Apakah orang hamil bisa mengalami haid

Berdasarkan sebuah penelitian yang dilansir oleh situs kesehatan WebMD, sekitar 20 persen wanita hamil mengalami pendarahan atau bercak ringan selama trimester pertama. Kondisi yang mereka alami tersebut mirip dengan kondisi saat wanita mengalami menstruasi.

Meskipun mengalami pendarahan tersebut, ibu hamil yang mengalaminya pada kenyataannya tetap dapat menjalani masa kehamilan dengan sehat, tanpa komplikasi, dan melahirkan bayi yang sehat.

Data yang dihimpun oleh badan kesehatan dunia WHO pada 2015, 303.000 wanita meninggal dunia karena kondisi klinis yang tidak dapat dicegah, salah satunya adalah karena pendarahan. Salah satu penyebabnya adalah karena kurangnya informasi seputar kesehatan kehamilan bagi para ibu hamil.

Oleh sebab itu, kamu yang tengah hamil perlu mengetahui seputar pendarahan di saat hamil, atau yang lebih populer disebut menstruasi di masa kehamilan.

Penyebab menstruasi saat hamil

Secara normal, menstruasi hanya terjadi ketika kamu dalam kondisi tidak hamil. Setiap bulannya, lapisan darah tebal akan menempel pada rahim. Karena tidak terjadi pembuahan, dinding rahim pun luruh, sehingga jaringan dan darah yang terdapat pada dinding akan meluruh.

Namun, pada ibu hamil, pendarahan yang sering dikira menstruasi ini dalam bahasa medis disebut pendarahan implantasi. Pendarahan ini bisa terjadi pada kehamilan trimester pertama, yakni saat sel telur baru menempel pada dinding rahim.

“Ketika sel telur dibuahi dan menjadi zigot, ia harus ‘merusak’ dinding rahim agar dapat menempel di dinding. Hal ini yang dapat menyebabkan pendarahan pada awal kehamilan. Biasanya, pendarahan hanya berlangsung hingga 4 hari,” jelas dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter.

Menempelnya zigot pada dinding rahim ini terjadi sekitar 6-12 hari setelah pembuahan. Fase ini biasanya disertai dengan kram ringan.

Lebih lanjut, dr. Sepri juga memaparkan bahwa pendarahan juga bisa terjadi ketika leher rahim tidak kuat menopang janin. “Hal ini biasa terjadi pada ibu hamil yang memiliki indeks massa tubuh di bawah batas normal atau bertubuh terlalku kurus, serta pada ibu hamil yang memiliki gangguan kekentalan darah,” terangnya.

Umumnya, siklus menstruasi normal berkisar sekitar 21 sampai 35 hari. Dalam masa tersebut terjadi proses pembuatan sel telur, keluarnya sel telur dalam masa subur, dan peluruhan dinding endometrium dalam bentuk darah yang disebut dengan haid. 

Jika dalam masa subur, yaitu 14 hari sebelum menstruasi, tidak terjadi pembuahan oleh sel sperma, maka sel telur ini akan luruh bersamaan dengan dinding endometrium dan keluar dalam bentuk darah. 

Namun jika terjadi pembuahan, maka sel telur tidak akan luruh dan tidak akan keluar sebagai haid. Sel telur justru akan menempel pada dinding rahim dan bertahan di sana untuk berkembang menjadi embrio. 

Artikel Lainnya: Tanda-Tanda Kehamilan Awal yang Harus Anda Tahu

Lalu, apakah bisa haid banyak tapi positif hamil? Atau setelah haid ternyata positif hamil? 

Jawabannya, tidak mungkin seseorang haid tapi positif hamil. Apalagi, tanda kehamilan yang paling sering adalah telat menstruasi.

Akan tetapi, jika sedang tidak haid tapi muncul flek darah berwarna merah cerah selama 1-2 hari, ini bisa menjadi salah satu tanda kehamilan, yang disebut juga pendarahan implantasi. 

Saat sel telur dibuahi oleh sperma dan menempel pada dinding uterus, sel telur akan berimplantasi atau tertanam pada dinding endometrium sehingga menyebabkan perlukaan pada endometrium.

Darah akibat implantasi ini bisa saja keluar lewat vagina sehingga terlihat seperti menstruasi. Namun, karena durasinya lebih pendek dan jumlah darahnya sedikit, maka tidak bisa disebut sebagai haid. Biasanya terjadi pada trimester pertama kehamilan.

Dalam kondisi normal, perempuan hamil tidak mengalami menstruasi atau haid. Hanya, ada beberapa ibu hamil yang mengalami pendarahan saat kehamilan.

Kasus ini ada kalanya terjadi pada trimester tertentu. Ada juga ibu hamil yang konsisten mengeluarkan darah hingga usia kehamilannya mencapai sembilan bulan.

Dikutip dari Shahih Fiqih Wanita karangan Syekh Muhammad Al Utsamain, sebenarnya tidak ada satu pun di dalam nash Alquran dan sunah yang mendalilkan bahwa perempuan hamil tak bisa haid. Menurut Syekh Al Utsamain, darah merupakan darah haid jika tanda-tandanya seperti pada darah yang keluar dari perempuan haid. Jika tidak ada sesuatu yang menunjukkan itu adalah haid, itu bukan merupakan darah haid. 

Ustazah Aini Aryani Lc dari Rumah Fiqih menjelaskan, para ulama berbeda pendapat mengenai hal ini. Ulama dari mazhab Hanafi dan Hambali berpendapat bahwa darah yang keluar selama kehamilan bukanlah darah haid, melainkan darah fasad (darah rusak) yang hukumnya sama dengan istihadhah sebab wanita hamil tidak bisa mengalami haid. Maka, saat keluar darah wanita hamil ini tetap wajib melaksanakan shalat dan puasa sebagaimana saat ia suci.

Sebagaimana yang disabdakan Nabi terhadap seorang lelaki yang hendak menikahi wanita hamil karena zina. "Dan wanita hamil (sebab zina) tidak boleh dijima sampai ia melahirkan, dan begitu pula yang tidak hamil, sampai ia mengalami haid." (HR Abu Dawud).

Dari hadis di atas diketahui bahwa haid menjadi suatu sebab atas kosongnya rahim dari janin. Dengan demikian, maka kedua hal itu (hamil dan haid) tidak bisa dialami dalam satu waktu.

Ulama dari mazhab Maliki dan Syafi'i berpendapat bahwa wanita hamil bisa saja mengalami haid jika memenuhi syarat, seperti durasi, warna, maupun gejalanya. Misalnya, jika ada wanita hamil yang melihat darah keluar selama minimal sehari semalam dan warnanya kehitaman maka darah itu adalah haid.

Ulama dari mazhab ini mengambil keumuman dalil dari hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Asiyah RA. "Darah haid itu dikenal dengan warnanya yang kehitaman." (HR Abu Dawud).

Apakah orang hamil bisa mengalami haid

Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada ibu hamil di sentra vaksinasi Gedung Wira Purusa LVRI DKI Jakarta, Kamis (12/8/2021). sebenarnya tidak ada satu pun di dalam nash Alquran dan sunah yang mendalilkan bahwa perempuan hamil tak bisa haid. - (Prayogi/Republika.)

Ada pula atsar dari Aisyah RA mengenai wanita hamil yang melihat keluarnya darah, Aisyah RA mengatakan, "Sesungguhnya wanita ini harus meninggalkan shalat." Dan hal ini menjadi ijma di kalangan penduduk Madinah.

Syekh Muhammad Al Utsamain pun menjelaskan, apa yang dikenakan atas perempuan haid yang tidak hamil juga dikenakan kepada perempuan haid yang hamil. Kecuali, pada masalah talak (cerai) dan idah (menunggu setelah diceraikan).

Sebagaimana dikatakan, haram menceraikan perempuan yang wajib idah pada saat haid apabila dia tidak sedang hamil. Sementara, tidak haram menalak perempuan yang wajib beridah pada saat haid, apabila dia sedang hamil. Sebab, menalak perempuan yang tidak sedang hamil pada saat haid menyalahi firman Allah SWT. "Maka, hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka (menghadapi) idahnya." (QS ath-Thalaq:1).

Berikutnya adalah idah. Idah perempuan hamil tidak berakhir kecuali dengan melahirkan kandungan, baik dia haid maupun tidak. "Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu idah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya." (QS ath-Thalaq:4).  Baca Selengkapnya';

Apakah orang hamil 1 bulan bisa haid?

Saat hamil, seorang wanita normalnya tidak mengalami menstruasi. Namun, bila tiba-tiba keluar darah dari vagina yang menyerupai menstruasi, ibu hamil perlu waspada. Hal tersebut bisa menandakan adanya gangguan pada kehamilan. Secara medis, mengalami menstruasi saat hamil adalah kondisi yang tidak mungkin terjadi.

Kenapa positif hamil tapi haid?

Jika merasa hamil tapi malah haid, bisa jadi itu adalah perdarahan. Sekitar 20 persen ibu hamil mengalami perdarahan – di antaranya karena perdarahan implantasi -- pada trimester pertama kehamilan. Namun, pada beberapa kasus juga bisa terjadi pada trimester kedua dan ketiga.

Apakah hamil muda keluar darah seperti haid?

Salah satu penyebab umum perdarahan saat hamil muda adalah perdarahan implantasi, yaitu perdarahan yang terjadi karena proses pelekatan sel telur yang telah dibuahi pada dinding rahim. Hal ini tampak sebagai bercak darah atau perdarahan ringan selama beberapa hari, tapi tidak selama dan sebanyak menstruasi.