Bagaimana gerakan tari piring

Pasti Moms mendengar tentang tari piring? Ya, tarian yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat ini adalah salah satu tarian khas masyarakat Minangkabau.

Hingga kini, keberadaan tari piring terus dilestarikan dalam berbagai acara adat.

Mulai dari acara peresmian, upacara adat, penyambutan tamu, hingga pagelaran seni dan budaya lainnya.

Mengutip dari buku berjudul Keanekaragaman Seni Tari Nusantara (2012) karya Resi Septiana Dewi, tari piring berasal dari Solok, Sumatera Barat, dan dipopulerkan oleh Huriah Adat.

Nah, jika Moms berkunjung ke Sumatera Barat, jangan lupa untuk menyaksikan tari piring ini di panggung-panggung hiburan atau festival budaya, ya!

Selain menambah wawasan tentang ragam budaya di Indonesia, Moms bisa mengajarkan anak untuk lebih mengenal gerakan hingga sejarah tari piring.

Tentu ini akan jadi hiburan sekaligus pembelajaran sejarah yang menyenangkan.

Melalui artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai sejarah hingga gerakan tari piring.

Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

Baca Juga: Ayo Lestarikan Budaya Indonesia, Ini 15 Tarian Tradisional Jawa Timur

Sejarah Tari Piring

Bagaimana gerakan tari piring

Foto: Orami Photo Stocks

Jika diperhatikan, tari piring selalu ditarikan oleh para perempuan dengan warna baju mencolok dan memegang piring di kedua tangannya.

Dilansir dari situs resmi Kemendikbud, tari piring diperkirakan sudah ada sejak abad ke-12.

Kala itu, masyarakat Minangkabau masih menyembah dewa-dewa.

Dahulu, tari piring dipakai untuk pemujaan Dewa Padi atas hasil panen yang diperoleh masyarakat.

Namun, seiring bertumbuh dan berkembangnya agama Islam di masyarakat Minangkabau, tarian tersebut tidak lagi ditujukan kepada dewa-dewa namun sebagai sarana hiburan sekaligus melestarikan budaya.

ADVERTISEMENT

Dalam sejarahnya, tari piring mengalami perkembangan di era Kerajaan Sriwijaya yang kemudian digantikan oleh Kerajaan Majapahit di abad ke-16.

Meskipun Kerajaa Sriwijaya runtuh, namun hal itu tak menyurutkan kepopuleran tari piring.

Sebaliknya, tarian ini semakin dikenal di negara-negara Melayu, salah satunya Malaysia.

Baca Juga: Cari Tahu di Sini Asal-usul 7 Tarian Tradisional Jawa Barat

Gerakan Tari Piring

Bagaimana gerakan tari piring

Foto: detik.com

Setelah mengenal sejarah tari piring, tak lengkap rasanya jika tak belajar mempraktikkan tari piring.

Selain itu, setiap gerakan tari piring ternyata memiliki simbol dan makna yang mendalam juga penting untuk diketahui.

Tari piring disebut dengan tarian kelompok karena dibawakan oleh lebih dari dua orang penari.

ADVERTISEMENT

Seperti namanya, keunikan tari piring dibandingkan dengan tarian lainnya adalah penarinya membawa piring yang menghadap ke luar.

Kemudian, dengan gerakan-gerakan yang dinamis, lincah, energik, bahkan akrobatik, para penari diharuskan selalu menjaga keutuhan piring yang dibawa meskipun dengan gerakan-gerakan yang tak mudah.

Dalam buku berjudul Seni dan Budaya karya Harry Sulastianto, gerakan yang ada dalam tari piring ialah gerak batanam (bertanam), gerak manyabik (menyabit), gerak mengirik (mengirik padi), dan gerak berguling (berguling).

Gerakan-gerakan ini memiliki arti dan simbol dari masyarakat yang sedang berkegiatan dan bekerja.

Umumnya, tari piring diiringi dengan musik tradisional yakni talempong.

Musik ini terdiri dari 6 buah buah talempong, satu buah gong kecil, satu buah tambua, satu buah botol dan sejenis kerincing.

Selanjutnya, peralatan musik itu dibunyikan dengan cara dipukul menggunakan panokok, kecuali tambua yang dimainkan dengan tangan dan kerincing yang dipukulkan ke tangan.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat 10 Tarian Tradisional Aceh sebagai Edukasi Anak

Urutan Gerakan Tari Piring

ADVERTISEMENT

Bagaimana gerakan tari piring

Foto: pasbana.com

Sama halnya dengan tarian-tarian tradisional lainnya yang memiliki awalan hingga akhir, tari piring juga memiliki susunan atau urutan tarian.

Berikut ini beberapa urutan gerakan tari piring:

1. Persiapan Awal

Tari piring dimulai dengan persembahan kesenian dengan persediaan yang ditata dengan rapi.

Sebelum persembahan atau pentas digelar, para penari melakukan persiapan beruap latihan pernapasan agar tidak mudah lelah, pingsan, atau kacau ketika menari.

Selanjutnya, kondisi piring-piring yang digunakan juga haruslah dipastikan dalam keadaan baik.

Jika piring retak atau sumbing maka harus diganti dengan piring lain agar tidak pecah dan membahayakan penari maupun orang lain.

2. Awal Tarian

ADVERTISEMENT

Umumnya, tari piring akan diawali dengan raban atau gong yang dimainkan oleh para pemusik.

Selanjutnya, penari akan masuk ke panggung dan mulai menari sembah pengantin atau tamu sebanyak 3 kali sebagai tanda penghormatan ke pengantin atau tamu.

Baca Juga: Kenali 10 Jenis Tarian Tradisional Jawa Tengah untuk Edukasi Anak

3. Ketika Menari

Setelah melakukan tarian sesembahan, langkah berikutnya ialah penari akan melakukan tarian menggunakan piring dengan cara diayun-ayunkan ke kiri dan kanan mengikuti iringan musik yang dimainkan.

Lalu, piring akan disusun dan penari mulai berdiri menapak dan memijak piring yang sudah disusun.

Namun, sebelumnya penari akan memastikan dulu bahwa piring tersebut aman dipijak.

4. Akhir Tarian

Pada bagian akhir penari akan melakukan gerakan sesembahan tari untuk pengantin maupun tamu yang hadir.

Kemudian, tarian ditutup dengan tiga sesembahan dengan susunan sembah pengantin tangan sebelah kanan, sembah pengantin tangan sebelah kiri, sembah pengantin tangan berhadapan.

Baca Juga: Sarana Edukasi Anak, Ini 10 Ragam Tarian Tradisional Indonesia

ADVERTISEMENT

Pola Lantai Tari Piring

Tari piring dilakukan dengan pola garis lintasan yakni dengan 6 pola lantai dalam tarian yakni spiral, baris, lingkaran besar, lingkaran kecil, vertikal dan horizontal.

Tiap masing-masing penari membentuk pola lantai bergerak maju dan mundur mengikuti pola lantai vertikal dan gerakan ke samping menggunakan pola horizontal.

Biasanya, tari piring dilakukan dengan jumlah penari ganjil yakni antara 3, 5, dan 7 penari.

Nah, itulah serba-serbi tentang tari piring mulai dari sejarah, urutan, gerakan, hingga pola tari piring.

Apakah Moms tertarik mencoba menarikan tari piring? Jika ya, apakah Moms juga tertarik mengajarkannya kepada Si Kecil?

Yuk, sama-sama kita kenalkan budaya tari Indonesia ke si kecil agar ia turut menjaga kelestarian tari piring hingga nanti.

Sumber

  • https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5689649/tari-piring-asal-sejarah-dan-makna-dari-gerakannya
  • https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/30/151500769/tari-piring-tarian-tradisional-khas-minangkabau?page=all