Batuan mineral yang telah terbentuk di permukaan bumi yang mengalami pelapukan disebut

Ilustrasi batu. istimewa ©2013 Merdeka.com

JABAR | 14 Juli 2020 17:00 Reporter : Novi Fuji Astuti

Merdeka.com - Bisa dibilang batuan merupakan salah satu benda alam yang sangat akrab dengan kehidupan manusia bahkan dari zaman dahulu. Meskipun begitu, cukup banyak dari kita yang tidak benar-benar memahami jenis-jenis batuan yang selama ini ada. Batuan dapat didefinisikan sebagai kumpulan-kumpulan atau agregat dari mineral yang telah dalam keadaan mengeras atau membeku. Batuan juga dikenal sebagai benda alam yang menjadi penyusun utama materi bumi.

Menurut beberapa penelitian para ahli, dapat diketahui bahwa proses pembentukan batuan memerlukan jutaan tahun lamanya. Siklus batuan berawal dari terbentuknya batuan beku, pelapukan batuan beku, pergerakan batuan, sedimentasi, metamorfosis dan pencairan magma kembali. Dalam pengelompokannya batuan dibedakan berdasarkan komposisi mineral dan kimia dengan tekstur partikel dan proses pembentukannya.

Untuk lebih memahami jenis-jenis batuan, berikut jenis-jenis batuan yang wajib diketahui yang telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.com pada Selasa, [14/7/2020].

2 dari 3 halaman

1. Batuan Sedimen

Batuan sedimen merupakan salah satu jenis batuan yang terbentuk di atas permukaan bumi dan terjadi proses pembekuan pada suhu tekanan udara rendah. Batuan ini merupakan batuan yang sudah ada sebelumnya dan terkena berbagai jenis pelapukan, yang mana hasil dari proses pelapukan dan erosi tersebut mengendap di dalam cekungan dan menjadi satu. Seiring berjalannya waktu endapat kumpulan endapan tersebut menjadi sebuah batu yang baru. Aada beberapa jenis batuan sedimen seperti batu konglomerat, batu pasir, batu serpih, batu gamping, batu breksi, batu lempung serta batu stalaktit dan stalagmit.


2. Batuan Beku

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk karena proses pembentukannya terjadi dari magma yang telah mengalami pendinginan atau pembekuan. Biasanya batuan ini berada di dalam mantel atau kerak bumi. Hingga kini setidaknya sudah terdapat 700 jenis batuan beku yang terindentifikasi. Proses terbentuknya batuan beku terbagi menjadi tiga macam yaitu sebagai berikut:

  • Intrusive. Batuan beku jenis intrusive merupakan salah satu batuan beku yang dalam proses pembentukannya terjadi di dalam maupun di bawah permukaan bumi. Batuan ini merupakan bentuk dari pembekuan magma kerak bumi, sehingga memiliki bentuk dan tekstur yang kasar.
  • Ekstrusif. Jenis batuan beku ekstrusif merupakan batuan yang terjadi di atas permukaan kerak bumi. Hal ini disebabkan karena adanya proses pencairan magma di dalam mantel maupun kerak bumi. Proses pembentukan jenis batuan beku ini lebih cepat dibandingkan dengan batuan beku intrusive. Pasalnya proses pembekuan terjadi di atas permukaan bumi.
  • Hipabissal. Sementara itu jenis batuan hipabissal terbentuk oleh adanya proses naik turunnya magma di dalam mantel atau kerak bumi. Batuan ini terbentuk di antara batuan vukanik dan plutonik.

3. Batuan Metamorf

Batuan metamorf merupakan batuan yang mengalami proses metamorfosis. Batuan metamorf juga memiliki berbagai macam jenis, yaitu batuan metamorf kontak, batuan metamorf dinamo dan batuan metamorf kontak pneumatolistis. Berikut penjelasannya:

  • Batuan metamorf kontak merupakan jenis batuan yang mengalami proses metamorfisis akibat adanya suhu yang sangat tinggi. Suhu ini berasal dari aktivitas magma yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk maupun warna batuan. Beberapa contoh dari batuan metamorf ini yaitu batu marmer, batolit, lakolit dan batual sill.
  • Batuan metamorf dinamo ialah batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya tekanan yang tinggi dan berasal dari tenaga endogen dalam waktu yang lama, serta dihasilkan dalam proses pembentukan kulit bumi dan dipengaruhi tenaga endogen.
  • Batuan metamorf kontak pneumatolistis merupakan jenis batuan yang mengalami proses metamorfose sebagai akibat dari adanya pengaruh dari gas-gas yang ada pada magma. Hal ini menyebabkan perubahan komposisi kimiawi mineral dari batuan ini.

3 dari 3 halaman

Jenis-jenis batuan yang sudah diuraikan di atas beberapa di antaranya sudah akrab dengan kehidupan sehari-hari kita karena banyak yang dijadikan sebagai bahan konstruksi bangunan, atau untuk mempercantikan tampilan rumah.

Salah satu jenis batuan yang kerap dijadikan sebagai konstruksi bangunan adalah batuan beku. Namun perlu diketahui bahwa tidak semua batuan beku bisa dijadikan bagian dari konstruksi. Batuan beku yang biasanya dipakai sebagai bagian dari konstruksi rumah seperti batu andesit dan batu lavastone. Jenis-jenis batuan lainnya yang kerap digunakan untuk mendukung konstruksi bangunan adalah batuan sedimen seperti limestone, sandstone, dan konglomerat.

[mdk/nof]

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk di permukaan bumi pada kondisi temperatur dan tekanan yang rendah. Batuan ini berasal dari batuan yang lebih dahulu terbentuk, yang mengalami pelapukan, erosi, dan kemudian lapukannya diangkut oleh air, udara, atau es, yang selanjutnya diendapkan dan berakumulasi di dalam cekungan pengendapan, membentuk sedimen. Material-material sedimen itu kemudian terkompaksi, mengeras, mengalami litifikasi, dan terbentuklah batuan sedimen.[1]

Perlapisan batuan sedimen di Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia.

Batuan sedimen meliputi 75% dari permukaan bumi. Diperkirakan batuan sedimen mencakup 8% dari total volume kerak bumi.[2]

Studi tentang urutan strata batuan sedimen adalah sumber utama untuk pengetahuan ilmiah tentang sejarah bumi, termasuk Paleogeografi, paleoklimatologi dan sejarah kehidupan. Disiplin ilmu yang mempelajari sifat-sifat dan asal batuan sedimen disebut sedimentologi. Sedimentologi adalah bagian dari baik geologi maupun geografi fisik dan tumpang tindih sebagian dengan disiplin lain dalam ilmu bumi, seperti pedologi, geomorfologi, geokimia dan geologi struktur.

Batuan sedimen terjadi akibat pengendapan materi hasil erosi. Materi hasil erosi terdiri atas berbagai jenis partikel yaitu ada yang halus, kasar, berat dan ada juga yang ringan. Cara pengangkutannya pun bermacam-macam seperti terdorong [traction], terbawa secara melompat-lompat [saltation], terbawa dalam bentuk suspensi, dan ada pula yang larut [solution].

Batuan Sedimen di Mars, hasil investigasi NASA menggunakan Curiosity Mars Rover

Batugamping, jenis umum batuan sedimen

Berdasarkan proses yang bertanggung jawab untuk pembentukan mereka, batuan sedimen dapat dibagi menjadi empat kelompok: batuan sedimen klastik, batuan sedimen biokimia [atau biogenik], batuan sedimen kimia dan kategori keempat untuk "kategori lainnya" adalah untuk batuan sedimen yang dibentuk oleh dampak vulkanisme, dan proses-proses minor lainnya.

Batuan sedimen klastik

Batuan sedimen klastik terdiri dari mineral silikat dan fragmen batuan yang diangkut menggunakan fluida yang bergerak [sebagai bed load, suspended load, atau sebagai sedimen aliran gravitasi] dan terendapkan ketika fluida ini berhenti. Batuan sedimen klastik sebagian besar terdiri dari kuarsa, feldspar, fragmen batuan [litik], mineral lempung, dan mika; banyak mineral lainnya dapat hadir sebagai mineral aksesoris dan mungkin penting secara lokal.

Sedimen klastik, dan akhirnya menjadi batuan sedimen klastik, dibagi sesuai dengan ukuran partikel yang dominan [diameter]. Kebanyakan ahli geologi menggunakan skala ukuran butir Udden-Wentworth dan membagi sedimen terkonsolidasi menjadi tiga fraksi: kerikil [diameter> 2 mm ], pasir [diameter 1/16 hingga 2 mm ], dan lumpur [lempung berdiameter

Bài mới nhất

Chủ Đề