Apakah kamu menemukan adanya gerakan penari yang lebih tinggi dari gerakan penari yang lain

Apakah kamu menemukan adanya gerakan penari yang lebih tinggi dari gerakan penari yang lain

Apakah kamu menemukan adanya gerakan penari yang lebih tinggi dari gerakan penari yang lain
Lihat Foto

https://pesona.travel

Para penari sedang melakukan Trai Dolalak, budaya khas Purworejo yang terinspirasi dari masa kolonial Belanda.

KOMPAS.com - Dalam seni tari, gerak merupakan unsur utama yang nantinya dikreasikan dengan banyak gerakan menjadi satu kesatuan tarian utuh.

Kesatuan tarian utuh tersebut menciptakan keindaha. Sumber gagasan gerak dari kreasi tari berasal dari ragam gerak tari tradisional yang memiliki struktur yang jelas.

Dalam buku Koreografi Seni Tari Berkarakter (2019) karya Arina, gerak adalah berpindahnya posisi atau tempat dari satu posisi ke posisi lain.

Baca juga: Fungsi Musik dalam Tari

Gerak selalu ada dalam tarian, namun bukan berarti semua gerak termasuk tari. Tari adalah bentuk gerak ritmis yang indah. Gerak tari dibedakan menjadi dua, yaitu:

Gerak murni adalah gerakan penari yang tidak memiliki arti tertentu.

Contoh gerakannya, yaitu:

  • Gerakan berjalan ditempat, melangkah ke kanan, ke kiri, ke depan, atau ke belakang.
  • Gerakan tubuh melenggak-lenggok
  • Gerakan tangan melenggang dan merentang

Gerak tari yang mengandung arti atau mempunyai maksud tertentu dinamakan gerak bermakna.

Contoh gerakannya, antara lain:

  • Gerakan menabur bunga
  • Gerakan merias wajah
  • Gerakan memukul lawan

Baca juga: Hari Tari Internasional 2020

Unsur dalam tari

Terdapat beberapa unsur tri yang terbagi menjai tiga, yaitu:

  • Raga, seni tari yang diwajibkan untuk menampilkan gerakan badan dalam posisi dduduk atau berdiri.
  • Irama, 

    seni tari yang wajib memiliki gerak bersifat ritmis, sesuai dengan musik yang menguringinya.

  • Rasa, 

    seni tari mampu untuk menyamoaikan pesan atau suatu perasaan melalui gerakan tari dan dilengkapi dengan ekspresi penari.

Gerak dasar tari

Gerak tari memiliki dasar-dasar yang harus diperhatikan. Terdapat tiga gerak dasar, senagai berikut:

Kepala menjadi salah satu anggota tubuh yang cukup penying dalam gerak tari. Berikut beberapa macam gerak kepala:

  1. Kedet, gerakan kepala dan diikuti menarik dagu
  2. Gedug, gerakan kepala tegam dan digerak ke samping kanan-kiri
  3. Gedug angka delapan, gerak kepala yang fokus pada lagu.

Baca juga: Seni Ragam Hias: Pengertian, Motif, dan Teknik Menggambar

Gwrak tangan juga cukup penting pda gerak tari. Contoh geraknya, yaitu:

  1. Tumpang tali, gerakan dua tangan yang disilangkan.
  2. Sembah, gerakan untuk menunjukkan rasa hormat.
  3. Lontang, gerakan mengayunkan tangan kanan dan kiri secara bergabtian.
  4. Capang, gerakan membengkokan salah satu tangan.

Gerak kaki menjadi gerak dasar ketiga. Berikut contohnya:

  1. Duduk deku, gerakan melioat kedua bagian kaki ke dalam.
  2. Mincid, gerakan gabungan dari kepala, tangan, dan kaki secara bersamaan.
  3. Sirig, menggoyangkan kedua kaki secara bersamaan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

tirto.id - Gerak tari memiliki tiga level, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Level gerak tari dapat membentuk desain bawah dan atas. Desain tersebut nantinya akan memberi kesan dinamis pada gerak yang dibuat. Level gerak tari dapat dibedakan dengan melihat posisi penari.

Penari yang berada pada level tinggi membentuk garis sudut atas, level sedang membentuk garis sisi, dan posisi terbaring membentuk garis sudut bawah. Tidak hanya itu, level gerak dapat juga berguna untuk menunjukkan peran dalam penampilan tari.

Kendati begitu, setiap gerak tari daerah memiliki kemiripan dengan daerah ataupun negara lain pada level tinggi, sedang, maupun rendah. Contohnya, tari daerah Kalimantan memiliki kesamaan dengan Malaysia terutama daerah Sabah, demikian dilansir dari buku Seni Budaya Kelas VII.

Level dalam Gerak Tari

1. Level tinggi

Biasanya level tinggi pada gerak tari dilakukan pada tradisi tari balet. Pasalnya, penari balet sering melakukan gerakan pada level tinggi dengan melayang.

Meski demikian, agar dapat melakukan gerak melayang diperlukan teknik gerak dengan baik dan benar. Level tinggi di tarian daerah Indonesia ada pada tari perang Suku Dayak.

Salah satu penari melompat dan memberi kesan dinamis dengan kekuatan yang luar biasa. Di setiap suku, tarian perang memiliki kemeripan level tinggi.

Tidak hanya untuk menunjukkan kesan dinamis, level tinggi juga berfungsi untuk menunjukkan antara dua peran yang berbeda.

2. Level sedang

Gerak tari level sedang hampir dimiliki oleh semua tari tradisional di Indonesia. Posisi penari pada level sedang, yaitu penari akan berdiri secara lurus di atas pentas

Gerak tari level sedang akan menunjukkan kesan maskulinitas. Hal ini disebabkan, karena gerak seperti ini sering

dilakukan oleh penari pria.

Gerak tari level sedang seringkali menggunakan tambahan properti tongkat, contohnya gerak tari Jawa, Sunda, Kalimantan, dan Papua.

Tongkat ini dapat berupa tombak ataupun sejenisnya. Umumnya penggunaan tombak menunjukkan bahwa tari tersebut bertema peperangan.

3. Level Rendah

Gerak tari level rendah, ditunjukkan dengan adanya gerakan berguling dari satu tempat ke tempat lain. Gerakan ini dilakukan seakan tanpa lelah. Hal ini juga yang menyebabkan gerak tari level rendah ditandai dengan posisi penari yang sedang rebah di lantai.

Unsur Gerak Tari

Level gerak pun berhubungan dengan ruang, waktu, dan tenaga. Level dapat membentuk ruang, agar dapat membentuk ruang seorang penari membutuhkan waktu.

Sementara itu, untuk membentuk ruang dan waktu seorang penari tentu membutuhkan tenaga agar dapat melakukan gerak sesuai dengan intensitasnya.

Lantas, apa saja penjelasan unsur ruang, waktu, dan tenaga? Berikut penjelasannya, dikutip dari Modul 5 Gerakan Tari Unsur Ruang, Waktu, dan Tenaga.

1. Ruang

Apabila seorang penari melakukan gerakan di tempat tanpa berdiri berarti ia melakukan gerak di ruang pribadi. Tetapi, jika sang penari bergerak berpindah tempat, maka ia melakukan gerak di ruang umum. Gerak di dalam ruang dapat dilakukan sendiri, berpasangan atau, berkelompok.

2. Waktu

Setiap gerak tari membutuhkan waktu baik gerak estetis maupun gerak fungsional. Gerak fungsional dapat dilakukan dengan berjalan menuju ke sekolah.

Hal ini disebabkan karena gerak fungsional membutuhkan waktu. Bila jarak yang ditempuh dekat maka waktu yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan dengan jarak jauh.

Perbedaan cepat atau lambat gerak berhubungan dengan tempo, sehingga dalam hal ini tempo didefinisikan sebagai cepat atau lambat gerak yang dilakukan.

Gerak tari juga memiliki tempo. Fungsi tempo pada gerak tari adalah memberikan kesan dinamis sehingga tarian dapat dengan mudah untuk dinikmati.

3. Tenaga

Penggunaan tenaga dalam gerak tari meliputi:

  • Intensitas, karena berkaitan dengan jumlah tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat ketegangan gerak;
  • Aksen/tekanan yang muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras;
  • Kualitas berkaitan dengan cara penggunaan atau penyaluran tenaga.

Baca juga:

  • Apa Itu Iringan Tari Modern, Pengertian, Jenis dan Fungsinya?
  • Pengertian Komposisi dan Cara Menyusun Karya Tari

Baca juga artikel terkait GERAK TARI atau tulisan menarik lainnya Ega Krisnawati
(tirto.id - ega/dip)


Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Dipna Videlia Putsanra
Kontributor: Ega Krisnawati

Subscribe for updates Unsubscribe from updates