Apakah penyakit bronkitis bisa sembuh total?

KOMPAS.com Bronkitis adalah infeksi yang terjadi pada bronkus atau saluran pembawa udara dari dan ke paru-paru.

Penyakit ini dapat bersifat akut yang berdurasi pendek dan bersifat kronis yang berdurasi lama.

Bronkitis akut lebih umum terjadi daripada bronkitis kronis.

Baca juga: 9 Gejala Bronkitis yang Perlu Diwaspadai

Bronkitis akut sering kali berkembang dari flu atau infeksi saluran pernapasan lainnya.

Bronkitis jenis ini biasanya dapat membaik dalam waktu sepekan hingga 10 hari tanpa efek yang bertahan lama, meskipun keluhan batuk bisa berlangsung hingga berminggu-minggu (kebanyakan sekitar 3 pekan).

Sementara itu, jika serangan bronkitis terjadi berulang, hal itu bisa menandakan kondisi bronkitis kronis.

Seseorang bisa dikatakan menderita bronkitis kronis jika mengalami batuk produktif dahak setiap hari selama minimal 3 bulan dalam setahun, dengan serangan berulang selama dua tahun berurut-turut.

Bronkitis kronis sering kali disebabkan oleh aktivitas merokok.

Lantas, apakah bronkitis berbahaya?

Bronkitis kiranya termasuk penyakit yang perlu diwaspadai karena risiko komplikasi dan bahayanya.

Melansir Health Line, bronkitis dapat menyebabkan pneumonia jika penderita tidak mencari pengobatan.

Baca juga: Penyebab Bronkitis dan Cara Mengatasinya

Apabila bronkitis tidak diobati, infeksi dapat menyebar dari saluran udara (bronkus) ke paru-paru. Hal itu bisa menyebabkan pneumonia.

Pneumonia adalah infeksi di dalam salah satu atau kedua paru-paru. Kondisi ini jauh lebih serius ketimbang bronkitis dan berpotensi mengancam jiwa.

Beberapa komplikasi pneumonia yang dapat terjadi di antaranya, yakni:

  • Efusi pleura atau penempukan cairan pada pleura, yakni ruang tipis antara lapisan jaringan yang melapisi paru-paru dan rongga dada
  • Kantong nanah (abses) paru-paru
  • Gagal napas
  • Gagal ginjal
  • Gagal jantung

Baca juga: 7 Gejala Gagal Jantung yang Perlu Diwaspadai

Beda gejala bronkitis dan gejala pneumonia

Kemampuan membedakan antara gejala bronkitis dan gejala pneumonia adalah hal yang penting. Ini karena pneumonia merupakan kondisi yang jauh lebih serius dan berpotensi mengancam jiwa.

Merangkum WebMD, bronkitis sering berkembang setelah salesma (common cold) dan muncul sebagai gejala yang memburuk.

Gejala bronkitis mungkin termasuk:

  • Batuk berdahak bening, kuning, hijau, atau bercak darah
  • Demam dan menggigil
  • Sesak atau nyeri dada
  • Merasa lesu

Bronkitis kronis biasanya berlangsung beberapa minggu.

Bronkitis akut tidak berlangsung lama, tetapi gejalanya sering kali lebih parah.

Sulit untuk menentukan kapan bronkitis telah berkembang menjadi pneumonia karena memiliki banyak gejala yang sama. Tapi yang pasti, gejala pneumonia cenderung lebih parah.

Jika Anda mengalami gejala bronkitis, ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter.

Baca juga: 8 Gejala Pneumonia yang Perlu Diwaspadai

Dokter akan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan dada dan paru-paru Anda untuk menentukan apakah infeksi telah berpindah ke paru-paru Anda.

Dokter mungkin meminta Anda untuk kembali dalam jangka waktu tertentu jika gejala Anda belum sembuh atau jika gejala Anda memburuk.

Ada gejala pneumonia berat tertentu yang tidak dimiliki bronkitis.

Jika Anda mengalami salah satu dari gejala berikut, jangan tunda untuk segera cari bantuan medis:

  • Kesulitan bernapas yang signifikan
  • Perasaan bahwa dada seperti sedang diremukkan
  • Batuk banyak darah
  • Kuku atau bibir biru

Seperti kebanyakan penyakit, pengobatan pneumonia lebih mungkin berhasil jika diketahui lebih awal.

Pneumonia yang tidak diobati dapat meningkat dengan cepat, jadi jangan ditunda untuk pergi ke dokter.

Baca juga: 9 Gejala Awal Kanker Paru-paru yang Harus Diwaspadai

Bahkan jika Anda merasa gejala Anda relatif ringan dan mungkin hanya bronkitis, tetap periksakan diri saja.

Bronkitis mungkin juga memerlukan antibiotik jika disebabkan oleh infeksi bakteri.

Perawatan untuk pneumonia tergantung pada penyebabnya.

Obat antibiotik, antivirus, dan antijamur semuanya digunakan untuk mengobati berbagai jenis pneumonia.

Dokter Anda mungkin juga meresepkan obat pereda nyeri.

Banyak kasus pneumonia dapat diobati di rumah dengan obat oral. Tetapi, jika gejala Anda parah atau Anda memiliki masalah kesehatan lain, dokter mungkin merekomendasikan rawat inap.

Perawatan Anda di rumah sakit mungkin termasuk antibiotik intravena, terapi pernapasan, atau terapi oksigen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.