Bagaimana menghadapi kendala atau rintangan tersebut

Semua orang pasti pernah mengalami sebuah kegagalan karena tidak mampu untuk menghadapi tantangan dan rintangan yang harus dilaluinya. Sehingga akhirnya membuat kegagalan menjadikan rasa pesimis terhadap sebuah impian untuk bisa kembali berjuang mewujudkan impian karena merasa tidak akan mampu nantinya untuk menghadapi tantangan dan rintangan baru lagi.

Perlu keberanian untuk bisa menghadapi rasa takut terhadap sebuah tantangan dan rintangan. Maka akan berperan sangat besar dalam sebuah proses bahwa tantangan dan rintangan tersebut dilakukan dan diselesaikan dengan sebaik mungkin. Hadapi tantangan dan rintangan lebih mudah dengan Anticipate Obstacles DreamPlanner karena ada banyak pertanyaan yang akan membantu mengingat kembali dan menyadarkan bahwa sebuah impian yang dulu pernah terwujud bisa kembali dilakukan kembali mulai dari hari ini.

Seringkali merasa tidak mampu untuk melewati sebuah hambatan dan rintangan tersebut, namun sebenarnya yang harus dilakukan adalah kembali mengingat dan mencari tahu apa saja penyebab terjadi hal tersebut. Adanya Anticipate Obstacles DreamPlanner yang bisa membantu ini memudahkan diri sendiri mengetahui penyebab yang membuat putus asa dan semangat yang bisa menghadapi setiap hambatan dan rintangan yang pernah dilakukan.

Anticipate Obstacles DreamPlanner ini mudah sekali digunakan dengan menjawab beberapa pertanyaan seputar pencapaian impianmu yang pernah terwujud dan apa bagaimana menghadapi setiap hambatan dan rintangan yang terjadi hingga akhirnya impian itu bisa terwujud. Banyak cara yang bisa dilakukan dari saat ini dengan memperbaiki diri sendiri dan mencoba kembali proses yang sudah pernah dilakukan dengan produktivitas yang lebih meningkat dari sebelumnya.

Sudah mengetahui hambatan dan rintangan yang pernah dialami dijadikan sebagai motivasi dan semangat bahwa untuk mewujudkan impian yang lebih besar pasti bisa melewati setiap hambatan dan rintangan yang lebih dari sebelum. Pengalaman yang sudah dimiliki bisa menjadi bekal untuk kembali berjuang mencapai sebuah impian bersama DreamPlanner.

Apa pun yang kita inginkan dalam hidup, tentu kita ingin semuanya berakhir dengan kesuksesan. Dan kesuksesan apa pun yang ingin kita capai, kemungkinan besar akan ada rintangan yang harus kita hadapi. Ketika rintangan ini muncul, kita bisa menghindar dan melewatkan kesempatan atau menghadapi tantangan tersebut dengan siap.

Apa yang bisa terjadi jika kita mengetahui dan bersiap menghadapi rintangan ini sebelumnya? Jika kita tahu apa yang akan kita hadapi, mungkin kita bisa membekali diri dengan alat yang tepat untuk melewati apa pun yang mengancam peluang kita untuk sukses. 

Berikut ada lima rintangan terbesar yang harus kita atasi dalam perjalanan menuju kesuksesan.

1. Kesempurnaan 

ilustrasi wanita tersenyum [unsplash.com/Paco Vaca]

Salah satu kendala paling umum yang kita hadapi adalah kebutuhan akan kesempurnaan. Siapa pun yang rentan terhadap perfeksionisme akan merasa sulit untuk tetap berada di jalan menuju kesuksesan jika segala sesuatu harus terus sempurna sepanjang waktu.

Kesempurnaan adalah pembunuh kreativitas dan vitalitas. Padahal tak ada salahnya belajar dari kesalahan karena itu akan mengajari kita cara untuk berkembang dan tumbuh sepanjang hidup. Oleh karena itu, sempurna tidak akan pernah memberikan kesempatan langsung menuju kesuksesan.

2. Ketakutan 

ilustrasi wanita serius [unsplash.com/Armin Lotfi]

Rasa takut muncul saat kita memiliki pikiran atau persepsi bahwa kita tengah tidak aman. Hal ini merupakan sesuatu yang cukup berguna saat ada hal yang memang benar-benar mengancam. Tapi, jika ini hanyalah ketakutan yang ada di pikiran kita, rasa takut bisa saja menghalangi kita untuk melakukan hal-hal yang perlu kita lakukan demi meraih mimpi.

Baca Juga: 5 Dampak Buruk jika Gak Konsisten Berusaha Meraih Kesuksesan

3. Kurangnya kejelasan 

ilustrasi wanita sedih [unsplash.com/Brynden]

Umpamakan kita akan melakukan perjalanan dan perlu berkemas. Koper sudah siap, tapi kita tidak tahu sama sekali tentang detail perjalanannya.

Kita belum tahu ke mana akan pergi, berapa lama, atau apa yang akan dilakukan. Jika kita mencoba menjalankan karier atau kehidupan tanpa kejelasan, hampir tidak mungkin untuk mengetahui apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan kesuksesan kita.

4. Membuat perbandingan 

ilustrasi wanita serius [unsplash.com/Aariana Maynard]

Wajar jika kita membandingkan diri kita dengan orang lain. Begitulah cara kita mengetahui apakah kita telau melakukan sesuatu dengan benar atau tidak dan bagaimana kita dapat terus meningkatkan diri.

Jika kita terbiasa membuat perbandingan sepanjang waktu dan merasa tidak enak karena tidak bisa, hal ini dapat menurunkan energi kita. Dan ketika energi kita turun, turun pula motivasi kita untuk terus bekerja menuju tujuan kita.

5. Harapan yang tidak masuk akal 

ilustrasi wanita memejamkan mata [unsplash.com/Mert Kahveci]

Hal itu penting untuk bermimpi besar. Begitulah cara kita mengundang inspirasi dan ide-ide besar untuk muncul. Tetapi jika impian kita tidak didasarkan pada realitas atas apa yang dimiliki saat ini, kita mungkin akan berakhir dengan kekecewaan atau bahkan lebih buruk, kehilangan impian kita.

Menetapkan ekspektasi yang masuk akal adalah resep sukses dari kesuksesan. Menjadi sukses membutuhkan kita untuk bisa mengatasi banyak rintangan, dan banyak orang akan gagal pada titik-titik tertentu. Kuncinya adalah mengatasi hambatan ini selangkah demi selangkah.

Tak mudah memang mengatasi rintangan yang disodorkan semesta pada hidup ini. Tapi, apa yang tidak mungkin jika kita terus berusaha dengan keras disertai oleh doa pada Tuhan? Di mana ada kemauan, di situ ada jalan.

Baca Juga: 5 Pelajaran Berharga dari Semut untuk Meraih Kesuksesan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

JAKARTA -- Ketika kita hendak mewujudkan kebahagiaan dalam perjalanan hidup ini, kita pasti akan menghadapi halangan, rintangan, dan tantangan. Setiap kali kita meragukan kemampuan diri sendiri dalam memperoleh kebahagiaan, sebaiknya kita merenungkan berbagai halangan, keterbatasan, dan rintangan yang dihadapi orang lain.

Bukankah halangan, keterbatasan, dan rintangan adalah anugerah tersendiri jika kita memandangnya demikian dan menggunakannya sebagai pendorong agar kita melakukan segalanya dengan lebih baik dan lebih ikhlas? Sebagai contoh, Nabi Musa AS muncul pada zaman penjajahan Firaun atas bangsa Israel. Nabi Isa AS diutus untuk menyelamatkan Bani Israil dari kerusakan moral. Nabi Muhammad lahir ke dunia pada zaman jahiliyah. As-Sarakhi menulis bukunya yang monumental, al-Mabsuth, yang mencapai belasan jilid ketika dia disekap dalam penjara bawah tanah. Sayyid Quthub menyelesaikan tafsirnya yang fenomenal, Fi Zilalil Quran, dalam penjara. Thoha Husein kehilangan daya penglihatannya, dan dengan kondisi demikian ia mulai menulis makalah dan buku-bukunya yang terkenal. Hellen Keller tidak membiarkan kebutaan dan ketulian menghalanginya untuk menolong mereka yang kurang beruntung dibandingkan dirinya. Dan dia melakukannya sepanjang hayatnya. Isac Newton pernah ditertawai teman-temannya karena salah dalam berhitung. Thomas Alva Edison pernah dikeluarkan dari sekolah. George Washington dan Thomas Jefferson muncul dari Revolusi Amerika. Mahatma Gandhi muncul dari perjuangan kemerdekaan bangsa India atas Inggris. Bung Karno dan Mohamad Hatta muncul dari perjuangan dan penderitaan bangsa Indonesia atas penjajahan Belanda.  Tentu masih banyak lagi orang-orang besar yang namanya menghiasi sejarah umat manusia, yang telah berjuang mengatasi setiap kesulitan dan badai kehidupan yang besar sebelum akhirnya mereka berhasil muncul menjadi pemenang. Dan tentu deretan nama-nama orang-orang hebat ini akan terus bertambah selama kehidupan anak manusia terus berlangsung. Setiap orang yang ingin meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat pasti akan menghadapi ujian, rintangan, tantangan, dan hambatan. Sebagaimana Allah SWT berfirman, “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu [cobaan] sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan [dengan bermacam-macam cobaan] sehing¬ga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: ‘Bilakah datangnya pertolongan Allah? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” [QS al-Baqarah [Sapi Betina] [2]: 214].

Karena itu,penting bagi kita untuk berupaya terus-menerus berusaha mewujudkan kebahagiaan baik bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat luas.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề