Asmaul husna yang artinya allah maha pemberi keselamatan adalah

Mengimani Allah sebagai As-Salam merupakan bagian integral dari tauhid rububiyyah.

Kamis , 12 Nov 2020, 19:05 WIB

Mgrol120

As-Salam, Allah Maha Memberi Kesejahteraan.

Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu al-asma’ al-husna [nama terbaik] Allah SWT adalah As-Salam, Maha Pemberi Kesejahteraan. Makna kata As-Salam, secara bahasa, dapat dilihat dua perspektif, yaitu dari segi dzat, sifat dan perbuatan Allah, dan dari segi manusia atau makhluk-Nya.

Baca Juga

Dari segi dzat, sifat, dan perbuatanNya, As-Salam berarti terbebas dari segala kekurangan, cacat, dan keburukan. Sedangkan dari perspektif manusia atau makhlukNya, As-Salam itu berarti Maha Pemberi Keselamatan, Kesejahteraan, dan Kedamaian.

Sebagai makhluk-Nya, manusia diciptakan dengan fitrah yang cenderung mencintai keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan lahir dan batin. Maka, meneladani As-Salam, berarti mengaktualisasikan nilai kesejahteraan, keselamatan, dan perdamaian dalam kehidupan.

Setiap Mukmin harus meyakini bahwa sumber segala perdamaian, keselamatan, dan kesejahteraan adalah Allah, As-Salam. Mengimani Allah sebagai sumber As-Salam merupakan bagian integral dari tauhid rububiyyah. Tauhid ini penting diaktualisasikan karena tidak jarang konflik bersenjata sesama Muslim, seperti yang terjadi di Suriah, Irak, Yaman, Afganistan, dan lainnya, sama-sama memekikkan Allahu Akbar. Ironis.

Oleh karena itu, pesan dan teladan As-Salam perlu dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai manifestasi dari As-Salam, semua ciptaan Allah itu seimbang, sempurna, tidak mengandung cacat dan cela sedikit pun, dan tidak ada yang sia-sia, sehingga Mukmin yang mengimani-Nya harus bertasbih, memahasucikan-Nya dari segala kekurangan dan keburukan.

Allah SWT menyerukan jalan keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan, karena jalan inilah yang mengantarkan ke surga, kampung akhirat yang penuh kedamaian dan kesejahteraan. Seruan menempuh jalan kedamaian dan kesejahteraan itu harus diikuti dengan menempuh jalan Islam.

“Dan Allah menyeru [manusia] ke Darus-salam [surga], dan memberikan petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus [Islam]," [Qs Yunus [10]: 25].

Jalan keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan itu merupakan pilihan yang petunjuk jalannya telah diberikan Allah dengan syariat-Nya. Syariat Islam sejatinya adalah peta jalan [road map] yang mengantarkan ke surga Allah, Darus-salam.

Dengan menerjemahkan As-Salam dalam kehidupan, tauhid As-Salam dapat menghadirkan budaya keamanan, kedamaian, ketenteraman, kesejahteraan, dan kerukunan. Oleh sebab itu, aktualisasi sifat As-Salam dapat diwujudkan dengan mengamalkan pesan Nabi Muhammad SAW, “Wahai umat manusia, tebarkanlah salam [jalan kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan], berilah makan [kepada orang yang membutuhkan], jalinlah tali silaturrahim, dan shalat malamlah saat mayoritas manusia tidur lelap, niscaya kalian semua akan masuk surga dengan selamat dan penuh kedamaian,” [HR al-Turmudzi, Ibn Majah, Ahmad, al-Darimi, dan al-Hakim].

Jadi, esensi Islam itu adalah subul As-Salam [jalan keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan] yang berasal dari Allah, yang diyakini dapat mengantarkan Mukmin ke surga-Nya, Dar As-Salam [kampung akhirat yang penuh keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan abadi].

-----

Muhbib Abdul Wahab, Dosen Pascasarjana FITK UIN Syarif Hidayatullah dan Sekretaris LP2 PP Muhammadiyah.

Sumber: Majalah SM Edisi 10 Tahun 2017

//www.suaramuhammadiyah.id/2020/11/04/as-salam-allah-maha-memberi-kesejahteraan/

sumber : Suara Muhammadiyah

Allah swt. adalah As-Salam, artinya Dia terhindar dari segala kekurangan, dari segala aib dan kepunahan yang dialami oleh para makhluk. Atau Yang menyelamatkan kaum mukminin dari siksaan.

Kata As-Salâm diulang dalam Al-Qur`an sebanyak 5 kali. Satu kali sebagai sifat Allah, yaitu terdapat pada surat al-Hasyr: 23. As-Salâm sebagai sifat Allah, menurut ulama, memiliki arti bahwa Allah Mahaselamat dari adanya sesuatu yang menyerupai-Nya, selamat [terhindar] dari segala cacat atau noda, selamat dari segala sesuatu yang mengurangi kesempurnaan-Nya, dan selamat dari segala sekutu yang pernah tebersit dalam pikiran manusia.

Zat Allah, sifat-sifat, dan perbuatan-Nya, seluruhnya terhindar dari segala noda, keburukan, dan kekurangan. Tidak ada yang lahir dari perbuatan Allah kecuali kebaikan dan Dia selamat dari segala keburukan.

Allah berkalam, yang artinya,

“Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya….” [as-Sajdah: 7].

Semua yang datang dari Allah adalah kebaikan, sekalipun menurut pandangan manusia tidak baik. Contoh, penyakit yang diderita seseorang adalah sebuah keburukan, menurut orang tersebut. Namun, bagi dokter adalah sebuah ‘kebaikan’. Bisa jadi suatu musibah bagi sebagian orang adalah keburukan, tetapi bagi sebagian lainnya adalah kebaikan.

Hal tersebut dikarenakan pengetahuan manusia yang sempit dan dangkal. Sedangkan seluruh perbuatan Allah terjadi sesuai dengan ilmu Allah yang Mahaluas, sesuai dengan keadilan dan kebijakan-Nya. Allah berkalam, yang artinya,

“…Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi [pula] kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” [al-Baqarah: 216].

Dengan demikian, pada hakikatnya tidak ada kejadian di muka bumi ini yang buruk, karena semua berasal dari perbuatan Allah. Untuk itu, Allah berhak untuk dipuji dalam segala hal. Sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Mâjah, Rasulullah saw ketika melihat sesuatu yang menyenangkan, maka beliau mengucapkan:

“Segala puji bagi Allah yang dengan kenikmatan-Nya, segala kebaikan menjadi sempurna.”

Namun, jika beliau melihat sesuatu yang tidak menyenangkan, beliau mengucapkan

“Segala puji bagi Allah dalam segala kondisi.”

Di antara makna As-Salâm juga adalah Allah Maha Pemberi keselamatan bagi seluruh makhluk-Nya. Tidak ada yang mampu memberi jaminan keselamatan hakiki, kecuali Allah yang memiliki keselamatan sempurna. Maka, sudah seharusnya manusia hanya memohon kepada Allah agar diberikan keselamatan di dunia dan akhirat.

Sebagaimana Rasulullah saw mengajari kita sebuah doa:

“Ya Allah, Engkau Pemberi keselamatan dan keselamatan itu hanyalah dari-Mu. Mahasuci Engkau, wahai Pemilik keagungan dan kemuliaan.” [HR. Muslim].

Seseorang yang selalu berzikir dengan nama As-Salâm, serta menghayati dan meneladaninya, akan selalu berbuat baik dan memberi manfaat kepada sesama. Minimal, ia mencegah dirinya dari perbuatan yang merugikan orang lain, baik berupa ucapan maupun perilaku. Hati dan pikirannya pun selalu ia jaga dari segala penyakit hati. Karena dari hati yang busuk, akan lahir perilaku yang kotor. Ia sadar bahwa seorang yang mengaku beragama Islam, harus memberikan keselamatan bagi orang lain [HR. Muslim] dan membawa kedamaian di mana pun berada. Karena ia tahu, bahwa kata Islam sendiri memiliki akar kata yang sama dengan nama Allah, As-Salâm.

Orang yang mampu meneladani sifat As-Salâm dengan benar, maka ia akan kembali kepada Allah dengan hati selamat [asy-Syu’arâ`: 89] dan Allah masukkan ke surga yang penuh kedamaian dan kesejahteraan, Dâr as-Salâm [al-An’âm: 127]. Allah pun akan mengucapkan salam kepada mereka sebagai balasan di akhirat [Yâsîn: 58].

Referensi :

  • Dr. Hasan el-Qudsy, The Miracle of 99 Asmaul Husna, Ziyad Book, 2014
  • Sulaiman Al-Kumayi, Asma’ul Husna For Super Woman , Semarang, Pustaka Nuun, 2009

Kapanlagi.com - Asmaul Husna merupakan nama-nama yang dimiliki Allah SWT. Ada 99 nama Allah SWT dalam Asmaul Husna, salah satunya yaitu As Salam. Setiap nama Allah SWT memiliki arti, begitu pula dengan arti As Salam. Ya, arti As Salam adalah yang Maha Sejahtera atau Maha Pemberi Kesejahteraan dan Maha Memberi Keselamatan.

As Salam adalah salah satu dari 99 Asmaul Husna Allah SWT. Asmaul Husna sendiri adalah nama-nama lain Allah SWT yang indah dan baik yang mewakili sifat-sifat Allah SWT Yang Maha Sempurna. Namun adanya perbedaan pendapat para ulama terkait jumlah Asmaul Husna ini. Ada yang berpendapat jumlahnya ratusan sampai ribuan dan sebagian lainnya berpendapat jumlahnya hanya puluhan.

Nah, bagi KLovers yang ingin mendalami arti As Salam dalam Asmaul Husna dan makna As Salam yang lebih mendalam lagi. Maka berikut ini as salam yang telah dilansir dari berbagai sumber.

Ilustrasi [credit: Pexels]

Sebelumnya telah dibahas bahwa, arti As Salam adalah yang Maha Sejahtera atau Maha Pemberi Kesejahteraan dan Maha Memberi Keselamatan. Dilansir dari cendekiawan muslim Quraish Shihab dalam bukunya yang berjudul Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keseharian Al-Qur'an, menyebutkan kata As-Salam diambil dari akar kata Salima yang memiliki makna yaitu keselamatan dan keterhindaran dari segala yang tercela.

Selain itu Muhammad bin Ismail Al-'Umrani dalam buku Ta'aruf Cinta menyatakan kata As-Salam juga memiliki maksud sebagai ungkapan "Semoga Allah menjaga dan melindungi engkau". Hal ini juga dimaksudkan bahwa semoga Allah bersama kalian melalui penjagaan, pertolongan, dan kelembutan-Nya. Bukan hanya memiliki arti keselamatan saja, as salam juga memiliki arti lain.

As Salam juga dapat diartikan sebagai "Maha Pemberi Keselamatan" bagi makhluk-Nya, sebagaimana yang dikutip dari buku 99 Kisah Asmaul Husna. Allah SWT sebagai Dzat yang memberi kedamaian dan ketenteraman, selain itu Allah SWT pula yang melindungi hamba-Nya bagi yang selalu memohon perlindungan kepada-Nya. Sehingga disimpulkan bahwa, As Salam memiliki arti Maha Pelindung, Maha Pemberi Keselamatan, dan Kedamaian serta Ketenteraman.

Ilustrasi [credit: Pexels]

Setelah mengetahui arti As Salam, kalian juga perlu mengetahui makna As Salam dalam Asmaul Husna. Makna kata As Salam secara bahasa dapat dilihat dua perspektif, yaitu dari segi dzat, sifat dan perbuatan Allah SWT, dan dari segi manusia atau makhluk-Nya.

Dari segi dzat, sifat dan perbuatan-Nya, As Salam berarti terbebas dari segala kekurangan, cacat, dan keburukan. Sedangkan dari perspektif manusia atau makhluk-Nya, As Salam itu berarti Maha Pemberi Keselamatan, Kesejahteraan, dan Kedamaian.

Dapat diartikan bahwa, sebagai makhluk-Nya, manusia diciptakan dengan fitrah yang cenderung mencintai keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan lahir dan batin. Maka, meneladani As Salam, berarti mengaktualisasikan nilai kesejahteraan, keselamatan, dan perdamaian dalam kehidupan.

Ilustrasi [credit: Pexels]

Bukan hanya memahami arti maupun makna As Salam saja, kalian juga perlu mengetahui arti As Salam dalam hadis dan doa. As Salam mengandung sebuah makna dan doa yang baik, berikut ini ungkapan dan arti As Salam dalam sebuah hadis dan doa:

1. "Assalamua'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh"
Artinya: Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya tercurah padamu.

2. "Allah Aladzhi Lailah Laa Almalik Alquduws Alsalam"
Artinya: Dialah Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Maharaja Yang Maha Suci, Yang Maha Pemberi Keselamatan" [QS. Al Hasyr: 23]

Ilustrasi [credit: Pexels]

Dan yang terakhir yaitu 99 nama Allah SWT atau asmaul husna. Berikut ini beberapa nama-nama Allah SWT atau asmaul husna:

1. Ar Rahman: Yang Maha Pengasih

2. Ar Rahiim: Yang Maha Penyayang

3. Al Malik: Yang Maha Merajai

4. Al Quddus: Yang Maha Suci

5. As Salaam: Yang Maha Memberi Kesejahteraan

6. Al Mu'min: Yang Maha Memberi Keamanan

7. Al Muhaimin: Yang Maha Mengatur

8. Al Aziz: Yang Maha Perkasa

9. Al Jabbar: Yang Memiliki Mutlak Kegagahan

10. Al Mutakabbir: Yang Maha Megah

11. Al Khaliq: Yang Maha Pencipta

12. Al Baari: Yang Maha Melepaskan

13. Al Mushawwir: Yang Maha Membentuk Rupa

14. Al Ghaffaar:Yang Maha Pengampun

15. Al Qahhaar: Yang Maha Memaksa

16. Al Wahhaab: Yang Maha Pemberi Karunia

17. Ar Razzaaq: Yang Maha Pemberi Rezeki

18. Al Fattaah: Yang Maha Pembuka Rahmat

19. Al 'Aliim: Yang Maha Mengetahui

20. Al Qaabidh: Yang Maha Menyempitkan

21. Al Baasith: Yang Maha Melapangkan

22. Al Khaafidh:Yang Maha Merendahkan

23. Ar Raafi: Yang Maha Meninggikan

24. Al Mu'izz: Yang Maha Memuliakan

25. Al Mudzil: Yang Maha Menghinakan

26. Al Samii: Yang Maha Mendengar

27. Al Bashiir: Yang Maha Melihat

28. Al Hakam: Yang Maha Menetapkan

29. Al 'Adl: Yang Maha Adil

30. Al Lathiif: Yang Maha Lembut

31. Al Khabiir: Yang Maha Mengenal

32. Al Haliim: Yang Maha Penyantun

33. Al 'Azhiim: Yang Maha Agung

34. Al Ghafuur: Yang Maha Memberi Pengampunan

35. As Syakuur: Yang Maha Pembalas Budi

36. Al 'Aliy: Yang Maha Tinggi

37. Al Kabiir: Yang Maha Besar

38. Al Hafizh: Yang Maha Memelihara

39. Al Muqiit: Yang Maha Pemberi Kecukupan

40. Al Hasiib: Yang Maha Membuat Perhitungan

41. Al Jaliil: Yang Maha Luhur

42. Al Kariim: Yang Maha Pemurah

43. Ar Raqiib: Yang Maha Mengawasi

44. Al Mujiib: Yang Maha Mengabulkan

45. Al Waasi: Yang Maha Luas

46. Al Hakiim: Yang Maha Maka Bijaksana

47. Al Waduud: Yang Maha Mengasihi

48. Al Majiid: Yang Maha Mulia

49. Al Baa'its: Yang Maha Membangkitkan

50. As Syahiid: Yang Maha Menyaksikan

51. Al Haqq: Yang Maha Benar

52. Al Wakiil: Yang Maha Memelihara

53. Al Qawiyyu: Yang Maha Kuat

54. Al Matiin: Yang Maha Kokoh

55. Al Waliyy: Yang Maha Melindungi

56. Al Hamiid: Yang Maha Terpuji

57. Al Muhshii: Yang Maha Menghitung

58. Al Mubdi: Yang Maha Memulai

59. Al Mu'iid: Yang Maha Mengembalikan Kehidupan

60. Al Muhyii: Yang Maha Menghidupkan

61. Al Mumiitu: Yang Maha Mematikan

62. Al Hayyu: Yang Maha Hidup

63. Al Qayyuum: Yang Maha Mandiri

64. Al Waajid: Yang Maha Penemu

65. Al Maajid: Yang Maha Mulia

66. Al Wahid: Yang Maha Tunggal

67. Al Ahad: Yang Maha Esa

68. As Shamad: Yang Maha Dibutuhkan

69. Al Qaadir: Yang Maha Menentukan

70. Al Muqtadir: Yang Maha Berkuasa

71. Al Muqaddim: Yang Maha Mendahulukan

72. Al Mu'akkhir: Yang Maha Mengakhirkan

73. Al Awwal: Yang Maha Awal

74. Al Aakhir: Yang Maha Akhir

75. Az Zhaahir: Yang Maha Nyata

76. Al Baathin: Yang Maha Ghaib

77. Al Waali: Yang Maha Memerintah

78. Al Muta'aalii: Yang Maha Tinggi

79. Al Barru: Yang Maha Penderma

80. At Tawwaab: Yang Maha Penerima Tobat

81. Al Muntaqim:Yang Maha Pemberi Balasan

82. Al Afuww: Yang Maha Pemaaf

83. Ar Ra'uuf: Yang Maha Pengasuh

84. Malikul Mulk: Yang Maha Penguasa Kerajaan

85. Dzul Jalaali Wal Ikraam: Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan

86. Al Muqsith: Yang Maha Pemberi Keadilan

87. Al Jamii': Yang Maha Mengumpulkan

88. Al Ghaniyy: Yang Maha Kaya

89. Al Mughnii: Yang Maha Pemberi Kekayaan

90. Al Maani: Yang Maha Mencegah

91. Ad Dhaar: Yang Maha Penimpa Kemudharatan

92. An Nafii: Yang Maha Memberi Manfaat

93. An Nuur: Yang Maha Bercahaya

94. Al Haadii: Yang Maha Pemberi Petunjuk

95. Al Badii': Yang Maha Pencipta

96. Al Baaqii: Yang Maha Kekal

97. Al Waarits: Yang Maha Pewaris

98. Ar Rasyiid: Yang Maha Pandai

99. As Shabuur: Yang Maha Sabar

Itulah arti As Salam yang bisa kalian ketahui, beserta dengan maknanya. Semoga arti As Salam dan maknanya ini bisa menjadi sebuah ilmu baru untuk kalian.

Yuk, simak juga

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề