Merdeka.com - Sengaja nggak sengaja, kamu tentu sudah pernah melihat seseorang melakukan wawancara. Misalnya reporter TV yang melakukan wawancara pada orang-orang di sekitar TKP atau presenter yang melakukan wawancara pada narasumber ahli.
Wawancara adalah salah satu cara yang banyak digunakan untuk memperoleh data dan informasi dengan cara mengajukan pertanyaan langsung pada narasumber. Narasumber bisa berasal dari berbagai kalangan. Bisa jadi orang yang menjadi saksi atas suatu kejadian, seseorang yang ahli di bidangnya, pihak-pihak yang berwenang, dan sebagainya. Kalau dalam ilmu komunikasi, wawancara termasuk dalam bentuk komunikasi interaktif secara langsung.
Faktanya, nggak semua wawancara bisa dilakukan secara spontan. Berdasarkan tingkat kebebasan dalam mengajukan pertanyaan, wawancara dibedakan menjadi dua, yakni wawancara terstruktur dan wawancara bebas. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang dilakukan berdasarkan pedoman wawancara yang telah disiapkan sebelumnya. Kalau wawancara bebas adalah wawancara yang dilakukan dengan nggak terikat oleh pedoman wawancara atau tidak menggunakan pedoman.
Agar wawancaramu lancar, lakukan beberapa persiapan di bawah ini:
- Tentukan topik atau masalah yang akan ditanyakan.
- Susun materi wawancara dalam bentuk pertanyaan.
- Tentukan narasumber yang bersedia memberikan informasi.
- Lakukan kontak dengan narasumber untuk menentukan waktu dan tempat pelaksanaan wawancara.
- Mulai wawancara dengan memperkenalkan diri dan menyebutkan tujuan wawancara.
- Perhatikan prasyarat yang diajukan oleh narasumber.
- Meminta izin kepada sumber informasi jika akan menggunakan kamera atau alat perekam.
- Catat informasi secara cermat dan objektif.
- Meminta konfirmasi atas catatan yang dibuat pada akhir wawancara.
- Jangan lupa berterima kasih atas kesediaan sumber informasi [Hendrikus, 2003].
Nah, kalau sudah mempersiapkan diri, cobalah untuk melakukan wawancara. Selamat mencoba!