Bagaimana peran penting dalam sikap dan gerak telapak kaki

Seni Budaya SD KK A 99 Gambar . Memotif gerak tari ngremo Jawa Timur Foto Koleksi P.Sidik Nugraha

2. Pengenalan Gerak Dasar

a Motif gerak dasar kaki Kaki adalah anggota badan yang merupakan alat utama sebagai penyangga seluruh badan dan untuk berpindah tempat. Tidak selamanya kedua kaki menyangga badan secara bersama‐sama. Dalam keadaan tertentu, mungkin hanya satu kaki saja yang menyangga badan sedangkan kaki yang satunya lagi melakukan sikap tertentu, tetapi yang bukan bertugas sebagai penyangga. Demikian pula bila dalam keadaan badan berpindah, mungkin saja badan berpindah dengan disangga oleh satu kaki saja. Kejadian tersebut sering terjadi pada peristiwa berolah raga atau menari. Saat kita melakukan sikap dan gerak, telapak kaki sebagai bagian badan yang paling bawah yang berada pada kaki akan mempertunjukkan berbagai sikap sesuai dengan sikap seluruh kaki. Oleh karena itu sebelum kita membahas DRAFT Kegiatan Pembelajaran 3 100 dasar gerak kaki sebaiknya kita perhatikan dahulu sikap dan motif gerak telapak kaki sebagai dasar dari gerak kaki. Sikap dan gerak telapak kaki mempunyai peran yang cukup penting di dalam pelaksanaan gerakan tari. Sewaktu bersikap dan bergerak,sikap dan gerak telapak kaki juga menentukan keseimbangan dan kemantapan seluruh tubuh sehingga bagian badan juga tidak boleh diabaikan di dalam melengkapi keindahan sikap atau gerak seluruh tubuh. Dasar sikap kaki yang paling utama adalah sebagai berikut: Sikap telapak rapat kembar, kedua telapak kaki sikapnya sama, dalam keadaan rapat atau berdekatan satu sama lain. Sikap telapak kaki rapat silang, kedua telapak kaki sikapnya tidak bersamaan, dalam keadaan rapat satu kaki sikapnya tidak bersamaan, juga dalam keadaan berdekatan satu sama lain. Sikap telapak kaki renggang kembar, kedua telapak kaki berjarak satu telapak satu sama lain renggang , sedangkan sikap kakinya bersamaan. Sikap telapak kaki renggang silang, kedua telapak kaki renggang satu sama lain, sedangkan sikap telapak kakinya bersilang. Sikap telapak kaki rapat siku, telapak kaki satu sama lain bersudut siku‐ siku dalam keadaan rapat. Sikap telapak kaki renggang, kedua telapak kaki renggang satu sama lain dengan bersudut siku‐siku. Sikap telapak kaki yang dimaksudkan di atas adalah sikap seluruh telapak kaki menapak pada alas tempat kita berdiri. Berikut akan dibahas pula sikap telapak kaki yang tidak penuh, hanya sebagian telapak kaki itu yang menapak pada alas tempat kita berdiri. DRAFT Seni Budaya SD KK A 101 Gambar . Posisi tumit jinjit Foto Koleksi P.Sidik Nugraha, b Menekuk Pada bahasan mengenai telapak kaki yang baru saja kita lewati, belum diperhatikan sikap seluruh kaki. Berbagai sikap kaki dimungkinkan pula karena tekukan pada persendiannya, seperti lutut dan pergelangan kaki. Oleh karena itu, terdapat berbagai tekukan sebagai berikut. . Tekukan kaki pada pergelangan, dengan arah ke atas, ke bawah dan ke samping. Bila kakinya sedang menapak, tekukan kaki ke bawah hasilnya berdiri berjengket. Sementara itu bila tekukan kaki ke atas maka hasilnya adalah menapak pada tumit. . Tekukan kaki pada lutut paha dan betis tidak berada pada sikap yang merupakan garis lurus adalah sikap kaki yang paling banyak terjadi setiap hari. Akan tetapi tekukan pada lutut ini sebenarnya hanya memungkinkan satu jenis tekukan saja, yaitu ketika betis menekuk ke belakang saja karena persendiaan pada lutut tidak memungkinkan betis ataupun paha bergerakmenekuk ke berbagai arah. . Tekukan pada pangkal paha, paha dapat bersikap tertekuk ke muka, ke samping lurus ataupun serong. Selain itu paha dapat pula bersikap menunjuk ke atas selagi menunjuk ke depan dan ke samping. anya saja ukuran sudut‐sudutnya tidak bebas, tergantung pada kemampuan persendiannya. DRAFT Kegiatan Pembelajaran 3 102 Setelah kita mengamati sikap kaki yang disebabkan oleh tekukan pada pergelangan kaki, pada lutut dan persendian pangkal paha, maka kita akan mengenal beberapa sikap kaki yang lengkap dengan istilahnya yang bersifat umum. Sikap‐sikap tersebut dimungkinkan dalam keadaan diam yang hanya dilakukan oleh sebelah kaki karena kaki yang sebelah lagi harus menjadi penyangga atau dimungkinkan dilakukan oleh kedua kaki bila kaki tidak menyangga badan. c Gerak Kaki Pada waktu pelaksanaan gerak telapak kaki sudah dapat dirasakan bahwa sebenarnya seluruh kaki bahkan seluruh tubuh kita akan ikut bergerak, walaupun tidak direncanakan ataupun disengaja. Bila ditelaah secara lebih dalam, gerakan serta sikap itu dimungkinkan terjelma karena faktor kehendak, otot, dan persendian. Kehendak adalah pendorong terjadinya gerak. Bisa dikatakan pula bahwa kehendak memberi tugas kepada setiap anggota badan yang bersangkutan untuk melakukan sikap atau gerak tertentu. Bagian pertama untuk melakukan gerak pada setiap anggota badan adalah otot dan dibantu oleh persendian yang memungkinkan gerak yang dikehendaki. Kehendak itu dapat tercetus secara terencana atau secara spontan sebagai respons seketika. Begitu pula pelaksanaannya dapat terjadi terencana atau secara spontan pula, yaitu yang disebut gerak refleks. Seseorang yang terlatih akan memungkinkan mampu melakukan sikap atau gerak refleks yang berguna, seperti gerak pencak atau pertahanan diri. Gerak itu secara tidak sadar akan tampak indah seperti pada suatu tarian. Sebelum kita memulai bahasan perihal gerak kaki sebaiknya kita tinjau dahulu sikap‐sikap kaki yang erat hubungannya dengan gerak kaki yang akan kita bahas selanjutnya. Sikap kaki yang utama adalah sebagai berikut. Sikap kedua kaki rapat lurus, sikap kedua kaki renggang lurus, sikap kedua kaki rapat menekuk, sikap kedua kaki renggang menekuk, sikap kaki sebelah merentang ke depan, ke samping, dan ke belakang, sikap kaki sebelah terlipat ke depan, di samping dan di belakang. DRAFT Seni Budaya SD KK A 103 Adapun gerak kaki secara garis besar dapat dibagi dalam gerak kaki berpindah tempat yang dengan sendirinya seluruh badan berpindah tempat pula. d Motif gerak kaki di tempat Kedua kaki menekuk sambil tetap menjadi penyangga badan. Kedua kaki menekuk bersama‐sama ini dinamakan menekuk kembar, yang dibagi pula menjadi jenis gerak‐gerak sebagai berikut. . Bila semua sikap kaki itu dilakukan secara beruntun, akan terjadi gerak kaki. Sesungguhnya gerak mempunyai pengertian sebagai runtutan dari sikap. . Rentangan kaki yang dilakukan berulang‐ulang atau beruntun akan menyebabkan gerakan yang disebut ayunan kaki atau dapat pula dikatakan kaki mengayun, tendangan dapat pula dilakukan dengan jalan mengayunkan kaki dengan kekuatan tenaga lebih besar. . Sikap kaki menekuk dan melipat bila dilakukan secara cepat, dapat menjadi gerakan yang dinamakan hentakan kaki, sedangkan bila dilakukan perlahan saja maka dapat dikatakan menekuk atau melipat saja. Beberapa gerak kaki yang belum dikemukakan adalah gerak kaki ketika yang menyangga badan itu bukan kaki dalam keadaan berdiri, seperti yang sudah diperkenalkan. Di antaranya ada gerak kaki yang disebabkan oleh sikap kaki menekuk sedemikian rupa sehingga lutut ikut menjadi penyangga badan, misal berlutut, yaitu kedua lutut menekan pada alas lantai . Adapun sikap kaki yang hanya satu lutut saja yang menekan pada lantai sedangkan kaki yang lainnya merentang ke muka dengan sikap lurus atau tertekuk dengan telapak menekan pada lantai yang di daerah Jawa disebut jengkeng atau deku. Sikap kaki yang kedua kakinya dilipat menyilang dinamakan sila, mungkin berasal dari kata silang. Sementara itu sikap kaki dimana yang keduanya merentang dalam keadaan duduk dinamakan ngelonjor atau dapat pula disebut melonjor. Sikap melonjorkan kaki dapat dilakukan sekaligus keduanya atau sebelah saja, sedangkan kaki yang satunya lagi dilipat. Sikap DRAFT Kegiatan Pembelajaran 3 104 demikian dinamakan sikap sila melonjor. Ragam sila lainnya adalah sila tutug, yaitu satu kaki terlipat lututnya serta telapak seperti sikap berdiri biasa, yaitu dengan menapak ke alas. Dari sikap‐sikap yang tercantum di atas kebanyakan sulit untuk melakukan pengulangan secara berturut‐turut sehingga menjadi suatu gerakan. Namun ada sikap seperti deku sebelah dan jengkeng bila dilakukan bergantian secara beruntun akan menjadikan gerakan maju sambil berlutut atau lebih tepat dikatakan berpindah tempat memindahkan badan sambil berlutut. Gerakan ini disebut gengsor bahasa Sunda . Gengsor untuk laki‐laki pada tari klasik dilakukan dengan kaki lebih terbuka merentang sedangkan untuk wanita lebih menekuk kakinya. Sikap lain yang bisa menimbulkan gerak adalah kedua kaki yang terlipat bersilang dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah melakukan sikap duduk tanpa merubah sikap kakinya. Sikap disebut depok, yang dapat dilakukan berturut‐turut dengan merubah sikap badan membalik arah yang berlawanan. Gerakan depok ini terjadi hanya dilakukan di tempat dan tidak berpindah tempat. Akan tetapi, gerakan depok dapat dilakukan berkali‐kali secara beruntun berkali‐kali di tempat dengan merubah arah hadapan karena badan diputar ke arah yang berlainan kadang‐kadang berlawanan dengan kedua kakinya yang berpijak tetap pada tempatnya. Merubah arah ini dilakukan dengan jalan berdiri sejenak dari sikap duduk lalu memutarkan badan dengan kaki tetap. Setelah badan berputar ia duduk kembali dengan kaki tetap dan terlipat. e Bergerak maju Dalam kehidupan sehari‐hari bergerak maju diwujudkan oleh gerakan kaki yang disebut berjalan, sedang dalam hubungannya dengan badan dapat diartikan memindahkan berat badan dari satu kaki ke kaki yang lain. al ini tentu berlaku untuk gerakan berjalan di tempat atau berjalan ke arah. DRAFT Seni Budaya SD KK A 105 Dihubungkan dengan sikap serta gerak kaki yang telah dibahas maka kita mengenal berbagai jenis berjalan. . Berjalan dengan kaki rapat serong, dengan kaki rapat sejajar serta berjalan dengan kaki rapat lurus ke samping dan ke dalam dan sebagainya. . Berjalan dengan kaki renggang serong dan sebagainya. Pelaksanaan melangkah dapat dilakukan dengan kaki lurus dan mengayun sambil menekuk sedikit tetapi dapat pula dengan menggunakan tekukan yang besar. Setelah kita sampai pada pengertian maju maka penjelasan kepada suatu tata gerak akan menjadi lebih sederhana. f Motif Gerak Tangan Anggota badan berikutnya yang akan kita pelajari gerakan‐gerakannya adalah tangan. Secara umum semua orang telah mengenal apa itu tangan, yaitu anggota badan yang tugas utamanya adalah untuk menggenggam, membawa, memegang, dan sebagainya. Untuk pelajaran seni tari dalam buku ini, ada dua istilah yang dipergunakan untuk menyatakan anggota badan tangan ini, yaitu tangan untuk bagian yang biasa digunakan untuk menggenggam, memegang, meninju dan sebagainya, serta lengan untuk bagian yang terpanjang yang biasa melakukan rentangan, mengayun, memeluk, menggandeng, dan sebagainya. Bila kaki mempunyai tugas utama sebagai penyangga seluruh badan manusia serta tugas‐tugas lainnya yang lebih bersifat umum, yaitu untuk memindahkan seluruh badan manusia dari satu tempat ke tempat lain, yang disebut berjalan, berlari, meloncat, melompat dan sebagainya. Sementara itu, lengan beserta tangan bertugas untuk mengapit, membawa, menjunjung, mendorong, dan sebagainya. Di samping itu, dalam hubungannya dengan seni tari, beberapa pihak mengatakan bahwa ciri dari tarian timur adalah lebih menonjolkan pada gerak lengan termasuk tangan, sedangkan pada tarian bangsa Barat lebih menonjolkan pada gerakan kaki. Walaupun pendapat tersebut masih harus diuji kebenarannya, kita dapat sejenak mengamati beberapa tarian di Benua Timur ini, misalnya ndia memang memiliki perbendaharaan gerak yang sangat kaya dan rumit. Ada yang DRAFT Kegiatan Pembelajaran 3 106 dinamakan mudra, yaitu aneka gerak dan sikap tangan yang telah memiliki makna tertentu secara cermat. Bangsa‐bangsa lain di sebelah timur ndia yang terkena pengaruh kebudayaan indhu menunjukkan pula perbendaharaan gerak tangan dan lengan yang cukup kaya. Begitu pula dengan bangsa‐bangsa lain di wilayah sebelah utara ndia. Walaupun sebenarnya pada seni tari bangsa‐bangsa tersebut mungkin tetap terletak pada gerak kaki dalam hal menjelajahi ruang, tetapi pada seni tari bangsa‐bangsa Barat penjelajahan ruang lebih banyak terjadi. Akan tetapi hal ini baru tampak pada gaya tarian yang disebut sebagai gaya klasik. Lepas dari semua pendapat di atas, mari kita mulai mengenali gerak‐gerak tangan. g Motif Sikap Tangan Dalam gerak tangan ini akan ditinjau dua macam sikap tangan yang umum, yaitu motif sikap mengepal dan sikap membuka. Kemudian ditambah beraneka sikap yang terjadi karena perpaduan antara sikap dan gerak lengan dan tangan sebagai satu kesatuan. Dalam keadaan yang wajar tangan yang mengepal berkedudukan dalam keadaan lurus dengan lengan. Bila menekuk tekukannya itu tidak mempunyai arti yang besar. Dalam keadaan membuka tangan dapat ditekuk sampai derajat pada pergelangan. Tekukan maksimal dapat dicapai dengan latihan yang tekun. Adapun gerak tangan yang mengepal adalah berupa putaran ke segala jurusan. Sementara itu, dalam keadaan membuka, putaran itu dapat mempertunjukkan sudut yang lebih besar. Di Jawa putaran tangan pada pergelangan ini disebut ukel. Ada pula gerak tangan yang sudah dikenal secara umum dan sering digunakan, yaitu gerak melambai. h Motif Sikap Lengan Lengan dapat melakukan sikap yang cukup banyak karena lengan memiliki tiga persendian, yaitu pergelangan, siku dan persendian yang menghubungkan dengan bahu. DRAFT Seni Budaya SD KK A 107 Ditinjau dari sikap yang lebih umum, yaitu lurus dan menekuk yang biasanya karena terjadi tekukan pada siku. Sikap lurus dapat mengarah ke berbagai jurusan. Sikap lurus ini berpangkal pada persendian bahu. Sementara itu pergelangan adalah tempat terjadinya sikap tangan dalam hubungannya dengan lengan. Persendian pada bahu di samping menentukan sikap lengan lurus dalam hubungannya terhadap dada. Lengan dikatakan merentang ke depan bila lengan itu merentang lurus ke depan searah dengan dada. Merentang ke depan dapat pula bersudut. Sementara itu merentang ke samping bila lengan itu sebidang dengan dada, walaupun rentangan itu bersudutke atas atau ke bawah. Rentangan ke atas disebut pula mengacung sedang merentang ke bawah disebut menggantung. Merentang ke belakang secara wajar adalah bersudut ke bawah, sedangkan rentangan lainnya yang bersudut ada pula yang arahnya diagonal ke berbagai arah. Untuk mengenal sikap lengan beserta tangannya, perhatikanlah gambar‐ gambar berikut ini. Gambar . Posisi lengan merentang Foto Koleksi P.Sidik Nugraha, DRAFT Kegiatan Pembelajaran 3 108 i Motif Gerak lengan beserta tangannya Tanpa disadari latihan‐latihan yang baru dilewati sebenarnya telah melakukan gerak lengan beserta tangannya, terutama pada gerak‐gerak penghubung yang telah disarankan untuk ditemukan sendiri. Sekarang akan ditinjau gerakan lengan secara sadar. Namun sebelum itu ada baiknya bila meninjau dahulu jenis‐jenis gerak yang mudah diamati. Jenis gerak yang dimaksud adalah: gerak yang lurus, melengkung, dan terpatah‐ patah. Walaupun jenis gerak tersebut dapat pula dilakukan oleh anggota badan yang lain, tetapi segaja diperkenalkan pada bagian gerak lengan beserta tangannya karena pada tahap pertama ini lebih mudah diamati dan dilakukan melalui lengan beserta tangannya. Khusus untuk maksud gerakan di bagian ini akan diperkenalkan gerakan‐ gerakan sebagai berikut. . Merentang, ialah gerakan lengan ketika lengan yang lurus gerakan seluruhnya dalam arah yang rata serta lengan tetap dalam keadaan lurus. . Mengayun, ialah gerakan pada saat lengan digerakkan ke berbagai arah dengan keadaan lengannya tidak tetap lurus, tetapi tidak terkunci pada persendiannya. Dengan kata lain perkataan dalam keadaan lepas. Gerakan semacam ini termasuk jenis gerak melengkung. . Gerak bersudut atau menekuk, yaitu sikap lengan bersudut pada persendiannya, sedangkan gerakannya termasuk jenis gerak terpatah‐ patah. DRAFT Seni Budaya SD KK A 109 Sebenarnya gerak merentang dan mengayun pun dapat pula dilaksanakan dengan menggunakan jenis gerak terpatah‐patah Gambar . Posisi tangan mengayun Foto Koleksi P.Sidik Nugraha, j Motif Gerak Leher dan Kepala Membicarakan gerak leher dan kepala tidak bisa dipisahkan satu sama lain karena leher sebagai penyangga kepala selalu terlibat dalam setiap gerak kepala. Gerakan kepala sekecil apapun serta mengarah ke mana pun akan selalu melibatkan otot‐otot pada leher. Oleh karena itu selanjutnya akan dikemukakan gerak kepala yang gerak leher pun ikut terlibat. Untuk tahap pertama ini dapat kami kemukakan gerak kepala sebagai berikut : Gerak kepala, menoleh, yaitu kepala dengan sikap tegak bergerak untuk berpaling ke samping. Gerak kepala mematuk yaitu kepala bergerak ke depan, sedangkan lehernya diam di tempat. Biasanya gerakan mematuk dilakukan dengan cepat. Gerak kepala berputar, yaitu hidung sebagai ukuran membuat putaran dan seluruh kepala mengikutinya. DRAFT Kegiatan Pembelajaran 3 110 Gerak kepala mengangguk yang tentu paling dikenal. Gerak kepala mengangguk, yaitu gerak kepala yang ditandai oleh dagu yang bergerak ke bawah dari sikap normal. Gerak kepala mendongak adalah kebalikan dari mengangguk pada saat dagu dari keadaan normal bergerak ke atas. Menggelengkan kepala adalah gerakan kepala pada saat hidung bergerak mendatar dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Sementara itu, memalingkan muka adalah gerakan kepala dari keadaan normal menjadi memandang ke samping kiri atau kanan. Gambar . Posisi kepala menengadah Foto Koleksi P.Sidik Nugraha, Gambar . Posisi kepala menunduk Foto Koleksi P.Sidik Nugraha, DRAFT Seni Budaya SD KK A 111 k Motif Sikap Pandangan Mata Sudah sama‐sama diketahui bahwa motif gerak mata banyak digunakan pada tari Bali. Di negara lain juga terdapat gerakan mata. seperti pada tari ndia dan Tari Cina. Gerak mata yang dimaksud pada buku ini bukanlah gerak mata sebagaimana pada tarian tersebut di atas karena gerak mata pada tarian tersebut adalah khas dan tidak bersifat umum, serta sudah mempunyai keterpaduan khusus dengan gerak anggota badan lainnya yang khas pula. Adapun motif gerak mata yang dimaksud pada buku ini adalah gerak mata yang menjadi kelengkapan dari sikap dan gerak kepala dalam rangka mewujudkan keterpaduan pengungkapan bersama anggota badan lainnya. Dalam hubungannya dengan hal tersebut tentu terdapat berbagai gerak mata beserta sikapnya dan yang dimaksud dengan gerak serta sikap mata adalah pada bola mata beserta bibir matanya. Ditambah lagi dengan sikap dan gerak muka pada saat mata memiliki ugkapan tertentu. stilah yang biasa dipakai adalah ekspresi muka. Gerak dan sikap mata pada tahap pelajaran ini yang akan kita pelajari di antaranya adalah : . Gerak mata lurus ke samping, biasa juga disebut mengerling. . Gerak mata lurus ke atas dan ke bawah. . Gerak mata menyudut ke kanan atas dan bawah serta menyudut ke kiri atas dan bawah. Adapun motif sikap atau gerak mata kita kenali dahulu sebagai berikut: . Memejamkan mata, yaitu bila kedua mata tertutup. . Mata sedikit terbuka biasanya terjadi bila mata berkedip. . Mata terbuka lebar, yang biasa disebut dengan membelalak. DRAFT Kegiatan Pembelajaran 3 112 Dalam kehidupan sehari‐hari sudah dapat diketahui ungkapan keadaan apakah yang berhubungan dengan gerak dan sikap mata tercantum di atas. Cobalah bayangkan sendiri dahulu bagaimana sikap atau gerak mata dalam keadaan tenang, marah, heran, takut, khawatir, dengki, ngeri, gembira, termenung dan lain‐lainnya. Seperti telah diuraikan di atas gerak dan sikap mata ini tidak lepas dari air muka dan sikap serta gerak anggota badan lainnya. Kata lain yang populer di samping air muka atau ekspresi muka adalah mimik. l Motif Gerak Dasar Tari Lakukan eksplorasi gerak untuk menentukan motif gerak tari.Gerak mengangkat kaki Gambar . Gerak mengangkat kaki tampak depan Foto Koleksi P.Sidik Nugraha, DRAFT Seni Budaya SD KK A 113 Tampak samping Gambar . Gerak mengangkat kaki tampak samping Foto koleksi P.Sidik Nugraha, m Gerak tangan ke atas. Gambar . Gerak tangan ke atas tampak depan Foto koleksi P.Sidik Nugraha, DRAFT Kegiatan Pembelajaran 3 114 Gambar . Gerak tangan ke atas tampak samping Foto koleksi P.Sidik Nugraha, n Gerak membungkuk Gambar . Gerak membungkuk tampak depan Foto koleksi P.Sidik Nugraha DRAFT Seni Budaya SD KK A 115 Gambar . Gerak membungkuk tampak samping Foto P.Sidik Nugraha o Gerak duduk Gambar . Gerak duduk tampak depan Foto koleksi P.Sidik Nugraha DRAFT Kegiatan Pembelajaran 3 116 Gambar . Gerak duduk tampak samping Foto Koleksi P.Sidik Nugraha p Gerak terlentang Gambar . Gerak terlentang Foto Koleksi P.Sidik Nugraha, DRAFT Seni Budaya SD KK A 117 q Gerak tengkurap Gambar . Gerak tengkurap Foto Koleksi P.Sidik Nugraha

3. Membuat Motif Gerak Dasar Tari