Bagaimanakah proses pembentukan kembali ekor cicak yang telah mengalami autotomi

Halo teman Ilmiahku. Apa kabar? Semoga sehat selalu ya teman. Kali ini kita akan membahas tentang proses autotomi pada cicak. Tentunya kalian mengenal cicak bukan? Ya, cicak adalah hewan berkaki empat yang mempunyai telapak kaki dengan perekat sehingga cicak dapat berjalan di dinding tanpa terpeleset. Apakah kalian pernah melihat cicak yang tidak memiliki ekor? Mengapa ya hal itu bisa terjadi? Mari kita simak penjelasannya di bawah ini.

Bagaimanakah proses pembentukan kembali ekor cicak yang telah mengalami autotomi

Kata “Autotomi” berasal dari dua kata yaitu “Auto” dan “Tomi”yang berarti  diri sendiri dan  potong atau memotong jadi. Jadi, autotomi adalah suatu kemampuan dalam memotong tubuh sendiri.

Cicak melakukan autotomi apabila cicak merasa terancam oleh musuhnya dan jika cicak tidak dapat melepaskan diri dari pemangsanya maka cicak akan memutuskan ekor dari tubuhnya untuk mengelabuhi pemangsanya. Cicak menggunakan ekornya sebagai umpan agar perhatian pemangsa tertuju pada ekor cicak dan cicakpun dapat melarikan diri dari pemangsanya. 

Saat melakukan autotomi, ekor cicak akan terputus. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Hal itu terjadi karena tulang belakang cicak dipersendian antara pinggul dengan ekor tidak terlalu kuat. Ekor cicak terdiri dari ruas-ruas sendi tulang yang bersambungan dimana ruas-ruas sendi tersebut direkatkan dengan zat pelekat, otot, saraf dan juga kulit sehingga ekor cicak mudah putus. 

Cicak akan stres dan menjadi tegang saat ia berhadapan dengan musuh sehingga cicak memutuskan ekornya. Stres akan menyebabkan kontraksi antar otot di tulang belakang dan membuat ekor putus. Jika semakin cepat kontraksi antar tulang otot, maka semakin cepat pula ekor akan terputus. 

Ekor cicak yang putus masih dapat bergerak, mengapa demikian? Ekor cicak yang sudah terputus masih bisa bergerak karena cicak mempunyai medulla spinalis yang memanjang dari kepala hingga ekor yang merupakan bagian utama dari sistem saraf pusat dan  ketika ekor terlepas, medulla spinalis itu hanya rusak sedikit.

Medulla spinalis yang terdapat dalam ekor cicak masih mampu menggerakkan ekor selama beberapa detik. Gerakannya spontan dan tidak teratur karena tidak sedang dikontrol oleh otak. 

Setelah ekor terputus, ekor cicak akan tumbuh lagi. Pertumbuhan ekor dimulai setelah ekor sembuh. Kira-kira lima sampai enam hari kemudian. Pertumbuhan dimulai dengan keluarnya tunas sebagai bentuk regenerasi ekor yang baru. Berikut ini merupakan tahapan regenerasi ekor cicak. Darah yang mengalir akan menutupi permukaan luka dan membentuk sebuah kerak kering pada luka yang sifatnya melindungi. Epitel kulit menyebar di permukaan luka, butuh waktu dua hari agar jaringan kulit lengkap menutup luka. Perubahan sel-sel jaringan disekitar luka menjadi bersifat muda kembali dan akan menjadi cikal-bakal pembentukan berbagai jenis jaringan baru. Pembentukan blastema atau pembentukan kuncup regenerasi pada permukaan bekas luka.

Blastema akan memperbaiki ekor yang terputus (blastema adalah proses memperbaiki bagian tubuh yang sudah rusak).


Kemudian, pada minggu ke 10-12 otot, tulang, dan jaringan ekor baru sudah terbentuk sempurna. Bentuknya hampir sama dengan ekor yang asli hanya berbeda pada warnanya, ekor baru akan lebih pucat dan bentuk sisiknya berbeda dengan sebelumnya.

Nah, seperti itu penjelasannya ya teman. Cicak dapat melakukan autotomi dengan memutuskan ekornya dan ekornya akan tumbuh kembali. Jadi jangan herannya teman apabila ada cicak yang tidak memiliki ekor.. Sekian dari kami teman. Terima kasih.

Penulis: Auliyah Lifada (S1 PGMI UIN Sunan Ampel Surabaya)

Editor: Binar Kurnia Prahani

Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar istilah autotomi? Autotomi adalah kondisi saat hewan memutuskan atau membuang satu atau lebih bagian dari tubuhnya. Kondisi yang satu ini biasanya dilakukan oleh cicak dan beberapa spesies lain, seperti kadal, laba-laba atau moluska. Tujuannya sendiri adalah untuk menyelamatkan dan mempertahankan diri dari predator atau pemangsa. 

Saat sudah putus dari tubuh, bagian yang terlepas seperti ekor akan bergoyang dan bergerak. Nah, pergerakan tersebut digunakan untuk mengalihkan perhatian predator atau pemangsa, sehingga ia hanya menangkap ekornya saja, dan hewan dapat melarikan diri. Autotomi juga bisa disebut dengan amputasi diri. Lantas, bagaimana proses autotomi terjadi? Berikut ini penjelasan lain yang perlu kamu ketahui.

Baca juga: Perhatikan Hal Ini sebelum Memelihara Burung Kakak Tua

Apakah Bagian Tubuh yang Putus Akan Tumbuh Kembali?

Jika bagian tubuh yang putus adalah ekor, biasanya hewan terkait akan menumbuhkan lain bagian tubuh tersebut. Bagian ekor yang baru memang memiliki bentuk yang lebih pendek, tetapi berisi tulang rawan. Saat ekor diputuskan, sistem saraf pada bagian tersebut tidak mengalami kerusakan yang parah. Proses tumbuh kembali setelah terputus tidak membutuhkan waktu yang lama, hanya beberapa saat saja, yaitu 5–6 hari kemudian. Pada minggu ke 10–12 ekor baru sudah terbentuk dengan sempurna. 

Pertanyaan yang sering terlintas mungkin, apa yang dilakukan pada hewan tersebut untuk bertahap hidup? Penjelasannya begini, autotomi adalah proses yang terjadi akibat respon terhadap rangsangan termal, kimia, atau listrik. Namun, kondisi tersebut paling sering dipicu oleh respon terhadap lingkungan akibat keselamatan diri yang mulai terancam. Jika demikian, apa bedanya dengan regenerasi?

Pada kadal, vertebrata, atau hewan yang memiliki tulang belakang lainnya, regenerasi merupakan proses yang sangat teratur memanfaatkan program pengembangan awal serta mekanisme. Hal tersebut bertujuan untuk memulihkan struktur dan fungsi ekor yang sudah terputus. Pada beberapa spesies proses regenerasi tersebut terjadi dengan cepat. Kondisi tersebut menjadi salah satu penjelasan betapa pentingnya ekor yang utuh.

Baca juga: Ini Bahayanya Kucing Suka Makan Tikus

Perbedaan antara Autotomi dan Regenerasi

Setelah mengetahui penjelasan autotomi, mungkin kamu akan berpikir, apa bedanya dengan regenerasi. Regenerasi sendiri adalah proses di mana bagian tubuh yang hilang memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi organisme baru melalui cara aseksual (tidak berhubungan intim). Dengan kata lain, pemulihan atau pergantian bagian tubuh tersebut mengacu pada proses pengembangan organisme baru dari bagian tubuh yang hilang. Kemampuan tersebut dimiliki oleh hewan tanpa tulang punggung (invertebrata), seperti planaria, bintang laut, hydra, amfibi, reptil, dan spesies udang karang.

Sementara itu, autotomi adalah perilaku yang ditunjukkan oleh organisme tertentu sebagai bentuk pertahanan diri dari ancaman predator atau pemangsa. Bagian tubuh yang dilepaskan secara sengaja dapat diregenerasi, tetapi bisa juga tidak.

Baca juga: Fakta Unik Sejarah Ditemukannya Kucing Bengal

Persamaan antara Autotomi dan Regenerasi

Ada perbedaan, tentu ada pula persamaan antara autotomi dan regenerasi. Baik autotomi maupun regenerasi, keduanya sama-sama dilakukan secara sengaja. Selain itu, keduanya merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk bertahan hidup dari serangan predator atau pemangsa.

Itulah penjelasan lengkap dari autotomi serta perbedaannya dengan regenerasi. Jika kamu memiliki pertanyaan terkait dengan penjelasan tersebut, silahkan diskusikan dengan dokter hewan di aplikasi Halodoc, ya. Diskusikan juga jika hewan peliharaan mengalami gangguan kesehatan, sehingga langkah penanganan dapat segera dilakukan.



Bagaimanakah proses pembentukan kembali ekor cicak yang telah mengalami autotomi

Referensi:
Biology Online. Diakses pada 2021. Autotomy.
Science Direct. Diakses pada 2021. Autotomy.
Oxford Academic. Diakses pada 2021. The costs of autotomy and regeneration in animals: a review and framework for future research.

Sepdian Anindyajati Jumat, 26 Oktober 2018 | 16:30 WIB

Bagaimanakah proses pembentukan kembali ekor cicak yang telah mengalami autotomi

Cicak yang menempel di dinding. (Vengolis/Creative Commons)

Bobo.id - Ketika diserang musuh, cicak akan memutuskan sebagian ekornya.

Ekor cicak yang sudah terpisah dari badan masih bergerak-gerak hingga menarik perhatian musuh.

Saat musuh memperhatikan gerakan ekor tersebut, sang cicak kabur untuk menyelamatkan diri.

Baca Juga : Tokek, Cicak Raksasa yang Suka Mengeluarkan Bunyi Seperti Namanya

Autotomi Ekor

Ekor cicak beruas-ruas. Di antara ruas-ruas tulang ekor itu, ada bagian yang menyempit.

Bagian itu disebut dataran autotomi. Nah, dibagian dataran autotomi itulah ekor cicak putus.

Karenanya cara cicak menyelamatkan diri dengan memutuskan ekor disebut autotomi ekor.

Baca Juga : Uniknya Cicak Jari Lengkung

Masih Bisa Bergerak


Page 2


Page 3

Bagaimanakah proses pembentukan kembali ekor cicak yang telah mengalami autotomi

Vengolis/Creative Commons

Cicak yang menempel di dinding.

Bobo.id - Ketika diserang musuh, cicak akan memutuskan sebagian ekornya.

Ekor cicak yang sudah terpisah dari badan masih bergerak-gerak hingga menarik perhatian musuh.

Saat musuh memperhatikan gerakan ekor tersebut, sang cicak kabur untuk menyelamatkan diri.

Baca Juga : Tokek, Cicak Raksasa yang Suka Mengeluarkan Bunyi Seperti Namanya

Autotomi Ekor

Ekor cicak beruas-ruas. Di antara ruas-ruas tulang ekor itu, ada bagian yang menyempit.

Bagian itu disebut dataran autotomi. Nah, dibagian dataran autotomi itulah ekor cicak putus.

Karenanya cara cicak menyelamatkan diri dengan memutuskan ekor disebut autotomi ekor.

Baca Juga : Uniknya Cicak Jari Lengkung

Masih Bisa Bergerak