Bagaimana motif dan warna pada batik yogyakarta dan solo

Batik khas Indonesia telah diakui sebagai warisan budaya dunia. Jika berbicara tentang batik, tentu tidak akan lepas dari dua kota terkemuka yang terkenal dengan batiknya, yaitu Solo dan Yogyakarta.

Kedua daerah tersebut berdekatan dari segi geografis dan memiliki persamaan sebagai kota batik. Ya, jika traveling ke dua kota tersebut, kamu memang akan menemukan berbagai sentra batik di sana.

Baca juga: Ini Panduan Lengkap Liburan ke Yogyakarta

Batik-batik Solo dan Yogyakarta pun hingga kini banyak diburu para pencinta batik karena motifnya yang khas dan indah. Mungkin banyak yang berpikiran jika batik Solo dan Yogya itu sama saja. Padahal batik dari kedua kota itu mempunyai perbedaan yang menonjol, lho. Yuk, cari tahu apa saja perbedaan batik Solo dan Yogyakarta dari artikel di bawah ini!

Batik Solo dengan background warna gelap. [Foto: Bangkitmimpi.com]

Perbedaan yang paling terlihat dari batik Solo dan Yogyakarta adalah background-nya. Pada batik Solo, biasanya latar belakang warna motif berupa warna-warna gelap, seperti hitam atau cokelat. Sedangkan batik Yogyakarta memiliki ciri background berupa warna putih.

Menurut buku Batik Sebuah Lakon, karya Iwan Tirta, Keraton Solo ingin mencapai keanggunan sebuah batik dengan warna yang tidak mencolok, sebaliknya Keraton Yogyakarta menggunakan warna cemerlang.

Sebenarnya ada juga batik Yogya dengan latar warna gelap, tapi jika diperhatikan dengan seksama, warna gelap ini bukan hitam gelap seperti batik Solo, tapi lebih berwarna hitam kebiruan.

Motif parang pada batik Yogya. [Foto: Batikindonesia.web.id]

Motif antara batik Solo dan batik Yogyakarta memang banyak yang mirip. Hal tersebut tidaklah mengherankan karena budaya batik di kedua kota tersebut dipengaruhi oleh pakem-pakem keraton. Lagipula Solo dan Yogyakarta pun dulu merupakan bagian dari Kerajaan Mataram, sehingga terdapat persamaan pada batiknya.

Meski terdapat motif yang mirip, seperti motif kawung dan parang, tetap saja ada perbedaannya, lho. Misalnya saja, motif parang pada batik Yogya dengan latar belakang putih, arah motifnya dari kanan atas ke kiri bawah.

Nah, bedanya dengan motif parang Solo, arah motif parang dari kiri atas ke kanan bawah. Selain itu, motif parang Solo juga didampingi oleh motif lainnya, sedangkan pada motif parang Yogya tidak ada gambar lain yang dibuat.

Motif pendamping atau isen-isen banyak dijumpai pada batik Solo. [Foto: Bajubatiksolo.net]

Selain motif utama, biasanya pada kain batik juga terdapat motif pendamping atau motif pelengkap. Motif ini disebut juga sebagai isen-isen. Nah, penggunaan isen-isen pada Keraton Solo dulu biasanya lebih banyak variasinya ketimbang yang dipakai pada batik Keraton Yogyakarta. Hal tersebt pun berlangsung hingga kini.

Garis pada batik Yogya tampak lebih besar dsn tebal. [Foto: Tanahnusantara.com]

Perbedaan lan yang bisa dilihat dari bati Solo dan Yogya adalah tekstur garis yang dihasilkan. Pada umumnya, batik Solo memiliki tekstur garis yang tipis dan kecil, sedangkan pada batik Yogyakarta, motifnya tebal dan lebih besar.

Pengrajin batikmerapikan hasil karya batiknya. [Foto: Bisniswisata.co.id]

Nah, jika diperhatikan secara lebih detail, kamu bisa melihat perbedaan kesan yang dihasilkan dari kedua bati tersebut. Batik Yogyakarta dengan tekstur garis lebih besar, tebal, dan tegas memberi kesan gagah dan lebih maskulin.

