Bagaimana mencontoh sifat allah swt al qawiyy dalam kehidupan sehari-hari

Al Qawiyyu [القوى], Yang Maha Kuat / Maha Memiliki Kekuatan yaitu yang memiliki kekuasaan yang sesempurnanya.

Ayat Al Quran

Al-Anfaal: 52

Fadillah

Orang yang dizalimi hendaknya membaca Asma Allah ini sebanyak-banyaknya untuk menghentikan kezalimannya. Maka Allah akan memberikan perlindungan kepadanya. Insya Allah.

Orang yang membaca Asma Allah ini sebanyak 116 kali setiap hari, jika mereka lemah atau lelah karena melaksanakan sholat lima waktu, maka mereka akan mendapatkan kekuatan dan senang melaksanakan sholat itu.

Jika seseorang menderita selama melaksanakan perjalanan yang sulit dan berbahaya membaca Asma Allah ini, niscaya mereka tidak akan merasakan penderitaan itu.

Jika seseorang memasuki tempat atau keadaan yang berbahaya, mana membaca bi ism Allaah al-Rahmaan al-Rahiim wa laa hawla wa laa quwwata illaa bi Allaah Al-'Aliyy Al-'Azhiim [“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, dan tak ada daya dan tak ada upaya selain Allah Yang Maha Tinggi, Yang Maha Besar”] akan menghilangkan bahaya atau memberi orang itu kekuatan untuk menghadapinya.

Video Asmaul Husna

Kekuatan yang dimiliki oleh manusia atau makhluk lainnya bersumberdari kekuatan Allah Swt, maka manusia tidak pantas menyombongkan dirinyasekalipun dia mempunyai kekuasaan.Adapun cara meneladani sifatal-Qawiyyadalah harus kuat fisik danmental terutama dalam menghadapi ujian atau cobaan dari Allah Swt.Banyak orang yang ingin menjadi kuat. Setiap hari latihan fisik agarbisa menjadi kuat. Mereka bangga jika disebut orang kuat, namun sekuat-kuatnya manusia, tidak ada yang melebihi kekuatan Allah Swt Yang MahaKuat.Ketika lahir, manusia berwujud bayi lemah yang tidak berdaya.Jangankan mengangkat beban, duduk saja tidak sanggup. Saat tidur manusiajuga lemah tidak berdaya. Ketika mati dan menjadi tulang-belulangberserakan, manusia itu tidak mampu berbuat apapun. Manusia itu lemah.Hanya Allah Swt yang Maha Kuat.

Pendidikan Agama Islam Kelas VII 32 Coba renungkan, ketika banjir melanda. Rumah-rumah tenggelam, jalanan tidak terlihat lagi, dan pepohonan turut hanyut terbawa air. Pada saat seperti itu, siapakah yang dapat memberikan keselamatan? Hanya Allah Swt. yang mampu memberi keselamatan. Tidak ada satu orang pun yang mampu menjamin dan memberimu keselamatan. Oleh karena itu, keselamatan yang telah dikaruniakan Allah Swt. harus disyukuri. Memohon perlindungan dan keselamatan kepada Allah Swt. dilakukan setiap saat.

g. Al-Wadu-d

Al-Wadud berarti Maha Mengasihi. Allah Swt. memiliki asma-’ul h.usna - al-Wadu-d. Dia mengasihi seluruh makhluk, baik yang beriman maupun tidak beriman. Dia tidak pilih-pilih dalam memberi kasih- Nya. Coba kalian renungkan. Belas kasih-Nya tidak henti-hentinya dikaruniakan meskipun mereka melakukan maksiat. Meskipun manusia melanggar larangan-Nya, Dia tidak berhenti mengaruniakan kasih sayang. Sungguh, suatu nikmat yang patut disyukuri. Berkaitan dengan asma-’ul h.usna - al-Wadu-d Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an seperti berikut. Wa huwal-gafu-rul-wadu-du Artinya: Dan Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Pengasih. Q.S. al-Buru-j [85]: 14

h. Al-Lat.i -

f Allah Swt. Mahalembut. Oleh karena itu, Dia memiliki asma-’ul h.usna - al-Lat.i - f. Allah Swt. Mahakuat, tetapi Dia juga Mahalembut. Dia mengampuni dosa hamba-hamba yang dikehendaki-Nya Syekh Tosun Bayrak al-Jerrahi. 2007. Halaman 93–95. Berkaitan dengan asma-’ul h.usna - al-Lat.i - f, Allah Swt. berfirman seperti berikut. . . . . . . Wa huwal-lat.i - ful-khabi - ru Artinya: . . . Dan Dia Mahahalus, Maha Mengetahui. Q.S. al-Mulk [67]: 14

i. Al-Qawiyy

Al-Qawiyy merupakan salah satu nama Allah yang indah dan agung. Al-Qawiyy berarti Mahakuat. Kekuatan Allah Swt. tidak terbatas. Kekuatan dan kekuasaan-Nya meliputi segala sesuatu. Tidak ada satu pun makhluk yang mampu menandingi kekuatan-Nya. Keteraturan alam semesta dan seluruh isinya merupakan salah satu bukti Mahakuat-Nya. Dia Mahakuat dan Mahakuasa sehingga Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Agama Islam Kelas VII 33 mampu menciptakan dan mengatur seluruh makhluk-Nya tanpa bantuan siapa pun. Hanya Allah Swt. yang memiliki nama al-Qawiyy. Simak firman-Nya berikut ini. . . . . . . innalla-ha qawiyyun syadi - dul-‘iqa-bi Artinya: . . . Sungguh, Allah Mahakuat lagi sangat keras siksaan-Nya. Q.S. al-Anfa-l [8]: 52

