Bagaimana sistem pembelajaran daring?

Apa yang Anda lakukan selama pembelajaran daring berlangsung?

Saya ketiduran.

Saya sedang bermain game online.

Saya sedang menonton TV.

Saya sedang mengobrol dengan teman di media sosial.

Saya ketinggalan tiga materi terakhir.

Ini adalah beberapa jawaban siswa ketika ditanyakan mengenai aktivitas yang mereka lakukan saat belajar secara daring. Atas dasar jawaban ini, kita seharusnya bertanya, apakah siswa benar-benar tengah mempelajari sesuatu di kelas daring?

Pandemi COVID-19 telah memaksa sebagian besar lembaga pendidikan dan organisasi pelatihan menggunakan kelas daring. Untuk melakukan penyesuaian, institusi-institusi telah mempersilahkan para pendidik untuk memanfaatkan teknologi, seperti Zoom atau Blackboard Collaborate. Banyak sekolah, universitas memfasilitasi para guru, dosen dan profesor mereka untuk mengikuti kursus kilat selama satu minggu untuk beralih ke pembelajaran moda daring.

Sayangnya, praktik semacam itu sangat membatasi jumlah pembelajaran yang terjadi selama kelas-kelas ini berlangsung. Mengajar secara daring seperti bertanya kepada orang yang tahu cara mengemudi/menerbangkan pesawat. Pendidik membutuhkan keterampilan dan keyakinan tambahan untuk mengajar dalam modadaring sehingga memungkinkan terlaksananya proses pembelajaran.

Apa definisipembelajaran?

Pertama-tama, mari kita definisikan pembelajaran. Banyak orang tampaknya salah mengira dan mengartikan bahwa pembelajaranadalah untuk menunjukkan beberapa aktivitas yang mentransfer informasi. Tetapi ketika informasi itu tidak menjadi pengetahuan, maka aktivitas tersebut tidak bisa disebut pembelajaran.

Tanyakan pada diri kita seberapa banyak yang kita ingat dari lokakarya atau kelas pelatihan terakhir yang diikuti? Dan berapa persen dari informasi itu yang diingat? Bisakah materi atau konten yang diajarkandigunakan secara efektif? Sebagai pendidik atau pelatih, kita semua ingin jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.

Untuk mencapai hal ini, keyakinan mendasar kita tentang apa itu pembelajaran harus mencerminkan fungsi pembelajaran di otak manusia.

Otak manusia menerima lebih dari 400 miliar byte informasi setiap detik. Hanya 2.000 dari byte tersebut yang secara sadar diproses. Ini memberi tahu kita bahwa sebagian besar dari apa yang kita temui tidak memiliki peluang untuk menjadi pengetahuan yang bertahan lama. dalam ingatan Agar pembelajaran terjadi, sebuah informasi harus memiliki hubungan emosional atau makna agar dapattersimpan menjadi pengetahuan.

Sederhananya, jika Anda tidak mengingatnya, berarti Anda belum mempelajarinya. Dan, jika Anda tidak dapat menggunakannya, maka Anda belum mengembangkan keterampilan yang terkait dengannya. Untuk mempelajarinya, Anda perlu menerjemahkan informasi ke dalam pengetahuan yang relatif permanen yang dapat Anda gunakan dan mulai mengembangkan keterampilan untuk menerapkan pengetahuan tersebut secara efektif.

Kunci agar terlibat dan belajar dalam moda daring

Dengan semakin banyaknya institusi yang terdorong untuk mempraktekkan pembelajaran daring karena jarak sosial, maka dibutuhkan keterampilan dan metode pengajaran baru agar dapat membuat proses pembelajaran terjadi. Kita tidak bisa lagi begitu saja melakukan hal yang sama seperti dalam moda tatap muka dan mengharapkan hasil yang sama dalam modadaring.

Berikut adalah beberapa praktik terbaik yang dihasilkan dari 19 tahun penyelenggaraan pendidikan dengan moda daringserta kumpulan uraian dari beberapa instruktur terkemuka dunia pada institusi bermoda daring, juga hasil studi doktoral Dr.Ted Sun, seorang ahli di bidang psikologi pendidikan dan organisasi:

Presentasi harus berlangsung selama 18 menit atau kurang:

Tidak ada yang lebih membosankan selain mendengarkan atau melihat seseorang berbicara selama 45 menit atau lebih di kelas virtual. Di sisi pendidik, akan ada banyak waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan ceramah dan presentasi seperti itu. Di sisi siswa, sebagian besar materi yang dipresentasikan tidak akan diingat. Karena modalitas pendengaran (auditery) tidak memungkinkan sesorang mampu menyimpan informasi secara maksimal.

Dalam moda daring, merancang presentasi yang berdurasi 18 menit bisa menjadi tantangan jika ada begitu banyak konten yang perlu untuk disampaikan. Pengajar harus menyeimbangkan kebutuhan untuk menyampaikan sekian banyak konten dengan kemampuan seberapa banyak siswa dapat mengingatnya. Oleh karena itu, pertemuan dan materi presntasi harus dibagi menjadi beberapa segmen kecil yang berdurasi 18 menit atau kurang dan harus dirancang beberapa aktivitas di antaranya untuk membuat presentasi materi lebih bermakna dan menarik secara emosional bagi setiap siswa.

Ciptakan pembelajaran yang bermakna:

Otak manusia akan secara sadar memilih untuk memproses informasi ketika itu bermakna. Jika tidak, itu akan hilang dalam 400 miliar byte informasi per detik yang diterimanya. Untuk membuat pembelajaran bermakna, mulailah dengan menginventarisasi siswa.

Menginventarisir segala hal menyangkut siswa harus dianggap sebagai suatu portofolio investasi. Konten seperti tujuan pribadi, nilai-nilai inti dan minat harus dikumpulkan dan tersedia bagi para pendidik. Keterampilan khusus yang ingin dan perlu dikembangkan oleh masing-masing siswa, juga catatan mengenai karakteristik gaya belajar siswa (visual, auditery, kinesthetic) harus tersedia dalam inventaris ini.

Dengan menggunakan informasi ini, hubungan antara materi ajar dan minat serta kebutuhan seseorang dapat dibuat dengan mudah oleh pendidik. Sebagaimana berbagai studi kepemimpinan telah menjelaskan tentang perlunya membuat seuatu pekerjaan menjadi lebih bermakna, pembelajaran yang bermakna juga perlu untuk diingat.

Dalam moda daring, ada lebih banyak waktu dan tempat tersedia bagi siswa untuk berkontribusi pada inventaris pribadinya. Pengajar dapat meluangkan waktu untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi dalam inventaris siswa tersebut untuk merancang kelas secara efektif agar bermakna.

Terapkan modalitas pembelajaran dalam penyampaian konten:

Setiap orang menyukai gaya belajar tertentu (metode yang digunakan untuk menerima dan mengingat informasi baru) dalam hal modalitas pembelajaran atau komunikasi. Beberapa orang yang menyimpan informasi lebih baik dan menunjukkan pemahaman yang meningkat ketika diterima secara visual, sementara yang lain lebih kinestetik, dan beberapa lainnya lebih dapat menerima penyampaian materi jika melalui pendengaran (auditery).

Dalam moda tatap muka, penyesuaian dengan modalitas/gaya belajarsiswa dapat membantu membuat komunikasi menjadi jauh lebih efisien. Dalam pembelajaran moda daring, penyesuaian dalam menyampaikan konten dengan berbagai modalitas belajar individu atau kelompok dalam suatu kelas akan menghasilkan informasi yang lebih mudah diingat.

Tentu saja, informasi mengenai modalitas belajar siswa harus tersedia. Inventarisasi siswa akan memberikan informasi ini kepada pendidik. Dalam lingkungan daring, hal ini dapat dilakukan dengan menilai postingan pengantar siswa dan menjelajahi pilihan kata yang mereka gunakan, atau dengan berbagai penilaian psikometri.

Jauh lebih mudah untuk melakukan analisis ini di lingkungan daring, karena ada lebih banyak materi tertulis yang disediakan oleh setiap siswa, dibanding di ruang kelas normal (tatap muka) tempat siswa berbicara dan seringkali hanya informasi melalui pendengaran yang tersedia.

Setelah analisis modalitas belajar siswa telah tersedia, proses belajar mengajar dan aktivitas dapat dirancang untuk menggambarkan jumlah yang tepat dari setiap jenis modalitas. Misalnya, jika kelas didominasi oleh pelajar visual, penggunaan alat visual yang banyak dapat memfasilitasi keterlibatan dan pembelajaran.

Rancang kegiatan yang menarik:

Kegiatan di dalam kelas adalah alat wahana pengajaran yang hebat. Menyesuaikannya dengan moda daring membutuhkan kreativitas dan pemahaman tentang teknologi yang digunakan. Sebagian besar alat virtual yang digunakan memiliki fungsi seperti membuat grup, membuat polling cepat, dan papan tulis bersama. Sebagai contoh salah satu kegiatan yang selalu baik untuk digunakan dalam menilai pemahaman siswa tentang materi adalah meminta mereka untuk menerapkannya secara kritis pada situasi yang seolah-olah berada di depan kelas.

Ini dapat dilakukan dengan meminta beberapa siswa untuk menggambar di papan tulis virtual dan semua orang akan melihat papan tulis tersebut. Mengundang partisipasi dan sudut pandang yang berbeda di papan tulis sangatlah mudah dan pendidik tidak perlu menunggu siswa berjalan ke papan tulis. Ini merupakan aktivitas dalam pemikiran divergen.

Tentu saja, aktivitas harus berhubungan langsung dengan konten kelas dan minat siswa dari hasil inventarisasi gaya belajar dan catatan/portofolio mereka. Siswa harus melihat kegiatan ini sebagai kegiatan yang menantang dan menyenangkan, dan bukan sekedar latihan yang tidak berarti untuk mengisi waktu.

Di akhir kegiatan, pendidik cukup mensintesiskan semua ide menjadi sesuatu yang praktis, menggambarkan pemikiran konvergen. Kegiatan kolaboratif tersebut dapat membantu menciptakan pengetahuan baru yang bermakna bagi siswa.

Beberapa institusi menggunakan tim lintas disiplin, bersama dengan psikolog pendidikan, untuk berkolaborasi dalam aktivitas inovatif yang menghubungkan peserta didik dengan materi ajar. Meskipun ini membutuhkan waktu untuk berkembang menjadi suatu keterampilan, namun pendekatan tim ini dapat menumbuhkan kreativitas sekaligus menjadikannya tantangan yang mengasyikkan.

Penggunaan metode Sokrates yang efektif:

Menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang menarik dapat meningkatkan proses pembelajaran dimana hal tersebut dapat menumbuhkan rasa kepedulian yang sesungguhnya. Yang dimaksud dengan kepedulian sesungguhnya/otentik, yakni ketika kita mengajukan pertanyaan untuk melibatkan siswa dimana pertanyaan tersebut terhubung kuat dengan minat dan tujuan siswa. Dalam proses pembelajaran dengan modadaring,hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan forum diskusi dimana setiap siswa dapat berpartisipasi.

Gunakan contoh komunikasi untuk topik kelas. Sebagai contoh, pertanyaan yang kemungkinan benar-benar melibatkan siswa adalah: Bagaimana Anda akan menerapkan konsep ini untuk meningkatkan hubungan Anda dengan keluarga? Pertanyaan seperti itu memungkinkan setiap siswa untuk secara kritis menerapkan apa yang baru saja mereka pelajari pada sesuatu yang sangat dipedulikan oleh sebagian besar siswa.

Jenis pertanyaan ini dapat digunakan pada hampir semua topik. Ini bukanlah keterampilan yang mudah untuk dikembangkan dalam percakapan langsung. Pembelajaran dengan moda daring adalah tempat yang tepat untuk mempraktikkan penggunaan metode Socrates secara efektif karena sebagian besar proses pembelajaran pada moda daring menggunakan forum diskusi. Saat pengajar membaca postingan siswa, mereka dapat berlatih dengan memikirkan pertanyaan dan menuliskannya dalam postingan tanggapan untuk menguji tingkat interaksi.

Landasan teoritis dari praktik terbaik ini berasal dari psikologi pendidikan, konstruktivisme dan andragogi (pendidikan orang dewasa). Lebih detil mengenai uraian teori akan dbahas dalam tulisan/segmen lainnya, artikel ini dimaksudkan sebagai panduan praktis yang dapat ditindaklanjuti.

Salah satu kompleksitas dalam menciptakan lingkungan pembelajaran daring yang menarik adalah sifat sistemik pembelajaran daring. Seperti yang ditunjukkan di atas, semua praktik terbaik saling berkaitan/terjalin sama satu sama lain. Dengan mengimplementasikannya, lembaga dan organisasi pelatihan dapat membuat sistem yang memungkinkan pengembangan keterampilan serta aplikasi dalam kerangka pembelajaran. Pemikiran sistemik dalam merancang lingkungan pendidikan moda daring yang diinginkan untuk mencapai dampak signifikan dalam pembelajaran sangat penting selama dan setelah pandemi.

Menerapkan pembelajaran untuk diri sendiri

Setelah memahami langkah-langkah atau cara terbaik dalam menyelenggarakan pembelajaran dengan moda daring, maka yang penting selanjutnya adalah terapkan dan praktekkan pembelajaran seperti yang telah definisikan sebelumnya dalam pekerjaaan Anda.

Baik Anda seorang pendidik di sekolah, universitas atau organisasi pelatihan profesional, terapkan ide-ide untuk memaksimalkan daya ingat siswa atau peserta Anda serta kemampuan mereka untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dapat tersimpan lama dalam ingatan Jika Anda tidak menerapkannya, Anda kemungkinan besar akan melupakan sebagian besar darinya. Ini berlaku bahkan untuk informasi yang baru Anda terima.

Manfaatkan pembelajaran sebanyak mungkin selama masa yang menantang ini. Saat Anda membantu orang mempelajari sesuatu yang berarti, Anda telah membantunya untuk fokus kembali dan mengurangi dampak psikologis akibat dari pandemi ini.

Pada akhirnya, kita semua ingin agar siswa terus belajar, dan kitasebagai pendidik, terus menjadi harapan yang menerangi masa depan mereka.

(Diterjemahkan dari How to create effective learning for students online Dr Ted Sun)

Tulisan Oleh: Eky Aristanto P. Punu/ PTP LPMP Prov. Gorontalo