Berapa cm jika di sebut tinggi

Sementara itu, 20% lainnya terpengaruh oleh gaya hidup sehat seperti asupan gizi yang lengkap dan rutin berolahraga.

Meski bukan faktor penentu utama, gaya hidup sehat tetap berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan manusia.

Jadi, jika ingin anak memiliki tubuh yang lebih tinggi daripada kedua orangtuanya, ini bukan hal yang mustahil.

Bantu anak Anda untuk tumbuh maksimal dengan memberikan makanan yang bergizi tinggi dan seimbang.

Orangtua juga perlu memastikan anaknya memperoleh istirahat yang cukup dan aktif secara fisik.

Pola makan yang lengkap dan seimbang bisa anak dapatkan dari konsumsi sayuran, buah-buahan, biji-bijian, produk susu, sumber protein dan lemak sehat seperti ikan serta telur.

Dari pola makan yang bergizi, anak bisa memperoleh berbagai vitamin dan mineral yang berperan penting dalam proses pertumbuhannya.

4. Tubuh yang tinggi lebih berisiko terkena kanker

Studi terbitan The Lancet Oncology menunjukkan bahwa postur tubuh manusia yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit kanker.

Pasalnya, tubuh orang yang tinggi tersusun atas jumlah sel yang lebih banyak.

Kondisi ini membuat peluang munculnya sel kanker lebih besar ketimbang orang yang bertubuh pendek.

Namun, tidak perlu khawatir, tubuh yang tinggi adalah faktor risiko kanker yang tergolong rendah daripada konsumsi rokok, alkohol, atau makanan cepat saji.

Selain itu, kanker bisa Anda cegah dengan menjalani gaya hidup sehat.

Daripada khawatir risiko penyakit dari tubuh yang tinggi, sebaiknya fokus untuk menerapkan diet sehat.

5. Orang bertubuh tinggi umumnya lebih sejahtera

Dari riset terbitan Journal of Applied Psychology, peneliti menyebutkan orang yang tinggi memiliki penghasilan yang lebih banyak per tahunnya.

Selain itu, orang yang tinggi berpeluang untuk mendapatkan lebih banyak uang daripada dengan yang memiliki tinggi ideal atau bertubuh pendek.

Hal ini karena postur badan yang tinggi memengaruhi cara seseorang memandang dirinya secara positif.

Dengan kata lain, semakin tinggi tubuhnya, maka semakin tinggi kepercayaan dirinya. Tak hanya itu, tubuh yang tinggi juga bisa menciptakan citra positif di lingkungan sosial.

Kedua hal ini memiliki pengaruh yang sangat besar pada kinerja pekerjaan seseorang, termasuk penilaian dari atasan sampai akhirnya memengaruhi keberhasilan karirnya.

Halodoc, Jakarta – Mengesampingkan tinggi badan bisa menjadi masalah serius bagi kesehatan. Banyak orang berpikir bahwa tinggi seseorang dipengaruhi oleh faktor keturunan. Untuk mengetahui fakta tinggi badan sebenarnya, simak informasi menarik tentang tinggi badan di bawah ini.

1. Tahun Pertama Adalah Masa Pertumbuhan Tercepat

Tahun pertama kehidupan merupakan masa pertumbuhan tercepat. Manusia bisa bertambah tinggi sampai sekitar 10 inci dari tinggi badan sejak lahir hingga usia satu tahun. Setelah itu, tinggi badan manusia meningkat secara stabil sampai masa remaja. Pertumbuhan tinggi badan wanita mulai berhenti setelah 2-3 tahun setelah menstruasi. Sedangkan pertumbuhan tinggi badan pria paling cepat pada usia awal dua puluhan.

Seseorang juga bisa bertambah tinggi dalam satu malam. Alasannya sebagian besar hormon pertumbuhan dilepaskan saat tidur sehingga tidur malam yang baik dapat membantu seorang anak mencapai pertumbuhan optimal.

Baca Juga : 3 Faktor yang Pengaruhi Tinggi Badan

2. Tinggi Badan Berubah Sepanjang Hari

Sama seperti berat badan, tinggi badan bisa berubah sepanjang hari. Tinggi badan tertinggi seseorang yaitu pada pagi hari (terutama saat bangun tidur) dan menjadi lebih pendek sekitar satu sentimeter pada malam hari. Fenomena ini disebabkan karena cakram tulang belakang menjadi tegak sepanjang hari sehingga membuat tinggi badan lebih pendek pada malam hari. Ketika tidur, tulang belakang lebih rileks sehingga seseorang menjadi lebih tinggi pada pagi hari dibandingkan malam hari.

3. Tinggi Badan Tidak Sepenuhnya Dipengaruhi Gen

Sekitar 60-80 persen tinggi badan manusia ditentukan oleh faktor genetik, sedangkan sisanya tergantung pada faktor lingkungan dan nutrisi. Hal yang unik adalah, kamu dapat memprediksi tinggi badan seorang anak berdasarkan tinggi badan orangtua. Ini rumusnya!

Untuk memastikan tinggi anak semampai, disarankan agar anak rutin konsumsi buah, sayuran, biji-bijian, susu, dan protein tanpa lemak. Makanan tersebut mengandung vitamin dan mineral yang berperan penting dalam pertumbuhan.

4. Orang Berbadan Tinggi Berisiko Lebih Besar Mengidap Kanker

Semakin tinggi seseorang, semakin besar ia berisiko mengalami penyakit kanker. Alasannya karena orang berbadan tinggi memiliki lebih banyak sel dalam tubuh. Namun kamu tidak perlu khawatir karena, peningkatan risiko kanker masih relatif kecil. Sebaiknya fokus pada upaya pengurangan faktor risiko kanker seperti tidak merokok, menjaga berat badan yang ideal, dan batasi asupan alkohol.

Baca Juga : Sering Konsumsi Makanan Instan, Risiko Kanker Meningkat

5. Tinggi Badan Abnormal Dipengaruhi oleh Faktor Genetik

Tinggi badan abnormal yang dimaksud adalah dwarfisme (sangat pendek) dan gigantisme (sangat tinggi). Dwarfisme disebabkan karena mutasi genetik yang menyebabkan tulang menjadi pendek. Sedangkan gigantisme terjadi karena kelebihan hormon pertumbuhan selama masa kanak-kanak akibat tumor jinak pada kelenjar hipofisis.

6. Tinggi Badan Akan Menyusut Saat Berusia 40 Tahun

Bukan rahasia lagi bahwa orang dewasa dapat tumbuh lebih pendek seiring bertambahnya usia. Baik pria maupun wanita dapat mengalami pemendekan tinggi badan pada usia 40 tahun. Tinggi badan dapat berkurang hingga setengah inci dalam satu dekade. Pasalnya, cakram di tulang belakang akan kehilangan air dan mulai menekan dari waktu ke waktu. Penyakit osteoporosis berpotensi memperburuk kondisi ini. Meski begitu, penyusutan berat badan dapat dicegah dengan peregangan, latihan kekuatan, yoga, dan terapi fisik dapat membantu untuk menurunkan risiko.

Baca Juga : Cegah Osteoporosis dengan 6 Langkah Ini

Jika kamu masih ingin tahu lebih lanjut seputar tinggi badan manusia, jangan ragu bertanya ke dokter Halodoc. Kamu bisa gunakan fitur Contact Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Halodoc, Jakarta - Setiap orangtua tentu menginginkan anaknya tumbuh cerdas, sehat, dengan tubuh yang ideal. Tubuh yang ideal di sini tentunya berkaitan dengan berat dan tinggi badan anak. Nah, memangnya berapa sih tinggi ideal anak-anak, khususnya anak laki-laki?

Sebagian besar anak laki-laki menyelesaikan pertumbuhan mereka pada usia 16 tahun. Percepatan pertumbuhan tinggi badan terjadi selama masa pubertas. Namun, tingkat pertumbuhan bisa sangat bervariasi, karena anak laki-laki mengalami pubertas pada usia yang berbeda. Rata-rata, anak laki-laki cenderung tumbuh sekitar 7,6 sentimeter per tahun selama periode pubertas.

Lantas, berapa sih tinggi ideal anak laki-laki?

Baca juga: 5 Nutrisi Penting untuk Pertumbuhan Anak


Tinggi Ideal Anak Laki-Laki

Pubertas adalah periode peningkatan tinggi badan, susunan genetik adalah faktor utama yang memengaruhi tinggi badan seseorang. Selain genetik, faktor lain yang dapat memengaruhi tinggi badan selama perkembangan adalah nutrisi, hormon, tingkat aktivitas, dan kondisi medis tertentu. 

Kembali ke tajuk utama, berapa sih tinggi ideal anak laki-laki? Nah, menurut Organisasi Kesehatan Dunia dalam Height-for-age BOYS 5 to 19 years (percentiles), median (nilai tengah) tinggi ideal anak laki-laki, yaitu:

  • Usia 5 tahun: 110,3 cm
  • Usia 6 tahun: 116.0 cm
  • Usia 7 tahun: 121.7 cm
  • Usia 8 tahun: 127.3 cm
  • Usia 9 tahun: 132.6 cm
  • Usia 10 tahun: 137.8 cm
  • Usia 11 tahun: 143.1 cm
  • Usia 12 tahun: 149.1 cm
  • Usia 13 tahun: 156.0 cm
  • Usia 14 tahun: 163.2 cm
  • Usia 15 tahun: 169.0 cm
  • Usia 16 tahun: 172.9 cm
  • Usia 17 tahun: 175.2 cm
  • Usia 18 tahun: 176.1 cm
  • Usia 19 tahun: 176.5 cm

Baca juga: Nutrisi yang Dibutuhkan untuk Optimalkan Tinggi Badan Anak


Kapan Dikatakan Pendek?

Menurut WHO, ada batasan di mana anak dianggap pendek dan mengidap gizi yang buruk. Nah, seorang anak dikatakan pendek bila tinggi badannya kurang dari: 

Laki-laki

  • Usia 6 tahun: 106,1 cm
  • Usia 7 tahun: 111,2 cm
  • Usia 8 tahun: 116 cm
  • Usia 9 tahun: 120,5 cm
  • Usia 10 tahun: 125 cm
  • Usia 11 tahun: 129,7 cm
  • Usia 12 tahun: 134,9 cm
  • Usia 13 tahun: 141,2 cm
  • Usia 14 tahun: 147,8 cm
  • Usia 15 tahun: 153,4 cm
  • Usia 16 tahun: 157,4 cm
  • Usia 17 tahun: 159,9 cm
  • Usia 18 tahun: 161,2 cm

Cara Memaksimalkan Tinggi Badan Anak

Tinggi badan rata-rata laki-laki Indonesia adalah 160 sentimeter. Rata-rata ini bisa dikatakan lebih pendek dibandingkan tinggi badan laki-laki dari negara lain. Pada dasarnya, orang tidak dapat mengontrol sebagian besar faktor yang memengaruhi tinggi badan. Pasalnya, tinggi badan sudah ditentukan oleh DNA/genetik dan ini tidak dapat diubah. 

Namun, beberapa faktor dapat meningkatkan atau mengurangi pertumbuhan selama masa kanak-kanak dan pubertas dapat disiasati. Anak-anak dan remaja yang sedang tumbuh berkembang dapat mengambil beberapa langkah untuk memaksimalkan tinggi badannya.

Nutrisi memegang peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan. Anak-anak tanpa gizi yang baik bisa jadi tidak akan mendapatkan tinggi badan maksimal seperti anak-anak dengan gizi yang cukup.

Ahli gizi menganjurkan agar anak-anak dan remaja makan makanan yang bervariasi dan seimbang dengan banyak buah dan sayuran. Ini akan memastikan anak mendapatkan semua vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk berkembang.

Baca juga: Ibu Perlu Tahu, Ini 4 Cara Biar Anak Agar Tumbuh Tinggi

Protein dan kalsium sangat penting untuk kesehatan dan pertumbuhan tulang. Beberapa makanan kaya protein meliputi:

1. Daging.

2. Unggas.

3. Makanan laut.

4. Telur.

5. Kacang-kacangan.

6. Biji-bijian .

Beberapa makanan kaya kalsium meliputi:

1. Yogurt.

2. Susu.

3. Keju.

4. Brokoli.

5. Kubis.

6. Kedelai.

7. Jeruk.

8. Sarden.

9. Ikan salmon.

Selain nutrisi, tidur dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pada anak-anak dan remaja. Saat tidur nyenyak, tubuh melepaskan hormon yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, tidur yang cukup memungkinkan pertumbuhan yang optimal.

Demikian juga halnya dengan olahraga teratur yang penting untuk perkembangan fisik. Bermain di luar atau berolahraga, misalnya, dapat membuat tulang lebih sehat, lebih padat, dan lebih kuat.

Bagi ibu yang mau tahu lebih jauh mengenai cara memaksimalkan tinggi badan anak, bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Ibu juga bisa membeli obat atau vitamin untuk mengatasi keluhan kesehatan melalui Halodoc. Praktis, kan?

Referensi:
World Health Organization WHO. Diakses pada 2021. Length/height-for-age. Height-for-age BOYS 5 to 19 years (percentiles)
Medical News Today. Diakses pada 2021. What factors influence a person's height? Healthline. Diakses pada 2021. When Do Boys Stop Growing?