfungsi untuk melancarkan aliran darah ke area jantung. Maka dari itu, penderita penyakit jantung dan darah tinggi boleh untuk makan jengkol.

Kandungan mineral di dalamnya dapat membantu menjaga keseimbangan tekanan darah dalam tubuh. Sebaiknya, hindari memasak jengkol terlalu matang agar khasiatnya lebih optimal.

Baca Juga

  • Manfaat Daging Burung Puyuh dan Kandungan Gizi Lengkapnya
  • Manfaat Gula Merah bagi Kesehatan, Selain Memaniskan Makanan
  • Kekurangan Vitamin E: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Efek samping kebanyakan makan jengkol

Walaupun berkhasiat untuk tubuh, Anda tetap harus berhati-hati karena makan jengkol secara berlebihan dapat mengakibatkan keracunan jengkol.

Berikut adalah beberapa gejala dari akibat serta bahaya makan jengkol terlalu banyak, seperti:

  • Nyeri perut,
  • Nyeri pinggang,
  • Buang angin berlebihan,
  • Diare,
  • Konstipasi,
  • Volume urine sedikit [oliguria],
  • Tidak ada urine sama sekali [anuria],
  • Tekanan darah tinggi,
  • Kencing berdarah,

Keracunan jengkol atau djenkolism adalah penyebab masalah ginjal akut. Jenis intoksikasi yang tidak umum terjadi ini dipicu asam yang ada di dalam biji jengkol.

Gejalanya mulai dari mual, muntah, hingga muncul urine dalam darah. Penyebab utama keracunan jengkol sangat sederhana, yaitu adanya asam amino non-proteinogenik berupa asam jengkolat.

Lebih jauh lagi, asam jengkolat ini tidak bisa larut dalam kondisi asam sehingga mengendap dalam bentuk kristal.

Adanya risiko keracunan, bukan berarti bahwa jengkol adalam makanan beracun. Justru, sifatnya sporadis alias acak. Itu pula yang membuat sulit mencegah terkena jengkolisme.

Tidak ada patokan khusus seperti berapa banyak kuantitas yang bisa mengakibatkan keracunan.

Apabila seseorang diduga mengalami keracunan jengkol, dokter akan melakukan pemeriksaan laboratorium. Tujuannya untuk mendeteksi apakah ada masalah seperti gagal ginjal akut.

Setelah mendapatkan diagnosis, bisa diberikan terapi berupa:

  • Rehidrasi untuk mengembalikan fungsi ginjal.
  • Pemberian obat golongan diuretik seperti furosemide.

Umumnya, pasien jengkolisme atau keracunan jengkol ringan atau bisa sembuh setelah penanganan selama 3 hari.

Apabila Anda ingin tahu lebih banyak mengenai manfaat jengkol, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.

Bolehkah penderita asam urat dan kolesterol makan jengkol?

Sebaiknya pada penderita asam urat, konsumsi jengkol dibatasi bahkan dihindari untuk menjaga kadar asam urat stabil. Apabilan anda ragu dengan konsumsi makanan minum harian, anda bisa berkonsultasi pada dokter spesialis gizi klinik [Sp.GK] atau ahli gizi [nitrisionist] untuk mendapatkan diet yang tepat.

Apakah makan jengkol bisa menyebabkan asam urat?

Jengkol mengandung berbagai nutrisi seperti karbohidraym protein, lemak vitamin dan mineral yang dapat memberikan manfaat jika dikonsumsi sewajarnya atau secukupnya. Namun, jika berlebihan bisa menyebabkan kondisi gangguan pada saluran kemih. Jadi, jengkol aman dikonsumsi penderit asam urat.

Apakah penderita kolesterol boleh makan jengkol?

Walau tidak ada bukti jengkol tidak menyebabkan kolesterol, bukan berarti makanan ini bebas bahaya. Anda tetap dianjurkan untuk tidak berlebihan dalam mengonsumsi jengkol. Alasannya, karena jengkol mengandung asam jengkolat yang bisa mengkristal di saluran kencing atau ginjal.

Apa efek samping makan jengkol?

Bahaya makan jengkol utamanya bisa menyerang organ ginjal dan menyebabkan rasa nyeri saat buang air kecil hingga kencing berdarah. Kondisi ini biasa dikenal dengan sebutan 'kejengkolan'.

Bài mới nhất

Chủ Đề