Badak bercula satu berasal dari pulau apa?

  • home
  • tekno
  • Badak Ditemukan di Kalimantan

    Badak Sumatera betina bernama Ratu terlihat pada tahap akhir kehamilannya di Way Kambas Nasional Taman di Lampung. Ratu, Badak Sumatera yang terancam punah. [AP Photo/Benn Bryant, International Rhino Foundation]

    TEMPO.CO, Jakarta - World Wildlife Foundation [WWF] Indonesia menemukan jejak badak di hutan Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Inilah temuan jejak badak pertama di Kalimantan.

    Penemuan pertama terjadi pada pertengahan Januari lalu. Ketika itu tiga anggota tim pemantauan orang utan WWF mendapati jejak hewan dengan tiga kuku. Temuan ini ditindaklanjuti dengan mengirim tim survei yang lebih lengkap sebulan setelahnya. Survei kedua inilah yang kemudian menemukan bukti lebih lengkap.

    "Hewan tersebut teridentifikasi sebagai badak," ujar Forest Management Coordinator WWF Indonesia, Yuyun Kurniawan, kepada Tempo, Kamis, 28 Maret 2013.

    Bukti yang mereka temukan pada Februari berupa jejak kaki badak, bekas kubangan, bekas gesekan tubuh badak pada pohon, gesekan cula pada dinding kubangan, serta bekas gigitan dan pelintiran pada pucuk tanaman. Ahli badak dari Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, Chandradewana Boer, menyimpulkan, ciri-ciri ini mengarah pada spesies badak Sumatera [Dicerorhinus sumatrensis] dewasa bercula dua.

    Penemuan badak Sumatera di Kalimantan merupakan catatan pertama. Sebelumnya, tim ahli pernah menemukan badak di hutan Sabah, yang merupakan wilayah Malaysia. Meski berada di pulau yang sama, badak di Kutai Barat tak berinteraksi dengan spesies badak di Sabah.

    "Jarak hutannya terlalu jauh sehingga dipastikan berbeda habitat," ujar Yuyun.

    WWF enggan menyebutkan kawasan hutan Kalimantan yang menjadi tempat tinggal badak Sumatera. Cula badak merupakan komoditas bernilai ekonomi tinggi sehingga sering menjadi target perburuan. Pengungkapan kawasan hutan penemuan bisa mengundang para pemburu untuk membinasakan badak.

    Habitat badak Sumatera di Kalimantan sendiri berada di kawasan yang disebut WWF sebagai Heart of Borneo. Kawasan hutan perawan seluas 220 ribu kilometer persegi ini melintang dari selatan ke utara, melintasi tiga negara. Di hutan ini, hidup 10 spesies endemik, lebih dari 350 jenis burung, serta 150 reptil dan amfibi. Terdapat pula 10 ribu jenis tumbuhan.

    Di antara keragaman jenis tersebut, tim survei menemukan 30 spesies tumbuhan yang cocok sebagai pakan badak. Kelimpahan variasi ini diharapkan bisa menyangga keberlangsungan spesies badak Sumatera di Kalimantan.

    Badak Sumatera merupakan jenis badak bercula dua--badak Jawa di Ujung Kulon bercula satu. Di antara lima spesies badak dunia, badak Sumatera merupakan yang berukuran tubuh paling kecil dengan tinggi mencapai 145 sentimeter. Penelitian sebelumnya menunjukkan badak Sumatera hanya hidup di Bengkulu dan Lampung. Di Vietnam, badak Sumatera terakhir mati di tangan pemburu. Karena itu, temuan badak Sumatera di Kalimantan menjadi harapan baru bagi konservasi spesies yang diperkirakan tersisa sekitar 200 ekor.

    ANTON WILLIAM | FIRMAN HIDAYAT

  • Badak



  • Video

    Bài mới nhất

    Chủ Đề