Apakah sajakah pakaian Melayu bagi laki-laki?

Sebagai salah satu provinsi yang terletak di pesisir, Riau memiliki kebudayaan yang banyak dipengaruhi oleh para pendatang, khususnya Melayu dan Islam. Hasil-hasil kebudayaan itu bisa Sobat Pariwisata lihat dari kesenian hingga pakaian adat yang dikenakan oleh masyarakat Riau. Kali ini, redaksi PariwisataIndonesia.id, akan mengajak Sobat Pariwisata untuk mengenal pakaian adat provinsi yang memiliki ibukota Pekanbaru ini.

Pakaian adat Riau dibuat tertutup dan panjang yang menunjukan nilai kesopanan yang dijunjung oleh masyarakat setempat. Pengaruh Melayu yang kental juga dapat dilihat dari modelnya yang sederhana, longgar, dan memiliki kerah yang tinggi.

View this post on Instagram

Bujangdara dalam balutan busana adat riau pafa acara penyambutan presiden Ri @jokowi Oleh @serimelayuzone ,makeup @edyofart @sherly_landel Hairdo @erniwatyanggara Busana @legawapelaminanumy #instagram #pakaianadatriau #pengantinmelayuriau

A post shared by sunardi (@edyofart) on Dec 15, 2018 at 2:09am PST

Pakaian adat untuk pria di Riau dinamakan dengan Baju Kurung Cekak Musang atau Baju Kurung Teluk Belanga, berupa baju kurung kurawal yang longgar sebagai atasan dan celana panjang dengan warna senada sebagai bawahan. Sebuah kain tenun dengan motif khas Melayu menjadi penghias yang dililitkan di pinggang. Selain itu, pria Riau juga melengkapi penampilan dengan kopiah atau peci.

Jika akan melakukan kunjungan kerajaan, mayarakat pria Riau akan menggunakan pakaian adat dengan model yang sama, hanya saja terbuat dari bahan yang berkualitas tinggi, seperti kain satin atau sutra. Hal tersebut juga berlaku ketika melakukan upacara adat dan pernikahan.

View this post on Instagram

Gagah dalam balutan melayu bertanjak dan bersampin , desain @edyofart ,#instagram #melayu #pakaianadatriau #songket#weddingpku #riau

A post shared by sunardi (@edyofart) on Jan 31, 2019 at 5:37pm PST

Khusus untuk acara pernikahan terdapat beberapa aksesoris tambahan untuk pengantin pria seperti topi atau mahkota, sebai warna kuning yang diletakkan di bahu, sepatu berbentuk runcing, canggai pada kelingking, serta keris berbentuk kepala burung serindit yang diletakkan di pinggang kiri.

View this post on Instagram

Bujang dara dalam balutan busana adat riau pada penyambutan presiden Ri @jokowi Oleh @serimelayuzone ,makeup @edyofart @sherly_landel Hairso @erniwatyanggara Kostum @pelaminanputribungsu #instagram#pakaianadatriau#pengantinmelayuriau

A post shared by sunardi (@edyofart) on Dec 15, 2018 at 2:06am PST

Pakaian adat wanita Riau terdiri dari tiga jenis yaitu Baju Kebaya Pendek, Baju Kurung Laboh, dan Baju Kurung Tulang Belut. Pakaian ini dipadu dengan belitan kain songket atau kain lain sebagai bawahan. Selendang atau jilbab yang menutupi bagian kepala merupakan pelengkap yang tidak boleh ketinggalan.

Pada acara adat resmi, wanita Riau akan menggunakan Kebaya Laboh, yang berbahan dasar kain tenun khas masyaraklat Riau. Uniknya, dari atasan ini kita bisa melihat status seorang wanita. Baju yang panjangnya tiga jari di atas lutut menandakan belum menikah, sedangkan baju yang panjangnya tiga jari di bawah lutut menyatakan telah menikah.

View this post on Instagram

Pakaianadat riau pada penyambutan presiden @jokowi Oleh @serimelayuzone Makeup @edyofart @sherly_landel ,hairdo @erniwatyanggara Kostum @pelaminanputibungsu #instagram #pakaianadatriau#pakaiaadat

A post shared by sunardi (@edyofart) on Dec 15, 2018 at 12:08am PST

Pengantin wanita Riau akan dilengkapi dengan aksesoris berupa mahkota, sebai warna kuning yang diletakkan di bahu, serta berbagai perhiasan seperti kalung, gelang, dan anting-anting.

Umumnya, pakaian adat Riau memiliki warna-warna tertentu yang memiliki filosofi. Seperti warna hijau lumut untuk melambangkan kesuburan dan kesetiaan, taat dan patuh pada ajaran agama. Warna ini sering digunakan oleh para bangsawan, Tengku, dan Wan.

Warna kuning keemasan menandakan kebesaran, otoritas, dan kemegahan. Pada masa Kerajaan Siak, Riau Lingga, Indragiri, dan Pelalawan, warna ini hanya boleh digunakan oleh sultan atau raja dan terlarang bagi rakyat biasa. Warna merah darah melambangkan kepahlawanan dan keberanian. Sementara warna hitam melambangkan kesetiaan, ketabahan, tanggung jawab, dan sikap jujur.(Nita/RPI)