Apakah saat sholat tahajud harus tidur dulu?

JAKARTA, celebrities.id – Sholat tahajud adalah sholat sunah yang dikerjakan di malam hari atau sepertiga malam setelah terjaga dari tidur. Lantas apakah sholat tahajud harus tidur dulu?

Pelaksanaan sholat tahajud tercantum dalam surat Al-Isra ayat 79. Ada banyak manfaat sholat tahajud yang didapatkan dalam kehidupan dunia dan akhirat, diantaranya dikabulkan doanya dan diampuni dosa-dosanya.

Bagaimana sholat tahajud? Kapan pelaksanaan sholat tahajud? Apakah sholat tahajud harus tidur dulu? Berikut penjelasan mengenai sholat tahajud.

Apa Itu Sholat Tahajud?

Sholat tahajud adalah salah satu ibadah yang sunnah yang dikerjakan malam hari setelah terjaga dari tidur baik lama atau baru sebentar. Sholat tahajud dikerjakan sedikitnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas. 
Dalam pelaksanaannya sendiri, sholat tahajud tidak jauh berbeda dengan sholat lainnya. Dimulai dengan niat dan diakhiri dengan salam.

Apakah Sholat Tahajud Harus Tidur Dulu?

Banyak orang yang bertanya-tanya apakah sholat tahajud boleh dilaksanakan tanpa tidur karena terkadang sulit untuk bangun malam. Kebiasaan Rasulullah melaksanakan sholat tahajud dapat dijadikan dasar hukum bahwa sholat tahajud adalah sholat sunah yang dikerjakan setelah tidur beberapa saat di malam hari, kemudian bangun saat pertengahan malam hari.

Surat lain menerangkan bahwa bangun tengah malam untuk sholat tahajud dan membaca Al-Quran dengan khusyuk akan dapat membuat iman jadi kuat dan membina diri pribadi. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Muzzammil ayat 1-6.

Artinya: “Wahai orang yang berselimut [Muhammad]! Bangunlah [untuk salat] pada malam hari, kecuali sebagian kecil, [yaitu] separuhnya atau kurang sedikit dari itu, atau lebih dari [seperdua] itu, dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan perkataan yang berat kepadamu. Sungguh, bangun malam itu lebih kuat [mengisi jiwa]; dan [bacaan pada waktu itu] lebih berkesan.” [Q.S 73:1-6].

Jika kita tidak tidur sama sekali di waktu malam hari, maka sholat sunah yang dilakukan tidak bisa disebut sebagai sholat tahajud. Sebagaimana pendapat Imam Romli dalam karyanya Nihayatul Muhtaj Ila Syarhil Minhaj menyebutkan: "Shalat tahajud disunahkan dengan kesepakatan ulama berdasarkan firman Allah Taala [dan pada sebagian malam hari shalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu [QS Al-Isra; 79]. Dan juga berdasarkan ketekunan Nabi Muhammad SAW dalam melaksanakannya. Shalat tahajud adalah shalat sunah di malam hari setelah tidur."

Sementara jika merujuk kepada kitab al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah oleh Abu Bakr ibnul ‘Arabi, beliau mengatakan bahwa ada tiga pendapat mengenai tahajud. Pertama, tidur kemudian shalat lalu tidur lagi dan shalat lagi. 

Salah satu ibadah yang disunahkan untuk Parents laksanakan pada malam hari setelah tidur adalah sholat tahajud. Terkait hal ini mungkin Parents bertanya-tanya, apakah sholat tahajud harus tidur dulu?

Jika ditilik dari asal namanya, kata tahajud berasal dari kata al-Hujud, yang berarti bangun dari tidur pada malam hari. Mari kita simak penjelasan mengenai sholat tahajud berikut ini. 

Artikel terkait: 3 Doa agar Cepat Melahirkan saat Sudah Melewati HPL

Apa Itu Sholat Tahajud? 

Sholat tahajud adalah sholat yang dikerjakan pada malam hari setelah bangun tidur entah lama atau baru sebentar.

Sholat tahajud termasuk dalam sholat malam, sedangkan sholat malam tidak hanya sholat tahajud semata. Sholat malam lainnya adalah witir, hajat, sholat sunah mutlaq, serta juga tarawih yang dikerjakan pada bulan Ramadan.