j. Al-H.afi

- z. Al-H.afi - z. merupakan salah satu dari 99 asma -’ul h.usna-. Al-H.afi - z. berarti Allah Maha Menjaga. Allah Swt. menjaga seluruh makhluk- Nya. Tidak ada satu pun makhluk yang terlewat dari penjagaan-Nya. Demikian juga alam semesta. Alam semesta beserta isinya jika tidak dijaga akan mengalami kerusakan. Allah Swt. mampu menjaga seluruh ciptaan-Nya tanpa bantuan siapa pun. Berkaitan dengan asma-’ul h.usna - al-H.afi - z., Allah Swt. berfirman seperti berikut. . . . . . . inna rabbi - ‘ala- kulli syai’in h.afi - z.un Artinya: . . . Sesungguhnya Tuhanku Maha Pemelihara segala sesuatu. Q.S. Hu-d [11]: 57 Asma-’ul h.usna - berjumlah 99. Dalam bab ini baru sepuluh asma-’ul h .usna - yang disebutkan dan dijelaskan. Kali ini kalian diberi tugas untuk menemukan 89 asma-’ul h.usna - lainnya. Untuk melaksanakan kegiatan ini, ikutilah petunjuknya berikut ini. a. Bagilah kelas menjadi dua kelompok. b. Kelompok pertama bertugas untuk mencari 44 asma-’ul h.usna -. Kelompok kedua bertugas untuk mencari dan menemukan 45 asma-’ul h.usna - lainnya. c. Tulislah hasilnya dalam bentuk tabel seperti contoh berikut. No. Asma-’ul h.usna - Arti d. Bacakan hasil penelusuran kalian di depan kelas. Selanjutnya, serahkan kepada guru untuk dinilai. Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Agama Islam Kelas VII 34 B. Peneladanan Sepuluh Asma - ’ul H. usna - Sepuluh asma-’ul h.usna - yang telah kalian pelajari harus diteladani dalam kehidupan sehari-hari. Asma-’ul h.usna - al-‘Azi-z dapat diteladani dengan cara memiliki sikap tegar dalam menghadapi segala masalah. Tegar dalam menuntut ilmu, menjalankan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, dan menghadapi musibah yang datang. Suatu sikap yang patut kalian miliki dan praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Sikap yang dapat diteladani dari asma-’ul h.usna - al-Wahha-b adalah ringan tangan dalam membantu sesama. Jika ada saudara yang kekurangan segeralah dengan cepat dan cekatan membantu mereka. Bantuan yang diberikan dapat berupa materi maupun nonmateri. Jika dikaruniai materi yang melimpah, jangan segan-segan untuk menginfakkannya di jalan Allah. Asma-’ul h.usna - al-Qayyu-m harus diteladani dalam kehidupan. Caranya dengan merintis agar dapat hidup mandiri. Pergunakanlah kesempatan belajar yang kalian peroleh dengan sebaik-baiknya. Persaingan hidup yang semakin ketat menuntutmu dapat hidup mandiri. Tidak bergantung dan menggantungkan harapan kepada orang lain. Bayangkan, masa-masa yang akan kalian lalui adalah masa-masa yang sulit. Bagaimana kalian akan menghadapinya? Apakah kalian akan mengandalkan orang lain untuk menghadapinya? Tentu tidak. Kalian harus dapat menghadapinya sendiri. Orang-orang tempat bergantung belum tentu akan bersama kalian selamanya. Mereka dapat meninggalkan kalian atau kalian yang meninggalkan mereka. Oleh karena itu, rintislah sikap hidup mandiri dan jangan membiasakan diri bergantung kepada orang lain. Asma-’ul h.usna - al-Fatta-h. hendaknya diteladani dalam kehidupan sehari- hari. Salah satu cara untuk meneladani asma-’ul h.usna - al-Fatta-h. adalah dengan aktif dan turut serta dalam mengambil keputusan. Agar dapat turut serta dalam mengambil keputusan, kalian harus aktif dalam berbagai organisasi yang ada di sekolah maupun di luar sekolah. Dengan demikian, kalian dapat turut serta dalam mengambil keputusan. Selain itu, kalian juga akan belajar berorganisasi. Arti lain al-Fatta-h. adalah Maha Pembuka. Sifat ini dapat diteladani dengan belajar sungguh-sungguh agar terbuka pintu kesuksesan. Ber- sungguh-sungguh dalam berusaha agar terbuka jalan menuju kesukses- an. Cara lain yang dapat dilakukan untuk meneladani asma-’ul h.usna - al- Fatta-h. dengan memotivasi teman, saudara, atau diri sendiri agar bekerja keras dan meninggalkan sifat malas demi terbukanya pintu kesuksesan. Sumber: Dokumen Penulis ▼ Gambar 3.4 Belajar dengan sungguh-sungguh dapat membuka pintu kesuksesan. Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Agama Islam Kelas VII 35 Agar dapat meneladani asma-’ul h.usna - al-Ha-di-, kalian harus memiliki wawasan luas. Wawasan luas serta ilmu pengetahuan yang luas harus dimiliki agar kalian dapat memberi petunjuk. Petunjuk yang dimaksud di sini bukanlah hidayah karena hanya Allah yang mampu memberi hidayah. Petunjuk yang dimaksud di sini adalah menjelaskan atau memberi jalan keluar terhadap suatu permasalahan. Misal, ketika teman kalian bertanya tentang pelajaran yang telah lalu. Kalian dapat menjelaskannya dan agar dapat menjelaskannya kalian harus memiliki wawasan dan ilmu yang luas. Oleh karena itu, rajinlah belajar dan membaca agar wawasan dan ilmu kalian semakin luas. Mengucapkan salam merupakan salah satu cara meneladani asma-’ul h.usna - as-Salam. Salam yang kalian ucapkan berisi doa keselamatan dan kesejahteraan bagi orang lain. Oleh karena itu, tebarkanlah salam agar keselamatan selalu menyertai setiap langkah kalian dan saudara kalian lainnya. Peneladanan terhadap asma-’ul h.usna - al-Lat.i - f dapat dilakukan dengan memberi maaf kepada sesama yang berbuat kesalahan. Memberi maaf kepada mereka yang telah menyakiti bukanlah sesuatu yang mudah. Kita harus berbesar hati agar dapat memaafkan kesalahan saudaranya. Orang-orang yang memiliki sifat lemah lembut bukanlah orang yang lemah. Justru merekalah orang-orang yang kuat karena mereka mampu menahan hawa nafsunya. Sikap lemah lembut ini sudah selayaknya diteladani dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Sikap yang dapat dilakukan untuk meneladani asma-’ul h.usna - al-Qawiyy adalah menggunakan kekuatan yang kalian miliki untuk menegakkan kebenaran. Dengan demikian, kekuatan yang kalian miliki tidak sia-sia. Orang- orang mukmin yang kuat lebih dicintai Allah Swt. daripada orang mukmin yang lemah. Asma-’ul h.usna - al-H.afi - z. dapat diteladani dalam kehidupan sehari-hari. Caranya dengan menjaga nikmat yang telah dikaruniakan kepada kalian. Selain itu, karunia yang telah diberikan oleh Allah Swt. harus digunakan dengan sebaik-baiknya. Karunia berupa tubuh seharusnya kalian jaga dengan cara berolahraga, mengonsumsi makanan dan minuman yang menyehatkan, dan menghindari hal-hal yang merusak badan. Karunia berupa tangan hendaknya kalian gunakan dengan sebaik-baiknya. Misalnya untuk membantu sesama, memberi infak, bersedekah, dan menyelesaikan tugas rumah. Asma-’ul h.usna - al-Lat.i - f harus kalian teladani dalam kehidupan sehari- hari. Caranya dengan bersikap lembut kepada makhluk-Nya. Sikap lemah lembut dapat diwujudkan dengan sikap peduli terhadap sesama, tidak menyinggung perasaan orang lain, dan memberi maaf kepada orang lain yang berbuat salah. Apakah kalian telah memiliki sifat-sifat tersebut? Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Agama Islam Kelas VII 36 Mencintai dan mengasihi semua makhluk ciptaan-Nya merupakan salah satu cara meneladani asma-’ul h.usna - al-Wadu-d. Mencintai dan mengasihi sesama manusia tanpa membedakan warna kulit, status sosial, jenis rambut, dan lain se- bagainya. Mencintai sesama manusia dapat ditunjukkan dengan tingkah laku. Misalnya dengan bersikap baik, sopan santun, dan bertutur kata lembut. Rasulullah saw. merupakan teladan termasuk dalam mencintai sesama manusia. Rasulullah menunjukkan kasih sayangnya kepada orang-orang yang membencinya. Ingatlah kembali peristiwa hijrah ke Taif. Para penduduk Taif melempari Rasulullah dengan batu hingga berdarah. Bagaimana sikap yang ditunjukkan oleh Rasulullah? Apakah beliau membalas mereka dengan tindakan yang serupa? Sama sekali tidak. Rasulullah tidak membenci atau membalas tindakan mereka. Sebaliknya, Rasulullah memohonkan ampunan untuk mereka. Sungguh, sikap yang patut kalian teladani dalam kehidupan sehari-hari. Kasih sayang muaranya adalah kedamaian, sedangkan permusuhan muaranya adalah kerusakan. Sumber: almuslimsurabaya.files.wordpress.com ▼ Gambar 3.5 Menanam pohon merupakan cara meneladani asma - ’ul h.usna - al-Wadu-d. Beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai wujud peneladanan terhadap 99 asma-’ul h.usna - Allah Swt. sebagai berikut. 1. Meningkatkan ketaatan kepada Allah Swt., pemilik seluruh makhluk. 2. Meningkatkan ibadah kepada Allah Swt., pemilik nama-nama yang agung dan indah. 3. Berusaha untuk membiasakan hidup mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain. 4. Mempergunakan dan menjaga karunia Allah dengan sebaik-baiknya. 5. Membantu teman atau saudara yang membutuhkan dengan materi atau nonmateri. 6. Menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh agar mampu memberi jalan keluar dan petunjuk. 7. Menebarkan salam yang berisi doa keselamatan bagi mereka yang mendengar atau menerimanya. 8. Membiasakan diri menjadi pemaaf terhadap kesalahan yang diperbuat oleh orang lain. Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Agama Islam Kelas VII 37 Nikmat atau karunia yang telah diberikan oleh Allah Swt. sangat banyak. Jika ingin menghitungnya, kalian tidak akan mampu melakukannya. Oleh karena itu, kalian harus mensyukuri segala karunia-Nya. Bersyukur terhadap nikmat-Nya dengan memper- gunakannya sesuai dengan syariat-Nya. Untuk menumbuhkan rasa syukur di hatimu, hitung dan tulislah karunia Allah yang telah dikaruniakan kepada kalian dalam selembar kertas. Kalian dapat mencatatnya dalam bentuk tabel seperti contoh. Selain itu, kalian juga harus mencatat cara mensyukurinya. Selanjutnya, bacakan di depan kelas pada pertemuan berikutnya. Contoh Tabel No. Nikmat yang Diterima Cara Bersyukur 1. Naik kelas Belajar dengan sungguh-sungguh untuk me- ningkatkan prestasi. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Setelah mempelajari sepuluh asma-’ul h.usna - Allah Swt., mari kita amalkan hal-hal berikut. 1. Pantang menyerah dalam menghadapi cobaan. 2. Bersikap lemah lembut terhadap sesama. 3. Menjalin kerja sama dengan sesama karena manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendirian. 4. Ringan tangan dalam membantu sesama yang membutuhkan. 5. Belajar dengan sungguh-sungguh agar dapat menjawab pertanyaan dan membantu sesama. 6. Mengucap salam ketika bertemu teman atau hendak masuk ke rumah, sekolah, dan tempat-tempat lain. 7. Mengasihi dan menyayangi makhluk Allah Swt. 8. Memaafkan kesalahan teman dan segera meminta maaf jika melakukan kesalahan. Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Agama Islam Kelas VII 38 1. Asma-’ul h.usna - merupakan nama-nama Allah yang bagus. Asma-’ul h .usna - mencerminkan keindahan, keagungan, dan kesempurnaan Allah Swt. 2. Asma-’ul h.usna - berjumlah 99 nama. 3. Sepuluh dari 99 asma-’ul h.usna - yang dipelajari sebagai berikut. a. al-‘Azi - z, f. as-Salam, b. al-Wahhab, g. al-Wadu-d, c. al-Fatta-h., h. al-Lat.i - f, d. al-Qayyu-m, i. al-Qawiyy, dan e. al-Ha-di, j. al-H.afiz. 4. Asma-’ul h.usna - harus diteladani dalam kehidupan sehari-hari. Allah Swt. memiliki asma-’ul h.usna - yang mencerminkan keindahan, kesempurnaan, dan keagungan-Nya. Melalui asma-’ul h.usna - Allah Swt.,memperkenalkan diri-Nya agar manusia dapat mengenal-Nya. Pelajaran berharga dan keteladanan dapat dipetik dari asma-’ul h.usna --Nya. Senantiasa bersikap tegar dan pantang menyerah merupakan cara meneladani asma-’ul h.usna - al-‘Azi-z. Menjadi pemaaf dan berhati lembut terhadap makhluk- Nya merupakan cara mendeladani asma-’ul h.usna - al-Lat .i - f. Mengucapkan salam merupakan cara meneladani asma-’ul h.usna - as-Salam dan mendoakan orang lain. Peneladanan terhadap asma-’ul h.usna --Nya menjadikan manusia senantiasa berbuat positif dan berperilaku terpuji. Jawablah dengan tepat 1 . Jelaskan pengertian asma-’ul h.usna - 2 . Sebutkan lima asma-’ul h.usna - Allah 3 . Apa yang kalian ketahui tentang asma-’ul h.usna - al-Qawiyy? Jelaskan 4 . Jelaskan cara meneladani asma-’ul h.usna - al-Wahha-b 5 . Apa yang kalian ketahui tentang asma-’ul h.usna - al-Fatta-h.? Jelaskan 6 . Jelaskan cara meneladani asma-’ul h.usna - al-Qayyu-m 7 . Tulislah ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang asmaul husna as-Salam 8 . Apakah rasul Allah dapat memberi hidayah? Mengapa? 9 . Jelaskan tentang asma-’ul h.usna - as-Salam 10. Fatma belajar dengan sungguh-sungguh di sekolah. Di luar sekolah ia membaca berbagai buku yang bermanfaat untuk menambah wawasan. Fatma ingin dapat menjawab pertanyaan teman-temannya yang berkaitan dengan pelajaran di sekolah. Jelaskan asma-’ul h.usna - yang diteladani Fatma Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Agama Islam Kelas VII 39 • tawadu • taat • qanaah • sabar • syukur • ulil amri Tawadu, taat, qanaah, dan sabar. Tawadu Pengertian dan contoh tawadu. Berperilaku tawadu dalam keseharian. Taat Pengertian dan contoh taat. Berperilaku taat dalam keseharian. Pengertian dan contoh qanaah. Qanaah Berperilaku qanaah dalam keseharian. Sabar Pengertian dan contoh sabar. Berperilaku sabar dalam keseharian. terbagi atas me lip u ti me lip u ti me lip u ti me lip u ti ▼ ▼ ▼ ▼ ▼ ▼ ▼ ▼ ▼ ▼ ▼▼ Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Agama Islam Kelas VII 40 Salat merupakan salah satu perintah Allah Swt. dan rasul-Nya yang harus kita taati. Menunaikan salat berarti menaati perintah Allah Swt. dan rasul-Nya. Taat merupakan salah satu perilaku terpuji yang patut dimiliki oleh muslim. Dalam bab ini kita akan mempelajari beberapa perilaku terpuji dan salah satunya adalah taat. Mari kita simak uraian dalam bab ini. W Gambar 4.1 Salat merupakan bukti taat kepada Allah Swt. Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Agama Islam Kelas VII 41 A. Tawadu 1. Pengertian dan Contoh Tawadu Tawadu artinya sikap rendah hati. Sikap ini merupakan sikap seseorang yang tidak ingin menonjolkan diri dengan sesuatu yang ada pada dirinya. Kebaikan yang dikaruniakan Allah Swt. kepadanya baik berupa harta, kepandaian, kecantikan fisik, dan beragam karunia Allah Swt. lainnya tidak membuat dirinya lupa. Orang yang bersikap tawadu senantiasa ingat bahwa semua yang ada padanya adalah milik Allah Swt. semata. Oleh karena itu, seorang yang tawadu tidak akan menghina orang lain dengan apa pun yang diamanatkan Allah Swt. kepadanya. Cara bicara orang yang tawadu senantiasa lembut dan merendah sekaligus memiliki rasa percaya diri yang kuat. Ia selalu berusaha berbuat yang terbaik tanpa ingin kebaikannya diketahui orang lain. Ia lebih suka menyampaikan kebaikan orang lain meskipun kebaikannya jauh lebih banyak. Tidak tersinggung apalagi marah saat orang lain menyampaikan keburukannya kepadanya. Istigfar menghiasi bibirnya jika ada kritikan kepadanya. Bukan sebagai pemanis bibir, melainkan muncul dari hati yang merasa lalai atau tidak berhati- hati sehingga ada salah yang tanpa sengaja ia lakukan. Sikap di atas berbeda dari rasa rendah diri. Rasa rendah diri berasal dari ketidakmampuan memandang dirinya dan orang lain dengan benar. Ketidakmampuan itu menyebabkan orang yang rendah diri salah menilai dirinya sebagai tidak baik, tidak mampu, tidak tampan atau cantik, atau tidak pantas. Pada saat yang sama ia menilai orang lain sebagai sangat baik, sangat pandai, lebih tampan atau cantik, dan lebih pantas untuk sesuatu hal. Oleh karena itu, orang yang salah menilai diri cenderung merasa minder, tidak mampu, dan tidak percaya diri. Selain berbeda dengan rendah diri, sikap tawadu merupakan kebalikan dengan sikap sombong. Sikap sombong muncul dari kesalahan menilai diri sebagai lebih baik, lebih mampu, lebih kaya, atau rasa lebih lainnya. Orang yang sombong merasa bahwa kelebihan yang ada padanya semata merupakan hasil kerja yang ia lakukan. Ia tidak melihat kehadiran Allah Swt. dalam kehidupan- nya. Dengan pandangan seperti itu, wajar jika orang yang sombong senang membandingkan dirinya dengan orang lain. Saat ia melihat orang lain lebih dari dirinya, ia merasa iri dan berbuat dengki. Sebaliknya, saat Sumber: Dokumen Penulis ▼ Gambar 4.2 Istigfar menghiasi bibir orang yang tawadu. Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Agama Islam Kelas VII 42 ia menemukan orang yang ia rasa lebih rendah darinya, ia merasa tinggi hati dan merendahkan orang lain. Sombong merupakan sikap tercela yang harus kita jauhi. Selain mencela sikap sombong, Allah Swt. juga memberikan anjuran kepada kita untuk bersikap tawadu. Salah satu anjuran Allah Swt. itu terdapat dalam Surah Luqman [31] ayat 19. Waqs.id fi - masyyika wagd.ud. min s.autika, inna ankaral-as.wa -ti las.autul h.ami - ri. Artinya: Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai. Q.S. Lugm-an [31]: 19 Dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang lain juga banyak ditemukan perintah untuk merendahkan diri. Kita dianjurkan untuk bertawadu dan menjauhi sikap sombong, meskipun memiliki harta kekayaan, keturunan, atau kedudukan yang tinggi Husaini A. Majid Hasyim. 2005. Halaman 415. Contoh perilaku tawadu dapat ditemukan dalam uraian berikut. Ahmad seorang anak yang cerdas dan senantiasa menjadi juara kelas. Ahmad tidak merasa sombong atau tinggi hati karena kecerdasannya. Ia senantiasa membantu teman-temannya dengan belajar kelompok. Ia merasa bahwa kecerdasannya merupakan karunia Allah Swt. yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Sikap Ahmad dikategorikan sebagai perilaku tawadu. Ia tidak merasa sombong atas karunia kecerdasan. Justru ia merasa bahwa ilmu dan kecerdasannya belum apa-apa dibanding ilmu Allah Swt. Oleh karena itu, ia tidak tinggi hati dan memanfaatkan kecerdasannya untuk mem- bantu teman-temannya. 2. Berperilaku Tawadu dalam Keseharian Sebagai sikap yang baik, sikap tawadu tentu juga membawa akibat yang baik. Hal ini disampaikan oleh Rasulullah saw. dalam salah satu hadisnya yang diriwayatkan oleh Baihaqi yang artinya, ”Barang siapa bersikap tawadu karena mencari rida Allah Swt. Allah akan meninggikan derajatnya. Ia akan menganggap dirinya tiada berharga namun dalam pandangan orang lain ia sangat terhormat. Sebaliknya, barang siapa menyombongkan diri, Allah akan menghinakan dirinya. Ia menganggap dirinya terhormat padahal dalam pandangan orang lain ia sangat hina . . . .” Tawadu merupakan perilaku terpuji yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tawadu akan muncul dengan membiasakan perilaku-perilaku terpuji. Di antara perilaku terpuji yang dapat menimbulkan tawadu sebagai berikut. a. Menyadari bahwa setiap manusia memiliki kelebihan. b. Merasa cukup dengan karunia Allah Swt. c. Menyadari bahwa hanya Allah Swt. yang pantas untuk sombong. d. Menyadari kelemahan manusia. Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Agama Islam Kelas VII 43 Tawadu merupakan sikap yang mulia. Pada dasarnya setiap orang dapat memiliki sikap ini jika ia ingin. Meskipun begitu, sikap rendah hati kadang mendapat tantangan sehingga tenggelam oleh sikap buruk semisal sombong dan iri hati. Oleh karena itu, kita perlu berusaha untuk mempraktikkan sikap tawadu dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana caranya? Bagaimanakah cara agar kita dapat menghayati sikap tawadu dalam hati selanjutnya mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari? Menjawab pertanyaan-pertanyaan itulah tugas kalian kali ini. Buatlah kelompok bersama empat orang teman untuk mengerjakan tugas pada bab ini. Kelompok kalian ini juga akan mengerjakan tugas pada subbab berikutnya pada bab ini. Setelah selesai, susunlah dalam lembar tugas kemudian simpanlah untuk digabung dengan tugas lanjutan pada subbab selanjutnya, kecuali ada petunjuk lain dari Bapak atau Ibu Guru. Selamat berdiskusi. B. Taat 1. Pengertian dan Contoh Taat Kata taat berasal dari bahasa Arab .Ta’at. Kata ini memiliki makna mengikuti atau menuruti. Secara istilah taat berarti mengikuti dan menuruti keinginan atau perintah dari luar diri kita. Dengan kata lain, taat artinya tunduk, patuh saat kita mendapat perintah atau larangan untuk dihindari. Contoh perilaku taat dapat ditemukan dalam uraian berikut. Zahra duduk di kelas VII SMP Bina Mulia. Sebagai seorang muslim, Zahra menunaikan salat tepat waktu, menunaikan puasa Ramadan, dan puasa sunah. Tidak lupa setiap hari Jumat Zahra memiliki agenda rutin yaitu bersedekah. Zahra melakukannya dengan ikhlas tanpa menginginkan pujian dari teman atau orang tuanya. Sikap yang ditunjukkan oleh Zahra termasuk kategori perilaku taat. Zahra menaati perintah Allah Swt. dan rasul-Nya. Perilaku Zahra hendaknya diteladani dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana cara menerapkan perilaku taat dalam keseharian? Simaklah uraian berikut untuk mengetahuinya. 2. Berperilaku Taat dalam Keseharian Memiliki sifat taat akan memberikan akibat yang baik bagi pemiliknya. Jika setiap orang telah memahami maksud sikap ini, ia akan menerapkan- nya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, dapat dipastikan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara akan berjalan dengan harmonis. Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Agama Islam Kelas VII 44 Dalam Islam terdapat tiga tingkatan objek ketaatan. Ketiganya adalah Allah Swt., Rasulullah saw., dan ulil amri. Hal ini tertera dalam Al-Qur’an Surah an-Nisa-’ [4] ayat 59. Ya- ayyuhal-laz . i - na a-manu- at.i - ‘ulla-ha wa at.i - ‘ur-rasu-la wa ulil-amri minkum Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah rasul Muhammad saw, dan ulil amri di antara kamu . . . Q.S. an-Nis-a’ [4]: 59 Dalam ayat di atas dengan jelas Allah Swt. memberitahukan tiga objek ketaatan manusia. Islam menuntut untuk ketaatan kepada ketiganya dengan model yang berbeda. Penerapan ketaatan dalam kehidupan dapat dilakukan dengan mengacu pada kandungan ayat di atas.

a. Ketaatan kepada Allah Swt.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề