Bagaimana solusi dari masalah penggunaan sosial Media Terhadap prestasi Belajar tersebut

Kurnia berkata:
Maret 28, 2020 pukul 11:00 am

Indikator/penyebab:
1. Rendahnya kemampuan intelektual anak yang berkaitan dengan kognitif
2. Labilnya emosi dan sikap anak yang berkaitan dengan afektif, dimana anak sulit untuk menyesuikan diri serta ketidakmatangan emosi
3. Terganggunya alat indra dan cacat tubuh
4. Kurangnya motivasi belajar yang didapatkan oleh anak
5 . Konsentrasi belajar yang kurang baik
6. Metode belajar yang kurang tepat
7. Sikap orang tua yang tidak memperhatikan anaknya

Solusi:
Solusi yang dapat dilakukan guru:
1. Melakukan pendekatan terhadap anak dan memberikan motivasi belajar agar anak bersemangat dalam belajar
2. Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan dengan menggunakan metode yang bervariasi disetiap pembelajaran
3. Melakukan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif
4. Mengenali bakat dan minat siswa
5. Mengidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan konsentrasi belajar anak, kemudian dapat dilakukan kegiatan-kegiatan yang dapat membantu meningkatkan konsentrasi belajar anak

Solusi yang dapat dilakukan orang tua:
1. Kepekaan orang tua terhadap kondisi anak, tidak menuntut berlebihan di luar batasan kemampuan yang dimiliki anak, dan juga tidak mengabaikan anak atas kelemahan yang terdapat dalam diri anak. Karena harapan orangtua yang terlalu tinggi pada kemampuan anak justru akan menjadi anak tertekan dan akan berdampak lebih buruk
2. Tidak membandingkan anak dengan anak yang lainnya
3. Menjalin komunikasi baik dengan guru kelas, sehingga orang tua mampu mengetahui permasalahan yang dialami oleh anaknya
4. Berikan motovasi untuk anak
5. Luangkan waktu untuk belajar dan bermain bersama anak

Balas
Hani Reginastiti berkata:
Maret 28, 2020 pukul 11:29 am

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Saya hani akan mencoba memberi komentar mengenai permasalahan diatas
Indikator:
1. Anak mengalami gangguan bahasa, contohnya lambat bicara, tunarungu dan cadel. Gangguan bahasa bisa saja menjadi indikator dalam masalah kesulitan belajar anak, sebab anak tdak dapat menyampaikan atau menerima informasi dengan baik yang ia dapati selama pembelajaran
2. Anak tidak di perhatikan saat di rumah, saat anak dalam masa perkembangan namun tidak ada perhatian dari orang tua hal ini juga dapat menjadi masalah kesulitan belajar, dimana anak hanya mengandalkan guru di sekolah, sedangkan orangtua pun harus ikut berpartisipasi dalam pendidikan anak.

Solusi
1. Anak yang seperti ini, harus mendapat perhatian yang khusus dari pendidik, karena keterbatasannya dalam.menerima dan memberi informasi,. Guru yang menangani ABK ini haruslah mengerti bagaimana cara menangani ABK dg baik. Atau bisa di bilang harus guru yang profesional

2. Selaku pendidik, kita harus tau seluk beluk anak, termasuk keadaan keluarganya, ketika anak tidak mencapai taraf belajar yang baik, maka pendidik harus berkonsultasi dg wali murid, jika benar orang tua tidak memperhatikannya, maka wajib bagi pendidik memberi saran dan mengevaluasi segala hal.

Jika melihat sudut pandang orang tua, orang tua harus memiliki kesadaran yang tinggi bahwa ketika anak memasuki golden age ini merupakan tahapan yang sangat baik untuk mendidik anak

Sekian dari Hani Piaud 4A
Terimakasih
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu

Balas
Resi Pratama berkata:
Maret 28, 2020 pukul 2:52 pm

A. Indikator/penyebab
1. Faktor intelektual, yaitu intelegensi yang rendah dan terbatas.
2. Faktor kondisi fisik dan kesehatan, termasuk kondisi kelainan, seperti kurangnya gizi pada ibu hamil, bayi dan anak.
3. Faktor sosial, seperti pengaruh teman bermain, pergaulan dan lingkungan sekitar.
4. Faktor keluarga, seperti keadaan keluarga yang tidak baik dan kurangnya dukungan belajar dari orang tua.
B. Solusi
1. tempat duduk siswa
Anak Yang mengalami kesulitan pendengaran dan penglihatan hendaknya mengambil posisi tempat duduk bagian depan.
2. Gangguan kesehatan
Anak yang mengalami gangguan kesehatan sebaiknya diistirahatkan dirumah dan tetap memberinya bahan pelajaran dan bimbingan oleh orang tua.
3. Program ramedikal
Siswa yang gagal mencapai tujuan pembelajaran akibat gangguan internal, perlu ditolong dengan melaksanakan program ramedikal.
4. Bantuan media dan alat peraga
Penggunaan alat peraga pelajaran dan media belajar kiranya cukup membantu siswa Yang mengalami kesulitan menerima Materi pelajaran.
5. Suasana belajar menyenangkan
Suasana belajar yang nyaman Dan mengembirakan akan membantu siswa yang mengalami hambatan dalam menerima materi pelajaran.

Balas
Desriani berkata:
Maret 29, 2020 pukul 12:12 am

Assalammualaikum wr.wb
Saya desriani akan menjawab pertanyaan dari bapak tentang masalah belajar atau pembelajaran pafa anak usia dini menurut saya. 1.kurangnya motivasi atau perhatian dari orang tua, sehingga anak tidak semangat dalam belajar mereka hanya sekedar belajar tanpa ada yang memberi semangat namanya anak usia dini mereka sangat membutuhkan motivasi atau pujian pujian kecil apabila mereka mendapatkan sesuatu yang bagus, namun orang tua tidak menyadari hal itu, mereka hanya menyekolahkan anaknya tanpa menanyakan tadi disekolah dapat bintang berapa, senang tidak tadi disekolah mungkin disini orang tua terlalu sibuk dalam bekerja.
2. Sifat anak yang pemalu, banyak saya temui anak yang apabila sudah masuk usia sekolah namun mereka enggan bermain bersama temannya, mungkin wajar dalam satu minghu masuk sekolah tapi ini sudah lama sekolah tapi sikap mereka masih begitu maunya ibunya tetap stay dekat mereka apabila mereka kesekolah, anak ini enggan bermain bersama temannya atau memiliki rasa malu, mungkin ini sebab pola asuh dari sejak kecil dimana orang tua terlalu memberi batasan terhadap anak maunya orang tua anak tetap stay dekat mereka, hingga sudah masuk usia sekolah anak menjadi tercengang akan dunia luat

Solusi dari saya yaitu
1. Karna sang anak kurangnya motivasi dan perhatian hendaknya guru memberikan pendekatan seolah olah guru adalah ibu nya memberi perhatian kusus terhadap anak supaya anak merasa lebih semangat dan merasa diperhatikan, boleh juga sang guru temui orang tua sang anak memberikan nasehat akan anaknya yang butuh motivasi dan perhatian kusus supaya anaknya lebih semangat lagi
2. Solusi yang kedua mengatasi anak yang mempunyai sifat pemalu seorang guru juga melakukan pendekatan terhadap anak dekati anak itu terus menerus ajak dia bercerita bermain game bersama temannya yang lain untuk menghilangkan rasa canggung atau rasa malu yang terdapat terhadap anak tersebut anak seperti ini jangan kita bersikap bodoh amat tapi perlu kita sebagai seorang guru melakukan pendekatan .
Sekian terimakasih
Wassalammualaikum wr. Wb

Balas
Niswatul Husna berkata:
Maret 29, 2020 pukul 3:15 am

Masalah Belajar dan Pembelajaran yang Sering dihadapi Anak Usia Dini
Kesulitan belajar Dan sebagai ketidsakmampuan anak dalam mencapai taraf hasil belajar yang sudah ditentukan dalam batas waktu yang telah ditetapkan dalam program kegiatan belajar, sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Beberapa indikator dan jenis kesulitan belajar yang mungkin dialami anak adalah sebagai berikut.
1. Memiliki tingkat IQ yang rendah
2. Mengalami kesulitan yang signifikan
3. Perhatian yang tidak fokus atau perhatian yang rendah
4. Hiper aktif (hiperaktivitas)
5. Kematangan kognitif.
6. Kurang motivasi dalam belajar dari orang tua ataupun orang terdekat
7. Bersikap dan berkebiasaan buruk dalam belajar
8. Sangat lambat dalam belajar
9. Kurang bimbingan
10. Terlalu banyak bermain game
11. Faktor Genetik dan lingkungan
12. Lingkungan belajar yang kurang fasilitas
Upaya Pengentasan/solusi Masalah Belajar
a. Peningkatan Motivasi Belajar
Guru yang professional, dan orang tua
b. Pengembangan Sikap dan Kebiasaan Belajar yang Baik

c. Layanan Konseling Individual
Dalam hubungan tatap muka
d. Beri perhatian dan bimbingan dalam belajar
d. Ajak anak bermain dan beri perhatian ajak anak mengobrol tentang bagaimana dia d sekolah slpas pulang sekolah d tanya belajar ap sja tdi
Dengar kan dia berimajinasi dan dengar kan dia berceritq

Balas
Windi sugiarti berkata:
Maret 29, 2020 pukul 3:33 am

Indikator/penyebab
1. Gangguan kemampuan membaca
2. Gangguan kemampuan berhitung
3. Gangguan kemampuan motorik
4. Kesulitan Belajar Menulis
5.faktor ekonomi
6. Cara belajar yang salah
7. Tidak ada semangat untuk belajar
8. Anak yang broken home
9. Anak yang salah pergaulan

Solusi.
1. Untuk orang tua anak, diharapkan
agar memperhatikan bagaimana kegiatan
anak di rumah, memperhatikan kegiatan
belajar anak di rumah. Membimbing anak
di rumah dalam belajar memberikan anak
media belajar yang menyenanngkan,
sehingga anak lebih aktif dalam
pembelajaran.
2. Kesulitan belajar pada dasarnya tidak dapat dihilangkan namun dengan bantuan mendalam guna memahami proses berpikir dan mempelajari hal baru, keterbatasan yang dihadapi dapat teratasi. Mengenali dan mengatasi gangguan belajar memerlukan langkah yang bertahap dan dukungan profesional dari psikolog anak atau terapis pendidikan anak.
3. Sediakan Peralatan Belajar yang Disukai anak
4. Dampingi Anak Ketika Belajar
5. Berikan Pujian Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak
6. Diharapkan kepada sekolah atau guru yang mengajar untuk tetap memperlakukan mereka dengan perlakuan yang sama, dengan siswa lainnya, sehingga anak tidak merasa mengalami perbedaan terhadap siswa-siswa lainnya
7. Guru hendaknya lebih
memperhatikan anak yang mengalami
kesulitan membaca, menulis, berhitung,
melalui bimbingan danltihan secara
khusus dalam suasana belajar yang
menyenangkan dengan cara ini
diharapakan anak mampu belajar
membaca, menulis , dan berhitung.

Balas
Resi Pratama berkata:
Maret 29, 2020 pukul 5:48 am

A. Indikator/penyebab
1. Faktor intelektual, yaitu inteligensi yang rendah dan terbatas.
2.faktor kondisi Fisik Dan kesehatan, termasuk kondisi kelainan, seperti kurangnya gizi pada ibu hamil, bayi dan anak.
3. Faktor sosial, seperti pengaruh teman bermain, pergaulan dan lingkungan sektar.
4. Faktor keluarga, seperti keadaan keluarga yang tidak baik dan kurangnya dukungan belajar dari orang tua.
B. Solusi
1. Tempat duduk siswa
Anak yang mengalami kesulitan pendengaran dan penglihatan hendaknya mengambil posisi tempat duduk bagian depan.
2. gangguan kesehatan
Anak Yang mengalami gangguan kesehatan sebaiknya diistirahatkan di rumah dengan tetap memberinya bahan pelajaran dan dibimbing oleh orang tua dan keluarga lainnya.
3. Program ramedikal
Siswa Yang gagal mencapai tujuan pembelajaran akibat gangguan internal, perlu ditolong dengan melaksanakan Program ramedikal.
4. Bantuan Media dan alat peraga
Penggunaan alat peraga pelajaran dan Media belajar kiranya cukup membantu siswa yang mengalami kesulitan menerima materi pelajaran.
5. Suasana belajar menyenangkan
Suasana belajar yang nyaman dan mengembirakan akan membantu siswa yang mengalami hambatan dalam menerima materi pelajaran.

Balas
Giska Sylvia juliani berkata:
Maret 30, 2020 pukul 4:52 am

Indikator/penyebab :
1. Kurangnya perhatian dari orang tua
2.tidak ada motivasi dorongan belajar untuk anak dari orang tua maupun orang terdekatnya
3. Faktor lingkungan
4. Fasilitas belajar yang memadai
5. Kurangnya minat belajar dalam diri anak
6. Pengaruh gadget (negatif)
7. Faktor ekonomi dari keluarga
8. Tidak membatasi waktu anak pada saat anak terus bermain
9. Anak mudah lelah atau bosan
10. Suasana yang tidak menyenangkan

