Bahaya gadget bagi remaja

KOMPAS.com - Penggunaan gadget atau gawai pada remaja sering kali dihubungkan dengan efek negatif. Tapi sebenarnya, gadget juga bisa berdampak positif.

Sebuah penelitian mengungkap, ponsel pintar atau smartphone bahkan dapat membantu remaja memiliki kesehatan mental yang lebih baik.

Dalam penelitian yang melibatkan 430.000 remaja di Inggris dan Amerika Serikat, terbukti tak selamanya smartphone dan teknologi berbahaya bagi remaja, khususnya di tengah masa pandemi.

Baca juga: Begini Cara Batasi Screen Time Anak Agar Tak Ketergantungan Gawai

Penelitian itu bertujuan menyelidiki hubungan antara penggunaan media sosial dan prevalensi depresi, masalah emosional, dan masalah perilaku.

Selain itu, peneliti juga hendak melihat hubungan antara menonton televisi dan bunuh diri, depresi, serta masalah emosional lainnya.

Di sisi lain, hampir setiap waktu remaja menggunakan ponselnya. Entah untuk bermain gim, menjelajah internet, atau membuka media sosial.

Hal inilah yang sering kali menimbulkan kecemasan pada orangtua.

Orangtua khawatir, banyaknya waktu yang digunakan anak bermain ponsel akan berdampak negatif pada kesehatan fisik, dan juga mental.

Namun, penelitian terus dilakukan untuk melihat dampak smartphone dan perangkat lain memengaruhi kaum muda saat ini.

Penelitian yang baru dirilis di Medical Xpress dan EurekAlert ini menunjukkan, tak banyak peningkatan hubungan antara teknologi digital dan masalah kesehatan mental pada remaja.

Dari hasil penelitian itu terlihat, hanya ada sedikit bukti yang mendukung gagasan penggunaan teknologi pada remaja berdampak langsung ke kesehatan mental mereka.

Baca juga: Jangan Suruh Anak Berhenti Rewel dengan Memberi Gawai, Ini Bahayanya

Temuan ini tentu bertentangan dengan pemahaman yang hampir semua orang rasakan ketika menggunakan smartphone dan dampaknya terkait kesehatan mental.

Kebanyakan orangtua percaya, smartphone berbahaya bagi kesehatan anaknya. Tetapi penelitian ini mengatakan sebaliknya.

Satu-satunya asosiasi atau hubungan yang ditemukan dalam penelitian tersebut adalah penggunaan media sosial pada anak memang meningkatkan masalah emosional.

Namun, pengaruhnya tidak signifikan dan belum masuk kategori mengkhawatirkan.

Penelitian ini juga tidak menemukan hubungan antara penggunaan teknologi dan pikiran untuk bunuh diri atau masalah perilaku lainnya.

Fakta menarik yang dikemukakan oleh pada peneliti, dampak penggunaan ponsel sebenarnya sama seperti menonton televisi pada anak. Namun bukti yang ada belum cukup kuat.

Tim peneliti menyatakan, dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk mengumpulkan lebih banyak data terkait jenis teknologi yang digunakan kaum muda.

Baca juga: Seburuk Apa Cahaya Biru dari Gawai Hingga Lampu LED ke Mata

Tidak menutup kemungkinan dengan semakin banyak penelitian, ada rekomendasi lebih lanjut terkait remaja dan waktu layar alias durasi ideal penggunaan gawai.

Kemudian, internet dan teknologi pun bisa dimanfaatkan secara optimal sebagai tempat yang bagus untuk pertumbuhan, pembelajaran, dan koneksi -termasuk pada remaja.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.