Bagaimana catatan pihak consignee pada kasus konsinyasi yang telah selesai apabila laba konsinyasi ditetapkan tersendiri?


2.1.       PENGERTIAN PENJUALAN KONSINYASI

Penjualan Konsinyasi didefinisikan oleh IFRS [IAS 2] sebagai situasi yang pihak pemegang barang persediaan bertindak sebagai agen bagi pemilik sebenarnya [Wiley, 2007:179]. Penjualan konsinyasi dalam pengertian sehari-hari dikenal dengan sebutan penjualan dengan cara penitipan.

Aliminsyah dan Padji [ 2008 : 77 ] dalam kamus istilah keuangan dan perbankan disebutkan bahwa :

“Consgnment [Konsinyasi] adalah barang-barang yang dikirim untuk dititipkan kepada pihak lain dalam rangka penjualan dimasa mendatang atau untuk tujuan lain, hak atas barang tersebut tetap melekat pada pihak pengirim [Consignor]. Penerimaan titipan barang tersebut [Consignee] selanjutnya bertanggung jawab terhadap penanganan barang sesuai dengan kesepakatan”.

Di Indonesia perdagangan konsinyasi dikenal sebagai suatu bentuk perdagangan komisi. Di sini ada dua pihak yang terlibat yaitu pemilik barang sebagai konsinyor atau faktor dan penerima barang sebagai konsinyi atau pedagang komisi. Selama barang konsinyasi belum terjual, hak milik tetap ditangan pemilik. Persediaan barang konsinyasi di gudang konsinyi adalah persediaan milik konsinyor sampai barang terjual kepihak lain.

Penjualan yang dilakukan secara konsinyasi merupakan alternatif lain selain penjualan reguler, karena keberadaan penjualan konsinyasi yang berbeda dengan penjualan reguler, maka diperlukan akuntansi yang berbeda untuk penjualan konsinyasi dengan penjualan reguler, sehingga informasi yang disajikan dapat menggambarkan keadaan yang sebernarnya dan tidak menimbulkan informasi yang menyesatkan.

Didalam penjualan konsinyasi hubungan antara pihak konsinyor dan pihak konsinyi menyangkut hubungan antara pihak pemilik dan agen penjual. Dari segi pengamanat transaksi pengiriman barang-barang kepada konsinyi, biasa disebut “barang-barang konsinyasi”. Sedangkan dari pihak komisioner untuk mencatat transaksi yang behubungan dengan barang-barang milik pengamanat yang dititipkan kepadanya biasa disebut “barang-barang komisi”. Terhadap penyerahan barang atas transaksi konsinyasi, pada umumnya disusun suatu kontrak atau perjanjian tertulis yang menunjukkan sifat hubungan pihak yang menerima barang-barang.

Transaksi dengan cara penjualan konsinyasi mempunyai keuntungan-keuntungan tertentu dibandingkan dengan penjualan secara langsung barang-barang kepada perusahaan pengecer atau kepada pedagang.

Adapun keuntungan dengan penjualan konsinyasi bagi konsinyor, antara lain :

1.      Konsinyasi merupakan suatu cara untuk lebih memperluas pasaran yang dapat dijamin oleh seorang produsen, pabrikan atau distributor , terutama apabila :

a.       Barang-barang yang bersangkutan baru diperkenalkan, permintaan produk tidak menentu dan belum terkenal

b.      Penjualan pada masa-masa yang lalu dengan melalui dealer tidak menguntungkan

c.       Harga barang menjadi mahal dan membutuhkan investasi yang cukup besar bagi pihak dealer apabial ia harus membeli barang-barang yang bersangkutan

2.      Resiko-resiko tertentu dapat dihindarkan pengamanat. Barang-barang konsinyasi tidak ikut disita apabila terjadi kebangkrutan pada diri   komisioner sehingga resiko kerugian dapat ditekan

3.      Harga barang yang bersangkutan tetap dapat dikontrol oleh pengamanat. Hal ini disebabkan kepemilikan atas barang tersebut masih ditangan pengamanat sehingga harga masih dapat dijangkau oleh konsumen

4.      Jumlah barang yang dijual dan persediaan barang yang ada digudangkan mudah dikontrol sehingga resiko kekurangan atau kelebihan barang dapat ditekan dan memudahkan untuk rencana produksi

Sedangkan bagi komisioner lebih menguntungkan dengan cara penjualan konsinyasi karena alasan-alasan sebagai berikut :

1.      Komisioner tidak dibebani resiko menanggung kerugian bila gagal dalam penjualan barang-barang konsinyasi

2.      Komisioner tidak mengeluarkan biaya operasi penjualan konsinyasi karena semua biaya akan diganti /ditanggung oleh pengamanat

3.      Kebutuhan akan modal kerja dapat dikurangi, sebab komisioner hanya berfungsi sebagai penerima dan penjual barang konsinyasi untuk pengamanat

4.      Komisioner berhak mendapatkan komisi dari hasil penjualan barang konsinyasi

Dengan tetap mengendalikan harga eceran produk, konsinyor mengharapkan penjualannya dapat meningkat karena konsinyi ahli di bidang perdagangan barang yang bersangkutan. Pihak konsinyi, tanpa risiko kerusakan barang, fluktuasi harga dan biaya modal kerja, dapat meningkatkan penghasilannya dari hasil komisi penjualan barang konsinyasi.

2.2.            METODE PENJUALAN

Metode pencatatan atas transaksi penjualan konsinayasi terdapat prosedur-prosedur pembukuan tersendiri yang biasanya diikuti oleh pihak konsinyor. Pada prinsipnya pendapatan dalam konsinyasi diakui pada saat penjualan terhadap barang-barang konsinyasi dilakukan oleh konsinyi kepada pihak ketiga. Jika konsinyor membutuhkan laporan penjualan dan untuk mengetahui laba atau rugi penjualan barang-barang konsinyasi, maka pencatatannyaharus diselenggarakan terpisah dari transaksi penjualan reguler.

Ada dua metode penentuan laba rugi barang konsinyasi, yaitu :

1.       Laba Ditentukan Tersediri

Di sini pencatatan konsinyasi dilakukan dengan buku-buku tersendiri, terpisah dari pencatatan pembelian dan penjualan lainnya. Konsinyi mengakui laba penjualan konsinyasi sebelum menyusun laporan keuangan pada akhir periode dengan mendebet konsinyasi-masuk dan mengkredit pendapatan komisi atau laba penjualan konsinyasi. Tagihan dan kewajiban kepada konsinyor dicatat dengan menggunakan akun ‘konsinyi-masuk’. Konsinyor harus menerima akun penjualan pada akhir tahun buku untuk mencatat laba atau rugi penjualan barang konsinyasi. Tagihan dan kewajiban kepada konsinyi dicatat dengan menggunakan akun ‘konsinyi-keluar’.

2.      Laba Tidak Ditentukan Tersendiri

Di sini pencatatn konsinyasi tidak dipisahkan dari pembelian dan penjualan lainnya. Jika jurnal pada saat barang konsinyasi dijual mengakui pembelian atau harga pokok barang yag dijual dan kewajiban kepada konsinyor, konsinyi tidak perlu menjurnal diakhir periode. Konsinyor mencatat potongan hasil penjualan oleh konsinyi ke akun beban yang bersangkutan. Jika barang konsinyi tidak semua terjual sampai akhir periode maka beban juga ditangguhkan pada barang konsinyasi yang belum terjual. Kas di debet atas kiriman uang dari konsinyi atau piutang di debet untuk jumlah yang tunai dari konsinyi, akun beban di debet untuk pembebanan oleh konsinyi atas barang yang telah terjual, barang dalam konsinyasi di debet untuk pembebanan konsinyi atas barang yang belum terjual, dan penjualan di kredit untuk total penjualan konsinyasi.

2.3.            OPERASI KONSINYASI

Hak Pihak Konsinyi

a]    Pihak konsinyi berhak memperoleh penggantian atas pengeluaran yang dibutuhkan berkaitan dengan barang konsinyasi dan juga berhak memperoleh imbalan atas penjualan barang konsinyasi

b]   Pihak konsinyi berhak menawarkan garansi biasa atas barang konsinyasi yang dijual, dan sementara itu pihak konsinyor terikat pada syarat pemberian garansi.

Kewajiban Pihak Konsinyi                                                                         

a]    Pihak Konsinyi harus melindungi barang-barang pihak pemilik dengan cara yang baik dan sesuai dengan sifat barang dan kondisi konsinyasi.

b]   Pihak Konsinyi harus menjual barang konsinyasi dengan harga yang telah ditentukan

c]    Pihak Konsinyi harus memisahkan barang konsinyasi dari barang dagangan lainnya

d]   Pihak Konsinyi harus mengirimkan laporan berkala mengenai kemajuan penjualan barang konsinyasi

2.4.            AKUNTANSI KONSINYASI

1.      Konsinyasi Lengkap

Akuntansi bila semua barang yang dikirimkan untuk konsinyasi terjual adalah seperti contoh berikut :

6 Juni 20X4

[1]   Weta mengirimkan 10 buah TV untuk konsinyasi kepada Gere. Harga pokok konsinyor Rp. 2.500.000 perbuah untuk dijual Rp. 4.250.000 perbuah. Atas kejadian ini :

Gere mencatat [dalam ribuan rupiah] :

Laba konsinyasi dihitung terpisah

Laba konsinyasi dihitung tidak terpisah

Memorandum. Diterima 10 buah TV konsinyasi dari Weta untuk dijual Rp. 4.250 perbuah. Komisi 20%. Biaya pengangkutan diganti

Memorandum.

Weta mencatat [dalam ribuan rupiah] :

Laba konsinyasi dihitung terpisah

Laba konsinyasi dihitung tidak terpisah

Konsinyasi keluar-Gere    Rp. 25.000

      Kiriman barang konsinyasi     Rp. 25.000

Memorandum. Dikirim 10 buah TV konsinyasi kepada Gere untuk dijual Rp. 4.250 perbuah. Komisi konsinyasi 20% dan biaya pengankutan diganti

6 Juni 20X4

[2]   Beban konsinyor sehubungan dengan konsinyasi. Pengangkutan ke konsinyi Rp. 3.000.000. Atas kejadian ini :

Weta mencatat [dalam ribuan rupiah] :

Laba konsinyasi dihitung terpisah

Laba konsinyasi dihitung tidak terpisah

Konsinyasi keluar-Gere     Rp. 3.000

      Pengangkutan keluar       Rp. 3.000

6 Juni-20 Juli

[3]   Biaya konsinyasi yang diganti konsinyor. Pengangkutan masuk Rp. 1.250.000. Atas kejadian ini ;

Gere mencatat [dala ribuan rupiah] :

Laba konsinyasi dihitung terpisah

Laba konsinyasi dihitung tidak terpisah

Konsinyasi-masuk     Rp. 1.250

    Kas                              Rp. 1.250 

Weta             Rp. 1.250

    Kas                 Rp. 1.250

6 Juni-20 Juli

[1]   Penjualan 10 buah TV @ Rp. 4.250.000. Perhitungan dengan konsinyor Rp. 42.500.000 dikurangi komisi 20% x Rp. 42.500.000 = Rp. 8.500.000. Atas kejadian ini :

