Bagaimana cara membuat peta pikiran

RADARSEMARANG.ID, Apakah peta pikiran itu? Peta Pikiran atau mind mapping adalah cara penyampaian atau penyajian suatu informasi dengan kata-kata yang singkat. Diambil dari rangkuman penting dan inti dari sebuah bacaan disertai warna dan gambar yang membuat orang tertarik dan mudah memahaminya.

Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita dalam menyimpan informasi. Cara pembelajaran menggunakan gambar, simbol, dan warna yang dipercaya sangat disukai anak-anak pada umumnya. Setiap gambar, simbol, warna, huruf, dan kata-kata saling berkaitan sebagai penjelasan mengenai sesuatu hal [Tony Buzan, 2007].

Banyak anak merasa bahwa menulis atau membuat peta pikiran adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Bingung pada waktu akan menuliskan peta pikiran, bingung dengan apa yang akan ditulis dan merasa tidak punya ide untuk ditulis.

Hal ini juga terjadi pada siswa di kelas V SDN Karanggeneng 02, Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang. Jika ditanya mengapa belum mulai menulis, kebanyakan anak menjawab, bingung mau nulis apa atau Nggak punya ide, pak.

Dalam membuat peta pikiran, kita dapat melihat hubungan antara satu ide dengan ide lainnya. Ini sangat memudahkan otak untuk memahami dan menyerap suatu informasi. Di samping itu, peta pikiran juga memudahkan kita untuk mengembangkan ide karena kita bisa mulai dengan suatu ide utama dan kemudian menggunakan koneksi-koneksi di otak kita untuk memecahnya menjadi ide-ide yang lebih rinci.
Membuat peta pikiran adalah salah satu kegiatan dari menulis. Yaitu suatu kegiatan kreatif dalam menggunakan bahasa lisan ke dalam bentuk bahasa tulis. Menulis membutuhkan proses pemindahan pemikiran ke dalam bentuk tulisan. Maka dalam hal ini guru dituntut untuk kreatif dan inovatif seta memiliki yang memadai dalam merancang pembelajaran menulis terutama menyangkut strategi, metode dan pendekatan yang digunakan.

Salah satu metode yang digunakan guru dalam membuat peta pikiran ini adalah dengan menggunakan media gambar. Siswa akan lebih senang dan kritis apabila disajikan gambar yang lebih menarik. Gambar bu amat yang dimaksud bukanlah gambar orang melainkan kepanjangan buka, amati dan tuliskan.

Gambar digunakan pada peta pikiran karena otak memiliki kemampuan alami untuk pengenalan visual. Bahkan sebenarnya pengenalan yang sempurna. Inilah sebabnya anak akan lebih mengingat informasi jika menggunakan gambar untuk menyajikannya.

Langkah-langkah menerapkan metode dalam membuat peta pikiran dengan media gambar sebagai berikut: pertama, tentukan tema utama terletak di tengah-tengah [contoh: benda]. Pastikan setiap anak mendapatkan gambar dalam bentuk lipatan yang sesuai dengan tema. Kedua, dari tema utama akan muncul tema-tema turunan yang masih berkaitan dengan tema utama [padat, cair, gas, dll]. Setiap siswa membuka lipatan gambar kemudian menempelkan pada garis-garis hubungan yang sesuai dengan tema utama. Cari hubungan antara setiap tema dan tandai dengan garis, warna atau simbol.

Dari setiap tema turunan pertama akan muncul lagi tema turunan kedua, ketiga dan seterusnya. Gunakan garis, warna, panah atau cabang dan bentuk-bentuk simbol lain untuk menggambarkan hubungan di antara tema-tema turunan tersebut. Ketiga, Amati gambar-gambar yang sudah ditempelkan pada garis pola tersebut. Keempat, tuliskan hasil pengamatan kedalam peta pikiran. Penulisan huruf besar hanya menuliskan poin-poin penting saja di peta pikiran. Sedangkan penggunaan huruf kecil bisa diterapkan pada poin-poin yang sifatnya menjelaskan poin kunci.

Kegiatan ini menjadi pengalaman yang menarik bagi siswa kelas V SDN Karanggeneng 02. Tanpa disadari proses pembelajaran menjadi sangat menyenangkan.

Pembelajaran menggunakan media gambar yang diintegrasikan dengan permainan, siswa dapat menuangkan tulisan ke dalam peta pikiran tanpa kesulitan atau bingung. Hal ini terbukti banyak siswa yang mampu menyampaikan ide atau gagasannya setelah mengamati gambar yang sesuai dengan tema. [gb1/lis]

Guru SD Negeri Karanggeneng 02. Kec. Kandeman, Kabupaten Batang

Video

Bài mới nhất

Chủ Đề