Bagaimanakah cara menyampaikan pesan Agar lebih menarik bagi peserta

JAKARTA  - Saat ini keterampilan berkomunikasi seperti pidato sangat dibutuhkan. Mengapa? Karena biasanya berbagai acara, membutuhkan keterampilan dan kepandaian seseorang bicara pada khalayak ramai. Lalu bagaimana cara berpidato yang baik?

Pidato adalah kegiatan berbicara di depan orang banyak untik menyampaikan pendapat atau membahas suatu peristiwa. Selain itu pidato juga dapat menyampaikan aspirasi. Seorang pemimpin biasanya harus tahu bagaimana cara berpidato yang baik. Jika sudah unggul, maka pemimpin tersebut dapat disebut sebagai orator handal.

Ada empat bagian penting dari pidato. Pertama pembicara, kedua materi yang akan disampaikan, ketiga, pendengar dan terakhir tema. Beberapa metode yang dapat gunakan saat pidato antara lain; metode naskah, hafalan, metode ekstemporan dan metode impromptu.

Baca juga: Penunjang Karier, Ini Tips Punya Kemampuan Public Speaking yang Baik 

Saat seorang orator telah berada di atas mimbar, maka diusahakan penampilan maupun orasi dapat memikat hati pendengarnya. Selanjutnya, bagaimana cara berpidato yang baik? Di bawah ini kami telah merangkum 10 cara pidato yang baik.

 Baca juga: Wapres JK Ucapkan Pidato dan Curhat Terakhirnya

1. Awali dengan senyuman

Saat Anda hendak mengawali pidato tebarkanlah senyum manis kepada para audiens. Menebar senyum sama artinya dengan mencuri perhatian penonton. Jika Anda sejak awal berpidato menebar senyum, maka bisa diprediksi pendengar akan menyukai isi pidato.

2. Sapa Para Penonton

Menyapa penonton sama seeprti kita menebarkan senyum kepada mereka. Sampaikan dengan sapaan yang ramah. ‘Selamat pagi’ atau apa kabar dapat membuat audiens tertarik atas pidatomu.

3. Pahami Materi yang hendak Disampaikan

Sebelum menyampaikan pidato, hendaknya Anda memahami isinya terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan agar dalam penyampaian tidak ada kesalahan secara substansial. Anda harus melakukan riset bagaimana kondisi audiens yang akan mendengarkan pidato Anda. terus dalami materi pidato agar tidak gugup sewaktu menyampaikan.

4. Baca teks pidato dengan tenang

Apabila Anda menggunakan metode membaca dalam menyampaikan pidato, maka bacalah secara tenang tanpa terburu-buru. Agar audiens dapat mencerna isi pesan pidato dengan baik.

5. Suara Dikeraskan saat berpidato

Dalam menyampaikan isi pesan dalam naskah pidato, sebaiknya dikeluarkan dengan suara yang lantang. Selain dapat menarik perhatian penonton, suara lantang diperlukan agar kejelasan isi pidato lebih mudah didengar. Saat orator menyampaikan berisi ajakan, maka harus dengan suara kuat supaya ditiru audiens lainnya.

6. Jangan terburu-buru

Saat menyampaikan pidato, hindari terburu-buru. Pasalnya, hal itu akan menyulitkan bagi audiens menyerap informasi. Selain itu tentunya akan membuat kita gugup bahkan salah dalam melakukan pengucapan.

7. Perhatikan Ejaan Teks Pidato

Bagi para orator, perhatikan ejaan teks pidato. Tanda baca dan ejaan dalam naskah sangat penting. Jika hal itu diabaikan maka pesan yang diterima audiens ambigu. Penonton pun makin tak tertarik lagi mendengarkan pidatomu.

8. Gunakan ekspresi yang tepat

Seorang orator harus dapat menyampaikan pidato penuh ekspresi. Namun ekspresi tersebut harus sesuai dengan tema pidato yang disampaikan. Keterampilan menggunakan ekspresi ini merupakan nilai lebih bagi seorang orator. Karena ia harus mengajak emosional penonton cukup dengan mimik wajah.

9. Ingat Durasi Saat Berpidato

Meskipun diharuskan membaca atau menyampaikan pidato dengan tenang, namun Anda juga harus disiplin pada durasi berpidato. Jangan sampai kelebihan dari durasi yang disampaikan. Hal ini dapat mengganggu susunan acara yang telah ditentukan oleh panitia.

10. Sesekali ditambah humor atau candaan

Di tengah pemaparan materi saat orasi, Anda dapat menambahkan candaan. Hal ini untuk mengusir kebosanan para audiens.

11. Sampaikan Pidato dengan Sikap tegak

Posisi tubuh saat menyampaikan pidato harus dengan sikap tegak. Tidak bungkuk maupun posisi lain yang kurang baik bagi audiens. Karena posisi tubuh yang tegak dapat menambah wibawa Anda sebagai seorang orator.

Itulah bagaimana cara berpidato yang baik. Apakah kamu sudah siap mempraktekannya?

Bagaimanakah cara menyampaikan pesan Agar lebih menarik bagi peserta
15 Cara Menyampaikan Pesan Agar Berkesan dalam Presentasi

Jasa Presentasi – Seorang presenter mungkin memiliki konten yang menarik untuk disampaikan. Namun hal ini tidak akan menarik lagi jika presenter tidak dapat menyampaukannya dengan baik dan menarik. Untuk itu, berikut disajikan 15 cara menyampaikan pesan yang berkesan.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan data dan informasi. Setelah itu, buatlah perencanaan dengan menyusun outline presentasi dari materi yang sudah dikumpulkan. Rencana presentasi sebaiknya dibuat dengan singkat. Hindari menyertakan terlalu banyak materi yang tidak relevan atau relevan tetapi tidak terlalu penting, karena presenter memiliki waktu terbatas ketika melakukan presentasi. Outline atau rencana ini dapat disertakan dalam slide presentasi dengan menempatkannya pada bagian awal. Hal ini berguna sebagai gambaran secara umum mengenai presentasi yang akan disampaikan, sehingga audiens dapat mengikuti alurnya.

  1. Ketahui karakteristik audiens

Presenter memiliki tanggung jawab untuk mengatur suasana presentasi dan memastikan audiens memahami apa yang disampaikan. Agar audiens tertarik untuk memperhatikan presentasi, presenter perlu menyertakan hal yang dapat membuat mereka tertarik. Untuk itu, presenter perlu mengetahui karakteristik audiens secara umum. Temukan ketertarikan mereka, kebutuhan mereka, dan harapan mereka (manfaat yang akan mereka dapat) setelah mendengarkan presentasi. Setelah itu, pilihlah bahasa, gambar, dan warna yang sesuai dengan karakter mereka.

  1. Perlakukan presentasi seperti sebuah film

Film yang hebat memiliki ide yang kuat. Hal ini dapat diterapkan juga pada presentasi agar audiens tertarik untuk memperhatikan dari awal sampai akhir presentasi. Buat pembukaan, penjelasan, dan penutupan yang kuat. Mulai presentasi dengan sebuah tantangan atau permasalahan atau pembukaan lainnya yang dapat meninggalkan kesan yang mendalam bagi audines. Kemudian, lakukan penjelasan dengan tetap menggunakan cara dan menyertakan ide yang menarik. Akhiri penjelasan dengan memberikan klimaks. Hal ini dapat membuat audiens penasaran dan menduga apa yang akan terjadi selanjutnya. Setelah itu, masuklah pada penutupan dengan memberikan kesimpulan yang logis dan persuasif serta akhiran yang menarik.

  1. Terapkan one point, one slide

Maksud one point, one slide adalah memberikan satu poin atau kata kunci dalam presentasi dalam satu slide. Artinya, sebuah slide tidak boleh mengandung lebih dari 1 kata kunci atau inti yang akan dijelaskan. Hal ini tidak hanya membuat presentasi lebih terstruktur, tetapi juga memastikan audiens untuk dapat mengikuti konten dengan mudah. Gunakan kata kunci atau frasa yang mudah diingat dan hindari menyertakan kalimat yang panjang.

  1. Bullet point adalah pendukung

Semua elemen dalam slide presentasi digunakan sebagai pendukung konten dan penjelasan, tidak terkecuali dengan bullet point. Audiens tidak akan tertarik jika presenter menyampaikan presentasi dengan membaca slide. Oleh karena itu, buatlah teks untuk bullet point dengan ringkas, seperti yang selalu dijelaskan dalam cara membuat slide presentasi yang menarik. Buat bullet point lebih menarik dengan mengubah bullet point kustom dengan gambar atau simbol. Gunakan gambar atau simbol yang relevan.

Kutipan atau quote merupakan cara yang efektif untuk menunjukkan kepribadian dan kredibilitas pada sebuah presentasi. Seringkali kutipan atau quote yang ingin disertakan terlalu panjang. Oleh karena itu, buatlah kutipan yang akan disertakan menjadi lebih ringkas yaitu dengan cara mengambil kata kunci atau kalimat ini dari sebuah kutipan. Presenter dapat membacakan kutipan secara lengkap ketika presentasi.

Mengikuti grid akan membantu slide berdampak secara visual. Hal ini memungkinkan untuk menyusun teks dan gambar sesuai dengan bagaimana presenter menginginkan audiens membacanya. Inilah mengapa penting untuk memperhatikan susunan visual dan titik fokus setiap slide. Hal ini berbeda-beda untuk setiap slide karena inti dan konten setiap slide berbeda-beda.

  1. Pilih font dengan hati-hati

Memilih font yang sesuai merupakan hal yang sangat penting karena dapat berdampak pada desain. Pilih dan gunakan 2 font (satu untuk judul dan satu lagi untuk badan teks). Dapat juga menggunakan jenis font yang sama namun dengan ketebalan font yang berbeda. Gunakan ukuran font yang cukup untuk dapat dilihat oleh semua orang dalam ruangan. 30pt merupakan ukuran font yang paling direkomendasikan dalam presentasi,

  1. Gunakan skema warna yang seragam

Warna merupakan salah satu hal terpenting dalam presentasi, karena akan menambah keindahan slide presentasi. Gunakan warna gelap dan muda (warna kontras) untuk dikombinasikan menjadi skema warna suatu slide presentasi. Jika presenter berasal dari sebuah perusahaan, gunakan warna perusahaan atau warna merek sebagai warna dasar. Hindari menggunakan warna yang terlalu mencolok, seperti warna neon. Pastikan juga teks mudah dibaca dengan membuat kontras antara warna background dan warna font.

  1. Gunakan lebih banyak visual

Audiens tidak akan tertarik jika slide presentasi menyertakan terlalu banyak teks. Oleh karena itu, eliminasi teks yang tidak terlalu penting dan sertakan teks pendek (kata kunci) dalam slide. Selain itu, tambahkan gambar atau simbol yang relevan dan menarik. Pertimbangkan demografi audiens dalam memilih gambar dan simbol, karena apa yang menarik bagi orang lain, belum tentu menarik bagi beberapa orang lainnya.

  1. Gunakan foto dan grafik berkualitas tinggi

Menggunakan gambar dan grafik untuk membuat slide menarik memang baik. Namun jika gambar atau grafik yang digunakan memiliki resolusi yang buruk, slide juga akan terlihat buruk dan tidak menarik. Oleh karena itu, gunakan foto dan grafik yang berkualitas atau beresolusi tinggi. Foto yang berkualitas tinggi dapat diperoleh melalui banyak situs yang menyediakannya secara gratis. Hindari menggunakan foto yang sudah banyak digunakan dan ubah gambar secara proporsional.

  1. Sederhanakan grafik dan chart

Grafik dan chart yang kompleks akan membuat audiens kesulitan untuk memahami dan dapat membuat mereka bosan. Oleh karena itu hindari menggunakan grafik dan chart yang kompleks dengan cara menyederhanakannya. Manfaatkan infografik untuk memvisualisasikan fakta.

Slide yang menarik tidak harus penuh dengan gambar dan teks. Berikan sedikit ruang pada slide, sehingga audiens akan lebih mudah mengikuti alur dan lebih mudah memahami apa yang dijelaskan presenter. Agar slide tidak terlihat penuh, namun masih memiliki background bergambar yang menarik, tambahkan transparansi atau filter pada gambar agar tidak bersaing dengan teks.

  1. Buat Presentasi selalu up to date

Jika presenter akan menggunakan presentasi lebih dari satu, selalu perbarui fakta dan informasi yang mungkin sudah berubah sebelum menyajikannya. Perbarui juga visual presentasi dengan mengubah gambar dan grafik menjadi lebih baru dan mengikuti perkembangan zaman sehingga tidak membosankan.

  1. Akhiri dengan slide yang powerful

Akhiri presentasi dengan call to action yang kuat dan tegas. Kata “terima kasih” atau “selesai” pada slide terakhir tidak akan berdampak pada audiens. Sebagai gantinya, buatlah pesan yang kuat pada akhir slide yang akan diingat oleh audiens. Buat penutupan slide dengan menambahkan contact person, seperti nomor hp, akun media sosial, atau website.

Jasa Presentasi adalah Perusahaan yang menyediakan Jasa Desain Presentasi & Infografis Cepat, Murah, dan Profesional. Hubungi kami di 081387760005 atau email ke