Gere mencatat [dalam ribuan rupiah] :

Laba konsinyasi dihitung terpisah

Laba konsinyasi dihitung tidak  terpisah

Kas            Rp. 42.500

    Konsinyasi masuk-Weta     Rp. 42.500

Kas              Rp. 42.500

    Penjualan       Rp. 42.500

Pembelian     Rp. 34.000

    Weta               Rp. 34.000

20 Juli

[2]   Dibebankan komisi penjualan Rp. 8.500.000. Atas kejadian ini :

Gere mencatat [dalam ribuan rupiah] :

Laba konsinyasi dihitung terpisah

Laba konsinyasi dihitung tidak terpisah

Konsinyasi masuk-Weta       Rp. 8.500

    Komisi Penjualan konsinyasi       Rp. 8.500

20 Juli

[3]   Dikirimkan penyelesaian konsinyasi beserta Akun Penjualan oleh konsinyi. Atas kejadian ini :

Gere mencatat [dalam ribuan rupiah] :

Laba konsinyasi dihitung terpisah

Laba konsinyasi dihitung tidak terpisah

Konsinyasi masuk-Weta     Rp. 32.750

     Kas                                       Rp. 32.750

Weta         Rp. 32.750

     Kas              Rp. 32.750

Kiriman cek Rp. 3.2750.000 kepada Weta disertai dengan akun penjualan 10 buah TV set sebagai berikut :

Gere Co.

Jakarta

Akun Penjualan

No. 16

Penjualan untuk perhitungan Weta Co. Bandung

Akun Penjualan 10 buah TV.

Tanggal 20 Juli 20X4

Tanggal

Penjelasan

Jumlah

6/6-20/7

Dijual : 10 buah TV @ Rp. 4.250.000

Beban : Pengangukatan- masuk

Komisi [20% dari penjualan]

Saldo

Cek terlampir

Saldo terutang

Rp. 1.250.000

Rp. 8.500.000

Rp. 4.250.000

Rp.  9.750.000

Rp. 32.750.000

Rp. 32.750.000

                Nihil

Weta mencatat sebagai berikut [dalam ribuan rupiah] :

Laba konsinyasi dihitung terpisah

Laba konsinyasi dihitung tidak terpisah

Kas                                     Rp. 32.750

Konsinyasi keluar-Gere      Rp.   9.750

    Konsinyasi keluar-Gere        Rp. 42.500

Kas                   Rp. 32.750

Pengangkutan   Rp.   1.250

Komisi              Rp.   8.500

    Penjualan             Rp. 42.500

2.      Konsinyasi Tak Lengkap

Akuntansi konsinyasi bila tidak semua barang konsinyasi terjual.

6 Juni 20X4

[1]   Weta mengirimkan 10 buah TV untuk konsinyasi kepada Gere. Harga pokok konsinyor Rp. 2.500.000 perbuah untuk dijual Rp. 4.250.000 perbuah. Atas kejadian ini :

Gere mencatat [dalam ribuan rupiah] :

Laba konsinyasi dihitung terpisah

Laba konsinyasi dihitung tidak terpisah

Memorandum. Diterima 10 buah TV konsinyasi dari Weta untuk dijual Rp. 4.250 perbuah. Komisi 20%. Biaya pengangkutan diganti

Memorandum.

Weta mencatat [dalam ribuan rupiah] :

Laba konsinyasi dihitung terpisah

Laba konsinyasi dihitung tidak terpisah

Konsinyasi keluar-Gere      Rp. 25.000

      Kiriman barang konsinyasi      Rp. 25.000

Memorandum. Dikirim 10 buah TV konsinyasi kepada Gere untuk dijual Rp. 4.250 perbuah. Komisi konsinyasi 20% dan biaya pengankutan diganti

6 Juni 20X4

[2]   Beban konsinyor sehubungan dengan konsinyasi. Pengangkutan ke konsinyi Rp. 3.000.000. Atas kejadian ini :

Weta mencatat [dalam ribuan rupiah] :

Laba konsinyasi dihitung terpisah

Laba konsinyasi dihitung tidak terpisah

Konsinyasi keluar-Gere     Rp. 3.000

      Pengangkutan keluar          Rp. 3.000

6 Juni-20 Juli

[3]   Biaya konsinyasi yang diganti konsinyor. Pengangkutan masuk Rp. 125.000. Atas kejadian ini :

Gere mencatat [dala ribuan rupiah] :

Laba konsinyasi dihitung terpisah

Laba konsinyasi dihitung tidak terpisah

Konsinyasi-masuk      Rp. 1.250

    Kas                                Rp. 1.250 

Weta               Rp. 1.250

      Kas                   Rp. 1.250

6 Juni-20 Juli

[4]   Penjualan 6 buah TV set @ Rp. 4.250.000. Perhitungan dengan konsinyor Rp. 25.500.000 dikurangi komisi 20% x Rp. 25.500.000. Atas kejadian ini :

Gere mencatat [dalam ribuan rupiah] :

Laba konsinyasi dihitung terpisah

Laba konsinyasi dihitung tidak terpisah

Kas                Rp. 25.500

    Konsinyasi masuk-Weta       Rp. 25.500

Kas               Rp. 25.500

    Penjualan           Rp. 25.500

Pembelian      Rp. 20.400

    Weta                  Rp. 20.400

20 Juli

[5]   Dibebankan komisi penjualan Rp. 5.100.000. Atas kejadian ini :

Gere mencatat [dalam ribuan rupiah] :

Laba konsinyasi dihitung terpisah

Laba konsinyasi dihitung tidak terpisah

Konsinyasi masuk-Weta          Rp. 5.100

      Komisi penjualan konsinyasi        Rp. 5.100

20 Juli

[6]   Dikirimkan penyelesaian konsinyasi beserta akun penjualan konsinyasi. Atas kejadian ini :

Gere mencatat [dalam ribuan rupiah] :

Laba konsinyasi dihitung terpisah

Laba konsinyasi dihitung tidak terpisah

Konsinyasi masuk-Weta      Rp. 19.150

    Kas                                          Rp. 19.150

Weta        Rp. 19.150

     Kas            Rp. 19.150

Kiriman cek Rp. 19.150.000 kepada Weta disertai dengan akun penjualan sebagai berikut :

Gere Co.

Jakarta

Akun Penjualan

No. 16

Penjualan untuk perhitungan Weta Co. Bandung

Akun Penjualan 10 buah TV.

Tanggal 20 Juli 20X4

Tanggal

Penjelasan

Jumlah

6/6-20/7

Dijual : 6 buah TV @ Rp. 4.250.000

Beban : Pengangukatan- masuk

Komisi [20% dari penjualan]

Saldo

Cek terlampir

Saldo terutang

Rp. 1.250.000

Rp. 5.100.000

Rp. 25.500.000

Rp.   6.350.000

Rp. 19.150.000

Rp. 19.150.000

                Nihil

Weta mencatat  [dalam ribuan rupiah] :

Laba konsinyasi dihitung terpisah

Laba konsinyasi dihitung tidak terpisah

Kas                                   Rp. 19.150

Konsinyasi keluar-Gere    Rp.   6.350

     Konsinyasi keluar-Gere        Rp. 25.500

Konsinyasi keluar-Gere     Rp. 2.850

     Penghasilan konsinyasi         Rp. 2.850*

Kas                        Rp. 19.150

Pengangkutan        Rp.      750

Komisi                   Rp.   5.100

Barang konsinyasi Rp.      500

    Penjualan                         Rp. 25.500

Barang konsinyasi Rp. 11.200

   Ikhtisar laba rugi              Rp. 10.000

   Pengakutan keluar           Rp. 1.200

*Rp. 25.500.000-Rp. 22.650.000

Penjelasan perhitungan pembebanan :

Total pembebanan

Pembebanan untuk 6 TV terjual

Pembebanan untuk 4 TV persediaan

Pembebaban oleh konsinyor :

HPP barang konsinyasi

@ Rp. 2.500.000

Pengangkutan ke konsinyi

@ Rp.300.000

Pembebanan oleh konsinyi :

Pengangkutan-masuk

@ Rp. 125.000

Komosi

Rp. 25.000.000

Rp.   3.000.000

Rp.   1.250.000

Rp.   5.100.000

Rp. 34.350.000                                                      

Rp. 15.000.000

Rp.   1.800.000

Rp.      750.000

Rp.   5.100.000

Rp. 22.650.000

Rp. 10.000.000

Rp.   1.200.000

Rp.     500.000

                     -

Rp. 11.700.000

3.      Konsinyasi Keluar

Dengan demikian maka akun konsinyasi-keluar pada akhir periode dalam buku-buku Weta adalah sebagai berikut :

Konsinyasi keluar-Gere [dalam ribuan rupiah]

6-6 Dikirim 10 buah TV,

          Harga pokok @ Rp. 2.500                              Rp. 25.000

          Pengangkutan [freight]                                   Rp.   3.000

30-6 Dibebankan konsinyi :

          Pengangkutan masuk        Rp. 1.250

          Komisi                               Rp. 5.100              Rp.   6.350

        Laba penjualan 6 TV ke

          Pendapatan Konsinyasi                                   Rp.  2.850

                                                                                  Rp. 37.200

1-7 Saldo-harga pokok 4 buah TV                            Rp. 11.700

6-6 Penjualan 6 buah TV                                          Rp. 25.500

   Saldo-harga pokok 4 buah

Persediaan :

Harga pokok 4 buah @ Rp. 2.500    Rp. 10.000

Tambahan :

Oleh konsinyor                                 Rp.   1.200

Oleh konsinyi                                   Rp.      500       Rp. 11.700

                                                                                  Rp. 37.200                                                    

Contoh Soal :

1.      Andri mengirimkan akun penjualan berikut ini :

Andri

Akun Penjualan

No. 4900

Penjualan untuk akun Wena

Akun penjualan 4 kompor listrik, model X10

Tanggal 31 Desember 20X3

Tanggal

Penjelasan

Jumlah

12/5-31/12

Penjulan : 4 buah kompor listrik @ Rp. 110.000

Sisa digudang : 6 buah kompor listrik

Beban : Angkutan-masuk

             Komisi [25% dari   penjualan]

Saldo

   Pengiriman uang kas terlampir

Saldo terhutang

Rp.   61.000

Rp. 110.000

Rp. 440.0000

Rp. 171.0000

Rp.  269.000

Rp.  269.000

            Nihil

Harga pokok konsinyor untuk setiap kompor adalah Rp. 60.000. Pada akhir tahun konsinyi dan konsinyor melakukan invertarisasi fisik untuk menghitung harga pokok penjualan.

Diminta :

a.       Butlah jurnal dalam buku konsinyi dan konsinyor, jika masing-masing menghitung laba konsinyasi secara terpisah

b.      Buatlah jurnal dalam buku masing-masing pihak jika laba konsinyasi tidak terpisah

Jawab :

a.      Butlah jurnal dalam buku konsinyi dan konsinyor, jika masing-masing menghitung laba konsinyasi secara terpisah

Jika laba dibukukan terpisah

Buku-buku konsinyi

Buku-buku konsinyor

Memorandum : Diterima 10 buah kompor dari Wana untuk dijual @ Rp. 110.000, biaya angkutan ditanggung konsinyor dan komisi 25% dari penjulan

Konsinyasi-masuk Wana      Rp.   61.000

  Kas[angkutan-masuk]              Rp.  61.000

Kas                                       Rp. 440.000

  Konsinyasi-mauk Wana          Rp.  440.000

Konsinyasi-masuk Wana      Rp. 110.000

  Komisi penjualan konsinyasi  Rp.  110.000

Konsinyasi-masuk Wana      Rp. 269.000

  Kas                                          Rp. 269.000

Konsinyasi-keluar Andri  Rp. 600.000

  Kiriman barang konsinyasi   Rp.  600.000

Kas                                   Rp. 269.000

Konsinyasi-keluar Andri  Rp. 171.000

  Konsinyasi keluar-Andri       Rp. 440.000

Konsinyasi-keluar Andri   Rp.  65.600

  Penghasilan konsinyasi         Rp. 65.600

Menguji pergitungan laba

Pembebanan Harga

Total

4 Kompor Terjual

Sisa 6 Kompor Dalam Persediaan

Barang @ Rp. 600.000

Angkutan-masuk Rp. 61.000

Komisi Rp. 110.000

Penjualan konsinyasi

Harga pokok konsinyasi

Penghasilan konsinyasi

Rp. 600.000

Rp. 61.000

Rp. 110.000

Rp. 771.000

Rp. 240.000

Rp. 24.000

Rp. 110.000

Rp. 374.000

Rp. 360.000

Rp. 36.600

        -

Rp. 396.600

Rp. 440.000

Rp. 374.400

Rp. 65.000

b.    Buatlah jurnal dalam buku masing-masing pihak jika laba konsinyasi tidak terpisah

Jika laba dilakukan tidak terpisah

Buku-buku konsinyasi

Memorandum : Diterima 10 kompor dari Wana untuk dijual Rp. 110.000, biaya angkutan yang ditanggung konsinyor dan komisi 25% dari penjualan

Buku-buku konsinyor

Wana                          Rp.   61.000

   Kas [angkutan-masuk]    Rp.  61.000

Kas                             Rp. 440.000

   Penjualan                        Rp. 440.000

Pembelian                  Rp. 330.000

    Wana                             Rp. 330.000

Wana                         Rp. 269.000

    Kas                               Rp. 269.000

Kas                                  Rp. 269.000

Angkutan                         Rp.  24.000

Komisi                             Rp. 110.000

Barang dalam konsinyasi   Rp.  36.600

   Penjualan                           Rp.  440.000

Barang dalam konsinyasi  Rp. 360.000

   Ikhtisar laba                        Rp. 360.000

3.      Akuntansi Untuk Konsinyasi Yang Telah Selesai

Sebagai contoh: Asumsikan bahwa pada tanggal 6 juni, Western Co. mengirimkan 10 buah pesawat radio kepada sdr. R.Green atas dasar konsinyasi. Pesawat-pesawat ini dijual dengan harga iklan @ $85. Pihak Konsinyi harus diberi komisi sebesar 20% dan setiap biaya transportasi yang dikeluarkan oleh pihak konsinyi harus diganti oleh pihak konsinyor. Pada tanggal 24 Juli,  R. Green selaku konsinyi mengirimkan uang kas kepada pihak konsinyor untuk menyelesaikan perhitungan beserta dengan perkiraan penjualan konsinyasi, seperti yang terlihat pada halaman berikut.

4.      Catatan Pihak Konsinyi-Jika Laba Konsinyasi Ditetapkan Tersendiri

Penyerahan Barang Kepada Pihak Konsinyi Ayat jurnal memorandum untuk contoh diatas tadi, yang menggunakan harga jual, akan berbunyi sebagai berikut :

Barang konsinyasi                               $ 850

Penerimaan Barang Konsinyasi                                   $ 850

[ Sebagai buku tambahan dapat diselenggarakan untuk memungkinkan rincian yang mendukung saldo dalam perkiraan penerimaan barang konsinyasi. Apabila barang-barang sudah terjual dan perkiraan penjualan konsinyasi dikirimkan, maka ayat jurnal memorandum diimbangi.]

Ø  Beban Pihak Konsinyor Ditetapkan Pada Konsinyasi

Pihak Konsinyi tidak dipengaruhi oleh transaksi pihak konsinyor

Ø  Beban Pihak Konsinyi Ditetapkan Pada Konsinyasi

Pihak konsinyi mencatat beban yang harus ditutup oleh pihak konsinyor dengan mendebet perkiraan Konsinyasi-Masuk dan mengkredit perkiraan aktiva yang bersangkutan atau perkiraan konsinyi dibebani semua dengan beban yang harus ditutup oleh pihak konsinyor, seluruhnya atau sebagian, maka perkiraan Konsinyasi-Masuk dibebani [didebet] dan perkiraan beban dikredit sebesar jumlah yang harus dibebankan oleh pihak konsinyor.

Ø  Penjualan Oleh Pihak Konsinyi

Pihak Konsinyi mencatat penjualan konsinyasi dengan mendebet perkiraan aktiva bersangkutan dan mengkredit perkiraan Konsinyasi-Masuk.

Ø  Komisi atau Laba Yang Masih Harus Diterima Bagi Konsinyi.

Pihak konsinyi mencatat komisi atau laba atas penjualan konsinyasi dengan mendebet perkiraan Konsinyasi-Masuk dan Mengkredit perkiraan pendapatan yang bersangkutan.

Ø  Pengiriman Uang Kas dan Perkiraan penjualan Konsinyasi Oleh Pihak Konsinyi

Pihak Konsinyi mencatat pengiriman uang kas kepada pihak konsinyor dengan mendebet perkiraan konsinyasi-Masuk dan mengkredit perkiraan kas. Jika pembayaran menyangkut seluruh jumlah yang terhutang, maka ayat jurnal untuk mencatat pembayaran ini menutup perkiraan KonsinyasiMasuk

5.      Catatan Pihak Konsinyi- Jika Laba Konsinyasi Tidak Ditetapkan Tersendiri

·         Penyerahan Barang Kepada Pihak Konsinyi. Pihak konsinyi mencatat barang konsinyasi dengan ayat jurnal memorandum

·         Beban Pihak Konsinyor Ditetapkan Pada Konsinyasi. Pihak konsinyi tidak dipengaruhi oleh transaksi pihak konsinyor

·         Beban pihak konsinyi ditetapkan pada konsinyasi. Pihak konsinyi mendebet perkiraan pihak konsinyor untuk beban yang harus dibebankan pada pihak konsinyor dan mengkredit perkiraan aktiva atau perkiraan kewajiban yang bersangkutan atau perkiraan beban jika beban dicatat semula dalam perkiraan beban.

Ø  Komisi atau Laba Yang Masih Harus Diterima Bagi Pihak Konsinyi

Pihak konsinyi tidak membuat ayat jurnal untuk komisi atau  laba atas penjualan konsinyasi.

Ø  Pengiriman Uang Kas dan Perkiraan Penjualan Konsinyasi Oleh Pihak Konsinyi.

Pihak konsinyi mencatat pembayaran kepada pihak konsinyor dengan mendebet perkiraan pihak konsinyor dan mengkredit perkiraan kas.

6.      Catatan Pihak Konsinyor-Jika laba Konsinyasi Ditetapkan Tersendiri

·         Penyerahan Barang Kepada Pihak Konsinyi.

Pihak Konsinyor mencatat penyerahan barang kepada pihak konsinyi dengan mendebet perkiraan Konsinyasi-Keluar dan mengkredit perkiraan persediaan, jika untuk saldo persediaan diselenggarakan sistem persediaan perpetual. Perkiraan Pengiriman Barang Konsinyasi ditangani sebagai suatu pos pengurang dari jumlah persediaan awal dan pembelian dalam menetapkan harga pokok barang yang tersedia untuk dijual. Penyerahan barang dicatat dengan harga pokok kendati harga jual atau harga tertentu lainnya ditetapkan pada baranng-barang, pada laporan yang dikrimkan kepada pihak konsinyi.

·         Beban Pihak Konsinyor Yang Ditetapkan Pada Konsinyasi.

Pihak konsinyor mencatat beban yang berkaitan dengan konsinyasi dengan mendebet perkiraan Konsinyasi-Keluar dan mengkredit perkiraan kas atau perkiraan kewajiban. Apabila perkiraan beban semula dibebani dengan beban yang berkaitan dengan konsinyasi, maka perkiraan KonsinyasiKeluar didebet dan perkiraan beban dikredit dengan jumlah yang ditetapkan pada konsinyasi.

·         Beban pihak Konsinyi Yang ditetapkan Pada Konsinyasi

·         Penjualan Oleh Pihak konsinyi

·         Pembebanan Komisi Oleh Pihak Konsinyi Pihak konsinyor tidak menyusun ayat jurnal untuk trnsaksi pihak konsinyi sampai ia menerima laporan dari pihak konsinyi

v  Pengiriman Uang Kas dan Perkiraan Penjualan Konsinyasi Oleh Pihak Konsinyi

Pada waktu pihak konsinyor menerima laporan perkiraan penjualan konsinyasi, perkiraan kas didebet sebesar uangn kas yang dikirimkan, perkiraan Konsinyasi-Keluar didebet untuk total beban yang dibebankan pada perkiraan pihak konsinyor oleh pihak konsinyi, dan perkiraan Konsinyasi-keluar dikredit sebesar penjualan kotor yang dilaporkan oleh pihak konsinyi. Dapat juga, perkiraan kas didebet dan perkiraan Konsinyasi-Keluar dikredit sebesar hasil penjualan konsinyasi bersih. Jika prosedur ini diikuti, maka ayat jurnal untuk transaksi diatas akan terbaca sebagai berikut :

Kas                                                                  $ 655

Konsinyasi-Keluar-R.Green                                        $ 655

Catatan Pihak Konsinyor-Jika Laba Konsinyasi Tidak Ditetapkan Tersedia  

·         Penyerahan Barang Kepada Pihak Konsinyi

Apabila pihak konsinyor tidak menyelenggarakan catatan,  persediaan perpetual maka penyerahan barang kepada pihak konsinyi dicatat dengan sebuah ayat jurnal memorandum dalam buku harian atau dalam perkiraan tersendiri yang diselenggarakan untuk tujuan ini. Sebuah catatan pelengkap harus diselenggarakan, yang menunjukkan semua rincian yang bertalian dengan barang konsinyasi. Ayat jurnal memorandum untuk transaksi pada bagian [1] dalam contoh dimuka akan berbunyi

Barang Konsinyasi-R.Green                          $ 500

Penyerahan Barang Konsinyasi                      $ 500

[Sebuah catatan tambahan yang dibuat akan menunjukkan rincian guna mendukung saldo dalam perkiraan Barang Konsinyasi. Pada waktu barang konsinyasi dijual, ayat jurnal memorandum diimbangi.]

Dalam hal diselenggarakan catatan persediaan perpetual, maka penyerahan barang konsinyasi membutuhkan ayat jurnal sebagai berikut :

Barang Konsinyasi-R.Green                           $ 500

Persediaan Barang [atau Barang Jadi]            $ 500

·         Beban Pihak Konsinyor Yang Ditetapkan Pada Konsinyasi.

Perkiraan biasanya dibebani dengan beban konsinyasi, tanpa pemisahan antara beban konsinyasi dan beban yang berkaitan dengan penjualan biasa

·         Beban Pihak Konsinyi Yang Ditetapkan Pada Konsinyasi

·         Penjualan Oleh Pihak Konsinyi

·         Pembebanan Komisi Oleh Pihak Konsinyi

Pihak konsinyor tidak menyusun ayat-ayat jurnal untuk transaksi yang diselesaikan oleh pihak konsinyi sampai pihak konsinyor menerima laporan dari pihak konsinyi

·         Pengiriman Uang Kas dan Perkiraan Penjualan konsinyasi,

maka perkiraan kas didebet sebesar uang kas yang disertakan laporan, perkiraan beban didebet sebesar beban yang dibebankan pada perkiraan pihak konsinyor oleh pihak konsinyi, dan perkiraan penjualan dikredit sebesar penjualan kotor yang dilaporkan oleh pihak konsinyi.

Dalam hal tidak diselenggarakan catatan persediaan perpetual maka sebuah ayat jurnal dibuat untuk persediaan akhir dan untuk menetapkan harga pokok penjualan periode itu. Sebaliknya, jika diselenggarakan catatan persediaan perpetual, maka saldo harga pokok penjualan dalam buku yang berkaitan dengan penjualan biasa harus dinaikkan dengan harga pokok penjualan yang berkaitan dengan penjualan konsinyasi, dengan ayat jurnal sebagai berikut:

Harga Pokok penjualan                                   $ 500

Barang Konsinyasi-R.Green                                       $ 500

[Penyesuaian lebih lanjut harus dilakukan atas penjualan, harga pokok penjualan, dan beban beban yang menggambarkan gabungan operasi konsinyasi dan operasi Biasa.]

v  Akuntansi Untuk Konsinyasi Yang Tidak Diselesaikan Dengan Tuntas

Laba dari penjualan konsinyasi ditetapkan oleh pihak konsinyi atau pihak konsinyor setelah semua barang konsinyasi terjual dan seluruh pengiriman uang kasnya dilakukan. Jika barang konsinyasi tidak terjual seluruhnya pada waktu pihak konsinyi dan pihak konsinyor menyusun laporan keuangan, maka laba yang direalisasi atas barang yang sudah terjual harus dihitung.Sebagai Contoh: Pihak Konsinyi dan Pihak Konsinyor menyusun Laporan keuangan masing-masing pada tanggal 30 Juni. Pada tanggal ini baru terjual 6 buah pesawat radio, dan pihak konsinyi mengirimkan laporan perkiraan penjualan konsinyasi

v  Catatan Pihak Konsinyi-Jika Laba Konsinyasi Ditetapkan Tersendiri

Pihak konsinyi harus menetapkan laba atas penjualan konsinyasi, dengan mendebet perkiraan Konsinyasi-Masuk dan mengkredit perkiraan pendapatan untuk komisi atau laba atas penjualan konsinyasi sampai dengan tanggal itu. Saldo kredit dalam perkiraan Konsinyasi-Masuk setelah ayat jurnal ini menunjukkan, bahwa hasil dari penjualan konsinyasi melebihi beban bagi pihak konsinyor, akan menimbulkan kewajiban kepada pihak konsinyor; saldo kredit dilapporkan dalam neraca sebagai kewajiban lancar. Sedangkan saldo debet dalam perkiraan Konsinyasi-Masuk menunjukkan, bahwa hasil dari penjualan konsinyasi lebih kecil daripada beban bagi pihak konsinyor . Pihak Konsinyi dapat menuntut penggantian kepada pihak konsinyor atas jumlah ini jika tidak tertutup dengan penjualan konsinyasi berikutnya. Saldo debet pada perkiraan konsinyasi masuk dilaporkan dalam neraca sebagai aktiva lancer [piutang].

v  Catatan Pihak Konsinyi-Jika Laba Konsinyasi Tidak Ditetapkan Tersendiri

Tidak dibutuhkan penyusunan ayat jurnal pada akhir periode jika ayat-ayat jurnal telah dibuat pada waktu barang konsinyasi dijual, yang menetapkan pembelian atau harga Pokok Penjualan dan kewajiban kepada pihak konsinyor. Saldo kredit dalam perkiraan pihak konsinyor pada akhir periode dilaporkan dalam neraca sebagai kewajiban lancar; sedangkan saldo debet dilaporkan sebagai aktiva lancer [piutang]

v  Catatan Pihak Konsinyor-Jika Laba Konsinyasi Ditetapkan Tersendiri

Pihak konsinyor membutuhkan laporan penjualan konsinyasi [account sales] pada akhir periode fiskalnya sendiri, agar ia Dapat mencatat laba atau rugi atas penjualan barang Konsinyasi sampai dengan tanggal itu. Sebagai Contoh: perkiraan konsinyasi-keluar menunjukkan beban sebesar $ 687, yang terdiri dari harga pokok barang Konsinyasi sebesar $ 500; beban pengangkutan kepada pihak konsinyi sebesar $ 60, beban angkutan masuk sebesar $ 25, dan komisi sebesar $ 102.

Total

Beban

Beban yang

ditetapkan pada

penjualan

konsinyasi [6

buah pesawat

radio]

Beban yang

ditetapkan pada

persediaan

konsinyasi [4

buah pesawat

radio]

Beban pihak konsinyor :

 Harga pokok barang konsinyasi

Pengangkutan ke pihak konsinyi

Beban pihak konsinyi :

   Beban angkut masuk

    Komisi

Total

$ 500

60

25

102

$  687

$  300

36

15

102

$ 453

$200

24

10

$234

·         Jika pihak konsinyor tidak mencatat beban pada perkiraannya yang dibebankan oleh pihak konsinyi, maka ia hanya hanya mengkredit perkiraan konsinyasi untuk hasil bersih dan penjualan konsinyasi, dengan ayat jurnal per 30 Juni sebagai berikut :

Kas                                                                  $383

Konsinyasi-Keluar-R.Green                                        $383

Saldo dalam perkiraan konsinyasi-keluar akan sama apabila konsinyi dan penjualan kotor dilaporkan dalam perkiraan ini. Penyelesaian laba sebesar $57, kemudian akan sama seperti dalam hal-hal sebelumnya. Saldo dalam perkiraan konsinyasi-keluar dilaporkan dalam neraca sebagai pos persediaan tersendiri, yang ditambahkan pada barang Dagangan yang ada, sebagai berikut :

Persediaan :

Barang dagangan yang ada                             $10.000

Barang konsinyasi                                           $     234

$10.234

·      Hal-hal seperti ini dapat terjadi dimana pihak konsinyi, dalam mengirimkan laporan penjualan konsinyasi kepada pihak konsinyor gagal untuk mengirimkan seluruh jumlah yang terhutang. Dalam situasi ini, pihak konsinyor mendebet perkiraan piutang usaha sebagai pengganti perkiraan kas

Misalnya, jika sdr. R. Green dalam contoh dimuka, melaporkan Penjualan 6 buah pesawat radio tetapi ia hanya mengirimkan uang kas Sebesar $510, maka dibuat ayat jurnal sebagi berikut :

Kas……………………………………….$150

Piutang Usaha-R.Green………………….   233

Konsinyasi-Keluar-R.Green……………..   127

Konsinyasi-Keluar.R.Green……………………$510

[Penerimaan uang kas pada tanggal selanjutnya akan dicatat dengan mendebet perkiraan Kas dan mengkredit perkiraan Piutang Usaha-R. Green]

v  Catatan pihak konsinyor-Jika Laba Konsinyasi Tidak Ditetapkan tersendiri

Apabila laba konsinyasi tidak ditetapkan tersendiri oleh pihak konsinyor, maka beban yang dikeluarkan oleh pihak konsinyi dan yang dibebankan Pada hasil penjualan konsinyasi akan ditetapkan dalam buku pihak Konsinyor dengan mendebet perkiraan beban yang bersangkutan. Akan Tetapi, jika barang konsinyasi belum terjual seluruhnya pada akhr Periode fiskal, maka beban yang ditetapkan pada barang konsinyasi yang belum terjual harus ditangguhkan.

Dalam contoh dimuka, saldo sebesar $234 dalam perkiraan barang Konsinyasi terdiri dari harga pokok awal barang sebesar $200; beban yang ditangguhkan pihak konsinyi sebesar $10; dan beban yang Ditangguhkan pihak konsinyor sebesar $24.

v  Pengiriman Kembali barang konsinyasi

Apabila barang konsinyasi dikembalikan kepada pihak konsinyor, maka pengeluaran pengeluaran yang ditetapkan pada pengiriman semula barang dan pada pengembaliannya

Harus ditetapkan sebagai beban. Pengeluaran untuk reparasi Unit yang rusak yang dikembalikan juga harus Dipandang sebagai beban dengan pengiriman selanjutnya unit-unit ini kepada pihak konsinyi membutuhkan beban yang tidak lebih daripada biaya normal.

2.5.            PENYAJIAN TRANSAKSI PENJUALAN KONSINYASI DALAM LAPORAN KEUANGAN

Prosedur-prosedur yang harus digunakan oleh pihak konsinyor jika menghendaki penyajian informasi lebih lengkap baik mengenai penjualan konsinyi maupun penjualan reguler adalah dengan melakukan pencatatan transaksi penjualan konsinyasi secara terpisah dari transaksi penjualan biasa.

Penyajian didalam laporan perhitungan laba rugi dapat dibukukan dengan cara :

a.          Menggabungkan data-data penjualan harga pokok penjualan dan biaya penjualan dari transaksi konsinyasi dengan data-data yang sama pada transaksi penjualan biasa

b.         Data, harga pokok penjualan dan biaya-biaya penjualan yang bersangkutan dilaporkan secara terpisah dan sejajar dengan data penjualan biasa. Pelaoran yang demikian dipakai apabila transaksi penjualan barang konsinyasi merupakan bagian yang penting dalam kegiatan distribusinya

c.          Menyajikan data transaksi penjualan konsinyasi didalam laporan perhitungan laba rugi dengan melaporkan laba rugi penjualan konsinyasi tanpa menyajikan data penjulan dan biaya-biaya yang bersangkutan yaitu dengan cara menambah [mengurangkan] laba rugi konsinyasi dari laba kotor penjualan biasa

Page 2

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề