Bagaimana cara seseorang berperilaku husnuzan atau berbaik sangka kepada allah subhanahu wa taala

Bila selama ini kita termasuk orang yang selalu berprasangka, ada baiknya tanyakan kembali dalam hati, apakah prasangka tersebut lebih sering yang baik atau justru yang buruk?

Bila jawabannya yang buruk, yuk mulailah menggeser itu menjadi baik.

Husnuzan menurut bahasa berasal dari lafal bahasa Arab 'husnun' yang berarti baik dan 'adzzhonnu' yang berarti prasangka.

Maka kata husnuzan artinya prasangka baik yang merupakan lawan dari su'udzan atau prasangka buruk.

Sementara bila disimak secara istilah, husnuzan adalah setiap pikiran, anggapan, serta prasangka baik terhadap orang lain.

Hikmah perilaku husnuzan perlu kita pahami agar kita senantiasa menerapkannya di kehidupan sehari-hari.

Hikmah Perilaku Husnuzan dengan Sesama

Membiasakan berperilaku husnuzan perlu kita lakukan terhadap sesama muslim atau lainnya selama mereka tidak mengusik dan mendzalimi kita.

Apabila setiap orang telah terbiasa dan senantiasa meresapi hikmah perilaku husnuzan ini, maka Insya Allah akan terwujud masyarakat yang harmonis, rukun, dan saling menjaga.

Hukum berhusnuzan terhadap sesama manusia adalah mubah atau diperbolehkan.

Saat kita berhusnudzan pada orang lain, sama halnya kita telah menganggap bahwa orang itu baik.

Husnuzan dalam kehidupan sehari-hari akan membawa berbagai dampak positif, sedangkan bila terus menerus berprasangka buruk akan membawa dampak negatif dalam kehidupan kita maupun orang lain.

Bentuk-bentuk husnuzan

Husnuzan dapat dilakukan terhadap Allah SWT, diri sendiri, dan orang lain.

Tentunya yang paling utama adalah berhusnuzan kepada Allah, sebab Dia-lah yang telah melimpahkan berbagai karunia dan kasih sayang kepada kita sebagai manusia, di antaranya memberi kita kehidupan, memberi nikmat sehat, iman dan Islam kepada kita, dan masih banyak lagi.

Seluruh pemberian Allah yang kita terima harus selalu kita sikapi dengan berprasangka baik misalnya selalu bersyukur kepada Allah dan bersikap sabar terhadap segala cobaan yang terjadi dalam hidup kita. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda,

“Allah Ta’ala berfirman, Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku.” [Muttafaqun’alaih].

Setelah berhusnuzan terhadap Allah, kita harus pula berprasangka baik kepada diri sendiri, yaitu berpikir positif terhadap segala kemampuan yang dimiliki diri kita serta usaha yang telah kita lakukan.

Ciri-ciri orang yang berhusnuzan terhadap diri sendiri antara lain memiliki rasa percaya diri, selalu berusaha secara maksimal, selalu berpikir positif serta rela berkorban.

Dengan begitu, niscaya kita akan selalu memiliki semangat tinggi untuk meraih kesuksesan dalam hidup.

Lengkapi penerapan husnuzan kita dengan berprasangka baik pada orang lain, yang berarti menganggap atau memandang orang lain itu baik.

Orang yang memiliki sikap husnuzan terhadap orang lain niscaya hidupnya akan punya banyak teman, disukai kawan, dan disegani lawan.

Sebaliknya, Allah sudah melarang kita untuk merprasangka buruk kepada orang lain dengan mencari-cari kesalahan orang lain apalagi sampai menggunjingnya. Sebagaimana firman Allah dalam Alquran,

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa, janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain..." [Q.S. Al-Hujurat: 12].

Berikut manfaat dari membiasakan berhusnuzan dalam kehidupan, yakni

  • Dicintai oleh Allah SWT;
  • Membentuk pribadi yang tangguh, tidak mudah putus asa dan selalu optimis;
  • Mendapat ketenangan hidup;
  • Dijauhkan dari hal-hal buruk dan perbuatan keji;
  • Mempererat tali persaudaraan sehingga terjalin ukhuwah erat antar sesama muslim;
  • Mendapat timbal balik yang baik dari sesama.

Islam telah menganjurkan umatnya agar senantiasa menjaga prasangka baik dan menjauhi prasangka buruk, hikmah perilaku husnuzan sesungguhnya nyata sebagai contoh akhlaq, sifat, atau perilaku terpuji yang perlu kita terapkan kapan pun di mana pun.

Kebaikan akan selalu menyertai kita dan orang lain bila kita bisa melakukannya, ya. Insya Allah.

Jakarta -

Husnuzan atau berbaik sangka adalah perilaku terpuji yang harus dimiliki seorang muslim. Lawan dari Husnuzan adalah suuzan yang berarti buruk sangka.

Berburuk sangka ialah perilaku tercela yang akan mendatangkan mudarat, tidak hanya untuk diri kita tetapi juga orang lain.

Allah SWT melarang kita berburuk sangka sebagaimana tertuang dalam firman Allah SWT Q.S Al-Hujarat ayat 12:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanujtanibụ kaṡīram minaẓ-ẓanni inna ba'ḍaẓ-ẓanni iṡmuw wa lā tajassasụ wa lā yagtab ba'ḍukum ba'ḍā, a yuḥibbu aḥadukum ay ya`kula laḥma akhīhi maitan fa karihtumụh, wattaqullāh, innallāha tawwābur raḥīm

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka [kecurigaan], karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."

Rasulullah SAW bersabda:

"Jauhilah prasangka, karena prasangka itu adalah perkataan yang paling dusta." [HR. Bukhari-Muslim].

Dilansir dalam buku "Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMP/Mts Kelas VIII" oleh Aris Abi Syaifullah, Achmad Syukron Nawawi, dkk, berikut ini bentuk perbuatan berbaik sangka atau Husnuzan yang perlu kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari:


1. Husnuzan kepada Allah SWT

Orang yang berhusnuzan kepada Allah SWT akan senantiasa bersyukur atas semua kenikmatan dari-Nya dan bersabar atas semua cobaan. Mengapa kita harus bersyukur kepada Allah SWT? Allah SWT telah memberikan karunia dan kenikmatan yang tidak ternilai harganya kepada manusia.

Lalu, mengapa kita harus bersabar atas semua cobaan? Allah SWT memiliki sifat-sifat sempurna dan tidak mungkin Allah SWT menghendaki keburukan bagi hamba-hamba-Nya tetapi untuk menguji ketaatan, keimanan dan kesabarannya.

2. Husnuzan kepada diri sendiri

Seseorang yang berbaik sangka kepada diri sendiri akan memiliki sikap percaya diri, optimis dan bekerja keras. Sebaliknya seseorang yang berburuk sangka kepada diri sendiri, ia akan merasa pesimis, tidak percaya diri dan malas berusaha.

3. Husnuzan kepada orang lain

Sebagai makhluk sosial, manusia selalu membutuhkan orang lain. Sehingga orang lain di sekitar kita harus diperlakukan dengan baik, santun, saling menyayangi dan menghormati. Berprasangka baik kepada orang lain akan menumbuhkan keharmonisan dalam kehidupan masyarakat.

Suuzan atau sikap buruk sangka hanya akan memicu perpecahan dan konflik. Banyak permusuhan yang terjadi karena sikap buruk sangka. Jika ada isu-isu negatif hendaknya diklarifikasi [tabayyun] terlebih dahulu agar kita tidak terjerumus kepada sikap curiga dan buruk sangka.

Simak Video "Silaturahmi Senior Golkar Usai Peresmian Masjid Baru di Markas Partai"



[lus/erd]

Jakarta -

Husnuzan adalah salah satu sikap yang harus dimiliki umat Islam tak hanya kepada manusia, sikap tersebut juga harus dilakukan kepada Allah. Namun, banyak yang belum mengetahui hikmah dan manfaat husnuzan kepada Allah.

Allah SWT dalam Quran surat Al Hujarat ayat 12 berfirman

Arab: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ

Latin: yā ayyuhallażīna āmanujtanibụ kaṡīram minaẓ-ẓanni inna ba'ḍaẓ-ẓanni iṡmuw wa lā tajassasụ wa lā yagtab ba'ḍukum ba'ḍā, a yuḥibbu aḥadukum ay ya`kula laḥma akhīhi maitan fa karihtumụh, wattaqullāh, innallāha tawwābur raḥīm

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.

Hikmah dan Manfaat Husnuzan kepada Allah:

Dikutip dari buku 'Belajar Aqidah Akhlak' karya Muhammad Asroruddin Al Jumhuri huznuzan adalah salah satu perilaku mulia, yakni berbaik sangka. Sikap ini metra dan cara pandang seseorang melihat sesuatu secara positif sehingga hati dan pikirannya bersih dari prasangka yang belum tentu kebenarannya.

Adapun, sikap husnuzan secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga macam, yakni husnuzan kepada Allah, kepada diri sendiri, dan kepada sesama manusia. Husnuzan kepada Allah artinya berperasangka baik kepada Allah sebagai Robbul 'Alamin, sebagai Pencipta, Pemelihara, yang memiliki seluruh keagungan, dan tidak terdapat satu pun kekurangan.

Husnuzan terhadap diri sendiri adalah berbaik sangka terhadap diri sendiri, misalnya gigih, pantang menyerah, dan sabar. Terakhir, husnuzan terhadap orang lain adalah selalu berpikir positif kepada sesama.


  • Berikut contoh husnuzan dalam kehidupan sehari-hari

-Yakin bahwa Allah akan mengampuni hambanya yang bertaubat, mengabulkan doa bagi hamba yang memohon, dan memberi rizki bagi yang meminta kecukupan

-Seseorang yang menerapkan sikap husnuzan akan bersikap tulus atau ikhlas dalam berbuat sehingga hidupnya menjadi tentram dan damai.

-Sikap husnuzan akan membuat hati menjadi bersih dari sifat dengki dan penyakit hati lainnya.

-Sikap syukur dan sabar akan tumbuh dengan kuat dalam jiwa orang yang senantiasa berhusnuzan

-Tidak akan mengalami konflik batin atau keraguan jika menerima bantuan atau perlakukan apapun dari orang lain

-Orang yang berhusnuzan akan akan sibuk memperbaiki dirinya dan mendorongnya untuk terus berinstrospeksi atau mawas diri.

-Orang yang berhusnuzan akan selalu optimis dalam berusaha demi meraih cita-citanya.

  • Hukum Husnuzan kepada Allah

Husnuzan kepada Allah hukumnya wajib. Hal ini sesuai dalam sebuah hadits riwayat Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda, "Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai."

Selain itu, berdasarkan hadits riwayat Muslim, Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah berkata, 'Aku sesuai prasangka hambaku padaku. Jika prasangka itu baik, maka kebaikan baginya. Dan apabila prasangka itu buruk, maka keburukan baginya."

  • Hikmah dan Manfaat Husnuzan kepada Allah

Dengan berhusnuzan kepada Allah SWT, umat Islam akan menerima taubat bahkan diberikan kecukupan bagi yang memohon dan meminta. Hal ini sesuai dalam quran surat Al Furqan ayat 71

Arab: وَمَنْ تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَاِنَّهٗ يَتُوْبُ اِلَى اللّٰهِ مَتَابًا

Latin: wa man tāba wa 'amila ṣāliḥan fa innahụ yatụbu ilallāhi matābā

Artinya: Dan barangsiapa bertobat dan mengerjakan kebajikan, maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan tobat yang sebenar-benarnya.

Sahabat Hikmah, jangan lupa huznuzan kepada Allah ya!

[pay/pay]

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề