Apakah yang dimaksud dengan gempa bumi vulkanik?

TRIBUNNEWS.COM - Gempa bumi merupakan salah satu jenis bencana alam yang tidak bisa diprediksi.

Gempa bumi terjadi di dalam bumi, sehingga tidak dapat diketahui tanda-tanda akan terjadinya gempa bumi.

Usaha yang dapat dilakukan manusia adalah waspada terhadap dampak yang ditimbulkan.

National Geographic mendefinisikan gempa bumi sebagai pergerakan lempeng-lempeng di dalam bumi yang disebabkan oleh aktivitas gunung berapi maupun benturan lempeng-lempeng Bumi.

Gempa bumi lebih sering terjadi di beberapa bagian tertentu di dunia daripada daerah lainnya karena perbedaan titik pertemuan lempeng dan patahan dari dua lempeng.

Lempeng-lempeng yang bergesekan dapat menyebabkan getaran di permukaan Bumi.

Getaran tersebut dapat menghancurkan bangunan di atas permukaan Bumi jika skalanya besar dan berada di pusat gempa berada di dekat permukaan.

Terdapat beberapa jenis gempa bumi yang dapat terjadi kapanpun.

Dua jenis gempa yang sering terjadi adalah tektonik dan vulkanik.

Selengkapnya, berikut ini klasifikasi gempa bumi, dampak gempa bumi, dan cara menanggulangi bencana gempa bumi.

Pengertian Gempa Bumi

Dilansir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh, gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik.

Gempa bumi dapat disebabkan oleh pergerakan kerak bumi atau lempeng bumi dan letusan gunung api.

Frekuensi gempa bumi di suatu wilayah mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang di alami selama periode waktu.

Alat untuk mengukur guncangan gempa bumi adalah Seismometer.

Sedangkan satuan dari guncangan gempa bumi disebut skala Richter.

Gempa bumi yang memiliki skala besar dapat menimbulkan kerusakan parah.

Baca juga: Apa Itu Gempa Swarm? Gempa yang Guncang Kota Salatiga Sebanyak 24 Kali

Jenis-jenis Gempa Bumi

Gempa bumi dapat dibedakan berdasarkan penyebab dan kedalaman sumber gempa.

Berikut ini klasifikasi gempa bumi:

a. Jenis gempa berdasarkan penyebabnya

1. Gempa Vulkanik

Jenis gempa bumi vulkanik adalah gempa yang disebabkan oleh letusan gunung berapi.

Gempa vulkanik terjadi karena getaran dari dalam bumi yang disebabkan oleh aktivitas gunung berapi, biasanya gunung berapi ini merupakan gunung aktif.

Contoh gunung berapi adalah Gunung Bromo, Gunung Una-Una, Gunung Krakatau, dan Gunung Merapi.

2. Gempa Tektonik

Jika gempa bumi vulkanik disebabkan oleh aktivitas gunung berapi, maka lain halnya dengan gempa tektonik.

Gempa bumi tektonik terjadi karena adanya geseran lapisan kulit bumi karena lepasnya energi dizona penunjaman.

Geseran lapisan bumi ini memiliki kekuatan yang cukup besar.

Contoh gempa tektonik yang pernah terjadi di Indonesia adalah gempa Pangandaran 2006.

3. Gempa runtuhan atau terban

Gempa bumi berdasarkan penyebabnya yang ketiga adalah gempa runtuhan atau terban.

Jenis gempa ini disebabkan oleh runtuhan misalnya tanah longsor, gua yang runtuh, batuan gunung yang runtuh, dan lain-lain.

b. Jenis gempa berdasarkan kedalamannya

1. Gempa bumi dalam

Jenis gempa bumi berdasarkan kedalaman yang pertama ini dikategorikan sebagai gempa bumi dalam.

Pusat gempa (hiposentrum) ini diperkirakan mencapai lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi atau berada di dalam kerak bumi.

Pada umumnya jeni gempa bumi ini tidak terlalu berbahaya.

2. Gempa bumi menengah

Kategori gempa bumi menengah memiliki hiposentrum antara 60 km hingga 300 km di bawah permukaan bumi.

Gempa bumi menengah umumnya menimbulkan kerusakan ringan.

Jenis gempa bumi ini menimbulkan getaran yang dapat dirasakan manusia.

