Bagaimana derajat manusia bila dibandingkan dengan malaikat

TAFSIR Al Mishbah masih membicarakan Surah Shaad. Kali ini membahas ayat ke-71 hingga ke-88. Ayat ke-71 dan seterusnya berbicara mengenai kejadian manusia.

Dikatakan dalam Surah Shaad, 'Renungkanlah, ketika Tuhanmu wahai Nabi Muhammad SAW atau Tuhanmu seluruh manusia, berfirman kepada malaikat, Aku akan menciptakan manusia yang tercipta dari tanah yang basah. Maka kau telah tersempurnakan bentuk fisiknya dan kuembuskan kepadanya roh ciptaan-Ku, maka hendaklah kalian semua sujud kepadanya'.

Allah menyampaikan ini kepada malaikat karena malaikat ialah salah satu makhluk yang berfungsi menangani manusia. Allah berfirman, 'Aku akan menciptakan manusia dari tanah'. Jadi, penyampaian ini disampaikan Allah kepada malaikat sebelum manusia tercipta.

Ketahuilah, makhluk yang diciptakan ini ialah makhluk terhormat. Semua manusia terhormat. Manusia berbeda dengan binatang, malaikat, dan jin. Manusia terhormat karena fisiknya sempurna.

Manusia tercipta fisiknya terlebih dahulu. Baru kemudian ruhnya. Fisik manusia terwujud melalui janin karena sperma dan ovum bertemu di dinding rahim. Itu terjadi sampai semuanya sempurna. Lalu pada hari ke-120 barulah ditiupkan ruh dan berproses hingga lahir.

Yang perlu digarisbawahi, Allah menyempurnakan fisik manusia berbeda dengan binantang. Tubuh manusia tegak lurus, mata sempurna. Manusia merupakan makhluk dua dimensi, yakni ada fisik juga ada ruh.

Ada yang berkata manusia ibarat air yang terdiri atas oksigen dan hidrogen yang seimbang. Ketika salah satu berlebih kadarnya, tidak akan menjadi air. Begitu juga dengan manusia, ada kadar jasmani dan rohani.

Disebutkan lagi dalam surat ini, 'Maka hendaklah kalian semua sujud kepadanya, sujud penghormatan. Maka para malaikat semuanya dan secara bersama-sama sujud, tetapi iblis angkuh dan dia termasuk kelompok kafir'.

Dikisahkan, malaikat yang bertugas menangani manusia itu disuruh bersujud kepada manusia karena manusia juga mendapat tugas dari Allah. Oleh karena itu, mereka harus mengenal manusia. Yang dimaksud bersujud di sini ialah, sujud penghormatan.

Ada sebagian orang saat ini berpendapat bahwa sungkem kepada orangtua hukumnya syirik. Mereka mempertanyakan tindakan sujud kepada manusia. Itu penghormatan dan bukan pengaguman kepada manusia.

Lalu, iblis yang angkuh memang tergolong kelompok kafir. Mereka tidak mau bersujud. Iblis bukan malaikat, melainkan dia sangat taat kepada Tuhan sehingga merasa dirinya seperti malaikat. Malaikat taat kepada Allah, tapi mereka diciptakan Allah hanya untuk taat saja, sedangkan manusia diciptakan untuk taat dan tidak taat.

Allah berfirman, 'Ya iblis, apa yang menghalangi kamu untuk sujud kepada yang Saya ciptakan. Kepada keduanya yang taat. Apakah engkau angkuh atau masuk ke kelompok elite malaikat, yang tidak disuruh bersujud kepada yang Saya ciptakan dengan kedua tangan-Ku?'

Iblis sangat taat kepada Allah sehingga mereka ingin dimasukkan ke kelompok malaikat. Namun, ada keangkuhan dalam hati iblis. Hati angkuh itu penyakit paling parah. Keangkuhan ialah benih pertama kedurhakaan. Benih kedua ialah iri hati, lalu benih lain kedurhakaan ialah ketamakan.