Apakah keuntungan adanya Masyarakat Ekonomi Asean MEA apa saja yang harus dipersiapkan Indonesia untuk menghadapi MEA?

Apakah keuntungan adanya Masyarakat Ekonomi Asean MEA apa saja yang harus dipersiapkan Indonesia untuk menghadapi MEA?

Apakah keuntungan adanya Masyarakat Ekonomi Asean MEA apa saja yang harus dipersiapkan Indonesia untuk menghadapi MEA?
Lihat Foto

facebook.com/ ASEAN Economic Community - AEC

Salah satu keuntungan MEA bagi Indonesia adalah meningkatkan perekonomian.

KOMPAS.com - MEA adalah singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN dibentuk untuk mewujudkan intergrasi ekonomi negara anggota ASEAN. Apa manfaat MEA bagi Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya?

Negara ASEAN kaya akan komoditas sumber daya alam berupa energi, mineral, dan tanaman pangan. Jumlah penduduk ASEAN besar, yakni 655,51 juta jiwa di mana mayoritasnya adalah usia produktif.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi rata-rata negara ASEAN besar, rata-rata 5-6 persen per tahun. Hal inilah yang mendorong kerja sama antar anggota ASEAN yang terhimpun dalam MEA singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Para pemimpin ASEAN sempat memberlakukan pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015 agar daya saing ASEAN meningkat sehingga dapat menarik investasi asing.

Baca juga: Sejarah Lima Negara Pendiri ASEAN

Penanaman modal asing ini merupakan salah satu keuntungan MEA bagi Indonesia adalah sangat dibutuhkan agar dapat meningkatkan lapangan kerja dan kesejahteraan rakyat anggota negara ASEAN.

Dengan dibentuknya MEA singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN, akan memungkinkan antar negara ASEAN menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara lain.

Kerja sama anggota ASEAN dalam MEA ini meliputi sektor transportasi, teknologi informasi dan komunikasi, e-commerce, energi, pangan, pertanian, dan kehutanan, pariwisata, kesehatan, mineral, serta ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Mengutip situs resmi MEA, MEA memiliki empat karakteristik seperti yang termuat dalam dokumen Blueprint yang disepakati saat Pertemuan ke-38 ASEAN Economic Ministers Meeting pada 2006, yaitu:

Baca juga: Negara yang Terletak Paling Utara di ASEAN yaitu Myanmar

  • Pasar tunggal dan basis produksi.
  • Kawasan ekonomi yang berdaya saing tinggi.
  • Kawasan dengan pembangunan ekonomi yang merata. Kawasan yang terintegrasi penuh dengan ekonomi global.

Jika sudah mengerti MEA adalah singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN, tujuan MEA, dan karakteristik MEA, mari lanjut ke pembahasan apa manfaat MEA bagi Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya.

Apakah keuntungan adanya Masyarakat Ekonomi Asean MEA apa saja yang harus dipersiapkan Indonesia untuk menghadapi MEA?

Apakah keuntungan adanya Masyarakat Ekonomi Asean MEA apa saja yang harus dipersiapkan Indonesia untuk menghadapi MEA?
Lihat Foto

freepik.com/jm1366

Ilustrasi MEA adalah singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN. Apa manfaat MEA bagi Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya?

Apa manfaat MEA bagi Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya?

Salah satu keuntungan MEA bagi Indonesia adalah MEA memberikan berbagai kesempatan dan peluang yang bisa digunakan semaksimal mungkin. Pasalnya, jumlah penduduknya besar sehingga akan meningkatkan daya beli di kalangan masyarakat ASEAN.

Apakah keuntungan adanya Masyarakat Ekonomi Asean MEA apa saja yang harus dipersiapkan Indonesia untuk menghadapi MEA?

Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand, memprakarsai berdirinya ASEAN di Bangkok pada 1967. ASEAN didirikan awalnya bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antar negara Asia Tenggara di bidang ekonomi, sosial, politik, pendidikan, dan teknologi. Selain itu juga  agar dapat menjadi wadah stabilitas dan perdamaian  antar negara anggotanya.

ASEAN didirikan dengan latar belakang semangat kerjasama antar negara-negara Asia Tenggara untuk terus maju dan berkembang setelah sebelumnya sama-sama berjuang meraih kemerdekaan dari  kolonialisme Eropa. 

Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN ikut beradaptasi dengan cara memperkuat hubungan antar negara. Hubungan antar negara seperti itu diwujudkan dalam bentuk kerjasama di berbagai bidang. Masyarakat Ekonomi Asean atau yang biasa disingkat menjadi MEA adalah salah satunya. 

Apa itu MEA?

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) merupakan sebuah upaya dari berbagai negara di Asia Tenggara untuk menghadapi perdagangan bebas, khususnya di antara negara Asia Tenggara sendiri. Negara-negara yang tergabung dalam MEA antara lain adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, Kamboja, Laos, Brunei Darussalam, Thailand, dan Myanmar.

Lalu, apakah MEA itu? MEA bisa disebut sebagai bentuk implementasi dari salah satu tujuan ASEAN, yakni mempererat kerjasama ekonomi di antara anggotanya. Konsep MEA awalnya tercetus pada 2003 saat diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Bali. Para pemimpin ASEAN mencoba untuk mengintegrasikan kegiatan ekonomi masing-masing negara demi menciptakan stabilitas ekonomi di Asia Tenggara.

Konsep awal itulah yang kemudian diresmikan dalam cetak biru MEA 2015, yang ditandatangani oleh para menteri ekonomi ASEAN di dalam Pertemuan Menteri Ekonomi se-Asia Tenggara di Kuala Lumpur pada Agustus 2006. Cetak biru tersebut berisi kesepakatan tahap awal integrasi ekonomi ASEAN yang akan dimulai sejak 2008 hingga 2015.

Tujuan MEA 

Salah satu tujuan MEA yang utama adalah untuk menjadikan wilayah Asia Tenggara sebagai pasar tunggal yang membebaskan arus barang, jasa, investasi, dan tenaga terampil. Hal yang peredarannya tidak dibatasi di antara negara-negara Asia Tenggara, yaitu arus barang, arus jasa, arus modal, arus investasi, dan arus tenaga kerja terampil.

Tujuan MEA ini disimpulkan dalam empat pilar utama dalam cetak biru MEA 2015. Dengan kata lain, empat pilar ini merupakan tujuan MEA yang perlu dicapai pada 2015. Apa saja empat pilar tersebut?

  • Pasar dan Basis Produksi Tunggal

MEA mewujudkan impian negara-negara ASEAN untuk dapat menjadi suatu pasar tunggal yang berbasis produksi internasional, dengan pengembangan aliran investasi dan modal yang lebih bebas, bebas barang dan jasa, serta mengembangkan tenaga kerja terdidik.

  • Kawasan Ekonomi yang Berdaya Saing Tinggi

MEA menjadikan ASEAN sebagai sebuah kawasan yang memiliki daya saing ekonomi yang tinggi, dengan adanya perlindungan konsumen, peningkatan infrastruktur, kebijakan kompetisi, kebijakan perpajakan, serta hak atas kekayaan intelektual bagi negara anggota ASEAN.

  • Kawasan dengan Pembangunan Ekonomi yang Merata dan Berkeadilan

MEA memberdayakan ekonomi dalam negara-negara anggotanya, khususnya UMKM. ASEAN menjadi suatu kawasan yang perkembangan ekonominya merata antar negara anggota. 

  • Kawasan yang Terintegrasi dengan Ekonomi Global

MEA mengintegrasikan ekonomi kawasan dengan ekonomi global.  Secara penuh ASEAN menjadi sebuah kawasan yang terintegrasi dengan perekonomian global. Selaras dengan beberapa usaha pendekatan hubungan ekonomi dengan negara yang berada di luar kawasan Asia Tenggara, serta peningkatan peran dalam jaringan produksi ekonomi global.

Untuk mengiringi usaha negara-negara anggota dalam memenuhi tujuan MEA tersebut, ada beberapa hal yang juga perlu dipenuhi pada 2015, antara lain: 

  • Menciptakan Asia Tenggara sebagai wilayah yang ramah investasi dan business-friendly.

  • Tidak adanya hambatan dalam bentuk tarif di dalam perdagangan antar negara Asia Tenggara.

  • Mengurangi biaya perdagangan antar negara Asia Tenggara dengan menyederhanakan proses kepabeanan dan kebijakan arus keluar-masuk barang. 

Apakah keuntungan adanya Masyarakat Ekonomi Asean MEA apa saja yang harus dipersiapkan Indonesia untuk menghadapi MEA?

Saat batas cetak biru MEA 2015 berakhir, ASEAN ternyata sudah mampu berkembang menjadi kekuatan ekonomi terbesar keenam di dunia dengan Produk Domestik Bruto gabungan sebesar US$2,4 triliun. 

Bukan hanya itu, nilai total perdagangan di ASEAN pun bertumbuh US$700 miliar antara 2007 hingga 2014. Perdagangan antar negara Asia Tenggara mengambil porsi besar dari angka tersebut.

Para pemimpin negara-negara anggota ASEAN kemudian sepakat untuk membuat cetak biru MEA kedua, yang diberi nama AEC Blueprint 2025. Tak berbeda dengan cetak biru 2015, kali ini pun ada lima pilar utama yang perlu dipenuhi pada tahun 2025. Lima pilar tersebut adalah:

  • Ekonomi yang terpadu dan terintegrasi penuh

  • ASEAN yang berdaya saing, inovatif, dan dinamis

  • Peningkatan konektivitas dan kerja sama sektoral

  • ASEAN yang tangguh, inklusif, serta berorientasi dan berpusat pada masyarakat.

  • ASEAN yang global.

Ada 5 strategi yang tercantum pada AEC Blueprint 2025 mengenai Good Regulatory Practice (GRP). Good Regulatory Practice sendiri adalah proses, sistem, alat, dan metode yang diakui secara internasional untuk meningkatkan kualitas regulasi. Berikut 5 strategi tersebut.

  1. Menjamin peraturan yang pro-kompetitif, sepadan dengan tujuan, dan non-diskriminatif.

  2. Melakukan review program regional terpadu regular pada proses implementasi peraturan dan prosedur yang ada untuk perampingan lebih lanjut dan jika perlu, rekomendasi untuk perubahan dan langkah-langkah lain yang sesuai.

  3. Melembagakan konsultasi GRP dan informasi percakapan regulasi dengan berbagai pemegang kepentingan untuk mengidentifikasi masalah.

  4. Agenda regulasi mencakup pengaturan dari target untuk memfasilitasi regular assessment dari  peraturan dan peninjauan berkala dari kemajuan dan dampak di wilayah tersebut.

  5. Menargetkan program capacity building dengan mitra seperti Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) dan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) untuk membantu Negara-negara Anggota ASEAN dalam inisiatif reformasi regulasi yang memperhitungkan tingkat pembangunan yang berbeda, kebutuhan pembangunan dan ruang peraturan kebijakan masing-masing negara anggota ASEAN.

Singkatnya, MEA 2025 adalah kelanjutan dari MEA 2015. Tujuan MEA 2025 antara lain untuk membuat ekonomi ASEAN semakin terintegrasi dan kohesif; berdaya saing dan dinamis; peningkatan konektivitas dan kerja sama sektoral; tangguh, inklusif, berorientasi serta berpusat pada masyarakat; serta ASEAN yang global.

Manfaat MEA bagi Indonesia

Cakupan kerjasama ekonomi ASEAN mencakup banyak hal, seperti bidang perindustrian, perdagangan, investasi, jasa dan transportasi, telekomunikasi, pariwisata, serta keuangan. Selain itu mencakup juga bidang pertanian dan kehutanan, energi dan mineral, serta usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM

Cakupan bidang yang banyak ini, otomatis menghadirkan manfaat MEA yang tidak sedikit bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara. 

Indonesia merupakan salah satu negara yang tergabung dalam ASEAN dan juga bagian dari MEA. Hal ini semestinya juga menghadirkan manfaat MEA bagi Indonesia sendiri. Berikut berbagai manfaat MEA bagi Indonesia.

1. Bertambahnya keuntungan/laba negara

Manfaat MEA bagi Indonesia yang terlihat dengan jelas adalah bertambahnya laba atau keuntungan negara. Hal ini dikarenakan kegiatan ekspor yang tidak terkena biaya membuat margin pendapatan Indonesia menjadi lebih besar sehingga keuntungan yang didapatkan oleh negara pun menjadi lebih besar.

2. Kegiatan ekspor lebih lancar

Manfaat MEA lainnya adalah menjadikan kegiatan ekspor dari Indonesia lebih mudah. Ini dikarenakan tidak adanya bea cukai sehingga proses pengiriman barang tidak tertunda seperti dulu. Barang yang berasal dari Indonesia datang lebih cepat dan kualitas barang menjadi lebih terjamin. Hal ini sangat menguntungkan karena sektor unggulan ekspor di  Indonesia adalah perkebunan dan perikanan yang membutuhkan kelancaran dalam melakukan ekspor.

3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

MEA mendukung penuh program pertukaran tenaga kerja dari berbagai negara. Hal ini sangat menguntungkan Indonesia karena dapat membuka peluang bekerja lebih luas dan semakin beragam bagi seluruh warga Indonesia. Maka, tidak ada lagi alasan untuk bermalas-malasan dalam mencari pekerjaan karena dengan adanya MEA, kita sudah semakin dimudahkan. Dengan adanya lapangan kerja yang memadai maka peningkatan kesejahteraan masyarakat akan mudah dicapai. 

4. Investasi dari luar negara meningkat

Manfaat MEA bagi Indonesia yang juga tak bisa dipungkiri adalah peningkatan investasi dari berbagai negara. Hal tersebut menguntungkan Indonesia mengingat ada banyak sekali perusahaan atau bisnis kecil dan juga industri kreatif yang membutuhkan tambahan dana. 

5. Semakin berkembangnya industri kreatif

Manfaat MEA yang dirasakan oleh anggotanya, termasuk juga Indonesia, adalah menjadikan persaingan industri kreatif semakin ketat. Alasannya adalah perdagangan internasional umumnya menuntut produk yang inovatif serta tenaga kerja yang kompeten sesuai bidangnya. Hal ini yang kemudian membuat SDM di Indonesia berusaha untuk semakin meningkatkan kualitas diri agar mampu terus bersaing di pasar internasional.

6. Stabilitas perekonomian negara

Salah satu manfaat MEA adalah mampu mempersempit kesenjangan sosial penduduk di sebuah negara. MEA mempermudah alur perdagangan secara internasional. Indonesia merasakan sekali manfaat dari hal tersebut yaitu dengan semakin stabilnya ekonomi negara. 

Dampak Negatif MEA

Dari semua yang sudah dibahas di atas, sama seperti hal lainnya yang selalu terdiri dari dua sisi, sebenarnya MEA pun memiliki dampak negatif. Dampak negatif MEA tersebut adalah: 

  • Persaingan lapangan pekerjaan. 

Dengan hadirnya MEA, maka lalu lintas tenaga kerja antar negara Asia Tenggara menjadi semakin mudah. Sehingga, persaingan untuk mendapatkan pekerjaan pun kian sengit.

  • Pasar produk dalam negeri terancam. 

Perdagangan antar negara Asia Tenggara kini menjadi tidak terbatas. Hal ini semestinya bisa menjadi dorongan bagi pebisnis dan produsen lokal untuk meningkatkan daya saingnya agar pangsa pasarnya tak tergerus oleh barang impor.

Penutup

Adanya kerjasama antar negara seperti MEA secara tidak langsung menjadikan pengelolaan tenaga kerja semakin berkembang. Pemilik bisnis atau perusahaan semestinya lebih jeli dan paham mengenai regulasi yang berlaku mengenai ketenagakerjaan. 

Setelah mengenal dan memahami apa itu MEA dan manfaat MEA bagi Indonesia maka kamu sebagai pemilik bisnis sepertinya sudah harus mulai memikirkan cara dan strategi yang tepat agar bisnismu bisa terus berjalan baik dengan SDM yang memenuhi syarat dan mampu beradaptasi dengan teknologi, ide dan strategi bisnis yang penuh dengan inovasi, dan juga yang tidak kalah penting adalah arus keuangan yang lancar. 

Kamu sudah tidak perlu lagi repot memikirkan bagaimana mengatur dan mengelola keuangan di bisnismu karena ada aplikasi keuangan seperti Majoo yang akan membantumu. Dengan terkendalinya kegiatan finansial tersebut, kamu sebagai pemilik bisnis bisa lebih fokus untuk menyusun strategi dalam menghadapi tantangan persaingan global yang dibawa oleh MEA.