MANTRA SUKABUMI - Kita sering mendengar kata jin dan setan, bagaimana kita memaknai keduanya, apa perbedaannya ?
Dalam hal tersebut, Gus Baha dalam kajian ceramahnya pernah menjelaskan tentang perbedaan jin dan setan.
Bahkan Gus Baha menyampaikan bahwa setan itu ada yang tergolong setan asli dan ada juga setan manusia.
Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes
Seperti dilihat mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di kanal YouTube Santri Official pada 18 Agustus 2021, berikut penjelasan Gus Baha:
Rata-rata orang memaknai jin itu adalah makhluk tertentu di luar kelompok manusia, itu namanya jin.
Di dunia ini makhluk yang bisa berfikir itu yang jelas setan, itu rajanya. Kalau masalah mengakali, dia ahlinya, lalu manusia.
Dan ada kelompok yang ketiga namanya jin. Jin itu maknanya sesuatu yang tak terlihat.
Maka orang yang akalnya tertutup disebut majnun [bahasa indonesianya orang gila].
Karena dalam bahasa arab itu, جنّ-يجنّ-جنونا artinya sesuatu yang tak terlihat disebut jin.
Baca Juga: Hukum Sholat Witir Berjamaah Menurut Gus Baha: Tidak Disunnahkan
Makanya kata Allah ketika malam itu: فلما جن عليه الليل, dan jika dia tertutupi malam.
Anak yang masih ada dalam kandungan bahasa arabnya janin [sesuatu yang tak terlihat]. Nah sesuatu yang tak terlihat itu disebutnya jin.
Makanya iblis pun termasuk golongan jin, karena tidak terlihat.
Tapi dalam fikih tidak demikian, karena terlanjur menggolongkan jin berbeda dengan setan.
Padahal dalam alquran jelas:
الا ابليس كان من الجن ففسق عن امر ربه
Baca Juga: 3 Jenis Tingkatan Orang Sholeh, Gus Baha: Ada Sholeh Minimal Pokoknya Tidak Kafir, Ada Sholeh Ideal yang Baik
Kalau begitu maka memaknainya begini: kecuali iblis, iblis merupakan makhluk yang tidak terlihat.
Tidak bisa Anda maknai iblis merupakan bagian dari jin. Berarti ada kelompok iblis, yang habitatnya nginduk kepada jin.
Manusia pun kadang bisa menjadi jin. Makanya ketika ada orang yang gila, orang-orang menyebutnya kerasukan jin.***