Bayangan tidak akan bisa ditangkap layar apabila pada cermin cekung benda berada

tirto.id - Sifat-sifat cahaya yang akan kita pelajari dalam rangkuman Fisika ini di antaranya adalah sifat cahaya pada cermin yang dapat dipantulkan sampai dengan sifat cahaya pada bayangan.

Cahaya adalah hal yang penting bagi kehidupan di bumi, sebab hampir semua aktivitas membutuhkan cahaya. Jika berada dalam kegelapan, maka makhluk bumi termasuk manusia tidak bisa melakukan berbagai pekerjaan dan aktivitas yang seharusnya dikerjakan. Jadi apa sebenarnya pengertian cahaya itu?

Advertising

Advertising

Cahaya adalah energi yang dipancarkan benda berpijar

. Selain matahari, contoh lainnya yaitu lampu dan kayu yang berpijar karena terbakar. Semua benda yang mengeluarkan cahaya dinamakan sumber cahaya. Berikut penjelasan selengkapnya, terkait pengertian cahaya, sifat cahaya, sampai dengan pemanfaatan dari sifat-sifaat cahaya pada cermin dan bayangan.

Pengertian cahaya

Dalam ilmu fisika, menurut Gregory Hallock Smith dalam Camera Lenses: From Box Camera to Digital (2006), cahaya merupakan radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasatmata ataupun yang tidak.

Sehingga, definisi cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.

Gelombang ini tidak membutuhkan medium untuk merambat sehingga dapat melalui ruang hampa.

Misalnya saja cahaya matahari, yang mampu sampai ke bumi melewati ruang hampa udara di luar angkasa dalam waktu 300 juta m/s.

Karena Matahari mampu memancarkan gelombang cahaya, maka matahari disebut sumber cahaya. Contoh lain dari sumber cahaya adalah lampu, api, obor, dan lainnya.

Pada ilmu Fisika, cahaya digolongkan sebagai suatu bentuk radiasi. Menurut laman Sumber Belajar Kemdikbud, radiasi adalah sesuatu yang memancar keluar dari suatu sumber cahaya tetapi bukan merupakan zat.

Baca juga:

Sifat-Sifat Cahaya

1. Cahaya merambat menurut garis lurus

Dikutip dari buku Mengenal Alam Sekitar, tulisan Edi Tarwoko yang diterbitakan oleh Departemen Pendidikan Nasional, matahari sebagai sumber cahaya terbesar di bumi, memiliki pancaran sinar yang lurus. Karena adanya rambatan cahaya matahari ke bumi itulah, terjadi siang dan malam.

Salah satu bukti bahwa cahaya merambat menurut garis lurus adalah adanya gerhana matahari, dan juga gerhana bulan. Sinar matahari yang dihalangi oleh bulan membuat sebagian bumi menjadi gelap.

2. Cahaya dapat menembus benda bening

Saat cahaya melewati benda bening, maka ia dapat menembusnya. Misalnya pada kaca bening, kaca mata, air jernih, dan lainnya.

3. Cahaya dapat dipantulkan (refleksi)

Jika suatu benda tidak menerima pantulan cahaya, maka mata tak bisa melihat benda tersebut. Sehingga, proses ‘melihat’ terjadi karena adanya pantulan cahaya dari benda ke mata. Pemantulan cahaya dibedakan menjadi dua:

- Pemantulan teratur: adalah pantulan yang terjadi pada permukaan benda yang rata (cermin, kaca, permukaan benda mengkilap seperti lantai keramik, dan lainnya.)

- Pemantulan tidak teratur: adalah pemantulan yang terjadi pada permukaan benda tak rata (misalnya jalan berbatu, pohon, sepatu, dan lainnya.)

Jenis-Jenis Cermin dalam Kehidupan

Cermin dibagi menjadi tiga macam yaitu: cermin datar, cermin cembung, cermin cekung.

a. Cermin datar: bayangan yang dibentuk bersifat semu (tidak nyata), tegak, dan sama besar. Jarak bayangan sama dengan jarak benda. Bayangan semu tidak dapat ditangkap layar.

b. Cermin cekung (bentuknya melengkung ke dalam): Bayangan yang dibentuk berbeda-beda sifatnya. Jika benda dekat cermin, maka bayangannya semu, tegak dan diperbesar.

Jika benda jauh dari cermin maka bayangannya nyata dan terbalik. Bayangan nyata adalah bayangan yang terbentuk di luar cermin dan dapat ditangkap dengan layar. Biasanya cermin cekung digunakan sebagai pengumpul cahaya pada mikroskop.

c. Cermin cembung (bentuknya melengkung ke luar): sifat bayangannya adalah maya, tegak dan diperkecil. Contohnya adalah kaca spion sepeda motor atau mobil.

Baca juga: Pengertian Hukum Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar Cekung & Datar

4. Cahaya dapat dibiaskan/dibelokkan (refraksi).

Mengapa bisa terjadi pembiasan/pembelokkan cahaya? Karena dua zat yang dilewati oleh cahaya mempunyai kerapatan partikel berbeda. Misalnya saja pensil yang diletakkan di dalam gelas berisi air bening.

Pensil akan terlihat bengkok atau patah, karena cahaya yang melewati udara dan air dalam gelas mengalami pembengkokan arah rambat.

Contoh lain pembiasan cahaya: dasar kolam renang yang terlihat lebih dangkal dari pada sebenarnya.

5. Cahaya dapat diuraikan (dispersi): pemisahan cahaya tampak, menjadi cahaya dengan warna berbeda. Cahaya putih adalah hasil dari gabungan berbagai warna cahaya lainnya, ini bisa dibuktikan pada pelangi.

Pelangi yang berwarna-warni sebenarnya terbentuk karena penguraian cahaya matahari oleh titik-titik air hujan.

Pembuktian lain: jika prisma kaca disinari oleh senter, maka cahaya senter yang semula hanya putih, akan menembus prisma dan diuraikan menjadi berbagai warna lain seperti pelangi.

6. Cahaya dapat diserap (absorpsi): saat sinar datang masuk ke dalam material transparan, maka sebagian energinya akan terdisipasi (berkurang) menjadi energi panas. Intensitas cahaya akan berkurang atau absorpsi.

7. Cahaya dapat disearahkan (polarisasi): cahaya normal yang merambat ke segala arah tegak lurus dengan arah rambatannya.

Jika cahaya terbatas untuk hanya merambat di satu arah bidang, maka cahaya tersebut dapat dikatakan terpolarisasi.

Baca juga: Rangkuman IPA: Proses Terjadinya Pelangi & Hukum Pembiasan Cahaya

Peralatan yang Memanfaatkan Sifat-Sifat Cahaya

Ada sejumlah benda yang dibuat dengan memanfaatkan sifat-sifat cahaya. Dalam buku Mengenal Alam Sekitar 5 terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2009), contoh benda-benda tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Periskop

Periskop adalah teropong kapal selam untuk melhat permukaan laut. Sifat cahaya yang dimanfaatkan adalah pemantulan. Cahaya di permukaan laut akan ditangkap cermin, selanjutnya dipantukan menuju mata pengamat di kapal selam bawah laut.

2. Kaleidoskop

Kaleidoskop adalah mainan yang dibuat dengan memanfaatkan cermin. Dari mainan ini bisa dibuat bermacam pola mengagumkan saat bayangan benda di dalamnya memantulkan cahaya berkali-kali.

3. Lup

Lup atau kaca pembesar alat optik yang terbuat dari sebuah kaca cembung. Gunanya agar benda yang kecil menjadi tampak besar. Untuk bisa mengamati benda dengan lup, memerlukan bantuan cahaya yang memadai.

Baca juga: Kenali 6 Perubahan Wujud Benda: Mencair, Mengembun hingga Menyublim

Baca juga artikel terkait ILMU FISIKA atau tulisan menarik lainnya Cicik Novita
(tirto.id - cck/adr)

Penulis: Cicik Novita Editor: Yandri Daniel DamaledoCicik Novita

Bayangan tidak akan bisa ditangkap layar apabila pada cermin cekung benda berada

 

Aturan pembentukan bayangan pada cermin cekung:

  • Ruang bayangan + ruang benda = 5.
  • Jika ruang bayangan > ruang benda maka bayangan diperbesar, begitu sebaliknya.
  • Jika bayang terbentuk di depan cermin maka bayangan bersifat nyata-terbalik dan jika bayangan terbentuk di belakang cermin maka bayangan bersifat maya-tegak.
     

Karena benda di ruang II, maka bayangan berada di ruang III. Ruang III berada di depan cermin, sehingga bayangan bersifat nyata-terbalik. Ruang III (ruang bayangan) > ruang II (ruang benda), maka bayangan bersifat diperbesar.

Jadi, sifat bayangan yang terjadi adalah nyata-terbalik dan diperbesar.

Jakarta -

Bayangan merupakan proyeksi dari gelombang cahaya yang memantul ketika berkenaan dengan permukaan seperti cermin. Cahaya yang memantul di permukaan cermin akan membentuk sifat bayangan cermin, baik itu cermin datar, cermin cekung, maupun cermin cembung.

Perlu diketahui, dalam e-Modul Cermin Datar dan Cermin Lengkung yang disusun oleh Tri Maryati (2021), pantulan cahaya pada cermin umumnya menghasilkan dua jenis bayangan yaitu bayangan nyata dan bayangan maya.

Bayangan nyata adalah bayangan pada cermin yang terbentuk dari perpotongan sinar-sinar cahaya yang terpantul dan dapat ditangkap layar. Sedangkan bayangan maya adalah bayangan yang berasal dari perpanjangan sinar cahaya dan hanya dapat dilihat di cermin.

Berdasarkan percobaan dengan beberapa jenis cermin yaitu cermin datar, cembung dan datar, berikut sifat bayangan cermin yang dihasilkan menurut Modul Sifat-Sifat Cahaya Kelas IV oleh Welly Priaga (2021).

Sifat Bayangan Cermin Datar

Cermin datar adalah cermin dengan permukaan yang datar dan mengilat contohnya cermin yang kita gunakan untuk berkaca. Adapun sifat-sifat bayangan cermin datar yaitu:

  1. Bayangan tidak terbalik atau tegak
  2. Bayangan bersifat maya atau tidak tertangkap di layar
  3. Besar bayangan sama dengan besar benda
  4. Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin
  5. Bagian kanan benda menjadi bagian kiri bayangan

Sifat Bayangan Cermin Cekung

Permukaan cermin cekung membentuk lengkungan ke dalam sehingga pantulan bayangannya berbentuk cekungan. Contoh cermin cekung dapat kita temui pada lampu senter dan lampu mobil. Sifat bayangan cermin cekung terbagi menjadi dua jenis yaitu:

  1. Benda di dekat cermin cekung, sifat bayangannya yaitu tegak, semu, lebih besar dari bentuk aslinya
  2. Benda jauh dari cermin cekung, sifat bayangannya yaitu nyata (terbentuk di depan cermin) dan terbalik.

Sifat Bayangan Cermin Cembung

Cermin cembung adalah cermin dengan bentuk permukaan yang melengkung ke luar. Cermin ini memiliki sifat yang dapat menyebarkan cahaya. Contoh cermin cembung adalah kaca spion di kendaraan dan kaca pengawas di pasar swalayan. Berikut ini sifat bayangan yang dihasilkan cermin cembung yaitu:

  1. Bayangan tegak pada cermin
  2. Lebih kecil dari bentuk aslinya
  3. Bayangan bersifat maya


Dengan demikian dapat kita pahami bahwa pembentukan sifat bayangan cermin berbeda satu sama lain tergantung pada jenis cerminnya.

Simak Video "Berenang di Danau Sejernih Kaca, Labuan Cermin Berau Kalimantan Timur"



(pal/pal)