Sementara itu, batik Solo dengan pola motif yang lebih kecil dan garis yang lebih tipis akan memberi kesan luwes serta anggun dan halus.

Dari kedua kesan yang berbeda tersebut, kamu bisa memakainya sessui dengan acara yang akan kamu hadiri dan kesan apa yang ingin kamu tonjolkan dengan memakainya.

Baca Juga: Wisata ke 9 Candi di Yogyakarta

Meski serupa, antara batik Solo dan Yogya memang ada perbedaan nyata. Sekarang kamu sudah mengetahui perbedaannya dan tidak akan salah pilih lagi jika nanti membeli batik Solo dan Yogya, ya. [YGU]

Batik jogja cenderung menggunakan background motif warna putih sedangkan Solo cenderung ke warna coklat atau gelap.” Walau begitu, banyak juga batik Jogja yang memiliki warna dasar hitam atau gelap. Namun warna hitam Jogja cenderung kebiruan, sementara warna gelap batik Solo kebanyakan hitam kecoklatan.

Bagaimana motif batik Jogja dan Solo?

Batik Yogya menunjukkan arah motif dari kanan atas ke kiri bawah. Berbanding sebaliknya, batik Solo justru memiliki arah motif parang dari kiri atas ke kanan bawah. Arahan motif ini dipengaruhi pakem-pakem atau kepercayaan keraton masing-masing.

Apa ciri batik Solo dan Yogyakarta?

Batik Jogja memiliki garis tekstur yang cenderung lebih besar, tebal, dan tegas, sehingga memberikan kesan gagah dan maskulin. Sementara itu batik Solo dengan pola motif yang lebih kecil dan garis yang lebih tipis memberikan kesan luwes, anggun, dan halus.

Bagaimana warna Batik Yogyakarta?

Batik Yogyakarta biasanya didominasi dengan warna cokelat, biru tua dan putih.

Apa yang membedakan batik Yogyakarta Solo Semarang dan Pekalongan?

Pewarnaan batik pekalongan dan solo atau jogja berbeda. Batik pekalongan cenderung lebih berwarna walaupun masih ada beberapa pengrajin yang mengunkan warna gelap sebagai ciri khasnya. Sedangkan batik jogja mengunakan latar putih lalu batik solo cenderung mengunakan latar gelap atau hitam.

Apa ciri ciri batik Solo?

Batik Solo memiliki warna dominan cokelat soga kekuningan. Batik Solo memiliki ciri khas geometris pada batiknya. Contohnya Sidomukti, Sidoluruh, dan Sidoasih. Selain motif geometris, ciri khas batik Solo adalah ukuran motifnya yang kecil, atau istilahnya Truntum.

Apakah motif batik gaya Jogja?

5 Motif Batik Yogyakarta, Punya Ciri Khas dan Sarat Filosofi

  • SuaraJogja.id – Berbagai daerah di Indonesia memiliki batik dengan ciri khas masing-masing, tak terkecuali batik Yogyakarta.
  • Motif Semen.
  • Motif Parang Rusak Barong.
  • Batik Ceplok Kasatrian.
  • Motif Kawung.
  • Motif Nitik.

Apa saja batik jogja?

Berikut SuaraJogja.id mengulas lima motif batik Yogyakarta yang paling populer:

  1. Motif Semen. bacabatik.
  2. Motif Parang Rusak Barong. Batik Yogyakarta dengan motif parang rusak barong merupakan cikal bakal semua motif parang serta menggambarkan senjata dan kekuasaan.
  3. Batik Ceplok Kasatrian. bacabatik.
  4. Motif Kawung.
  5. Motif Nitik.

Apa yang terkandung dalam motif grompol pada batik Yogyakarta?

Dari segi makna, Grompol memiliki arti bersatu. Masyarakat percaya bahwa motif batik ini merupakan simbol dari bersatunya hal-hal yang bersifat kebaikan.

Apa bedanya batik Yogyakarta dan Pekalongan?

Apakah perbedaan batik solo dan batik pekalongan?

Perbedaan sederhananya adalah batik solo merupakan batik inland. Sedangkan Pekalongan dan Lasem merupakan batik coastal. Solo merupakan ibukota batik. Karena pembuatan, motif, dan filosofi pertama berkembang di sekitar kraton.

Bagaimana warna dan motif batik daerah Semarang?

“Motif warna khas China, merah, kuning, orange, dan warna alam, hijau muda, sangat melekat di masa itu. Karena merupakan karakter kehidupan di kota Semarang sejak dahulu,” ujarnya saat disambangi di rumahnya di Kampung Batik Gedong Semarang, Senin [21/11/2016].

Merdeka.com - Keberadaan batik di Indonesia sudah hadir sejak masa Kerajaan Majapahit. Setelah sempat lenyap, kesenian batik jadi makin populer pada masa Kerajaan Mataram Islam di mana motif kain itu digunakan pada setiap pakaian raja dan orang-orang terhormat. Setelah itu, batik makin menyebar ke seluruh penjuru tanah Jawa. Namun ada dua jenis batik yang paling dikenal hingga saat ini, yaitu batik Jogja dan batik Solo.

Masih banyak orang yang belum bisa membedakan antara batik Jogja dan batik Solo. Padahal, masing-masing batik memiliki ciri khas yang sangat berlainan. Lalu apa saja perbedaan yang terdapat antara batik Jogja dan batik Solo? Simak ulasan berikut ini.

2 dari 6 halaman

©2015 Merdeka.com/Australian Museum/Luisa Garfoot

Biasanya, batik Jogja memiliki warna latar yang terang. Walau begitu beberapa batik Jogja juga hadir dalam warna latar yang gelap. Warna gelap kebiruan yang terkadang tampil dalam batik Jogja itu muncul akibat proses pencelupan warna biru yang dilakukan berkali-kali dari tanaman indigo.

Sementara itu, batik Solo memiliki kecenderungan berwarna gelap yang memang sengaja dipertahankan oleh Susuhan Pakubuwono III. Warna gelap pada batik Solo akan berada pada warna hitam kecokelatan yang merupakan hasil dari pencelupan berulang kali pada warna cokelat sogan.

3 dari 6 halaman

©2020 Merdeka.com

Tak hanya dari warna dasar, cara membedakan antara batik Jogja dengan batik Solo dapat dilihat dari prodo yang berada pada batik. Dilansir dari Merdeka.com, prodo adalah hiasan berwarna emas yang dibubuhkan pada kain batik untuk menambahkan aksen bermotif.

Pada batik Jogja, para pengrajin membubuhkan prodo pada hampir di seluruh corak dan motif pendampingnya. Sementara pada batik Solo, prodo hanya terdapat pada garisan luar corak dan motifnya.

4 dari 6 halaman

©2015 Merdeka.com/Australian Museum/Luisa Garfoot

Sebenarnya motif antara batik Jogja dengan batik Solo tidak memiliki perbedaan yang berarti mengingat sama-sama banyak dipengaruhi pakem-pakem Kraton. Walau begitu, ada perbedaan yang terletak pada arah motifnya.

Misalnya, motif parang pada batik Jogja arah motifnya dari kanan atas ke kiri bawah. Sementara motif parang pada batik Solo arah motifnya dari kiri atas ke kanan bawah.

5 dari 6 halaman

©2020 Merdeka.com/jonegoroan.com

Perbedaan antara kedua jenis batik itu juga terletak pada penggunaan motif pendamping atau lebih dikenal dengan nama isen-isen. Pada batik Solo, penggunaan isen-isen lebih bervariasi dibandingkan dengan batik Jogja.

6 dari 6 halaman

©Goodnewsfromindonesia.id

Terakhir, kesan yang diberikan antar kedua batik itu bisa dibedakan secara kasat mata. Batik Jogja memiliki garis tekstur yang cenderung lebih besar, tebal, dan tegas, sehingga memberikan kesan gagah dan maskulin.

Sementara itu batik Solo dengan pola motif yang lebih kecil dan garis yang lebih tipis memberikan kesan luwes, anggun, dan halus.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề