Asas pembelanjaan perusahaan untuk memperoleh laba dari proses produksinya disebut asas

Kita sering menggunakan Manajemen dalam berbagai aspek di kehidupan kita. Konsep atau prinsip-prinsip dari manajemen bersifat fleksibel terhadap berbagai kondisi dan waktu. Manajemen dapat dibedakan ke dalam berbagai bidang manajerial seperti manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan, manajemen personalia, dan manajemen administrasi atau akuntansi.


Menurut Earl P. Strong, manajemen dapat dibedakan menjadi beberapa bidang manajemen, yaitu administrative management, financial management, factory and production management, marketing management, purchasing and warehouse management, building and space management, personel management, office management, records management, dan international management.


Bidang Managerial

Berikut ini terdapat beberapa bidang-bidang dalam managerial. Diantaranya adalah sebagai berikut


1. Manajemen Produksi

Manajemen produksi merupakan kegiatan untuk mengatur agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan, agar barang atau jasa yang akan dihasilkan sesuai dengan yang direncanakan.


Tujuan umum dari manajemen produksi adalah untuk menciptakan nilai tambah pada organisasi, dan membantu pencapaian keunggulan bersaing yang berkesinambungan, dengan pemuasan keinginan konsumen atas produk organisasi tersebut.


Berdasarkan pengertian di atas, maka tugas manajer produksi bertanggung jawab untuk memproduksi barang atau jasa dalam suatu organisasi, membuat keputusan mengenai fungsi operasi atau transformasi sistem yang digunakan, dan mengembangkan keputusan yang telah dibuat menjadi keputusan yang lebih baik untuk masa yang akan datang.


Tugas dan Tanggung Jawab Manajemen Produksi

Aspek-aspek yang menjadi perhatian para manajer produksi dalam upaya melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya adalah desain proses, manajemen persediaan, manajemen, dan kontrol kualitas. Berikut penjelasannya


a. Desain Proses

Pada perusahaan yang bergerak dalam pencetakan majalah, besarnya penjualan majalah sudah dapat diperkirakan, karena sebagian besar pembelian adalah pesanan dari para pelanggan. Dalam hal ini manajer produksi dapat menetapkan berapa banyak mesin cetak yang harus disediakan. Berbeda dengan restoran, yang sulit memperkirakan berapa banyak konsumen yang akan datang membeli. Sang manajer operasi harus secara hati-hati menyiapkan persediaan dalam jumlah tertentu dan kemudian apabila persediaan sudah menipis dapat segera memasak lagi.


Sebelum mengerjakan suatu proses produksi, perlu diketahui terlebih dahulu: sifat, pola, pesanan, dan pola pembuatan suatu barang. Seperti kita ketahui, ada barang yang dibuat setelah ada pesanan, atau sebaliknya produsen dengan keyakinan tertentu membuat persediaan barang dalam jumlah tertentu, dan kemudian memasarkannya. Dua konsep yang berbeda ini akan memengaruhi barang modal, yang harus disediakan oleh departemen produksi.


Berdasarkan kontinuitas, proses produksi dibedakan menjadi dua, yaitu proses produksi yang berlangsung kontinu dan berselingan.

1] Proses produksi kontinu

Proses produksi kertas, gula, semen, dan karet berlangsung secara kontinu. Mengapa ? Karena proses produksi terus menerus atau proses produksi kontinu merupakan suatu proses produksi yang mengolah bahan-bahan secara berurutan, melalui beberapa tingkat pengerjaan, hingga bahan yang diolah berubah menjadi barang jadi. Dengan demikian bahan-bahan itu mengalir terus-menerus tanpa berhenti, dari satu mesin pindah ke mesin berikutnya, sampai akhirnya bahan tersebut ketika keluar dari mesin terakhir, sudah berubah bentuk menjadi barang jadi.


2] Proses produksi berselingan

Proses pembuatan mobil atau perakitan mobil berlangsung secara bertahap. Ada bagian yang membuat kerangka, ada bagian yang mengerjakan kaca-kacanya, ada bagian yang membuat bannya, dan sebagainya. Kemudian apabila tiap-tiap bagian itu sudah selesai dengan tugasnya, semua produksi yang dihasilkan oleh tiap-tiap bagian tadi digabungkan atau dirakit [assembling] menjadi satu, sehingga menjadi sebuah mobil.


Contoh lain adalah perusahaan televisi, lemari es, dan radio. Karena pembuatan masing-masing komponen tersebut tidak dapat selesai dalam waktu yang sama, maka komponen yang selesai lebih dulu terpaksa harus menunggu penyelesaian komponen yang lain. Jadi barang tersebut tidak dapat diproses secara berurutan.


Proses produksi berselingan atau proses produksi intermitten, merupakan proses produksi, yang bahan-bahannya tidak mengalir secara terus-menerus, tetapi setiap kali terputus atau berhenti, kemudian digabungkan menjadi suatu barang jadi.


Bidang pada Proses Produksi Berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan sifatnya, proses produksi dapat dibedakan atas beberapa bidang, antara lain sebagai berikut.


1] Proses ekstraktif

Pertambangan, pertanian, dan perikanan melakukan proses produksi ekstraktif . Proses akstraktif yaitu proses produksi dengan mengambil bahan-bahan langsung dari alam. Proses ini terdapat dalam industri produksi dasar.


2] Proses fabrikasi[proses pengubahan]

Perusahaan sepatu dan perusahaan mebel melakukan proses produksi fabrikasi. Proses fabrikasi adalah proses pengubahan bahan mentah menjadi barang jadi dalam bentuk yang lain.


3] Proses analitik

Perusahaan minuman dan perusahaan buku tulis termasuk perusahaan yang melakukan proses produksi analitik. Proses ini memisahkan suatu bahan menjadi beberapa macam bahan yang mirip dengan bentuk aslinya.


4] Proses sintetik

Proses pembuatan obat, proses pembuatan barang pecah belah, dan pembuatan biskuit termasuk proses sintetik. Proses sintetik adalah suatu proses pengkombinasian beberapa bahan ke dalam satu bentuk produk, dan produk tersebut akan sangat berbeda dari bentuk aslinya.


5] Proses perakitan

Perusahaan televisi, radio, lemari es, serta industri mobil dan motor melalui proses perakitan dalam menghasilkan output. Proses ini dilakukan dengan cara menggabungkan komponen-komponen sehingga menjadi produk akhir, dan produk akhir ini terdiri atas beberapa komponen yang saling berhubungan.


6] Proses penciptaan jasa-jasa administrasi

Lembaga konsultasi dalam bidang perpajakan, kantor akuntan, dan konsultan AMDAL [Analisis Mengenai Dampak Lingkungan] merupakan contoh perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa. Ada kalanya perusahaan memerlukan data atau informasi secara tepat dan cepat. Oleh karena informasi itu banyak jumlah dan jenisnya, maka diperlukan suatu bagian tersendiri untuk menangani masalah tersebut.

b. Manajemen persediaan

Manajemen persediaan sangat berperan dalam keberhasilan suatu perusahaan pada saat menjual produknya. Kegagalan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan yang mendadak, dapat berakibat fatal dengan larinya para pelanggan ke perusahaan sejenis lainya. Di sisi lain, persediaan yang berlebihan akan memakan biaya yang banyak, Dari dua segi kepentingan yang saling bertolak belakang tersebut, manajer produksi dituntut agar dapat mengoptimalkan keduanya.


c. Manajemen dan kontrol kualitas

Kualitas barang yang diproduksi, sepenuhnya tergantung pada bagian produksi suatu perusahaan, Seluruh kegiatan, mulai dari pembelian bahan mentah hingga menjadi barang jadi, merupakan tanggung jawab bagian produksi.


Biasanya karyawan bagian produksi tidak pernah menyadari, bahwa selama proses produksi berlangsung, bisa terjadi kemungkinan terbuangnya bahan mentah, bahan setengah jadi, atau barang jadi, karena kesalahan dalam pemilihan bahan mentah atau kesalahan dalam mengoperasikan peralatan, yang jika diakumulasikan ternyata jumlahnya tidak sedikit.


Untuk mengatasi hal tersebut, maka hal-hal yang dapat dilakukan adalah menetapkan suatu kebijakan kualitas yang diterapkan pada setiap lapisan organisasi, baik mulai dari bagian pembelian sampai bagian pengepakan. Penggunaan metode statistik untuk mengukur prestasi kerja masing-masing bagian, dan penerapan metode dinamika organisasi untuk menumbuhkan sikap pengembangan kualitas yang berkesinambungan, Usaha pengkaitan daya saing yang kompetitif dalam menghasilkan produk-produk perlu penyesuaian dengan perkembangan iptek. Jadi manajemen produksi mencakup kegiatan sekarang yang sedang dikerjakan dan kegiatan nada masa yang akan datang.


Manajemen dengan penekanan pada manajemennya berdasarkan sasaran atau orientasi suatu badan usaha/perusahaan, Dengan peningkatan kapasitas produksi dan otomatisasi [penggunaan mesin-mesin], menuntut tenaga kerja yang mempunyai spesialisasi yang profesional.


Dengan demikian, manajemen produksi yang awalnya berarti manajemen di dalam pabrik, kini telah berkembang menjadi ide komprehensif yang berhubungan langsung dengan strategi perusahaan. Metodologi pendekatan manajemen produksi terus mengalami perubahan, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran merupakan proses manajemen yang bertanggung jawab dalam mengidentifikasi, mengantisipasi, dan memuaskan keinginan konsumen, namun tetap dalam kondisi menguntungkan. Tujuannya adalah untuk memastikan tercapainya penjualan dengan jumlah tertentu. Dengan demikian, target keuntungan perusahaan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik.


Konsep Manajemen Pemasaran

Konsep manajemen pemasaran dapat dibedakan menjadi dua jenis konsep, yaitu konsep pemasaran dan penjualan.

a. Konsep Pemasaran [ The Marketing Concept ]

Konsep pemasaran merupakan orientasi manajemen yang beranggapan, bahwa tugas pokok perusahaan adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan kepuasan konsumen. Dalam konsep pemasaran, volume penjualan yang menguntungkan merupakan tujuannya, tetapi laba yang diperoleh dari volume penjualan tersebut tetap berprinsip pada kepuasan konsumen.


b. Konsep Penjualan [ The Selling Concept ]

Konsep penjualan berbeda dengan konsep pemasaran dalam hal orientasinya. Dasar pemikiran dalam konsep penjualan adalah sebagai berikut.

  1. Tujuan utama perusahaan adalah mencapai volume penjualan setinggi tingginya.
  2. Menarik konsumen untuk membeli hasil produksi dengan berbagai cara.
  3. Memotivasi para konsumen supaya tertarik untuk membeli lagi.

Perusahaan yang menganut konsep penjualan, lebih mementingkan volume penjualan daripada kepuasan konsumen. Untuk mencapai tingkat volume penjualan yang cukup tinggi, penjual kadang kala tidak segan-segan untuk menggunakan cara yang kurang jujur dalam memengaruhi konsumen.

Baca Juga


Ditinjau dari segi prosesnya, fungsi pemasaran ada beberapa macam, antara lain pembelian, pemilihan, pengangkutan, pembungkusan, penggudangan, pembelanjaan, periklanan, dan penjualan.

a. Pembelian [ Buying ]

Pembelian merupakan salah satu fungsi pemasaran yang tidak dapat diabaikan, sebab fungsi ini sangat memengaruhi efiesiensi dan kelangsungan hidup suatu perusahaan. Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pembelian diantaranya adalah macam, jenis, jumlah, waktu, tempat dan sifat pembelian.

b. Pemilihan [ Grading ]

Pemilihan berperan dalam penetapan harga barang. Pemilihan adalah penetapan suatu barang termasuk ke dalam suatu kelompok yang memenuhi ciri-ciri yang dianggap sama.

c. Pengangkutan [ Transportation ]