Waktu utama sholat tahajud adalah dilakukan pada sepertiga malam yang terakhir. Untuk ketentuan tahajud di bulan Ramadhan, kita tetap dapat mengerjakan tahajud setelah mengerjakan sholat tarawih.

Hukum Sholat Tahajud

Hukum sholat tahajud bagi umat Islam adalah sunah. Hukum sunnah ini berdasarkan Surah al-Isra:79, yang artinya:

"Pada sebagian malam, hendaklah kau bertahajud sebagai tambahan bagimu. Semoga Tuhanmu mengangkatmu ke derajat terpuji."

Apakah Sholat Tahajud Harus Tidur Dulu?

Yang perlu ditekankan adalah arti tahajud itu sendiri, yang adalah sholat sunnah yang dilakukan di malam hari setelah bangun tidur walaupun tidurnya hanya sebentar.

Sehingga, menurut mu’tamad [pendapat yang kuat], jika kita tidak tidur sama sekali di waktu malam maka sholat sunah yang dilakukan tidak dinamakan sholat tahajud.

Sebagaimana dilansir laman NU Online, Imam Romli dalam karyanya Nihayatul Muhtaj Ila Syarhil Minhaj menyebutkan:

ويسن [التهجد] بالإجماع لقوله تعالى {ومن الليل فتهجد به نافلة لك} [الإسراء: 79] ولمواظبته - صلى الله عليه وسلم - وهو التنفل ليلا بعد نوم

Artinya:

"Sholat tahajud disunahkan dengan kesepakatan ulama berdasarkan firman Allah Taala [dan pada sebagian malam hari sholat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu" [QS Al-Isra; 79].

"Dan juga berdasarkan ketekunan Nabi Muhammad SAW dalam melaksanakannya. Sholat tahajud adalah sholat sunah di malam hari setelah tidur." [Syihabuddin al-Ramli, Nihayatul Muhtaj Ila Syarhil Minhaj, Beirut-Dar al fikr, 1404 H., hal. 131 juz 2.].

Terkait apakah sholat tahajud harus tidur dulu, Syekh Sulaiman Ibn Muhamad ibn Umar Al-Bujairomi juga menyebutkan:

 وتهجد- أي: تنفل بليل بعد نوم قوله: بعد نوم- ولو يسيرا، ولو كان النوم قبل فعل العشاء، لكن لا بد أن يكون التهجد بعد فعل العشاء، حتى يسمى بذلك وهذا هو المعتمد

Artinya:

"Dan sunah melaksanakan sholat tahajud, yaitu sholat sunah setelah tidur. Penjelasan dari frasa [setelah tidur]: walaupun tidur sebentar dan tidurnya dilakukan sebelum sholat Isya, tapi sholat tahajjud tetap dilakukan setelah sholat Isya. Oleh sebab itulah sholat ini disebut sholat tahajud [tahajud: tidur di waktu malam] dan inilah pendapat yang mu’tamad atau kuat." [Sulaiman Ibn Muhamad ibn Umar al-Bujairomi, Hasyiyatul Bujairomi ala Syarhil Minhaj, Mathba’ah Al-Halabi, 1369 H., hal. 286 Juz 1]

Uraian di atas jelas menjawab pertanyaan apakah sholat tahajud harus tidur dulu, yaitu sholat tahajud harus dilakukan setelah tidur.

Pendapat ini senada dengan pendapat dari Ar-Rafi’I yang merupakan salah satu ulama yang bermadzhab Syafi’i.

Pendapat ini diungkapkan dalam buku yang berjudul As-Syarhul Kabir. Dasar dari pendapat ini adalah hadits riwayat katsir bin Abbas dari sahabat al-Hajjaj bin Amr radhiyallahu anhu:

"Di antara kalian menyangka ketika melakukan sholat di malam hari sampai shubuh dia merasa telah tahajud. Tahajud adalah sholat yang dikerjakan setelah tidur, kemudian shalat setelah tidur. Itulah sholatnya Rasulullah SAW."

Sebagaimana dikutip laman Alhasanah, Ibnu Hajar dalam Talhis al-Habir mengatakan bahwa hadits tersebut memiliki sanad yang hasan.

Artikel terkait: 3 Waktu Mustajab Terkabulnya Doa Saat Ramadan, Jangan Sampai Terlewat!

Pendapat Tahajud Tidak Harus Tidur Dulu

Namun begitu, sebagian ulama juga ada juga mempunyai pendapat yang berbeda. Sebagaian ulama berpendapat bahwa sholat tahajud tidak harus tidur dulu.

Pendapat ini menerangkan, semua sholat yang dikerjakan setelah sholat isya bisa disebut sebagai sholat tahajud meskipun sebelumnya orang yang sholat tersebut belum tidur.

Dasar pendapat sholat tahajud tidak harus tidur dulu ini berdasar dari sabda Nabi SAW, yaitu:

"Sebarkanlah salam, berilah makanan, sambung silaturrahmi, dan kerjakan sholat malam ketika manusia sedang tidur, kalian akan masuk surga dengan selamat" [HR Ahmad, Ibn Majah, dan dishahihkan oleh Syuaib al-Arnauth].

Artikel terkait: Menenangkan Batin, Berikut Bacaan Shalawat Nabi yang Bisa Dilafalkan

3 Pendapat Tentang Sholat Tahajud

Jika merujuk kepada kitab al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah, Abu Bakr ibnul ‘Arabi mengatakan bahwa ada tiga pendapat mengenai tahajud.

  1. Tidur kemudian sholat lalu tidur lagi dan sholat lagi.
  2. sholat setelah tidur.
  3. sholat setelah isya.

Yang paling kuat adalah pendapat yang kedua. Akan tetapi, jika dikhawatirkan tidak bisa bangun lagi jika sudah tertidur, tidak ada salahnya juga untuk melakukan sholat sebelum tidur.

Karena meskipun sebagian besar ulama tidak menganggapnya sebagai tahajud, hal tersebut masih terhitung sebagai ibadah yang pahalanya besar.

Jadi jika Parents masih ragu, jika ingin melaksanakan sholat tahajud, sebaiknya tidurlah terlebih dahulu walau hanya sebentar. Namun, jika memang tidak bisa tidur dan kita masih ingin sholat, kita bisa meniatkan dengan sholat lail [sholat malam] yang lain. Ada sholat sunah lain yang bisa dikerjakan seperti sholat tasbih, sholat hajat, sholat witir dan lain sebagainya.

Baca juga:

id.theasianparent.com/niat-shalat-jenazah

id.theasianparent.com/nisfu-syaban

id.theasianparent.com/lansia-dilarang-umroh

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Apakah boleh sholat tahajud tapi belum tidur?

Syakur, dan Muhammad Syamsul Yakin dalam buku 7 Sunah Harian Nabi SAW. Ulama dengan berpaham mewajibkan tidur sebelum sholat tahajud ini membedakan sholat tahajud dengan qiyamul lail. Bila melaksanakan sholat malam dengan memahaminya sebagai qiyamul lail maka dapat dikerjakan tanpa didahului tidur terlebih dahulu.

Shalat malam tanpa tidur namanya apa?

Sholat tahajud merupakan sholat sunnah yang dilakukan di malam hari dengan jumlah rakaat minimal 2 rakaat dan tidak ada batas maksimal. Sholat tahajud ini hukumnya sunnah muakkad yang mana artinya sangat dianjurkan untuk dilakukan.

Di sepertiga malam itu jam berapa?

Sepertiga pertama, yakni antara pukul 19.00 [selepas isya] hingga pukul 22.00 malam. Sepertiga kedua, yakni antara pukul 22.00 hingga pukul 01.00 dini hari. Sepertiga ketiga, yakni sekitar pukuk 01.00 dini hari hingga masuknya waktu subuh . Waktu ini disebutkan sebagai waktu paling utama untuk menunaikan sholat tahajud ...

Apakah jam 4 pagi masih bisa sholat tahajud?

Salat tahajud bisa dikerjakan kapan pun dalam kurun waktu setelah isya' sampai masuknya waktu subuh. Meski begitu, pukul 01.30-04.30 atau sepertiga malam dianjurkan untuk melaksanakan salat ini. Jika menunaikan salat tahajud pada lepas tengah malam hingga masuk subuh, In Sha Allah doanya akan diijabah oleh Allah SWT.

Bài mới nhất

Chủ Đề