3. Gempa bumi dangkal

Gempa bumi dangkal berada di kedalaman kurang dari 60 km dari permukaan bumi.

Jenis gempa ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar karena dekat dengan permukaan bumi.

Baca juga: Fakta Gempa Salatiga dan Sekitarnya: Akibat Sesar Aktif Gunung, Tercatat Ada 22 Gempa Susulan

Dampak Gempa Bumi

1. Dampak terhadap lingkungan

- Bangunan hancur atau roboh

- Tanah longsor akibat goncangan

- Jatuhnya korban jiwa

- Permukaan tanah menjadi retak dan jalan menjadi putus

- Menimbulkan rusaknya tanggul hingga terjadi banjir

- Dapat menimbulkan tsunami jika gempa terjadi di laut dengan kekuatan yang dahsyat.

2. Dampak terhadap kehidupan manusia

- Menimbulkan kemiskinan karena hilangnya rumah dan harta benda

- Dapat menimbulkan kelaparan karena manusia sulit mencari makanan

- Gempa skala besar dan menimbulkan tsunami dapat menyebabkan kelumpuhan sistem ekonomi nasional.

Baca juga: Hantaran Panas Benda: Pengertian Konduktor, Isolator, hingga Contoh dan Pemanfaatannya

Istilah-istilah lain dalam gempa

1. Foreshocks

Foreshocks adalah gempa bumi yang mendahului gempa bumi yang lebih besar di lokasi yang sama.

Namun, suatu gempa bumi tidak dapat diidentifikasi sebagai gempa pendahuluan (foreshock) sampai setelah gempa bumi yang lebih besar di daerah yang sama terjadi.

2. Main shock

Gempa utama yaitu sebuah gempa yang sering dilaporkan ketika terjadinya.

3. Aftershocks

Gempa susulan adalah gempa bumi yang lebih kecil yang terjadi di area yang sama.

Biasanya gempa ini terjadi setelah adanya gempa utama (main shock) dengan skala lebih dari 6 skala richter.

Gempa susulan disebabkan oleh adanya jarak kurang lebih satu hingga dua patahan, kemudian gempa susulan menyesuaikan dengan bagian patahan yang tergelincir saat gempa utama terjadi.

4. Earthquake Swarm

Earthquake swarm atau gempa bumi swarm adalah gempa yang terjadi di satu lokasi dengan banyak hitungan gempa.

Jenis gempa ini sering dikaitkan dengan aktivitas vulkanisme.

5. Primary and Secondary Quake

Gempa primer adalah gempa yang terjadi terlebih dahulu karena getaran gempa ini memiliki kecepatan rambat paling besar.

Sedangkan gempa sekunder adalah memiliki kecepatan getaran yang lebih rendah.

Baca juga: Apa Itu Globalisasi? Simak Pengertian, Proses, dan Dampak Globalisasi

Cara Menghadapi Gempa Bumi

1. Jika berada di dalam rumah

Jika kamu berada di rumah saat terjadi gempa, maka kamu dapat berlindung di bawah meja yang kuat atau di bawah tempat tidur.

Lindungi kepalamu dengan bantal atau benda lainnya.

Kamu harus menjauh dari rak buku, lemari, kaca jendela, langit-langit rumah yang rapuh, dan benda-benda menggantung lainnya.

2. Jika berada di luar ruangan

Jika kamu di luar ruangan, maka jauhibangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame, pohon yang tinggi dan sebagainya.

Jauhi kaca jendela yang materiil berbahan kaca lainnya.

Lari ke tempat lapang yang terbuka.

3. Jika sedang mengendarai kendaraan

Hentikan kendaraanmu ketika terjadi gempa.

Jauhi tempat seperti jembatan, baik di bawah jembatan maupun di atas jembatan.

4. Jika sedang berada di dalam lift

Sebagai pencegahan ketika gempa terjadi di gedung bertingkat, jangan gunakan lift untuk turun ke lantai dasar, lebih baik menggunakan tangga.

Jika kamu merasakan getaran gempabumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol.

Ketika lift berhenti, keluarlah dan mencari perlindungan.

5. Jika sedang berada di dalam kereta api

Ketika gempa terjadi saat kamu di dalam kereta api, maka kamu harus berpegangan dengan erat pada tiang yang ada.

Ikuti arahan dari petugas kereta untuk menyelamatkan diri.

Berusahalah untuk tidak panik.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Gempa Bumi