Solusi :
1. Perlunya bimbingan dari orang tua
2. Buat suasana belajar yang menyenangkan
3. Perlunya pengawasan dalam membatasi antara belajar dan bermain gadget
4. Ajak anak untuk selalu berkomunikasi seperti menanyakan bagaimana belajarnya hari ini,apakah menyenangkan? Atau anak yang bercerita ketika dia disekolah tadi.
5. Hargai setiap proses atau hasil belajar yang buat anak
6. Ingat kan selalu anak untuk belajar tapi anak tidak merasa terpaksa atau terikat
7. Berikan fasilitas atau perlengkapan belajar yang disukai anak
8. Ketahui gaya belajar pada setiap anak
9. Berikan pujian agar anak merasa semangat dan percaya diri
10. Beri waktu istirahat pada anak agar anak tidak bosan

Balas
Luza Spti Muslimah berkata:
Maret 30, 2020 pukul 8:33 am

*NIM:209180011*
Masalah kesulitan belajar anak seperti : Anak yang dalam belajarnya lambat menerima atau menangkap pelajaran sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama. Ketidakpedulian orang tua dalam perkembangannya bahkan juga sangat berpengaruh terhadap stimulus aspek motorik dan daya pikir anak.
Solusinya, Orang tua diminta selalu berkomunikasi aktif dengan anak, komunikasi yang terbina dalam keluarga berguna untuk memahami keluhan anak dan apa-apa yang terbaik bagi anak, harapan anak, serta gejolak emosi yang terpendam dalam diri anak.
Ada pun disini, Guru Sebagai Motivator. Kesulitan belajar yang dialami anak secara umum bersumber dua faktor. Pertama, faktor dari dalam diri sendiri (faktor intern) seperti cacat tubuh, kurang mendengar, kurang motivasi, inteligensi yang rendah dan lain sebagainya. Kedua, faktor dari luar diri di anak seperti kekurangan fasilitas belajar di rumah, jadwal sekolah yang terlalu padat, kurang perhatian dari orangtua, buku penunjang yang minim dimiliki anak, infrastruktur jalanan ke sekolah yang rusak dan sebagainya. Untuk mengantisipasi kesulitan belajar anak sedari dini, guru perlu mengenal karakteristik pada anak. Misalnya bentuk fisiknya, hobinya, minat-minatnya, tingkat kecerdasannya dan sebagainya. Guru perlu mengenal latar belakang keluarga apakah berasal dari keluarga broken home (orangtua bercerai), yatim piatu atau keluarga harmonis dan mapan. Hal ini berguna untuk kiat guru dalam melakukan pendekatan-pendekatan kepada anak. Terutama bila menemui kesulitan di sekolah. Pada intinya, sebesar apapun kesulitan belajar yang dialami anak, peran orangtua dalam membimbing dan mendidik anak amat banyak menentukan.
Karena kehadiran anak di sekolah hanya berkisar lima sampai enam jam. Selebihnya tanggung jawab para orangtua dalam memberikan perhatian, kasih sayang dan pendidikan dalam rumah tangga terhadap anak-anaknya. Sekaligus generasi penerus bangsa.

Balas
TARI IKA ZULFAH berkata:
Maret 31, 2020 pukul 6:09 pm

Menurut saya 1.Indikator:
Masalah/Kesulitan belajar siswa mencakup yaitu:

a.Learning Disorder atau kekacauan belajaradalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Contoh : siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate, tinju dan sejenisnya, mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menuntut gerakan lemah-gemulai.
b.Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental, gangguan alat pria, atau gangguan psikologis lainnya. Contoh : siswa yang yang memiliki postur tubuh yang tinggi atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley, namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley, maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan baik.
c.Under Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah. Contoh : siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 140), namun prestasi belajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah.
d.Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.
e.Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya.

2.Solusinya:

a.Learning Disoder: Anak yang sudah terbiasa dengan olahraga karate atau yg lain nya ,Sebenarnya Bisa dirubah menjadi sosok penari tergantung kemauan Anak tersebut ,jika anak Bergiat Untuk Belajar,Dan diawal Anak tersebut Sudah terbiasa bearti kita harus membiasakan anak Tersebut dengan kegiatan menari juga .
b.Learning Dysfunction Solusi Anak tersebut pertama kita melakukan pendekatan,Dan Mengajak anak terjun Ke dunia olahraga bolla Voley tersebut,Setidak nya kita ajarkan Tahap-tahap nya saja Dengan begitu anak lebih tertarik untuk belajar lagi dan lagi.
c.Under Achiever Solusinya mungkin Kita lebih memperhatikan Pola makan anak ,pola lingkungan serta ,pola pergaulan anak ,dengan begitu IQ anak tetap Stabil.
d.Slow Learner
Solusinya anak yg lambat proses belajar Mungkin Kurang nya Gizi Atau pola makan anak , Untuk itu sangat penting kita memberikan 4 sehat 5 sempurnah bagi anak .baik dalam kandungan maupun dewasa.
e. Learning Disabilities
Solusinya Kita lebih Mengawasi anak melalui pendekatan ,dan bertanya apa masalah nya dan apa mau si anak,se-sekali ajak lah anak berkomunikasi , dan berikan nasihat yg masuk akal ,agar anak mampu mencernah dengan baik . Terimakasih

Balas
Nurul hidayah berkata:
April 1, 2020 pukul 1:50 am

A. Indikator/penyebab

1.anak tidak berorintasi diakademi
2. Guru tidak menjalin hubungan harmonis dg siswa maka Kurangnya mintat dalam belajar
Sehingga membuat anak malas
Dalam belajar
3. Anak susah fokus dalam
Menerima pelajaran
4 Anak yang memiliki masalah keterlambatan dalam menerima atau menangkap pelajaran yg guru berikan, sehingga anak membutuhkan waktu yang lama untuk dapat menerima pelajaran yg diberikan.
5. Faktor ekonomi
6.faktor lingkungan yg kurang memadai
7.Anak yg kurang mendapat perhatian org tua
8. Polah asuh yg salah
9. Kurangnya fasilitas yg didapat anak dilingkungan sekolah
10. Anak tidak menaati aturan yg diterapkan dalam proses pembelajaran.

B. Solusinya.

1. Melakukan pendekatan kepada siswa,dan ajak dia mengobrol agar kita dapat mengetahui masalah yg dihadapinya dan dapat menyelesaikannya
2. Meningkatkan motivasi dalam belajar.
3. Menciptakan suasana belajar yang baik dan nyaman agar kita sebagai orang tua/guru dapat memberikan perhatian dengan cara mengarahkan dan mendampingi anak disaat sedang belajar
4. Kenali gaya belajar anak
(kinestetik, auditori dan fisual)
5. Ketahui bakat(potensi) anak lalu salurkan akademis.
6. Menentramkan anak yg susa diam dan beri pelukan agar dpt menurunkan emosinya dlm belajar guna untuk memberi penjelasan tentang arti belajar agar anal dapat berfikir dan berubah menjadi lebih baik.

Catatan penting yg harus diingat
Kita sebagai pendidik mengasuh anak it kita membentuk kebiasaan yang baik dan meninggalkan kenangan yang buruk.

Balas
Tari Ika zulfah berkata:
April 1, 2020 pukul 6:17 am

Menurut saya 1.Indikator:
Masalah/Kesulitan belajar siswa mencakup yaitu:

a.Learning Disorder atau kekacauan belajaradalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Contoh : siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate, tinju dan sejenisnya, mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menuntut gerakan lemah-gemulai.
b.Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental, gangguan alat pria, atau gangguan psikologis lainnya. Contoh : siswa yang yang memiliki postur tubuh yang tinggi atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley, namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley, maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan baik.
c.Under Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah. Contoh : siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 140), namun prestasi belajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah.
d.Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.
e.Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya.

2.Solusinya:

a.Learning Disoder: Anak yang sudah terbiasa dengan olahraga karate atau yg lain nya ,Sebenarnya Bisa dirubah menjadi sosok penari tergantung kemauan Anak tersebut ,jika anak Bergiat Untuk Belajar,Dan diawal Anak tersebut Sudah terbiasa bearti kita harus membiasakan anak Tersebut dengan kegiatan menari juga .
b.Learning Dysfunction Solusi Anak tersebut pertama kita melakukan pendekatan,Dan Mengajak anak terjun Ke dunia olahraga bolla Voley tersebut,Setidak nya kita ajarkan Tahap-tahap nya saja Dengan begitu anak lebih tertarik untuk belajar lagi dan lagi.
c.Under Achiever Solusinya mungkin Kita lebih memperhatikan Pola makan anak ,pola lingkungan serta ,pola pergaulan anak ,dengan begitu IQ anak tetap Stabil.
d.Slow Learner
Solusinya anak yg lambat proses belajar Mungkin Kurang nya Gizi Atau pola makan anak , Untuk itu sangat penting kita memberikan 4 sehat 5 sempurnah bagi anak .baik dalam kandungan maupun dewasa.
e. Learning Disabilities
Solusinya Kita lebih Mengawasi anak melalui pendekatan ,dan bertanya apa masalah nya dan apa mau si anak,se-sekali ajak lah anak berkomunikasi , dan berikan nasihat yg masuk akal ,agar anak mampu mencernah dengan baik . Terimakasih

Balas