Beberapa hal berikut yang tidak dapat dikaji dari piramida penduduk adalah

Piramida penduduk adalah suatu metode untuk mengilustrasikan komposisi penduduk di suatu wilayah berdasarkan usia dan jenis kelamin. Piramida ini terdiri dari dua diagram batang, pada satu sisi menunjukkan jumlah penduduk laki-laki dan pada sisi lainnya bisa menunjukkan jumlah penduduk perempuan. Umumnya, setiap batang ini menunjukkan jumlah penduduk setiap jenis kelamin dalam kelompok interval usia penduduk lima tahunan. Penduduk laki-laki biasanya digambarkan di sebelah kiri dengan warna biru sedangkan penduduk wanita umumnya digambarkan di sebelah kanan dengan warna merah/pink. Grafik ini dapat menunjukkan jumlah penduduk atau prosentase jumlah penduduk pada usia tertentu dan jenis kelamin tertentu terhadap jumlah penduduk total.

Beberapa hal berikut yang tidak dapat dikaji dari piramida penduduk adalah

Distribusi populasi menurut usia dan jenis kelamin di Angola pada tahun 2005.

Dengan mengamati bentuk piramida penduduk (serta perubahan bentuk piramida penduduk dari waktu ke waktu), banyak informasi yang didapat mengenai struktur kependudukan dari sebuah wilayah. Informasi ini dapat memudahkan suatu negara dalam membentuk kebijakan demografi tertentu seperti mendorong jumlah kelahiran atau justru mengurangi jumlah kelahiran dengan metode keluarga berencana dan kontrasepsi. Akurasi informasi dalam menentukan kebijakan demografi berguna untuk menghindari krisis demografi seperti yang sudah dijelaskan oleh Malthus dalam prediksi Malthusian nya dimana terdapat terlalu banyak orang sehingga sumber daya yang ada tidak cukup untuk semua orang.

Secara umum, terdapat 3 jenis karakteristik piramida penduduk suatu negara berdasarkan karakteristik umur dan jenis kelamin yang ada pada negara tersebut.[1]

Ekspansif

Tipe ini biasanya terdapat pada negara-negara yang memilki tingkat pertumbuhan penduduk yang cepat dengan angka kelahiran yang tinggi, sedangkan angka kematianya rendah. Artinya, pada piramida penduduk seperti ini, jumlah penduduk usia muda akan sangat banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk usia tua. Umumnya, piramida penduduk seperti ini dapat ditemukan di negara berkembang yang masih memiliki pertumbuhan penduduk pesat. Negara yang memiliki piramida penduduk ekspansif antara lain adalah Indonesia, Kosta Rika, Filipina, dan negara berkembang lainya.[1]

Konstruktif

Tipe ini terdapat pada negara-negara yang maju dan memiliki kualitas hidup serta kualitas pelayanan kesehatan yang cukup tinggi. Umumnya, negara dengan piramida konstruktif memiliki tingkat kelahiran dan kematian yang sangat rendah. Fenomena ini kerap menyebabkan negara-negara dengan piramida ini memiliki pertumbuhan penduduk minus dimana jumlah penduduk yang mati lebih banyak dibandingkan dengna angka kelahiran. Negara dengan tipe ini adalah Jepang, dan negara-negara di Eropa Barat yang sedang mengalami permasalahan penduduk karena terlalu sedikit angka kelahirannya.[1]

Stasioner

Tipe ini terdapat pada negara-negara yang memiliki tingkat kelahiran dan kematian rendah, biasanya ditemui pada negara-negara maju. Perebdaan utamanya dengan piramida konstruktif diatas adalah disini angka kelahiran masih lebih tinggi atau setidaknya seimbang dengan angka kematian. Oleh karena itu, pertumbuhan penduduk terjadi secara sangat perlahan atau bahkan bersifat stasioner dan tidak bertumbuh. Piramida ini umumnya ditemukan di negara-negara yang sudah maju.[1]

  1. ^ a b c d Ida Bagoes Mantra. Demografi Umum. Pustaka Pelajar. hlm. 28–29. ISBN 979-9289-61-0. 