Pengangkutan merupakan sarana untuk memindahkan barang secara fisik dari satu tempat ke tempat lainnya. Fungsi ini memegang peranan dalam memengaruhi kelancaran arus barang dari produsen ke konsumen. Dengan tersedianya barang pengangkutan seperti kereta api, truk, kapal laut, dan pesawat terbang mengharuskan pimpinan perusahaan memilih salah satu sarana yang paling tepat untuk perusahaan, yaitu dilihat dari segi biaya dan dan aspek-aspek lainnya [kecepatan, pelayanan, dan teknis]. Pengangkutan menciptakan faedah waktu [ time utility ]. Pengangkutan adalah salah satu faktor utama dalam menentukan luasnya suatu daerah pasar bagi suatu barang.

d. Pembungkusan [ Packing ]

Pembungkusan atau pengepakan mempunyai pengaruh terhadap kelancaran mengalirnya barang pada suatu saluran distribusi. Pengepakan tersebut harus dapat memenuhi syarat menarik, dapat melindungi barang yang dibungkusnya, praktis untuk berbagai kebutuhan, serta tidak begitu besar pengaruhnya sebagai salah satu unsur harga pokok.

e. Pergudangan [ Storage ]

Penggudangan adalah suatu usaha agar suatu barang dilindungi dari kerusakan dengan menyimpannya pada suatu tempat tertentu untuk dijual atau dikonsumsikan di masa datang atau pada saat barang jarang diperoleh.

f. Pembelanjaan [ Financing ]

Pembelanjaan adalah kegiatan atau usaha mencari atau menyediakan dana serta menggunakan dana secara efisien dan efektif agar operasi suatu perusahaan berjalan dengan baik.

g. Periklanan [ Advertising ]

Periklanan berarti usaha memberitahukan suatu barang dengan maksud menarik dan menimbulkan perhatian orang terhadap barang tersebut. Cepat tidaknya suatu barang berpindah banyak dipengaruhi oleh fungsi periklanan.

h. Penjualan [ Selling ]

Penjualan merupakan salah satu fungsi pemasaran yang sangat penting dan menentukan. Ada tidaknya fungsi pemasaran lainnya sangat tergantung dari pelaksanaan fungsi penjualan. Apa yang dapat dijual banyak tergantung dari keadaan pasar, yang dapat ditentukan melalui suatu penelitian.


3. Manajemen Keuangan

Fungsi Manajemen Keuangan

Kegiatan-kegiatan di bidang keuangan, merupakan suatu kegiatan penting dalam kehidupan suatu perusahaan, di samping kegiatan-kegiatan lainnya. Sebelum suatu perusahaan didirikan, ada tiga hal dalam bidang keuangan yang harus ditetapkan, yaitu tujuan pembelanjaan perusahaan, kebijakan pembelanjaan perusahaan, dan prosedur pembelanjaan perusahaan.


Penetapan ketiga Hal tersebut pada umumnya merupakan hal-hal yang harus dimasukkan dalam perencanaan di bidang pembelanjaan.


Tersedianya dana yang cukup merupakan suatu syarat, agar perusahaan dapat melaksanakan berbagai kegiatan sehari-hari dengan lancar. Kondisi yang penting bagi perusahaan adalah tidak kekurangan dana dan tidak pula kelebihan dana.


Kekurangan dana dapat mengakibatkan pembelian bahan baku atau bahan pembantu serta pembayaran lainnya dapat terganggu. Akibat selanjutnya adalah kekecewaan karena tidak terlayani dengan baik. Sebaliknya, apabila kelebihan dana dapat mengakibatkan investasi perusahaan terlalu besar, sehingga menimbulkan beban tetap yang besar dari waktu ke waktu.


Kekurangan maupun kelebihan dana dalam suatu perusahaan mengarah pada kerugian dalam jangka panjang. Agar dana dalam perusahaan dapat dipenuhi secara cukup, maka dituntut adanya pengelolaan dan penentuan secara tepat terhadap sumber-sumber dana. Dengan demikian harus ditentukan atau dipilih, apakah akan menggunakan sumber dana dari modal sendiri.


Dengan demikian, pada hakikatnya fungsi manajer keuangan adalah menyeimbangkan kebutuhan dana dalam operasi perusahaan, dengan tersedianya dana dari berbagai sumber. Masalah pengelolaan keuangan sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Keuangan suatu perusahaan berkaitan dengan pengelolaan penggunaan dana [pembelanjaan aktif] dan pengelolaan sumber-sumber dana [pembelanjaan pasif].


Pengelolaan penggunaan dana tercermin dalam bentuk berbagai aktiva dalam neraca, baik aktiva lancar maupun aktiva tetap. Semakin tepat pengalokasian dana ke berbagai aktiva, maka semakin besar kesempatan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Dengan kata lain, semakin efisien penggunaan dana, tentunya semakin baik bagi perusahaan. Adapun pengeluaran sumber-sumber dana tercermin dalam bentuk berbagai jenis modal luar [utang jangka pendek dan jangka panjang] dan modal sendiri. Semakin tepat penentuan sumber dana, semakin efisien pengelolaan dana, dan berarti semakin baik bagi perusahaan.


Asas-Asas Pembelanjaan Perusahaan

Secara garis besar, ada empat asas penting dalam pembelanjaan perusahaan meliputi likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan soliditas.

1] Likuiditas

Modal perusahaan dapat diperoleh dari dua sumber, yaitu dan intern perusahaan dan pihak ekstern. Modal pinjaman dari pihak luar memiliki syarat-syarat tertentu termasuk jangka waktu pengembalian. Apabila perusahaan dapat mengembalikan pinjamannya tanpa mengganggu kondisi perusahaan, berarti perusahaan dapat dikatakan likuid.


Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan membayar kewajiban-kewajiban baik untuk mempertahankan kelangsungan operasi perusahaan maupun untuk membayar utang-utangnya tanpa mengganggu kelancaran jalannya operas] perusahaan. Likuiditas terdiri atas dua macam , yaitu likuiditas ekstern dan likuiditas intern.

Perbedaan Likuiditas Ekstern dan Likuiditas Intern

  • Likuiditas ekstern berarti perusahaan mampu membayar kewajiban-kewajiban kepada pihak luar.
  • Likuiditas intern berarti perusahaan mampu membayar kebutuhan-kebutuhan untuk kelancaran operasi perusahaan. Untuk menjamin likuiditas suatu perusahaan, maka kebutuhan untuk modal tetap harus dibiayai dengan modal sendiri atau dari dana yang berasal dari kredit investasi atau kredit jangka panjang.

2] Solvabilitas

Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajiban kepada pihak luar melalui likuidasi. Agar solvabilitas suatu perusahaan dapat dipelihara, maka harus dijaga agar seluruh nilai harta kekayaan perusahaan harus menutupi seluruh kewajiban kepada pihak luar, baik untuk kredit jangka pendek maupun kredit jangka panjang.


Solvabilitas merupakan perbandingan antara seluruh jumlah aktiva dengan seluruh jumlah pinjaman. Misalnya solvabilitas perusahaan dinyatakan 300% maka jumlah seluruh aktiva besarnya tiga kali lipat dari jumlah seluruh pinjaman.


3] Rentabilitas

Rentabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari proses produksinya. Sungguhpun rentabilitas sangat penting, namun suatu perusahaan tidak hanya diarahkan kepada laba tetapi lebih penting adalah dapat hidup terus. Namun, apabila perusahaan menginginkan tambahan dana dari pihak luar, maka suatu hal yang harus diusahakan/ditunjukkan kepada calon kreditur adalah kemampuan rentabilitasnya di dalam operasi serta kegiatan-kegiatannya.


4] Soliditas

Soliditas adalah kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan, baik terhadap manajer perusahaan [soliditas moril] maupun kepercayaan pemenuhan janji-janji dalam kegiatan perusahaan [soliditas komersial], maupun kepercayaan pihak luar akan utuhnya modal yang dipercayakan kepada perusahaan [soliditas finansial].

c. Komponen-Komponen Manajemen Keuangan

Ada beberapa komponen dari manajemen keuangan di antaranya sebagai berikut


1] Perencanaan keuangan

Perencanaan keuangan bertujuan untuk menyiapkan kinerja keuangan, yang diharapkan dapat terjadi pada perusahaan tersebut selama kurun waktu tertentu. Target tersebut kemudian digunakan sebagai dasar untuk mengukur perkembangan perusahaan, mengambil keputusan dalam hal keuangan, serta menentukan cara memperoleh tambahan dana.


2] Akuntansi keuangan

Kegiatan akuntansi keuangan antara lain melakukan klasifikasi, pencatatan, dan interpretasi setiap transaksi dan kejadian dan sudut pandang keuangan.


Akuntansi keuangan meliputi pemeliharaan catatan transaksi, penyiapan neraca lajur, dan penyajian laporan keuangan, Seluruh aktivitas dan pencatatan tersebut, selanjutnya akan diperiksa [diaudit] oleh auditor dari luar, untuk memastikan bahwa semua catatan tersebut adalah benar dan wajar, dari sudut pandang keuangan.


3] Analisis keuangan

Kegiatan analisis keuangan menganalisis kinerja perusahaan melalui analisis penyimpangan, analisis volume biaya dan keuntungan, analisis penjualan, analisis risiko, dan analisis untung rugi.


4] Akuntansi manajemen

Akuntansi manajemen bertujuan untuk menyediakan suatu dasar untuk mengalokasikan biaya bagi setiap produk atau proses, serta mempersiapkan dan mengontrol anggaran biaya.


5] Penganggaran biaya

Penganggaran biaya berkaitan dengan upaya untuk menyeleksi dan merencanakan investasi, yang didasarkan pada perkiraan besarnya keuntungan yang akan diperoleh dari investasi tersebut.

Pertama kali masyarakat menjadi pegawai sebuah perusahaan, maka orang akan berhubungan dengan pihak personalia. Masalah personalia atau kepegawaian meliputi masalah penarikan pegawai, penempatan pegawai, pemberhentian pegawai, masalah gaji, dan masalah pekerjaan. Masalah personalia ini penting, sebab apabila pegawai merasa nyaman, maka perusahaan dalam mencapai tujuannya menjadi semakin mudah. Sering terjadi adanya masalah-masalah yang berhubungan dengan kepegawaian, menyebabkan pegawai tidak tenteram dalam menjalankan tugasnya, sehingga hal itu akan membawa akibat buruk dalam pencapaian tujuannya.


Agar tujuan dapat tercapai dengan baik, ada beberapa hal yang perlu ditentukan dalam masalah kepegawaian, yaitu sebagai berikut.

  1. Berapa banyak pegawai/karyawan yang dibutuhkan.
  2. Tingkat pendidikan yang diperlukan.
  3. Bagaimana cata menyeleksinya [apakah akan menggunakan lembaga khusus untuk menyeleksi].
  4. Bagaimana menempatkan pegawai sesuai dengan keahliannya.
  5. Untuk lebih menguasai pekerjaannya, seorang pegawai perlu diberikan latihan dasar [job training] atau prajabatan.
  6. Supaya pegawai dapat bekerja dengan tenang dan bersemangat, perlu disediakan fasilitas dan kesejahteraan yang menarik, serta gaji yang memuaskan.

Tujuan diciptakannya administrasi dan akuntansi yang baik adalah untuk memperoleh informasi yang diperlukan, sebagai dasar pengambilan keputusan manajemen. Akuntansi merupakan suatu proses untuk mencatat, menggolongkan, meringkas, melaporkan, dan menganalisis data keuangan dari suatu organisasi atau perusahaan.


Manfaat-manfaat akuntansi bagi suatu perusahaan, antara lain sebagai berikut.

  1. Mengetahui laba/rugi.
  2. Mengamankan harta.
  3. Menyusun rencana keuangan.
  4. Mengukur efisiensi.
  5. Mengendalikan biaya.


Salah satu informasi yang dihasilkan oleh akuntansi adalah laporan keuangan. Pada dasarnya laporan keuangan merupakan hasil dari proses pencatatan transaksi akuntansi, yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui suatu kondisi keuangan perusahaan dan pada akhirnya laporan keuangan dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan yang tepat, baik bagi pihak intern [manajer] maupun bagi pihak ekstern [pemilik perusahaan/investor, kreditor, pemerintah, dan karyawan].

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề