Bagaimana Kuat arus listrik dalam suatu rangkaian listrik diukur

Cara Kerja Amperemeter

Untuk mengukur besarnya arus listrik, Anda cukup menempelkan amperemeter pada rangkaian tersebut. Amperemeter terbuat dari shunt and micro amperemeter yang bisa mengetahui atau mendeteksi arus listrik pada sebuah rangkaian listrik. Alat ini bekerja sesuai dengan gaya magnet dan gaya Lorentz.

Ketika arus listrik masuk ke dalam amperemeter, arus tersebut akan melalui kumparan yang telah diselimuti oleh medan magnet. Aliran arus listrik dan medan magnet akan membentuk sebuah gaya yang disebut dengan gaya Lorentz, Gaya Lorentz inilah yang akan menggerakkan jarum yang terdapat pada amperemeter.

Cara Menggunakan Amperemeter

Amperemeter bisa menunjukan besarnya arus listrik dengan tepat bila penggunaanya dilakukan dengan benar. Sebaliknya penggunaan yang salah bisa memberi hasil yang keliru atau bahkan menunjukan hasil negatif. Seperti yang sudah kita sebutkan sebelumnya, ada dua jenis amperemeter dengan bentuk dan cara penggunaan yang berbeda.

Baca Juga: Cara Transfer JSECoin ke Exchange untuk Menghasilkan Uang

1. Amperemeter digital

Amperemeter Digital. Gambar: Shopee

Amperemeter digital adalah alat ukur arus listrik yang memiliki clamp yang biasanya menyatu atau terpisah dengan badannya. Penggunaan amperemeter digital jauh lebih mudah dari yang analog karena Anda tidak perlu memutus rangkaian. Anda cukup menempelkan clamp meter pada kabel rangkaiannya saja. Berikut adalah beberapa fitur yang ada pada pengukur arus listrik digital:

  • Auto ranging – bisa mengukur range pengukuran tersendiri
  • Auto polarity – dengan fitur ini Anda tidak perlu khawatir salah ketika mengukur arus DC. Alat akan menyesuaikan sendiri bila ujung colok terbalik.
  • Hold – meskipun colok sudah dilepas Anda tetap bisa membaca hasil ukur pada layar monitor
  • Dioda test – memungkinkan Anda untuk mengukur bias maju ataupun mundur.
Baca Juga: 8 Fitur Baru dari Android Oreo yang Perlu Diketahui

2. Amperemeter analog

Karena tidak memiliki clamp meter, Anda harus memotong rangkain untuk bisa mengukur arusnya. Untuk mengukur arus dengan amperemeter analog harus mempertimbangkan beberapa hal di bawah ini:

  • Yang pertama alat harus dipasang secara seri dengan rangkain yang akan diukur.
  • Atur Knob sesuai dengan prediksi maksimal cakupan.
  • Jika rangkaian sudah tepat, hidupkan sumber tegangan. Hasil pengukuran yang baik biasanya menunjukan angka lebih dari 60%.
  • Jika hasilnya terlalu kecil matikan power supply. Dengan menggunakan knop atur cakupan ke angka yang lebih kecil
  • Nyalakan lagu power suply untuk mengetahui hasilnya.

Demikian ulasan tentang alat ukur besarnya arus listrik yang disebut dengan amperemeter. Jika menurut Anda bermanfaat, silahkan bagikan artikel ini di sosial media kalian.

Apa Itu Kuat Arus?

Kuat arus yang akan aku bahas di sini tentu saja arus listrik, bukan kuat arus sungai ya, guys. Hihihi. Ini merupakan salah satu komponen penting yang perlu kamu ketahui, khususnya dalam bidang ilmu Fisika. Perlu kamu ketahui bahwa arus listrik adalah banyaknya muatan listrik atau pergerakan elektron yang mengalir dari satu titik ke titik lain dalam suatu rangkaian tiap satuan waktu.

Kuat arus listrik [sumber gambar: pixabay.com/ColiN00B]

Arus listrik merupakan salah satu dari 7 satuan pokok yang terdapat dalam Satuan Internasional [SI] dengan satuannya adalah Ampere dan simbolnya I [current]. Umumnya, aliran arus listrik akan mengikuti arah muatan positif, jadi dari muatan positif itu menuju ke muatan negatif. Atau bisa juga disebut mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah. Nah, mungkin kamu juga udah sering dengar kalau arus listrik itu ada yang searah [AC] dan bolak-balik [DC]. Kamu bisa lihat perbedaannya berikut ini.

Arus Searah [AC]

Arus listrik AC atau Alternating Current adalah listrik yang muatannya besar dan arah arusnya mengalir dari titik berpotensial tinggi menuju titik berpotensial rendah. Meskipun namanya searah, tapi ternyata arus ini mengalir secara bolak-balik lho. Arah dan nilainya juga berubah-ubah dan membentuk suatu gelombang bernama sinusoida.

Supaya lebih tergambar, kamu bisa lihat arus listrik yang diterapkan oleh PLN. Yap, arus AC ini berada di bawah naungan PLN dengan frekuensi sebesar 50 Hz dengan tegangan standarnya 1 fasa atau senilai dengan 220 Volt. Pokoknya, hampir semua penggunaan listrik di dunia ini menggunakan arus AC ini, seperti yang terdapat di rumah-rumah.

Arus Bolak-balik [DC]

Jenis yang kedua adalah arus DC atau Direct Current yaitu arus listrik yang mengalir secara searah. Tegangan listrik ini memiliki nilai dan arah yang tetap. Arus DC juga muatannya gak besar lho. Biasanya, arus ini akan disimpan dalam bentuk baterai. Kamu bisa menemukan contoh arus DC pada remot tv, jam dinding, powerbank, dan aki. Kelebihan dari arus ini adalah bisa diisi ulang, namun kekurangannya adalah hanya bisa digunakan dalam daya yang rendah.

Pada suatu rangkaian listrik, digunakan suatu alat untuk mengukur kuat arus yang melalui suatu hambatan. Alat yang dimaksud adalah ….

Rangkaian listrik berikut ini yang paling tepat untuk mengukur arus dan tegangan pada hambatan R adalah ….

Rangkaian Listrik

College Loan Consolidation Wednesday, September 24th, 2014 - Kelas IX

Rangkaian listrik adalah hubungan beberapa alat listrik yang membentuk suatu sistem kelistrikan. Rangkaian listrik dengan aliran arus listrik merupakan rangkaian listrik tertutup dan rangkaian listrik tanpa aliran listrik merupakan rangkaian listrik terbuka. Berikut gambar yang dimaksud dengan rangkaian listrik terbuka dan rangkaian listrik tertutup.

Advertisment

Video liên quan

Bài mới nhất

Chủ Đề