Apakah kartu tri sama dengan indosat

PT Indosat Tbk.  baru saja mengumumkan nama jajaran dewan Direksi dan Komisaris Indosat Ooredoo Hutchison. Nama-nama tersebut telah disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar secara virtual pada Selasa (28/12/2021). Sebagai pengguna Tri sudah pasti saya berharap ada peningkatan kualitas setelah resmi bergabung dengan Indosat. Saya memang pengguna Tri, namun kalau boleh jujur saya kurang suka dengan kualitasnya yang kadang-kadang buruk di sinyal dan jaringan.

Untung saja murah dan di kota sinyalnya masih lumayan oke. Kalau tidak, sudah dari lama saya beralih ke operator seluler lain.

Sedangkan berdasarkan review dari keluarga dan teman-teman, sinyal dan jaringan Indosat sedikit lebih baik daripada Tri. Maka dari itu, dengan bergabungnya Tri ke Indosat, harusnya membuat kualitas Tri sama bagusnya dengan Indosat

Apakah kartu tri sama dengan indosat
Ceritanya chattingan (Pixabay.com)

Apakah hal tersebut benar-benar terjadi? Inilah review dari saya sebagai pengguna Tri pasca-mergernya dengan Indosat Ooredoo

Daftar Isi

  • #1 Tarif tetap sama
  • #2 Kualitas sinyal tetap sama
  • #3 Kualitas jaringan pun sama

#1 Tarif tetap sama

Sehari setelah kepastian merger, saya langsung mengecek tarif paket SMS, paket nelpon, dan paket internet dan ternyata tidak ada perubahan. Ketika itu saya berpikir, oh mungkin karena masih baru kali. Makanya belum ada perubahan harga sama sekali.

Hari demi hari berlalu, minggu demi minggu berlalu tetap tidak ada perubahan sama sekali. Tarif paket internet tetap sama seperti dahulu. Termasuk paket AON yang sering saya beli yaitu 12 GB (6 GB Kuota Utama + 6 GB Kuota Movie) seharga Rp39.000. Dari zaman dulu sampai sekarang harganya tetap sama.

Secara umum, tidak ada perubahan tarif yang sangat signifikan. Hanya beberapa tarif yang hanya naik 1000 rupiah dan turun beberapa rupiah saja. Saya nggak tau apakah akan seperti ini terus kedepannya.

Namun, yang pasti saya cukup senang karena tidak ada peningkatan harga paket internet yang membuat saya tidak perlu mengeluarkan budget yang besar.

#2 Kualitas sinyal tetap sama

Selain harganya yang sama dan tidak ada perubahan, kualitas sinyalnya pun masih sama seperti dahulu. Bagus di kota, namun sangat buruk di desa.

Saat di desa, sinyal Tri benar-benar kosong satu garis pun tidak ada. Apalagi jika desanya masuk ke pedalaman, mending matikan HP saja udah, dihidupin pun tidak bisa digunakan.

Apakah kartu tri sama dengan indosat
Ceritanya sedih nggak ada sinyal (Pixabay.com)

Ternyata bergabung dengan operator seluler yang sinyalnya lebih bagus tak serta merta langsung membuat kualitas sinyalnya jadi bagus. Saya berharap tidak selamanya begini, dan orang-orang yang ahli di sana bisa mengatasi permasalahan ini.

#3 Kualitas jaringan pun sama

Begitu juga kualitas jaringan yang tak ada bedanya sebelumnya merger dengan Indosat Ooredoo. Di desa susah sekali mendapatkan jaringan 4G. Jangankan 4G, 3G pun susah kali dan jaringan internet pun mati.

Bagi pengguna Tri tentu sangat akrab dengan tulisan “Panggilan Darurat Saja”. Dan sampai sekarang tulisan yang tidak diinginkan tersebut masih saja sering muncul dan bikin kecewa.

Apakah kartu tri sama dengan indosat
Ceritanya sedih nggak ada jaringan (Pixabay.com)

Jadi kesimpulannya adalah tidak ada peningkatan kualitas setelah bergabung dengan Indosat Ooredoo. Tapi untungnya harga tidak naik dan itu sedikit mengobati rasa kekecewaan saya.

Saya sadar Tri ini memang operator seluler yang murah, namun bukan berarti kualitasnya harus murahan bukan? Banyak kok operator lain yang cukup bagus dengan tarif yang tidak terlalu mahal. Semoga ke depannya Tri bisa meningkatkan lagi kualitasnya terutama sinyal dan jaringan menjadi lebih baik lagi.

Sebab, sesungguhnya sinyal dan jaringan adalah tolok ukur bagus tidaknya kualitas dari operator seluler. Dah, itu doang.

Penulis: Firdaus Deni Febriansyah
Editor: Rizky Prasetya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Uzone.id – Tahun 2022 menjadi lembaran baru bagi dua perusahaan telekomunikasi Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (Tri). Keduanya resmi merger dan beroperasi secara sah per 4 Januari 2022.

Dari bersatunya Indosat dan Tri ini, rasanya menarik jika bertanya ke sejumlah pengguna kedua operator mengenai pendapat hingga harapan mereka dengan hadirnya Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) sebagai nama baru hasil merger.

Pengguna Indosat bernama Demus Putu yang berdomisili di Tangerang Selatan berharap merger Indosat-Tri dapat memperbaiki sinyal seluler.

“Sinyal penting banget, saya ingat banget dari BSD ke Bintaro atau ke Alam Sutera aja kadang hilang-hilangan. Mau ke daerah Bogor juga kadang timbul-tenggelam,” ungkapnya saat ditanya Uzone.id.

Laki-laki usia 29 tahun itu uniknya berharap IOH bisa melantai di bursa.

“Semoga bisa IPO, deh. Lumayan tertarik saya, biar lebih ada jaminan aja kalau IOH ini bisa menyediakan layanan stabil dan komitmen tinggi ke pelanggan,” katanya.

Baca juga: Berkah Merger: Pelanggan Tri Siap Nikmati Jangkauan Indosat

Senada, lelaki berdomisili di Jakarta, Dylan Amirio juga mengatakan hal serupa mengenai sinyal.

“Nggak berharap banyak, saya cuma pengin sinyal Indosat dikuatin di beberapa daerah karena sering mati-nyala. Di Jakarta suka patchy, pas ke Bandung, Bali juga payah sinyalnya. Malah menariknya pas dibawa ke gunung di Yogyakarta, malah lancar,” tutur Dylan.

Ia berharap melalui IOH, sinyal operator Indosat bisa lebih konsisten lancarnya agar citranya semakin membaik.

“Kalau urusan pulsa sudah oke, paket internetnya buat saya terjangkau dan sudah good quality and value,” imbuhnya.

Sementara bagi pengguna Tri bernama Fadiah yang tinggal di area Bekasi, ia berharap jaringan Tri bisa lebih meluas dan kuat dari sebelumnya.

Tak hanya itu, ia juga mengharapkan bonus pulsa layanan Tri juga lebih variatif.

“Saya sih berharap layanan Tri bisa lebih luas dan rata. Dulu sempat beli pulsa Tri dapat bonus telepon tapi hanya ke sesama pengguna Tri. kalau bisa bonus seperti ini dihadirkan lagi dan bisa ke semua operator,” katanya singkat.

Di sisi lain, pengguna Indosat bernama Adhian yang berdomisili di Palembang mengatakan sinyal Indosat selama ini sudah luas cakupannya, pun begitu dengan kecepatan internetnya.

Bahkan, ia turut bergembira untuk para pelanggan Tri yang menurutnya, akan merasakan dampak signifikan dari jaringan Indosat yang lebih luas.

“Kemarin saya sempat ke Bangka Belitung dan lebih bagus sinyal Indosat ketimbang pesaingnya, speed internet juga nggak ada masalah. Merger ini saya yakin bakal menguntungkan pengguna Tri yang coverage-nya katanya lebih kecil dari Indosat,” ungkap Adhian.

Baca juga: Tak Ada Lagi 3 Indonesia, Pita Frekuensi Dikuasai Indosat Ooredoo

Ia juga berharap soal durasi masa berlaku SIM card yang diterapkan di Indosat dapat meniru apa yang telah dijalankan oleh Tri.

“Kalau buat pengguna Indosat prabayar, mungkin harapannya nanti semoga masa berlaku kartu IM3 bisa mengikuti Tri, alias lama banget masa aktifnya,” tutupnya.

Seperti yang diketahui, penggabungan usaha yang telah diselesaikan ini akan menyatukan dua bisnis yang saling melengkapi untuk menciptakan perusahaan telekomunikasi dan internet digital kelas dunia baru untuk Indonesia.

Indosat Ooredoo Hutchison dipercaya memiliki kemampuan yang lebih baik untuk bersaing dan memberikan nilai lebih bagi semua pemangku kepentingan, termasuk karyawan, pelanggan, dan pemegang saham.

Vikram Sinha, yang sebelumnya menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) Indosat Ooredoo, akan memimpin Indosat Ooredoo Hutchison sebagai Chief Executive Officer (CEO). Secara bersamaan, Nicky Lee juga telah ditunjuk sebagai Chief Financial Officer (CFO) untuk Indosat Ooredoo Hutchison.

Dengan skala, kekuatan finansial, dan keahlian Perusahaan yang lebih baik, serta kepemilikan jaringan, talenta, dan kemitraan strategis yang unggul, Indosat Ooredoo Hutchison diharapkan dapat menjadi pemain telekomunikasi penting dalam mendorong agenda transformasi digital Indonesia.

Perusahaan juga akan terus berfokus pada misi intinya untuk memberikan pengalaman digital kelas dunia serta menghubungkan dan memberdayakan seluruh masyarakat Indonesia.

Apakah Tri bagian dari Indosat?

“Iya Tri sebagai brand produk. PT Hutchison 3 Indonesia sudah tidak ada lagi sekarang. Sekarang hanya PT Indosat Tbk dengan nama komersial Indosat Ooredoo Hutchison,” ujar SVP Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang di Jakarta, yang dikutip dari inet.detik.com pada hari Selasa, 4 Januari 2022.

Apakah jaringan Indosat dan Tri bergabung?

Integrasi jaringan Indosat dan Tri dimulai dari awal Januari hingga akhir Desember 2022. Suara.com - Setelah merger pada awal Januari lalu menjadi Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), jaringan Indosat dan Tri Indonesia bakal segera terhubung.

Kartu 3 dari operator apa?

Saat ini Indonesia memiliki 7 operator seluler yaitu PT. Hutchison 3 Indonesia (Tri), PT. XL Axiata (XL), PT. Indosat (Indosat), PT. Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (Ceria), PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT. Smartfren dan PT. Bakrie Telecom.