Bells palsy penyakit apa

Jumat, 22 Juli 2022 10:54 WIBBell’s Palsy 545 Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten


Kondisi lumpuhnya saraf wajah (saraf ketujuh atau saraf fasialis) akibat peradangan dan pembengkakan saraf yang mengontrol otot pada salah satu sisi wajah disebut bell’s palsy. Biasanya kondisi tersebut membuat perubahan bentuk pada salah satu sisi wajah atau terlihat perot. Hal ini tentunya cukup menganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat berkumur maupun minum. Kondisi ini dapat muncul secara tiba-tiba, namun biasanya tidak bersifat permanen.Seringkali penderitanya juga mengalami keluhan seperti mata kering dan memerah karena bell’spalsy membuat pelumasan mata tidak optimal. Jika gejala yang dialami masih ringan, biasanya bell’s palsy tidak berbahaya dan dapat disembuhkan secara sempurna. Banyak orang menganggap bell’s palsy sebagai stroke karena gejalanya serupa, yaitu kelumpuhan. Padahal, kedua penyakit tersebut sebenarnya berbeda. Gejala bell’spalsy hanya terbatas pada otot wajah dan sebagian besar penderita dapat pulih sepenuhnya dalam waktu 6 (enam) bulan.

Pemeriksaan Bell’s Palsy

Diagnosis bell’spalsy ditentukan setelah dokter melakukan pemeriksaan fisik pada kondisi wajah pasien. Dokter akan meminta pasien melakukan beberapa gerakan, seperti menutup mata, mengangkat alis, atau mengernyitkan kening untuk mengetahui kelumpuhan saraf wajah. Guna memastikan penyebabnya, dokter juga dapat melakukan beberapa pemeriksaan lanjutan dengan :

  •  Elektromiografi (EMG)

Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat aktivitas listrik pada saraf dan otot.

  •  MRI dan atau CT scan

Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan tidak ada kelainan pada otak.

  •   Tes darah

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui adanya penyakit lain yang memicu terjadinya bell’s palsy.

Gejala Bell's Palsy

Bell’s palsy ditandai dengan gejala berupa kelumpuhan pada salah satu sisi wajah yang muncul secara mendadak. Kelumpuhan ini berlangsung dalam 2 minggu hingga 6 bulan, dan biasanya tidak permanen. Kelumpuhan satu sisi wajah ini akan tampak dalam :

  • Perubahan bentuk wajah.
  • Salah satu sisi wajah tampak melorot.
  • Sulit tersenyum
  • Sulit menutup mata

Di samping perubahan bentuk wajah, gejala lain yang dapat dirasakan oleh penderita adalah :

  • Rasa nyeri di sekitar rahang dan belakang telinga pada sisi yang mengalami kelumpuhan.
  • Pusing
  • Menurunnya kemampuan mengecap rasa.
  • Mata berair
  • Kelopak mata berkedut.
  • Ngeces
  • Telinga berdenging atau tinnitus.
  • Lebih sensitif terhadap suara.

Kapan Harus ke Dokter

Jika salah satu sisi wajah mengalami kelumpuhan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Tujuannya adalah untuk mewaspadai kalau-kalau Anda terkena stroke, karena kedua penyakit ini sama-sama menyebabkan kelumpuhan pada satu sisi wajah.

Namun, gejala stroke umumnya juga melibatkan kelumpuhan atau kelemahan di bagian lain, tidak hanya di wajah.

Penyebab Bell's Palsy

Bell’s palsy terjadi karena saraf yang mengendalikan otot wajah mengalami peradangan. Peradangan tersebut menyebabkan saraf terhimpit sebagian atau seluruhnya, sehingga otot yang tersambung dengan saraf juga berhenti bekerja. Kondisi inilah yang membuat otot wajah lumpuh.

Penyebab peradangan saraf belum dapat diketahui secara pasti, namun kondisi ini diduga terjadi karena infeksi virus. Virus yang diduga dapat menyebabkan peradangan saraf antara lain virus herpes simplex (menyebabkan penyakit kelamin) atau virus varicellazoster(menyebabkan cacar air).

Selain virus, ada beberapa penyakit yang diduga memicu bell’s palsy, yaitu infeksi telinga bagian tengah, sarkoidosis, tumor pada kelenjar ludah, hipertensi, atau diabetes.

Penanganan Bell's Palsy

Penderita yang mengalami gejala ringan biasanya tidak membutuhkan pengobatan. Namun penderita dengan gejala lebih parah membutuhkan penanganan guna mempercepat proses kesembuhan dan mencegah komplikasi jangka panjang.

Penderita bell’s palsy ringan umumnya membutuhkan waktu pemulihan antara 2 minggu sampai 6 bulan. Namun pada beberapa kasus, proses penyembuhan bisa memakan waktu yang lebih lama.

Untuk mempercepat kembalinya fungsi saraf dan otot wajah, ada beberapa perawatan lain yang dapat dilakukan, misalnya fisioterapi dan senam wajah. Biasanya akan dilakukan elektrostimulation untuk merangsang persarafan yang mengalami kelumpuhan agar dapat segera kembali pulih

Referensi               :

1. Olivia Mahardani Adam. 2019. Bell’s Palsy, Diagnosis dan Penatalaksanaannnya. Jurnal Ilmiah Kedokteran Departemen Neurologi, Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya.

2.  Alfian Ade Putranto. 2015. Penatalaksanaan Fisioterapi pada Pasien Bell’s Palsy Dektra di RSUP Sarjito Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Program Studi Diploma Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3.  Somasundara, D. & Sullivan, F. 2017. Management of Bell’s Palsy. Australian Prescriber, 40(3), Pp. 94-97.

4.   Murthy, JMK. & Saxena, AB. 2011. Bell's Palsy : Treatment Guidelines. Annals of Indian Academy of Neurology. 14 (5). Pp. 70-72.

5.    National Institute of Neurological Disorder and Stroke. 2018. Bell’s Palsy Fact Sheet.

6.    Mayo Clinic. 2018. Diseases and Conditions. Bell's Palsy

Apa penyebab penyakit Bell's Palsy?

Sebenarnya, penyebab belpasi belum diketahui pasti, tetapi penyakit ini biasanya berkaitan dengan infeksi virus. Melansir Mayo Clinic, berikut daftar virus yang menyebabkan beberapa penyakit, tetapi juga berkaitan dengan belpasi. Penyakit Lyme, yang merupakan infeksi bakteri yang disebabkan oleh kutu yang terinfeksi.

Apakah penyakit bell's palsy berbahaya?

Jika gejala yang dialami masih ringan, biasanya bell's palsy tidak berbahaya dan dapat disembuhkan secara sempurna. Banyak orang menganggap bell's palsy sebagai stroke karena gejalanya serupa, yaitu kelumpuhan.

Bell palsy apa bisa sembuh?

Bell's palsy umumnya tidak berbahaya. Penderita bisa sembuh atau pulih kembali dalam beberapa bulan. Dilansir dari ClevelandClinic, sekitar delapan dari 10 atau mayoritas penderita bell's palsy bisa pulih seperti sediakala.

Apa Obat Untuk Penderita Bells Palsy?

Berikut ini adalah obat-obatan yang biasanya diberikan untuk penanganan Bell's palsy:.
Obat kortikosteroid. Kortikosteroid diberikan untuk meredakan peradangan pada saraf wajah. ... .
Obat antivirus. Obat antivirus diberikan untuk mengatasi Bell's palsy akibat infeksi virus. ... .
Obat pereda nyeri..