(Indonesia) Piramida Penduduk

(Inggris) Population Pyramid

 

Artikel bertopik manusia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Piramida_penduduk&oldid=21718516"

Beberapa hal berikut yang tidak dapat dikaji dari piramida penduduk adalah

Beberapa hal berikut yang tidak dapat dikaji dari piramida penduduk adalah
Lihat Foto

Kemdikbud

Piramida penduduk

KOMPAS.com - Komposisi penduduk adalah statistik kependudukan yang membagi penduduk dari segi umur, jenis kelamin maupun kategori lainnya.

Komposisi penduduk bisa digambarkan lewat piramida. Biasanya, piramida memuat pengelompokan penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin.

Umur digambarkan lewat garis vertikal, sementara jenis kelamin dengan garis horizontal.

Dasar piramida adalah penduduk dengan usia termuda, sementara semakin ke atas semakin tua. Lewat piramida ini, kita bisa mengetahui dengan cepat struktur dan komposisi penduduk.

Dilansir dari Komposisi Penduduk (2010), piramida penduduk terdiri dari tiga jenis. Berikut penjelasannya:

Lihat Foto Bappenas Piramida penduduk Indonesia berdasarkan Sensus 2010. Warna kiri menunjukkan laki-laki dan warna merah menunjukkan perempuan. Piramida ekspansif

Piramida ekspansif memiliki bentuk yang besar pada bagian bawah dan semakin kecil ke bagian puncak.

Piramida ini dikenal juga dengan istilah piramida segitiga, kerucut, limas, atau piramida penduduk muda.

Baca juga: Komposisi Penduduk

Piramida ekspansif menunjukkan penduduk di suatu wilayah berada dalam keadaan bertumbuh.

Piramida seperti ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk usia muda lebih besar.

Berarti, angka kelahiran tinggi, dan tingkat kematian bayi rendah.

Negara dengan piramida ekspansif memiliki pertumbuhan penduduk yang cepat.

Piramida penduduk negara sedang berkembang tergolong usia muda.

Biasanya dijumpai di negara-negara berkembang seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Mesir, Nigeria, India, dan Brazil.

Negara dengan piramida ekspansif perlu mengendalikan laju pertumbuhan penduduknya. Sebab penduduk yang terlalu banyak akan berpengaruh pada pemerataan sumber daya dan pembangunan.

Contoh ekstrem pengendalian penduduk pernah dilakukan China. Karena pertumbuhan penduduknya tinggi, China berusaha mengendalikan dengan membatasi jumlah anak dalam satu keluarga.

Lihat Foto US Census Bureau Piramida penduduk Amerika Serikat berdasarkan sensus tahun 2015 Piramida stasioner

Piramida stasioner memiliki bentuk seperti granat atau sarang tawon.

Bentuk piramida ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda hampir seimbang dengan penduduk usia tua.

Umumnya disebabkan karena tingkat kelahiran dan kematian rendah. Sehingga jumlah dan pertumbuhan penduduknya relatif tetap.

Negara dengan piramida stasioner memiliki pertumbuhan yang sangat lambat.

Piramida ini bisa ditemukan di Amerika Serikat dan Inggris.

Baca juga: Pengertian Persebaran Penduduk dan Jenisnya

Piramida konstruktif memiliki bentuk seperti batu nisan. Piramida konstruktif terjadi akibat angka kelahiran menurun dengan cepat dan tingkat kematian rendah.

Piramida penduduk ini menunjukkan jumlah penduduk usia dewasa cukup banyak dibandingkan jumlah penduduk muda.

Banyak negara maju yang memiliki bentuk piramida ini seperti Swedia, Jerman, dan Jepang.

Piramida ini juga bisa mengindikasikan angka harapan hidup yang tinggi sebab penduduk usia tuanya banyak.

Namun piramida ini juga mengkhawatirkan karena berpotensi membuat usia muda atau produktif menanggung beban lebih.

Begitu pula soal keberlanjutan. Dengan angka kelahiran rendah, populasi penduduk di masa depan bisa berkurang dan mengganggu kehidupan ekonomi serta sosial.

Beberapa negara dengan piramida konstrktif berusaha mengatasi masalah ini dengan mendorong penduduknya untuk berkeluarga dan memiliki anak, serta memberi berbagai fasilitas yang mendorong penduduknya mau memiliki anak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.